Peta Persebaran Cekungan Indonesia Dan Klasifikasi Cekungan
Peta Persebaran Cekungan Indonesia Dan Klasifikasi Cekungan
MINGGU KEMAMPUAN AKHIR YANG BAHAN KAJIAN BENTUK KRITERIA PENILAIAN BOBOT
KE DIHARAPKAN (MATERI AJAR) PEMBELAJARAN NILAI
Akuifer adalah lapisan bawah tanah yang mengandung air dan dapat mengalirkan air. Melalui
akuifer inilah air tanah dapat diambil. Penelitian aliran air di akuifer dan karakterisasi akuifer
disebut hidrogeologi. Aquifer ada dalam berbagai kedalaman. Misalnya, Pegunungan
Atlas di Afrika Utara, Gunung Lebanon dan Anti-Lebanon di Suriah,Palestina,
dan Lebanon, Jebel Akhdar di Oman, dan Sierra Nevada memiliki akuifer dangkal yang
dieksploitasi untuk mengekstraksi air.
Akuifer Bebas (Unconfined Aquifer) yaitu lapisan yang hanya sebagian terisi oleh air
dan berada di atas lapisan kedap air. Permukaan tanah pada akuifer ini disebut dengan
water table, yaitu permukaan air yang mempunyai tekanan hidrostatik sama dengan
atmosfer.
Akuifer Tertekan (Confined Aquifer) yaitu akuifer yang jumlah airnya dibatasi oleh
lapisan kedap air, baik di atas maupun di bawah, serta mempunyai tekanan jenuh lebih
besar dari pada tekanan atmosfer.
Akuifer Semi tertekan (Semi Confined Aquifer) yaitu akuifer yang seluruhnya
merupakan air jenuh, dimana bagian atasnya dibatasi oleh lapisan semi lolos air dan
dibagian bawahnya merupakan lapisan kedap air.
Akuifer Semi Bebas (Semi Unconfined Aquifer) yaitu akuifer yang bagian bawahnya
yang merupakan lapisan kedap air, sedangkan bagian atasnya merupakan material
berbutir halus, sehingga pada lapisan penutupnya masih memungkinkan adanya
gerakan air. Dengan demikian aquifer ini merupakan peralihan antara aquifer bebas
dengan aquifer semi tertekan.
The Great Artesian Basin di Australia tengah dan timur memiliki salah satu akuifer
terbesar di dunia. Akuifer ini membentang hampir dua juta kilometer persegi (lebih dari
772.000
Geologi mil persegi). Air di aquifer ini berusia lebih dari satu juta tahun.
Teknik-DBC 3 April 2019
Aquitard
Aquifard adalah lapisan atau formasi batuan yang dapat
menyimpan air tetapi hanya dapat meloloskan air dalam jumlah
yang terbatas.
Karena adanya gaya-gaya tersebut maka air dalam tanah dapat dibedakan menjadi:
(1) Air hidroskopik, adalah air yang diserap tanah sangat kuat sehingga tidak dapat digunakan
tanaman, kondisi ini terjadi karena adanya gaya adhesi antara tanah dengan air. Air hidroskopik
merupakan selimut air pada permukaan butir-butir tanah.
(2) Air kapiler, adalah air dalam tanah dimana daya kohesi (gaya tarik menarik antara sesama butir-
butir air) dan daya adhesi (antara air dan tanah) lebih kuat dari gravitasi. Air ini dapat bergerak
secara horisontal (ke samping) atau vertikal (ke atas) karena gaya-gaya kapiler. Sebagian besar
dari air kapiler merupakan air yang tersedia (dapat diserap) bagi tanaman.
Teknis pengelolaan air tanah berdasarkan pada satuan wilayah cekungan air tanah,
dimana cekungan air tanah yang berada didalam satu wilayah Kabupaten/Kota
ditetapkan oleh Bupat/Walikota, sedangkan cekungan air tanah yang melintasi wilayah
Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Gubernur.
Geologi Teknik-DBC 3 April 2019
B. Teknis Pengelolaan Air Tanah.
Teknis pengelolaan Air Bawah Tanah dilakukan melalui tahap kegiatan :
a. Inventarisasi
Kegiatan inventarisasi meliputi kegiatan pemetaan, penyelidikan, penelitian, eksplorasi,
evaluasi, pengumpulan dan pengolahan data air bawah tanah yang meliputi :
• Sebaran Cekungan Air Tanah (CAT) dan geomitri akuifer ;
• Kawasan imbuh (recharge area) dan lepasan (descharge area) ;
• Karakteristik akuifer dan potensi air tanah ;
• Pengambilan air tanah ;
• Data lain yang berkaitan dengan air tanah.
Kegiatan invenstarisasi air tanah dilakukan dengan memperhatikan kepentingan umum
dan Pemerintah dalam rangka penyusunan rencana atau pola induk pengembangan
terpadu air tanah dan pemanfaatannya.
c. Konservasi
Untuk mencegah terjadinya kerusakan air tanah, lingkungan keberadaannya dan
lingkungan sekitarnya serta untuk perlindungan dan pelestarian air tanah, maka perlu
dilakukan upaya konservasi air tanah yang bertumpu pada asas kemanfaatan,
kesinambungan ketersediaan dan kelestarian air tanah serta lingkungan
keberadaannya. Pelaksanaan konservasi air tanah didasarkan pada :
• Kajian identifikasi dan evaluasi cekungan air tanah ;
• Kajian imbuh (recharge area) dan lepasan (descharge area) ;
• Perencanaan pemanfaatan ;
• Informasi hasil pemantauan perubahan kondisi air tanah.
Dalam upaya konservasi air tanah dilakukan pemantauan terhadap perubahan muka
dan mutu air tanah melalui sumur pantau. Selain itu setiap pemegang izin pengambilan
air tanah, wajib melaksanakan konservasi air tanah sesuai dengan fungsi kawasan yang
ditetapkan dalam tata ruang wilayah yang bersangkutan.
Geologi Teknik-DBC 3 April 2019
d. Peruntukan Pemanfaatan
Peruntukan pemanfaatan air tanah untuk keperluan air minum merupakan prioritas
utama diatas keperluan lain. Adapun urutan prioritas peruntukan air tanah adalah
sebagai berikut :
1. Air minum ;
2. Air untuk rumah tangga ;
3. Air untuk peternakan dan pertanian sederhana ;
4. Air untuk industri ;
5. Air untuk irigasi ;
6. Air untuk pertambangan ;
7. Air untuk usaha perkotaan ;
8. Air untuk kepentingan lainnya.