Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PERDARAHAN TALI PUSAT

Kelompok 5

1. Anisa Syafira Firliana

2. Indah Nursyahfitri Suhadi

3. Priscilya Devi Yamani

STIKES ABDI NUSANTARA

Tahun 2018/2019

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Selama ini, anggapan risiko pendarahan hanya terjadi pada ibu yang baru melahirkan

saja. Padahal sang bayi yang baru lahir pun juga perlu diwaspadai terjadi gejala ini. Oleh

karena itu, bayi neonatus (bayi baru lahir) ini wajib mendapatkan vitamin K.

Pendarahan pada bayi neonatus, contohnya adalah pendarahan tali pusat. Gejala ini

timbul karena kekurangan vitamin K, khususnya karena hati bayi yang belum matang untuk

membentuk vitamin K. Untuk itu, setiap bayi yang baru lahir harus diberikan suntikan

vitamin K1 untuk mencegah pendarahan. Pendarahan tali pusat bisa juga terjadi karena

perawatan pasca lepasnya tali pusat yang kurang sempurna, sehingga lambat dalam proses

penyembuhan. Ini sering ditemui, tali pusat bayi yang terus berdarah. Meski demikian, jika

terus-menerus juga bisa menyebabkan anak kurang darah.

1.2 Tujuan

 Untuk mengetahui apa pendarahan tali pusat itu sendiri

 Untuk mengetahui factor-faktor penyebab dari pendarahan tali pusat

 Untuk mengetahui cara penanganan pendarahan tali pusat

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendarahan Tali Pusat

Yaitu adanya cairan (darah) yang keluar di sekitar tali pusat bayi. Akibat dari trauma
pengikatan tali pusat yang kurang baik atau kegagalan proses pembentukkan trombus
normal. Dalam istilah medis ini disebut dengan hemorhagic disease of the newborn (HDN), tetapi
merupakan hal yang normal apabila pendarahan yang terjadi disekitar tali pusat dalam
jumlah yang sedikit. Dimana, pendarahan tidak melebihi luasan uang logam dan akan
berhenti melalui penekanan yang halus selama 5 menit. Selain itu perdarahan pada tali pusat
juga bisa sebagi petunjuk adanya penyakit pada bayi.

2.2 Factor-factor penyebab terjadinya pendarahan tali pusat


 Robekan umbilikus normal, biasanya terjadi karena :
 Partus precipitates
 Adanya trauma atau lilitan tali pusat
 Umbilikus pendek, sehingga menyebabkan terjadinya tarikan yang berlebihan pada
saat persalinan.
 Kelalaian penolong persalinan yang dapat menyebabkan tersayatnya dinding
umbilikus atau placenta sewaktu sectio secarea

 Robekan umbilikus abnormal, biasanya terjadi karena :


 Adanya hematoma pada umbilikus yang kemudian hematom tersebut pecah, namun
perdarahan yang terjadi masuk kembali ke dalam placenta. Hal ini sangat berbahaya
bagi bayi dan dapat menimbulkan kematian pada bayi.
 Varises juga dapat menyebabkan perdarahan apabila varises tersebut pecah
 Aneurisma pembuluh darah pada umbilikus dimana terjadi pelebaran pembuluh
darah setempat saja karena salah dalam proses perkembangan atau terjadi
kemunduran dinding pembuluh darah. Pada aneurisme pembuluh darah
menyebabkan pembuluh darah rapuh dan mudah pecah

3
 Robekan pembuluh darah abnormal
Pada kasus dengan robekan pembuluh darah umbilikus tanpa adanya trauma,
hendaknya dipikirkan kemungkinan adanya kelainan anatomik pembuluh darah
seperti :
 Pembuluh darah yang mudah pecah karena dindingnya tipis dan tidak ada
perlindungan,
 Insersi velamentosa tali pusat, dimana pecahnya pembuluh darah terjadi pada tempat
percabangan tali pusat sampai ke membran tempat masuknya dalam placenta tidak
ada proteksi. Umbilikus dengan kelainan insersi ini sering terdapat pada kehamilan
ganda
 Placenta multilobularis, perdarahan terjadi pembuluh darah yang menghubungkan
masing-masing lobus dengan jaringan placenta karena bagian tersebut sangat rapuh
dan mudah pecah

2.3 Gejala yang Terjadi

 Ikatan tali pusat lepas atau klem pada tali pusat lepas tapi masih menempel pada tali
pusat.
 Kulit di sekitar tali pusat memerah dan lecet.
 Ada cairan yang keluar dari tali pusat. Cairan tersebut bisa berwarna kuning, hijau,
atau darah.
 Timbul sisik di sekitar atau pada tali pusat.

2.4 Penanganan Perdarahan Tali Pusat

 Jaga agar tali pusat tetap kering setiap saat. Kenakan popok di bawah tali pusat.
 Biarkan tali pusat terbuka, tidak tertutup pakaian bayi sesering mungkin.
 Bersihkan area di sekitar tali pusat. Lakukan setiap kali Anda mengganti popok.
 Gunakan kapas atau cotton bud dan betadine.
 Angkat tali pusat dan bersihkan tepat pada area bertemunya pangkal tali pusat dan
tubuh. Tidak perlu takut hal ini akan menyakiti bayi Anda. Jangan basahi tali pusat
sampai tidak terjadi pendarahan lagi. tali pusat aka terlepas dalam waktu 1-2

4
minggu. Tapi, yang perlu diingat adalah jangan menarik tali pusat, walaupun sudah
terlepas setengah bagian.
Pencegahan
Hindari penggunaan bedak atau losion di sekitar atau pada tali pusat.
hal-hal yang perlu di perhatikan
• janagan membungkus putung tali pusat atau perut bayi atau menoleskan cairan atau
bahan apapun ke puntung tali pusat.
• lipat popok di bawah puntung tali pusat.
• Jika puntung tali pusat kotor, bersihkan (hati-hati) dengan air DTT dan sabun
segera keringkan secara seksama dengan menggunakan kain bersih.
• Mencari bantuan perawatan jika terdapat tanda-tanda infeksi.
• Atau segera rujuk bayi kefasilitas yang lebih lengkap.
Upaya yang dapat dilakukakan untuk mencegah terjadinya infeksi:
Pencegahan infeksi pada tali pusatü
• Merawat tali pusat berarti menjaga agar luka tersebut tetap bersih, tidak terkena air
kencing, kotoran bayi atau tanah.
• Bila kotor, cuci luka tali pusat dengan air bersih yang mengalir dan segera
keringkan dengan kassa kering dan di bungkus dengan kassa tipis yang steril dan
kering.
• Dilarang membubuhkan atau mengoleskan ramuan, abu dapur, dan sebagainya
pada luka tali pusat sebab akan menyebabkan infeksi dan tetanus yang dapat
berakhir dengan kematian neonatal.

2.5 Segera hubungi dokter jika :

 Tali pusat belum terlepas dalam waktu 3 minggu.


 Klem pada pangkal tali pusat terlepas.
 Timbul garis merah pada kulit di sekitar tali pusat.
 Bayi menderita demam.
 Adanya pembengkakan atau kemerah-merahan di sekitar tali pusat.
 Timbul bau yang tidak enak di sekitar tali pusat.
 Timbulnya bintil-bintil atau kulit melepuh di sekitar tali pusat.

5
 Terjadi pendarahan yang berlebihan pada tali pusat. Pendarahan melebihi ukuran
luasan uang logam.
 Pendarahan pada tali pusat tidak berhenti walaupun sudah di tekan.

2.6 Patofisiologis Perdarahan Tali Pusat

Perdarahan tali pusat dapat terjadi karena robekan umbilicus, robekan pembuuh
darah serta plasenta previa dan abrupsio plasenta. Perdarahan tali pusat juga dapat terjadi
karena perawatan pasca lepasnya tali pusat kurang sempurna, sehingga lambat dalam proses
penyembuhan. Perdarahan tali pusat terjadi karena kelalaian tenaga kesehatan akibat
pengikatan tali pusat yang kurang baik atau longgar atau kegagalan pembentukan thrombus
normal.

6
Surat Rujukan
23 April 2019
Kepada : Rumah sakit kasih ibu
Dengan hormat,
Bersama ini kami kirimkan anak,

Nama : Putri
Umur ; 1 hari
Berat badan : 2700gram
Alamat : Jl. Pertiwi no.6 kec. Cirasas
Klasifikasi/gejala : Perdarhan talipusat ,gejala
-Ada cairan kuning bercampur darah yang keluar dari talipusat
-Kulit disekitar talipusat memerah dan lecet
-Timbul sisik disekitar talipusat.

Terapi yang telah diberikan :


-Jaga agar talipusat tetap kering
-Bersihkan darah dengan air matang dan sabun
-Oleskan dengan povidon lodine

Imunisasi yang diberikan : ….. Sudah diberi/belum


Keterangan
-Vit k IM 1mg sudah diberikan
-Imunisasi HB0 IM sudah diberikan

Terimakasih

7
DAFTAR PUSTAKA
 Prawirohardjo, sarwono. 2005 ILMU KANDUNGAN . Jakarta yayasan bina
pustakasarwono prawirhardjo
 Buku bagan MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( M T B S )

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pendarahan tali pusat yaitu adanya cairan(darah) yang keluar di sekitar tali pusat
bayi. Akibat dari trauma pengikatan tali pusat yang kurang baik atau kegagalan proses
pembentukkan trombus normal. Tetapi merupakan hal yang normal apabila pendarahan
yang terjadi disekitar tali pusat dalam jumlah yang sedikit. Dimana, pendarahan tidak
melebihi luasan uang logam dan akan berhenti melalui penekanan yang halus selama 5
menit. Selain itu perdarahan pada tali pusat juga bisa sebagi petunjuk adanya penyakit pada
bayi.
factor-factor penyebab terjadinya pendarahan tali pusat:
 Robekan umbilikus normal
 Robekan umbilikus abnormal
 Robekan pembuluh darah abnormal
 Perdarahan akibat placenta previa dan abrotio placenta
Penanganannya:
 Penanganan disesuaikan dengan penyebab dari perdarahan tali pusat yang terjadi
 Untuk penanganan awal, harus dilakukan tindakan pencegahan infeksi paa tali pusat.
 Segera lakukan inform consent dan inform choise pada keluarga pasien untuk dilakukan
rujukan.

Anda mungkin juga menyukai