Anda di halaman 1dari 27

Hubungan Antara Status Gizi

Dengan Prestasi Belajar Siswa


SD Abulyatama Tahun 2018
KELOMPOK 3
CUT RISKA BALQIS
RINA ANNISA
MARIA ULFA
MAHYUNA
SAFRINA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemberian gizi yang kurang baik terutama terhadap anak-
anak, akan menurunkan potensi sumber daya pembangunan
masyarakat. Salah satu indikator untuk menilai tinggi
rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia adalah adalah
Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Indeks/
HDI). Tiga faktor utama penentu HDI yaitu, pendidikan,
kesehatan dan ekonomi. Ketiga faktor tersebut erat kaitannya
dengan status gizi masyarakat. Karena, anak yang
memperoleh makanan yang adekuat sejak dari kandungan
(status gizi baik) akan tumbuh dan berkembang dengan
optimal sesuai usianya dan mempunyai umur harapan hidup
yang baik (kesehatan).(1)
Sampai saat ini, Indonesia masih merupakan negara yang
menempati peringkat Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) atau Human Development Index yang rendah yang
antara lain dipengaruhi oleh buruknya kondisi status gizi
dan kesehatan penduduk Indonesia.(5) Gambaran status
gizi anak usia sekolah (5-12 tahun) di Indonesia.(6)
Memperlihatkan prevalensi nasional status gizi sangat kurus
sebesar 4,4% (laki-laki) dan 3,5% (perempuan), status gizi
kurus sebesar 7,7% (laki-laki) dan 6,7% (perempuan), status
gizi gemuk sebesar 10,8% (laki-laki) dan 10,7%
(perempuan), serta status gizi obesitas sebesar 9,7% (laki-
laki) dan 6,6% (perempuan).(6)
B. Rumusan Masalah
1. Masalah status gizi merupakan salah satu persoalan
yang sering terdapat pada anak usia sekolah
2. Belum diketahui hubungan antara status gizi dengan
prestasi belajar siswa SD Abulyatama Tahun 2018
C. TUJUAN
 Tujuan Umum
 Meningkatkan kesadaran orang tua dan guru tentang prestasi belajar
pada siswa SD Abulyatama Tahun 2018
 Tujuan Khusus
 Mengetahui sebaran karakteristik subjek berdasarkan usia, jenis kelamin,
urutan kelahiran, jumlah saudara kandung, usia orang tua, pendidikan
terakhir orang tua, pekerjaan orang tua, pendapatan orang tua, dan
bentuk keluarga pada SD Abulyatama Tahun 2018
 Mengetahui sebaran status gizi siswa SD Abulyatama Tahun 2018
 Mengetahui sebaran prestasi belajar siswa SD Abulyatama Tahun 2018
 Mengetahui hubungan antara usia, jenis kelamin, urutan kelahiran, jumlah
saudara kandung, usia orang tua, pendidikan terakhir orang tua,
pekerjaan orang tua, pendapatan orang tua, dan bentuk keluarga
dengan prestasi belajar pada siswa SD Abulyatama Tahun 2018
 Mengetahui hubungan antara status gizi dengan prestasi belajar pada
siswa SD Abulyatama Tahun 2018
D. Manfaat
 Manfaat Bagi Peneliti
 Sebagai bentuk pengaplikasian modul Metodologi
Penelitian yang telah dipelajari sebelumnya.
 Sebagai sarana pembelajaran dalam melakukan
penelitian bersama dengan staf pendidikan sebagai
sebuah tim.
 Manfaat Bagi Masyarakat
 Sebagai informasi bagi pusat kesehatan dan
masyarakat tentang persebaran status gizi dan prestasi
belajar siswa sekolah dasar.
 Sebagai data sekunder untuk penelitian selanjutnya
yang terkait.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Status Gizi
 Definisi Status Gizi
Status gizi adalah hasil dari konsumsi, penyerapan (Absorbs), dan
penggunaan (Utilization) zat gizi makanan yang mampu mempengaruhi
keadaan fisiologi dan patologis seseorang.(16) Status gizi merupakan
keadaan tubuh seseorang yang dipengaruhi oleh konsumsi makanan dan
penggunaan zat-zat gizi.(17) Status gizi dibedakan menjadi status gizi buruk,
kurang, baik, dan lebih.
 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi
 Faktor Status Gizi Secara Langsung
 Komsumsi makanan
 Infeksi
 Umur
 Jenis Kelamin
 Faktor Status Gizi Secara Tidak Langsung
 Tingkat Pendapatan Keluarga
 Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Gizi
 Jumlah Anggota Keluarga
 Indikator Penilai Status Gizi
Menurut WHO (2007) indikator status giziyang digunakan harus peka
terhadap perubahan status gizi penduduk pada suatu saat tertentu
dan masa yang akan datang.
Indikator penilaian status gizi terdiri atas:
 Tinggi badan
 Berat badan
 Umur
 Penilaian Status Gizi
 Penilaian Status Gizi Secara Langsung
 Antropometri
 Klinik
 Biokimia
 Biofisik
 Penilaian Status Gizi Secara Tidak Langsung
 Survei Konsumsi Makanan
 Statistik Vital
 Faktor Ekologi
Klasifikasi status gizi anak usi 5-19 tahun menurut IMT/U:
 Sangat Kurus : ≤ 3 SD
 Kurus : - 3 SD sampai dengan ≥ 2 SD
 Normal : - 2 SD sampai dengan 1 SD
 Gemuk : > 1 SD sampai dengan 2 SD
 Obesitas : > 2 SD
B. Prestasi Belajar
 Definisi
Belajar merupakan kegiatan setiap orang. Pengetahuan,
keterampilan, kebiasaan, kegemaran, dan sikap
seseorang terbentuk, dimodifikasi dan berkembang
disebabkan karena belajar.
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat
dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar
merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil
dari proses belajar. Memahami pengertian prestasi belajar
secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian
belajar itu sendiiri. (32) Prestasi belajar adalah hasil
perubahan yang di maksud adalah perubahan kearah
yang lebih baik. (33)
 Faktor faktor yang mempengaruhi presasi belajar
 Faktor Internal
 Motivasi
 Ingatan
 Asupan Gizi
 Faktor Eksternal
 Keluarga
 Sekolah
 Lingkungan
 Penilaian Prestasi
Evaluasi belajar memang tidak bisa dipisahkan dengan proses belajar dan
pelaksanaanya harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. Evaluasi belajar
bertujuan mengetahui perkembangan peserta didik selama mengikuti kegiatan
belajar serta memperhatikan metode mengajar apakah dapat diterapkan
padapeserta didik. Evaluasi juga dapat merangsang peserta didik dalam proses
belajar agar mendapatkan hasil terbaik dan mendapatkan prestasi.
Prestasi kogniti anak dapat dinilai dengan melakuakan beberapa penilaian,
diantaranya:
 Pengetahuan (knowledge) yaitu kemampuan seseorang untuk mngenali dan
mengingat kembali informasi yang telah didapatkan dari pengalaman
sebelumnya
 Pemahaman (comprehension) yaitu kemampuan seseorang untuk memahami
sesuatu informasi yang sudah diketahui dari berbagai aspek.
 Penerapan (application) yaitu dapat menerapkan apa yang telah diketahionya
terhadap permasalahan yang dihadapinya.
 Analisa (analysis) yaitu dapat merinci permasalahan yang dihadapinya dan
mampu menghadapi hubungan antar bagian permasalahan tersebut.
 Sintesis (synthesis) yaitu mampu menyatakan setiap permasalahan dan mencari
solusi secara terpola.
C. Anak Sekolah Dasar
 Anak sekolah dasar adalah anak yang berusia 6-12 tahun, memiliki
fisik lebih kuat, mempunyai sifat individu serta aktif dan tidak
bergantung dengan orang tua. Banyak ahli menganggap masa ini
sebagai masa tenang atau mas laten, dimana apa yang telah
terjadi dan dipupuk pada masa-masa sebelumnya akan terus
berlanjut untuk masa-masa selanjutnya.
 Perkembangan awal anak (1-5 tahun) meliputi perkembangan
fungsional seperti kognitif, motorik, emosi, sosial, dan bahasa. Pada
tahap perkembangan ini merupakan penetu perkembangan
ditahap selanjutnya, sehingga diperlukan perhatian yang lebih,
agar tidak ada apek yang tertinggal selama dalam proses
perkembangan.
 Masa anak sekolah (umur 7-12 tahun) merupakan masa anak lebih
aktif dalam melaksanakan kegiatang seperti sekolah, les dan
bermain dimana kegiatan tersebut mampu membantu terjadinya
perkembangan motorik, kognitif dan sosial pada anak.
D. Hubungan Status Gizi dan Prestasi Belajar
Status gizi atau status gizi optimal terjadi apabila tubuh memperoleh
cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien, sehingga
memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan
kerja, dan kessehatan secara umu pada tingkat setinggi mungkin.
Status gizi kurang terjadi bila tubuh mengalami kekurangan satu atau
lebihj zat-zat gizi esensial. Status gizi lebih terjadi bila tubuh
memperoleh asupan gizi yang tinggi atau keluaran energy yang
rendah. Kelebihan energi ini selanjutnya di simpan dalam jaringan
lemak. (18) Status gizi anak dipengaruhi oleh banyak faktor. Tiga fakto
utama yang mempengaruhi status gizi adalah aspek konsumsi,
kesehatan anak, dan pengasuhan psikososial.
Gizi yang baik dikombinasikan dengan kebiasaan makan yang sehat.
Pengaturan makanan yang seimbang akan menjamin terpenuhinya
kebutuhan gizi untuk energi, pertumbuhan anak, melindungi anak dari
penyakit infeksi, serta akan membantu perkembanganmental dan
kemampuan belajarnya.
E. Kerangka Teori

Status Ggizi
(20,21,25,27)

Motivasi (15,34) Keluarga (37)

Prestasi Belajar
Ingatan (15,35) (32,34,41) Sekolah (37)

Asupan Gizi (34) Lingkungan (37)

 Ket: Variabel yang diteliti


variabel yang tidak diteliti
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analistik yaitu
penelitian yang bertujuan untuk mengamati suatu keadaan
secara objektif serta mencari hubungan yang signitifkan antara
variable dependen dan independen.penelitian ini
menggunakan desain cross sectional yaitu pengumpulan data
variabel dependen dan independen dilakukan pada saat
waktu yang sama (point time appoach).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di sekolah dasar Abulyatama Aceh
Besar dan akan dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2018.
Jadwal penelitian dapat di lihat dilampiran 1.
C. Populasi dan sampai Penelitian
 Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang akan diteliti.(52)
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa-siswi kelas 4 sampai 6 yang
bersekolah di sekolah dasar Abulyatama Aceh Besar yang berjumlah 44 siswa.
 Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas 4 sampai 6 yang
bersekolah di sekolah dasar Abulyatama Aceh Besar. Teknik pengambilan sampel
yang di gunakan adalah non probability sampling dengan metode total
sampling yaitu semua subjek yang memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan
dalam penelitian. (52) Sampel yang akan digunakan pada penelitian ini adalah
sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi sebagai berikut:
 Kriteria inklusi:
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:
 Responden aktif mengikuti kegiatan belajar dan berada di kelas 4
sampai 6.
 Responden bersedia untuk dijadikan sampel penelitian.
 Kriteria ekslusi
 Responden tidak kooperatif
 Responden yang sakit
D. Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 3.1 Kerangka konsep


E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasinal
Tabel 3.1 Variabel penelitian dan definisi Operasional
No Variabel Defisi Oprasional Alat ukur Hasil ukur Skala ukur

1. Status gizi Status gizi adalah hasil dari konsumsi, 1. Timbangan injak. Klasifikasi status gizi anak usia 5-19 Ordinal
penyerapan (Absorbsi), dan penggunaan 2. Stadiometer tahun menurut IMT/U :
(Utilization) zat gizi makanan yang mampu 3. Grafik WHO/NCHS 1. Sangat kurus
mempengaruhi keadaan fisiolagi dan 2007(IMT/U)  < -3 SD
patologis seseorang. (16) Status gizi 2. Kurus
merupakan keadaan tubuh seseorang  -SD sampai dengan <-2 SD
yang dipengaruhi oleh konsumsi makanan 3. Normal
dan pengunaan zat-zat gizi.(17)  -2 SD sampai dengan 1 SD
4. Gemuk
 1 SD sampai dengan 2 SD
5. Obesitas
 2 SD (28,29)

Prestasi belajar adalah hasil perubahan Nilai rapor Klarifikasi nilai rapor: Ordinal
yang dimiliki siswa setelah mengikuti proses 1. Istimewa
belajar mengajar. Perubahan yg dimaksud  A+ (90)
Prestasi belajar adalah perubahan kea rah yg lebih baik. 2. Baik sekali
2. (33)  (87-89)
3. Baik
 B+ (84-86)
4. Cukup
 B- (81-83)
5. Cukup sekali
 C+ (78-80)
6. Kurang
 C- (75-77)
7. Kurang sekali
 D (60-74)
F. Alat/ Instrumen Penelitian
 Alat/Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
 Timbangan injak dengan kapasitas ukur maksimal 200 kg dan
skala dan skala 0.1 kg sebagai alat yang digunakan untuk
mendapat data berat badan responden.
 Stdiometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tinggi
badan responden, kapasitas ukur 2 meter, dan skala ukur 0,1
cm.
 Grafik WHO/NCHS 2007 (IMT/U)
 Rapor siswa–siswi digunakan untuk mengukur prestasi belajar.
 Absensi kelas sebagai identitas siswa.
G. Teknik Pengumpulan Data
 Data primer
 Data Skunder
H. Metode Pengukuran
 Status Gizi
 Pengukuran Berat Badan
 Pengukuran Tinggi Badan
 Status gizi didapat dari hasil indeks Massa tubuh per Umur
(IMT/U). IMT dapat diukur dengan menggunakan perhitungan
BB/TB (kuadrat).
 Hasil IMT/U diinterpretansikan berdasarkan grafik standar
WHO/NCHS 2007 (IMT/U).
 Hasil pengukuran diklasifikasikan sebagai berikut:
 Sangat Kurus: ≤ 3 SD
 Kurus : - 3 SD sampai dengan ≥ 2 SD
 Normal : - 2 SD sampai dengan 1 SD
 Gemuk : > 1 SD sampai dengan 2 SD
 Obesitas : > 2 SD
 Prestrasi Belajar
Penilaian prestansi belajar dilakukan dengan data hasil nilai ujian catur
wulan siswa (2nd Quater). Langkah langkah penilaian presentasi belajar:
 Setelah mengetaui status gizi siswa,penelitian melihat hasil ujian
semester siswa.
 Melakukan penilaian semua dengan kurikulum yang diteraqpkan
sekolah (pearson Education dan kurikulum 2013) dengan
klasifikasi nilai rapor sebagai berikut:
 Istimewa (A+) : 90
 Baik sekali (A-) : 87-89
 Baik (B+) : 84-86
 Cukup (B-) : 81-83
 Cukup sekali (C+) : 78-80
 Kurang (C-) :75-77
 Kurang sekali (D) :60-70
I. Prosedur Penelitian
Mendapatkan izin melakukan penelitian di SD Abulyatama Aceh Besar Mendapatkan data siswa-siswi dengan melihat
absensi data sekola (kelas 4 sampai 6).

Memilih siswa-siswi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi untuk dijadikan sampel penelitian.

Meminta persetujuan siswa-siswi untuk menjadi responden penelitian dengan mendatangkan surat persetujuan untuk
menjadi responden.

Melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan mendapatkan nilai ujian semester siswa-siswi.

Mengumpulkan data dari hasil pengukuran dan penelitian.

Mengolah data dan menganalisis data.

Menyajikan data dari hasil analisa serta membuat kesimpulan dari hasil penelitian.
J. Pengolahan Data Dan Analisis Data Penelitian
 Pengolahan Data
Data yang dikumpulkan selanjutnya diolah dengan tahapan sebagai
berikut:
 Editing: dilakukan editing data untuk memastikan bahwa data
yang di peroleh terisi semua,konsisten dan dapat dibaca
dengan baik.
 Coding: memberikan kode pada setiap data yang ada
keperluan analisis stastistik dengan komputer
 Data Entry: jawaban dari masing- masing responden yang ada
dalam bentuk “kode” (angka dan huruf) dimasukan kedalam
program atau “software” komputer.
 Cleaning: untuk memastikan bahwa data yang telah dimasukan
dalam program untuk di analisis,tidak ada yang salah atau
hilang. Setalah data sudah benar, lalu dianalisis untuk
mendapatkan informasi dari data yang didapat.
 Analisi Data
 Analisis Univariat
 Analisis Bivariat
TERIMA KASIH.

Anda mungkin juga menyukai