GPPMN
GPPMN
Masa nifas (Pueperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas atau
pueperium dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6
minggu (42 hari) setelah itu.
FASE-FASE PADA FASE NIFAS
FASE TAKE IN
(1-2 hari)
• Merupakan fase ketergantungan ibu segera setelah melahirkan yang
menyerahkan sepenuhnya kepada orang lain untuk memenuhi
kebutuhannya.
• Ibu lebih memusatkan perhatiannya dengan kebutuhannya sendiri sehingga ia tidak
mengawali kontak dengan bayinya
• Ibu mungkin membicarakan pengalaman persalinan yang baru dialaminya kepada
orang lain
“Letting Go”
(10 hari setelah melahirkan)
• Ibu menerima peran barunya sebagai ibu secara penuh
• Sejalan dengan peningkatan keterampilan dalam merawat
bayi
• Ibu merasa makin penuh percaya bayi
Respon orang tua terhadap bayi baru lahir
BOUNDING ATTACHMENT
1. Pertanyaan 1, 2, dan 4
Mendapatkan nilai 0, 1, 2, atau 3 dengan kotak paling atas mendapatkan nilai 0 dan
kotak paling bawah mendapatkan nilai 3
2. Pertanyaan 3,5 sampai dengan 10
Merupakan penilaian terbalik, dengan kotak paling atas mendapatkan nilai 3 dan kotak
paling bawah mendapatkan nilai 0
3. Pertanyaan 10 merupakan pertanyaan yang menunjukkan keinginan bunuh diri.
4. Nilai maksimal : 30
5. Kemungkinan depresi: nilai 10 atau lebih
Cara pengisian EPDS
Cara pengisian EPDS
1. Para ibu diharap untuk memberikan jawaban tentang perasaan yang terdekat
dengan pertanyaan yang tersedia dalam 7 hari terakhir.
2. Semua pertanyaan kuisioner harus dijawab
3. Jawaban kuisioner harus berasal dari ibu sendiri. Hindari kemungkinan ibu
mendiskusikan pertanyaan dengan orang lain.
4. Ibu harus menyelesaikan kuisioner ini sendiri, kecuali ia mengalami kesulitan dalam
memahami bahasa atau tidak bisa membaca.
Keuntungan Kekurangan
Menurut DSM IV
Suatu kelainan depresi mayor dan gejala depresi timbul dalam
jangka waktu 4 minggu pasca persalinan
Menurut ICD 10
Kelainan ringan dari mental dan yang timbul dalam waktu 6
minggu pasca persalinan.
Epidemiologi
◦ WHO (1999) diperkirakan wanita melahirkan yang mengalami depresi postpartum
ringan berkisar 10 per 1000
◦ 70% wanita dengan riwayat depresi postpartum akan memiliki resiko kekambuhan
Etiologi dan Faktor risiko
Gejala Klinis
◦ Sukar tidur/ insomnia
◦ Merasa bersalah
◦ Kelelahan
◦ Sukar konsentrasi
◦ Pikiran mau bunuh diri
◦ Fobia
◦ Mimpi buruk
◦ Kecemasan
◦ Meningkatnya sensitivitas
Diagnosis
◦ Diagnosis bisa ditegakkan apabila depresi dan psikosis yang terjadi
mempunyai hubungan dengan persalinan.
◦ Jika onset dari gejala– gejala klinis muncul dalam 4 minggu setelah
kelahiran.
◦ Gejala harus ada hampir setiap hari selama 2 minggu.
Penatalaksanaan
◦ Psikoterapi talking therapy
◦ Konseling
◦ Modifikasi Lingkungan
◦ Hormonal Replacement Therapy
◦ Profilaksis Treatment
Komplikasi
◦ Beberapa penyakit seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, hiperkolesterolemia,
gangguan keseimbangan glukosa, dan non insulin dependent diabetes mellitus
(NIDDM)
◦ Minat dan ketertarikan terhadap bayinya berkurang
◦ Ibu yang depresi juga tidak mampu merawat bayinya secara optimal
Pencegahan
◦ Memberikan Informasi tentang faktor risiko terjadinya depresi postpartum di masyarakat
sebagai nilai penting untuk mencegah terjadinya depresi
◦ Skrining awal
POSTPARTUM
PSIKOSA
POSTPARTUM PSIKOSA