Anda di halaman 1dari 33

Gangguan Mental Organik

Pengertian
• = Gangguan mental yang disebabkan gg fungsi
otak krn gg fisik (di dlm / luar otak)
• Dlm otak: meningitis, encephalitis, Tu otak, CVA.
• Luar otak: Keracunan, gagal jantung, typhoid, toxemia
gravidarum.
• Khas:
– Akut: kesadaran menurun + amnesia
– Kronis: demensia
Delirium
• GMO krn gg. fungsi/ metabolisme otak sec.
umum.

• Etiologi:
– Penyakit/ gg. fisik
– Intoksikasi zat/ withdrawal
– Multipel
Acute Confusion State/ Delirium
organically-caused decline from a previously
attained baseline level of cognitive function.
It is typified by fluctuating course, attention
deficits and generalized severe disorganization
of behavior.
Acute Confusion State/ Delirium
It typically involves other cognitive deficits,
changes in arousal (hyperactive, hypoactive,
or mixed), perceptual deficits, altered sleep-
wake cycle, and psychotic features such as
hallucinations and delusions.
Penyebab Acute Confusion
SSP Trauma kepala, kejang, penyakit serebrovaskuler,
keganasan, dan proses degenerasi
Metabolik Gagal ginjal, gagal hati, anemi, hipoksia, hipoglikemia,
penyakit endokrin, defisiensi thiamine, gangguan elektrolit,
dan gangguan asam-basa
Jantung infark miokard, gagal jantung kongesti, aritmia
Paru kordis, syok, dan gagal nafas

Sistemik intoksikasi, efek samping obat, infreksi, keganasan,


& Intoksikasi trauma berat (luka bakar, dll), disregulasi temperatur,
post operasi, dan gangguan sensoris
Iatrogenik Obat-obatan yang berhubungan dengan konfusi akut yaitu
anti hipertensi, anti konvulsi, anti depresan, anti histamin,
digoksin, opiat, sedasi, transquiliser, INH, dll

Trzepacz,1999;Lipowski, 1992;Martono,2000
Richmond Agitation and Sedation Scale
Score Kesadaran Deskripsi Keterangan
+4 Melawan Kuat melawan, agresif (violent), berbahaya -
SEVERE
(Combative) utk petugas
+3 Sangat Agitasi Melepas selang/kateter, agresif
+2 Agitasi Melawan ventilator, sering melakukan MODERATE
gerakan yang tidak perlu
+1 Gelisah Bingung tapi gerakan gerakan tidak agresif
MILD
0 Tenang-waspada
-1 Mengantuk Tidak terjaga penuh, tapi berusaha terjaga Simulasi
(mata membuka/kontak mata) dengan Verbal
rangsang suara (≥ 10 detik)
-2 Sedasi ringan Selalu terjaga dengan rangsang suara
(< 10 detik)
-3 Sedasi sedang Mata terbuka/ bergerak dengan suara (tapi
mata tidak kontak)
-4 Sedasi dalam Tidak respon terhadap suara, tapi gerakan Simulasi
mata/mata terbuka dengan rangsang fisik Fisik

-5 Koma Tidak respon dengan rangsangan


(suara/fisik)
Pasien
Gangguan
Keadaran

RASS Score

< -3 +4
-3 hingga +3

Tunda atau Sedasi


reasses CAM
 Atasi Gambaran 1 : Onset akut dan berfluktuasi
kegawatan &
Gambaran 2: Tidak dapat beratensi

Gambaran 4: Derajat gangguan


Gambaran 3: Berpikir disorganisasi atau kesadaran

Ya
Tidak

Identifikasi Penyebab Kemungkinan Demensia


Atau
Gangguan Psikiatri

Sistem Saraf Metabolik Jantung Sistemik Iatrogenik


Pusat Pulmoner &
Intoksikasi
Diagnosis
Tampilan klinis berbeda2 pd tiap Px

• Gg kesadaran & perhatian


• Berkabut sp koma
• <<: mengarahkan, memusatkan, pertahankan,
mengalihkan perhatian
• Gg kognitif umum:
• Ilusi & halusinasi: terut. visual
• Hendaya berpikir, kdg2 inkoherensi
• hendaya memori immediate & recent, remote intak
• Disorientasi WTO
• Gg Psikomotor:
– Hipo/ hiperaktivitas. Mudah beralih aktivitas.
– Reaksi lamban.
– Gg arus bicara: <</ >>
• Gg siklus tidur:
– insomnia, pola terbalik, nightmare (kmd jd
halusinasi)
• Gg Emosional:
– Depresi, anxietas, takut, marah, eufor, apatis
• Onset cepat, < 1 minggu. Max 6 bl
• Fluktuatif
• memburuk malam hari/ gelap.
• Cloudy Consciousness: hilang timbul sepanjang hari
• Delirium dpt mendahului gg. primernya.
• Hall. umumnya menakutkan  cemas, siaga
 jadi mirip waham.

• Perubahan situasi memperburuk.


• pindah lingkungan, stimulasi<</>>, gelap
• EEG : perlambatan difus ~ delirium
• EEG perlu utk DD:
– Gg. Psikotik Non-GMO, drug abuse, atau disosiatif
Etiologi & DD
• Delirium= Akut & berbahaya/ sakit parah
• Harus segera cari tahu kausa !  cek lengkap!

• Etiologi:
– Dlm otak/ SSP:
• meningitis, encephalitis, Tu otak, CVA, post ictal etc
– Luar otak:
• Keracunan, gagal jantung, toxemia gravidarum, gg.
metabolisme, infeksi, demam, hipoksia, ensefalopati
hepatik, pasca operasi etc
Laboratory Test
In clinical psychiatry, laboratory tests can help
rule out potential underlying organic causes
of psychiatric
Laboratory Test
Lipids Fasting Blood Sugar and Glycosylated
Hemoglobin
Eextremes in serum glucose concentrations have
been associated with delirium. Hypoglycemia
has also been associated with agitation and
anxiety. Evaluation for diabetes or other
abnormalities in glucose metabolism is usually
best done by specialists.
Laboratory Test

Thyroid function; Thyroid disease and other


endocrinopathies may present as a mood
disorder or a psychotic disorder
Laboratory Test
Kidney Function Tests
• Creatinine clearance detects early kidney
damage and can be serially monitored to
follow the course of renal disease. Blood urea
nitrogen (BUN) is also elevated in renal
disease and is excreted via the kidneys.
• The increase of BUN may manifest with
disorientation and delirium.
Laboratory Test
Liver Function Tests
• Total bilirubin and direct bilirubin values are
elevated in hepatocellular injury and intrahepatic
bile stasis, which can occur with phenothiazine or
tricyclic medication and with alcohol and other
substance abuse
• Liver damage or disease, which is reflected by
abnormal findings in liver function tests (LFTs),
may manifest with signs and symptoms of a
cognitive disorder, including disorientation and
delirium.
Penatalaksanaan
• Tangani kausa primer segera: kematian >>
• Perawatan suportif:
– Lingkungan yg aman, tenang, cukup terang
– Observasi per jam
– Bantu disorientasi:
• Benda2 pribadi, orang2 dekat, identitas WTO (kalender,
jam, nama RS, foto, penunggu familier)
• Reorientasi taktis & berulang2
– Hilangkan cemas:
• Hindari pengikatan
• Sikap simpatik, tenang, sabar
• Kp. medikasi (dg. hati2)
Medikasi:
• Penanganan sesuai kausa
• Gelisah/ agitasi/ insomnia:
– Haloperidol dosis rendah
Demensia
• = Suatu kehilangan fungsi intelektual luas,
akibat gangguan organik difus otak, yg berat
sehingga mengganggu fungsi sos/ pekerjaan.
• Prognosis:
– 60% irreversible,
– 25% controllable,
– 15% reversible
• Kausa banyak, tampilan klinis sama
Tampilan Klinis secara umum:
1. Gangguan fungsi kognitif:
Daya ingat (memory), daya pikir (intellect),
daya belajar (learning)
2. Gangguan sensorium:
Attention <<
3. Gangguan lain:
• Persepsi: halusinasi
• Isi pikiran: waham
• Mood: depresi, euphor, cemas
• Umumnya berkembang perlahan, teramati
• Bila onset cepat: gg. organik saat ini 
reversibel
• Kesadaran intak, tak berkabut.
Stadium Dini
• Perubahan samar2 kepribadian:
– ketrampilan sosial<<, minat & ambisi<<, afek labil/
dangkal, agitasi, gg. somatik, kognisi<<
• Px masih dpt mengenali perubahannya, tapi
segera denial.
• Hati2 depresi! (sering muncul lbh dulu)
Stadium Lanjut
• Gg memori:
– Immediate & recent memory, lama2 remote
– Srg konfabulasi
• Gg mood & personality:
– Aksentuasi kepribadian awal (mis. kompulsif,
excitatif)
– Mula2 depresi, anxiety,
– Lama2 apatis, withdrawal, minat<<
– Kmd. paranoid, sentimental, selfish, asusila,
vulgar
• Disorientasi: WTO
– srg tersesat, bahkan dlm rumah, wandering terut
malam hr
• Gg. intelektual/ kognisi:
– Jdi “kurang tajam”, kesulitan hal2 yg tadinya mudah
• Gg. Judgment:
– Impulsif, unanticipatif
• Gg. Bahasa: samar, perseverasi, bloking, mutisme
• Gx Psikotik:
– Halusinasi, ilusi, delusi
Pemeriksaan Fisik
– Pemeriksaan lengkap gg endokrin, paru, jantung,
hati, infeksi
– Pemeriksaan neurologis terut. cari fokus SSP
– Lab, EEG, CT scan, MRI
Tes Psikologis
Manfaat:
– Bantu identif lesi fokal
– Gambaran data dasar
– Bantu Dx
– Identifikasi kelebihan Px u planning Tx

Al:
• WAIS
• Bender Gestalt
• Luria
• Halstead & Reitan Batteries
• MMSE: praktis, ringkas, efektif
• Tes Konstruksional:
– gambar sederhana: silang, segilima, jam
– mengulang gambar sec serial
Penatalaksanan

1.Terapi Suportif
– Perawatan fisik:
– nutrisi, koreksi mata, hearing aid, hati2 hal2 berbahaya:
kompor, obat, anak tangga
– Usahakan di tempat & lingkungan familier
– Libatkan Px utk orientatif:
– kontak personal, kalender, jam, TV, diskusi berita aktual,
aktivitas terstruktur
– Self confidence Px
– ~ kelebihan Px, menghargai, perlakukan dws
– Hindari isolatif/ kegelapan/ stimulasi <</>>
2. Terapi Simptomatik
– Anxietas psikotik akut :
• Haloperidol dosis rendah
– Anxietas non-psikotik, insomnia : benzodiazepin
– Depresi: SSRI

3. Terapi Khusus
– Tak ada yg khusus
– Vasodilator cerebral, Vit.E, Kolinergik enhancer
(Takrin, Donezepil, Rivastigmin)
Sindrom Amnestik
Akibat Kondisi Medis Umum

• Terjadi defisit memori berat, tiba2, setelah cedera


SSP,  bisa menjadi kronis
• Bisa :
– Retrograde: remote memory: masa kanak2
– Anterograde: immediate/ recent memory
• Px tak menyadari amnesianya.
• Tanpa penurunan fungsi intelektual lain
• Kausa:
– Trauma SSP, hipoksia, ensefalitis, drug abuse etc.
• Penatalaksanaan: ~ kausa
Gangguan Katatonik
Akibat Kondisi Medik Umum

• Tdp. katatonia: stupor, katalepsi, fleksibilitas


serea, mutisme, bradikinesia, stereotipi,
ekolalia/praksia, mutism hingga agitasi.
• Kausa tersering Gg neuro & metabolik
(ensefalo hepatik, hiperkalsemia)
• Pastikan ter DD dg Skizofr. Katatonik 
Waspada!
Perubahan Kepribadian
Akibat Kondisi Medis Umum

• Terjadi perubahan kepribadian atau


aksentuasi ciri kepribadian sebelumnya
• Srg: hilang kendali emosi, impulsif, paranoid atau:
apatis, autistis
• Umumnya lesi lobus frontal, krn:
• stroke, tumor, trauma SSP, hidrosefalus, sclerosis,
Khorea Huntington.

• Hati2 DD dg:
• delirium ringan, awal demensia, skizofrenia, Gg afektif

Anda mungkin juga menyukai