Evidence Based Kel 4
Evidence Based Kel 4
OLEH:
1. ANNISA SYAFIRA FIRLIANA
2. DWI PRATIWI
3. INDAH NURSYAFITRI SUHADI
4. SRI WAHYUNI
5. PRISCILYA DEVI YAMANI
KONSEP DASAR KESPRO
Kesehatan reproduksi
adalah suatu keadaan
sejahtera fisik, mental dan
sosial secara utuh, tidak
PENGERTIAN semata-mata bebas dari
penyakit atau kecacatan
dalam semua hal yang
berkaitan dengan system
reproduksi serta fungsi
dan prosesnya
Ruang lingkup kesehatan reproduksi
dalam lingkup kehidupan
• Kesehatan ibu dan bayi baru lahir
• Pencegahan dan penanggulangan infeksi saluran
reproduksi termasuk PMS-HIV/AIDS.
• Pencegahan dan penanggulangan komplikasi
aborsi
• Kesehatan reproduksi remaja
• Pencegahan dan penanganan infertile
• Kanker pada usia lanjut
• Berbagai aspek kesehatan reproduksi lain,
misalnya kanker servik, mutilasi genital, fistula,
dll
EVIDENCE BASED DALAM KESEHATAN
REPRODUKSI
Pengertian evidence Base jika ditinjau dari pemenggalan
kata (Inggris) maka evidence Base dapat diartikan
sebagai berikut:
Evidence : Bukti, fakta
Base : Dasar
Jadi evidence base adalah: praktik berdasarkan bukti.
Pengertian Evidence Base menurut sumber lain:
The process of systematically finding, appraising and
using research findings as the basis for clinical
decisions.4
Evidence base adalah proses sistematis untuk mencari,
menilai dan menggunakan hasil penelitian sebagai
dasar untuk pengambilan keputusan klinis.
LOTUS BIRTH
• LotusBirth adalah metode
persalinan tanpa memotong tali
pusat setelah bayi lahir dan
membiarkan tali pusat keluar
secara utuh.
• Sementara didalam buku
Gentle Birth (2011) Yesie
menyebutkan bahwa
LotusBirth adalah metode
melahirkan tanpa memotong
tali pusat setelah bayi lahir
dan membiarkan tali pusat
keluar secara utuh.Plasenta
dibiarkan dan menunggu
sampai tali pusat kering
hingga akhirnya terlepas
dari bayi secara
alami,umumnya akan terlepas
antara 3-10 hari.
• Dalam lotusbirth dibutuhkan sekitar 3-7
hari bagi tali pusat untuk kering dan ini
lebih cepat kering dibandingkan dengan tali
pusat yang dipotong segera setelah lahir.
• WHO :“Penundaan pengkleman (atau tidak
sama sekali diklem) adalah cara fisiologis
dalam perawatan tali pusat,dan pengkleman
tali pusat secara dini merupakan intervensi
yang masih memerlukan pembuktian lebih
lanjut” (Aprilia,2011:269).
• Meskipun merupakan suatu
fenomena alternatif yang baru,
penundaan pemotongan tali
pusat sudah ada dalam budaya
Bali dan budaya orang Aborigin.