Anda di halaman 1dari 15

FITOKIMIA

GALIH SAMODRA, S. FARM., APT.


FITOKIMIA

• Fitokimia adalah ilmu yang mempelajari berbagai senyawa


organik yang dibentuk dan disimpan oleh tumbuhan, yaitu tentang struktur
kimia, biosintetis, perubahan dan metabolisme, serta penyebaran secara
alami dan fungsi biologis dari senyawa organik.
• Fitokimia atau kadang disebut fitonutrien, dalam arti luas adalah segala jenis
zat kimia atau nutrien yang diturunkan dari sumber tumbuhan, termasuk
sayuran dan buah-buahan.
• Fitokimia berasal dari kata phytochemical . Phyto berarti tumbuhan
atau tanaman dan chemical sama dengan zat kimia berarti zat kimia yang
terdapat pada tanaman.
PENGGOLONGAN SENYAWA BAHAN ALAM

A. Penggolongan Berdasarkan Struktur Kimia


• Penggolongan berdasarkan strutur kimia , terdiri dari :
• Senyawa alifatik /non alifatik rantai terbuka : asam lemak, gula dan sebagian besar
asam amino
• Senyawa asiklik dan sikloalifatik : terpenoid,steroid dan beberapa Alkaloid
• Senyawa aromatik / benzoat : fenol, quinon, dll
• Senyawa heterosiklik : alkaloid , flavonoid , dan basa nukleat
Kelemahan penggolongan berdasarkan sistem ini adalah memungkinkan suatu
senyawa tergolong ke dalam lebih dari satu kategori. Contohnya Geraniol,farnesol dan
skualen tergolong pada kelas 1, dan timol tergolong pada kelas 3. Namun dikarenakan
pertimbangan biogenetik, senyawa- senyawa tersebut tergolong pada kelas 2.
B. Penggolongan Berdasarkan Aktivitas Farmakologi
• Penggolongan berdasarkan aktivitas Farmakologi diantaranya adalah hormon,
vitamin, antibiotik dan mycotoxins. Kelemahan dari penggolongan dari cara ini
adalah kebanyakan senyawa yang tergolong dalam suatu grup memiliki
perbedaan dalam struktur kimia dan jalur biogenesisnya. Sehingga perlu ada
kajian selanjutnya pengaruh struktur kimia terhadap aktivitas farmakologi itu
sendiri.
C. Penggolongan Berdasarkan Taksonomi
• Penggolongan ini didasarkan pada taksonomi tanaman. Ada beberapa
metabolit tertentu yang spesifik pada beberapa tanaman. Salah satu
contohnya adalah alkaloid dan terpen yang diisolasi dari spesies, genus, dan
famili tertentu. Alkaloid Opiat yang terdapat pada Papaver Somniferum terdiri
lebih dari 20 alkaloid seperti morfin,tebain,kodein, dan narkotin. Semua
alkaloid tersebut berasal dari prekursor yang sama 1-bencilisoquinolina.
Dengan penggolongan ini, senyawa yang spesifik tersebut bisa dijadikan
sebagai marker untuk tanaman tersebut dan untuk mengetahui evolusi dan
taksonomi dari suatu tanaman.
D. Penggolongan Berdasarkan Jalur Biosintesis
• 3 Jalur utama biosintesis pada tanaman, diantaranya:
• Jalur Asam Mevalonat : Berdasarkan jalur ini, terbetuk unit prenyl yang akan
membentuk terpenoid,steroid dan carotenoid.
• Jalur Asam Sikimat : Berasal dari pembentukan asam amino yang kemudian
terbentuk senyawa aromatik yang lebih kompleks seperti fenilpropanoid,flavonoid,
dan alkaloid.
• Jalur Asetat-Malonat : Dari jalur ini bisa terbentu Poliketida dan asam lemak.
• Kelemahan penggolongan berdasarkan metode ini adalah belum semua zat
diketahui jalur biosintesinya. Namun, dengan diketahuinya jalur biosintesis ini bisa
dipergunakan untuk memperbanyak senyawa tersebut baik secara kimia atau
dengan bioteknologi.
E. Penggolongan Berdasarkan alfabet
• Pada beberapa Farmakope dan Kamus Tanaman, simplisia diklasifikasikan
berdasarkan abjad baik dari nama latinnya atau nama dalam bahasa inggris, seperti
dalam Indian Pharmacopeia, British Herbal, dll. Penggolangan berdasarkan ini
memudahkan dalam pencarian berdasarkan asal tanaman / simplisia. Namun,
menyulitkan untuk pencarian obat berdasarkan khasiat dan kandungan kimianya.

F. Penggolongan Berdasarkan Morfologi


• Penggolongan didasarkan kepada karakteristik morfologi tanaman atau bagian
tanaman mana yang digunakan sebagai obat. Contoh klasifikasinya adalah :
• Rhizoma : Curcuma, Zingiber,Languatis
• Daun : Digitalis, Psidium
SECARA GARIS BESAR, PERANAN DAN MANFAAT
FITOKIMIA DAPAT DISEDERHANAKAN MENJADI
BEBERAPA MANFAAT PENTING, DIANTARANYA :
1. Bersifat Antikanker
• Fito-kimia sudah terbukti dapat mencegah timbulnya kanker kolon, payudara dan
usus dan lambung. Isoflavon yang banyak terdapat pada kedelai, ginseng, buah dan
sayur dapat menurunkan risiko mendapatkan kanker payudara. Senyawa fenolik
kurkumin dari kunyit dan polifenol katekhin dari teh bersifat protektif terhadap
kanker lambung dan usus. Fito-estrogen selain diduga dapat menunda menopause
pada wanita, juga sangat ampuh dalam mencegah kanker.
• Tripsin inhibitor yang selama ini diduga dapat menurunkan penyerapan protein,
ternyata dapat mencegah timbulnya kanker. Bowman-Birk Inhibitor (BBI)
merupakan salah satu tripsin inhibitor yang terdapat dalam kedelai, dapat
mencegah terjadinya kanker kolon dan hati. Dilaporkan bahwa hanya BBI yang
dapat mencegah terjadinya kanker dan tidak untuk jenis inhibitor lainnya.
• 2. Sebagai Antioksidan
• Stres oksidatif adalah keadaan ketidakseimbangan antara prooksidan dan
antioksidan. Keadaan stress oksidatif sebetulnya dapat diinduksi oleh berbagai
faktor, antara lain adalah kurangnya antioksidan atau kelebihan produksi radikal
bebas. Kondisi stres oksidatif yang berakibat pada kerusakan sel, dapat
menyebabkan terjadinya percepatan proses penuaan, dan bisa menimbulkan
penyakit jantung, kanker dan diabetes mellitus.
• Fito-kimia yang bersifat antioksidan aktif adalah karotenoid, polifenol, fito-
estrogen, inhibitor-protease dan sulfida. Karotenoid seperti lycopene dan
canthaxanthin, adalah jenis antioksidan yang punya kemampuan tinggi dalam
memproteksi oksidasi yang disebabkan oleh radikal bebas. Sedangkan polifenol
dikenal sebagai antioksidan tanaman yang sangat superior. Polifenol dari anggur
merah dan flavanol quercentin adalah fito-kimia yang sukses mencegah oksidasi
LDL (low density lipoprotein) dan kolesterol, sehingga dapat mencegah timbulnya
penyakit kronis.
• 3. Menurunkan Kolesterol
• Fito-kimia menggunakan dua kunci dalam menurunkan kolesterol darah.
Pertama, senyawa fitokimia saponin dan fito-sterol bisa menurunkan tingkat
absorpsi kolesterol dan meningkatkan ekskresi, sehingga secara langsung
dapat mengurangi kolesterol yang masuk ke dalam tubuh. Fito-kimia
tokotrienol dapat menghambat kerja enzim pada metabolisme kolesterol hati.
Sangat banyak literatur yang membuktikan fitokimia bisa menurunkan
kolesterol secara efektif.
• Pisang, pepaya, apel, jeruk, alpukat, mangga, semangka, salak, sawo, anggur
dan beberapa buah lainnya dapat dijumpai dengan mudah di pasar maupun
supermarket. Sayuran, padi-padian dan buah-buahan merupakan sumber
utama zat fitokimia. Sebabnya, dalam satu jenis tumbuhan, bisa terdapat
puluhan bahkan ratusan zat fitokimia yang berguna bagi kesehatan tubuh ini.
FITOKIMIA YANG SUDAH DIKETAHUI TERDAPAT DI
DALAM SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN, ANTARA LAIN
SEBAGAI BERIKUT :

• Karotenoid
Karotenoid adalah pigmen pemberi warna pada buah dan sayuran. Karotenoid ini
bermanfaat mencegah serangan jantung, stroke, kebutaan, beberapa jenis kanker
dan memperlambat penuaan.
• Beta Karoten
Fungsi dari beta karoten ini hampir sama dengan karotenoid. Beta karoten
terdapat pada buah dan sayur berwarna kuning seperti mangga, pepaya, wortel,
labu dan juga pada sayuran hijau.
• Lutein
Lutein ini sangat berguna untuk kesehatan mata. Bayam adalah jenis sayuran
yang paling banyak mengandung lutein. Sumber lutein lainnya adalah selada, kiwi
dan brokoli.
• Likopen
Likopen berfungsi mencegah serangan jantung dan kanker prostat. Likopen
terdapat pada buah dan sayuran berwarna merah seperti tomat, paprika merah,
semangka dan wortel.
• Zeaxanthin
Zeaxanthin ini mencegah degenerasi molecular dan kanker. Zeaxanthin terdapat
pada jagung dan bayam.
• Flavonoid
Flavonoid merupakan anti oksidan yang menetralisir radikal bebas yang
menyerang sel-sel tubuh kita. Radikal bebas dapat menyebabkan kanker, penyakit
jantung dan penuaan dini. Flavonoid dapat ditemukan pada jeruk, kiwi, apel,
anggur merah, brokoli dan the hijau.
• Resveratrol
Resveratrol mencegah penyakit jantung, kanker, penyumbatan darah dan stroke.
Resveratrol terdapat pada anggur merah dan jus anggur merah.
• Quersetin
Quersetin mengurangi peradangan akibat alergi, menghambat pertumbuhan kanker di
kepala, leher dan melindungi paru-paru dari efek polutan. Quersetin terdapat pada
apel, pear, anggur, selada, brokoli, teh hijau dan anggur merah.
• Hesperidin
Hesperidin dapat melindungi tubuh dari serangan jantung. Hesperidin bisa dijumpai
pada kelompok buah jeruk.
• Tangeritin
Tangeritin dapat mencegah kanker di kepala dan di leher. Tangeritin terdapat pada
buah jeruk dan jusnya.
• Antosianin
Antosianin mencegah penggumpalan darah, bahkan stroke. Antosianin terdapat pada
buah strawberry, kiwi dan plum.
• Sulforafen
Sulforafen berfungsi mencegah resiko kanker usus besar. Sulforafen terdapat pada
sayuran crucifera seperti kembang kol, brokoli, kubis dan bokchoy.
• Limonen
Limonen ada fitokimia yang ditemukan pada bagian kulit dan selaput putih buah
dalam kelompok jeruk seperti jeruk orange, mandarin, limau, lemon, jeruk nipis.
Limonen melindungi paru-paru dan menurunkan resiko beberapa jenis kanker.
• Asam ellagat
Asam ellagat adalah senyawa fenolat yang bisa menurunkan resiko beberapa jenis
kanker dan menurunkan kadar kolesterol. Asam ellagat dijumpai pada anggur merah,
kiwi dan strawberry.

Anda mungkin juga menyukai