Anda di halaman 1dari 42

REFERAT SINDROM NEFROTIK

Claudia S.P Kota Siku


13 17 777 14 219

Pembimbing Klinik : dr. Winarti Arifuddin, Sp.PD,


FINASIM
DEFINISI
 Proteinuria masif (≥ 3 – 3,5 g/hari atau rasio
protein kreatinin pada urin sewaktu > 300-350
mg/mmol)
 Hipoalbuminemia (serum albumin < 3,0 g per dL)
 Hiperlipidemia (total kolesterol > 10mmol/L)
 Edema perifer.
EPIDEMIOLOGI
 Sindrom nefrotik dapat terjadi pada semua usia
 Kejadian sindrom nefrotik pada orang dewasa
mencapai 3:100.000 orang per tahun.
 Penyebab terbanyak dari sindrom nefrotik primer ialah
kerusakan dari glomerulus ginjal
 Penyebab terbanyak dari sindrom nefrotik sekunder
ialah diabetic nefropati dan nefropati amiloid
terutama pada pasien-pasien yang berusia 65 tahun.
KLASIFIKASI
Lesi Minimal

Membranosa
proliferatif
Primer / Proliferatif
idiopatik Mesangial Infeksi

Focal Segmental
Keganasan

Penyakit Jaringan
 Sekunder penghubung

Efek obat
PATOFISIOLOGI
GEJALA KLINIS
 Edema
Lokasi edema biasanya mengenai kelopak mata,
tungkai, perut, thorak dan genitalia.
 Gangguan gastrointestinal

 Hepatomegali
DIAGNOSIS
 Anamnesis: Keluhan utama berupa bengkak yang
tampak di sekitar mata dan ekstremitas bawah dengan jenis
pitting edema.

 Pemerisaan fisik:
 Tanda vital dalam batas normal
 Inspeksi : terdapat edema pada periorbita maupun
ekstremitas
 Palpasi : pitting edema
 Perkusi : dapat timbul asites pada abdomen
(shifting dullness), efusi pleura
DIAGNOSIS
 Pemeriksaan penunjang:
 Pemeriksaan darah

 Kadar kolesterol dan trigliserida serum meningkat

 Kadar albumin serum < 3g/dL

Pemeriksaan urin :
 Proteinuria +3 atau +4, atau >2g/24 jam

 Hematuria mikroskopis (hematuria makroskopis

jarang terjadi)
 Fungsi ginjal dapat normal atau menurun
PENATALAKSANAAN
 Non farmakologis

Diet rendah total kalori <30%


kkal4

rendah garam sekitar 2gram /


hari
Diet
Pembatasan asupan protein
0,8-1,0 g/kg BB/hari.

Cairan dibatasi < 1.500mL /


hari.
PENATALAKSANAAN
Farmakologis
Golongan Steroid
prednisolon dosis tunggal, dengan dosis awal 0,8-
1,0 mg/kg/hari (maksimal 60mg/hari), dan
dilanjutkan selama 1-2 minggu setelah terjadi
resmisi.

Golongan imunosupresan (Resisten steroid)


siklosporin 1,5-3,0 mg/kg/hari, siklosfosfamid 50-
100mg/kg/hari atau dengan mizoribine
150mg/hari.
 Penghambat sistem Renin-angiotensin
Obat yang dapat digunakan adalah ACE inhibitor
dan ARB. Pemberian terapi ini dapat mengurangi
proteinuria yang terjadi dengan menguranngi
tekanan hemodinamik pada glomerulus.

 Diuretik
Pasien sindrom nefrotik dengan manifestasi klinik
edema, direkomendasikan untuk menggunakan
diuretic oral golongan loop diuretic untuk
mengurangi edema yang terjadi, contoh diuretic
oral yang diberikan ialah furosemid
 Statin
Pasien sindrom nefrotik direkomendasikan
pemberian statin untuk memperbaiki gangguan
metabolism lipid sehingga dapat mengurangi
hiperkolesterolemia. Obat golongan statin yang
digunakan seperti simvastatin, pravastatin, dan
lovastatin
KOMPLIKASI
Hiperlipidemia

Hiperkoagulasi

Komplikasi Infeksi

Gangguan Fungsi
ginjal
KASUS

Identitas
•Nama : Ny. M
•Jenis kelamin : Perempuan
•Umur : 38 Tahun
•Alamat : Palupi
•Pekerjaan : Ibu rumah tangga
•Tanggal Masuk RS : 13 Agustus 2018
•Tanggal pemeriksaan : 14 Agustus 2018 dan tanggal 26 Oktober 2018
•Ruangan : Walet Bawah dan Cendrawasih Bawah
ANAMNESIS

Keluhan Utama : Bengkak seluruh


badan
Riwayat penyakit sekarang:

 Pasien perempuan usia 38 tahun masuk rumah sakit


dengan keluhan bengkak seluruh badan yang dialami
kurang lebih 2 bulan sebelum masuk rumah sakit.
Bengkak timbul pada pagi hari diawali pada wajah,
pada kedua kelopak mata kemudian pada tungkai
dan kemudian diseluruh tubuh. Pasien juga
mengeluhkan sesak yang dialami sejak kurang lebih 1
minggu yang berlangsung secara terus-menerus,
sesak memberat bila tidur posisi terlentang sehingga
membutuhkan 2 bantal ketika tidur.
Pasien tidak mengeluh sesak saat beraktivitas
maupun terbangun malam karena sesak. Pasien
tidak batuk, tidak nyeri dada, tidak flu. Selain itu,
pasien juga mengeluhkan nyeri pada uluhati yang
dialami sejak kurang lebih 1 minggu bersifat hilang
timbul. Pasien tidak mengalami mual dan muntah.
Pasien tidak demam, tidak sakit kepala. Buang air
kecil dan buang air besar biasa.
 Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat hipertensi
Riwayat DM tipe 2
Riwayat pemeriksaan kolesterol > 300
 Kebiasaan (Lifestyle)

Tidak ada riwayat merokok dan konsumsi alkohol.


 Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada keluarga yang menderita penyakit yang


sama
Riwayat Pengobatan: -
 Pemeriksaan Fisis
 Keadaan Umum:
 Sakit sedang
 Kesadaran : E4V5M6(Composmentis)
 Tanda Vital
 TD : 160/100 mmHg
 Nadi : 77 x/menit
 Pernafasan : 28x/menit
 Suhu : 37.1oC
 Kepala
 Bentuk : Normocephal
 Rambut : Hitam lurus
 Mata :Konjungtiva anemis (+/+), Sklera
ikterik (-/-), edema pada kedua kelopak mata
(+/+)
 Telinga : Pendengaran normal
 Mulut : bibir Sianosis (-), bibir kering (-),
lidah kotor (-)
 Leher
 KGB : Pembesaran (-)
 Tiroid : pembesaran (-)
 Massa lain : tidak ada
Thorax

 Paru-paru
Inspeksi : Bentuk dada simetris bilateral
Palpasi : Vokal fremitus kanan=kiri
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi : Vesikuler +/+, Ronkhi (-/-), Wheezing (-/-)

 Jantung
Inspeksi : iktus kordis tampak pada ICS VI linea axillaris
anterior
Palpasi : iktus kordis teraba pada ICS VI linea axillaris
anterior
Perkusi : Batas jantung melebar pada apex cordis
Auskultasi : S1 dan S2 murni reguler.
 Abdomen
 Inspeksi : perut cembung, lembab
 Auskultasi : Peristaltik sulit dinilai
 Palpasi : Hepar dan lien sulit dinilai
 Perkusi : Shifting dullness (+)
 Ektremitas
 Superior : akral hangat (+/+) edema (+/+)
 Inferior : akral hangat (+/+) edema (+/+)
Pemeriksaan Penunjang
Resume
 Pasien perempuan usia 38 tahun masuk rumah sakit
dengan keluhan edema anasarca yang dialami
kurang lebih 2 bulan sebelum masuk rumah sakit.
Edema timbul pada pagi hari diawali. Pasien juga
mengeluhkan dyspnea yang dialami sejak kurang
lebih 1 minggu yang berlangsung secara terus-
menerus, dyspnea memberat bila tidur posisi
terlentang sehingga membutuhkan 2 bantal ketika
tidur. Pasien juga mengeluhkan nyeri pada uluhati
yang dialami sejak kurang lebih 1 minggu bersifat
hilang timbul. Riwayat hipertensi, hiperkolesterolemia
dan DM tipe 2.
 Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital: TD
160/100 mmHg, Nadi: 77x/menit, Suhu 37.1°C,
dan Pernafasan: 28x/menit. Conjungtiva anemis
(+/+), edema palpebra (+/+), shifting dullness (+),
pitting edema keempat extremitas . Hasil
laboratorium: RBC 3.75 x 106/uL, HGB: 10.9
mg/dL, HCT: 32,3%, Cl- :108.13mmol/L, ureum 64
mg/dl, creatinin 3.70 mg/dl, albumin 2.5 gr/dL,
Cholesterol: 389mg/dL, LDL: 275mg/dL,
Trigliserida: 489mg/dL, Asam urat : 10.2mg/dL.
Pemeriksaan urinalisis didapatkan protein : +3,
darah: +3, sedimen eritrosit: 17-19, epitel sel : (+).
Pemeriksan ultrasonografi (USG) didapatkan
pyelonephritis bilateral.
 Diagnosis
 Sindrom nefrotik
 CHF NYHA III
 Hipertensi Heart Disease
 Penatalaksanaan
 Non medika mentosa:
 Tirah baring
 Diet protein 0,8-1,0 g/kg BB/hari
 Diet rendah cairan < 1.500mL / hari
 Diet rendah garam, 2gram / hari
 Medikamentosa:

 IVFD NaCl 0,9%10 tpm


 Methil Prednisolon 8mg 3x1
 Inj. Furosemid 1 ampul /12jam
 Omeprazole 1 vial / 24 jam
 Amlodipin 1x10 mg (malam)
 Candesartan 1x16mg (pagi)
 Recolfar 3x0.5mg
 Simvastatin 1x20mg
 Ciprofloksasin 2x500mg
 Albapur 20% 1 bks/hari
PEMBAHASAN
 Sindrom nefrotik merupakan salah satu manifestasi
klinik glomerulonefritis yang ditandai dengan
proteinuria masif (≥ 3 – 3,5 g/hari atau rasio
protein kreatinin pada urin sewaktu > 300-350
mg/mmol), hipoalbuminemia Serum albumin < 2.5 g
per dL), hiperlipidemia (total kolesterol > 350
mg/dL), dan manifestasi klinis edema peripheral.
 Hasil Anamnesis, pemerksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang pada pasien :

 Pasien perempuan usia 38 tahun masuk rumah sakit


dengan keluhan bengkak seluruh
 Bengkak timbul pada pagi hari diawali pada
wajah, pada kedua kelopak mata kemudian pada
tungkai dan kemudian diseluruh tubuh.
 Nyeri pada uluhati yang dialami sejak kurang lebih
1 minggu bersifat hilang timbul
Edema
anasarca

Gangguan
sistem
pencernaan
Anamnesis
Piting Edema
Pemeriksaan Fisik Sindrom Nefrotik
Pemeriksaan Penunjang Sekunder
Hipoalbumin

Proteinuria

Hiperlipidemia

Riwayat DM
tipe 2
Terapi
Teori Kasus

 IVFD NaCl 0,9%10 tpm


 Golongan Steroid  Methil Prednisolon 8mg 3x1
 Inj. Furosemid 1 ampul /12jam
 Golongan Diuretik  Omeprazole 1 vial / 24 jam
 Golongan Penghambat  Amlodipin 1x10 mg (malam)
RAA sistem  Candesartan 1x16mg (pagi)
 Recolfar 3x0.5mg
 Golongan Statin  Simvastatin 1x20mg
 Albumin  Ciprofloksasin 2x500mg
 Albapur 20% 1 bks/hari

Anda mungkin juga menyukai