Anda di halaman 1dari 36

Dasar-dasar Perkerasan Beton Semen

Oleh : Furqon Affandi


PUSLITBANG JALAN DAN JEMBATAN
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Kebutuhan dan ketersediaan bahan
aspal dan semen
Perkerasan aspal Perkerasan beton

Keperluan
Aspal 1,2 juta ton /thn Kemampuan Produksi semen
Ketersediaan aspal 0,6 nasional 47,58 juta ton/thn
-0,7 juta ton/thn Penyerapan 33,53 juta ton/th
Impor sekitar 0,6 juta Bahan baku dalam negeri
ton/thn
Aspal
LPA Beton Semen
Beton mutu rendah
atau LPB
LPB Tanah dasar
Tanah dasar
Komponen Konstruksi
Perkerasan beton
Pelat beton sebagai konstruksi utama
Mutu pelat beton, beton mutu tinggi
Lapisan pondasi , sebagai lapis pendukung
Perkerasan beraspal ( lentur)
Lapis permukaan, lapis pondasi dan lapis
pondasi bawah termasuk bagian utama
Lapisan pondasi yang paling utama memikul
beban lalu lintas
KEUNTUNGAN PERKERASAN BETON
• Cocok untuk lalu lintas berat maupun rendah
• Cocok untuk tanah dengan daya dukung rendah
• Tidak terlalu peka terhadap kelalaian pemeliharaan
• Biaya pemeliharaan rendah selama umur rencana
• Cocok untuk persimpangan, atau terminal.
• Tahan terhadap alur dan iklim panas (Indonesia)
• Kebutuhan Penerangan yang lebih kecil, bila
dipasang penerangan
• Bisa dilaksanakan padat karya
• Tebal perkerasan lebih tipis dari perkerasan
aspal( Keperluan agregat lebih sedikit)
• Lebih tahan terhadap pengaruh air
• Ikut meningkatkan kelestarian alam
ALUR AKIBAT PANAS JALAN NANJAK DAN BEBAN BERAT
PADA JALAN ASPAL
Lalu lintas berat di Jalan beton
Beban Berlebih

Kapal terbang atau truk ?


Posisi Lepas Landas

Jadi …… kapal terbang


Penyebaran beban lalu lintas
Fungsi perkerasan,
Menyebarkan beban ke lapisan bawah
sampai tanah dasar
Tegangan pada tanah dasar < tegangan yang
bekerja
Modulus Elastisitas beton jauh lebih besar
dari lapisan beraspal
Kemampuan penyebaran beban jalan
beton lebih tinggi dari jalan beraspal
STRUKTUR PERKERASAN
Jenis Konstruksi Perkerasan :
1. Perkerasan Lentur (flexible
pavement)
2. Perkerasan Kaku (rigid pavement)

Perkerasan Lentur Perkerasan Kaku


Susunan lapis perkerasan beton

 B
et

Beton mutu
on

rendah
Penulangan pada pelat beton

Salah
Jenis Perkerasan beton semen

• Perkerasan beton semen bersambung tanpa tulangan


( 4 – 5 Meter) ( JUCP)
• Perkerasan beton semen bersambung dengan
tulangan ( 8 – 15 meter) ( JRCP)
• Perkerasan beton semen menerus dengan tulangan
(sesuai kemampuan pelaksanaan) ( CRCP)
• Perkerasan beton semen pra-tegang (PRESTRESS)
Ketebalan ekivalen antara beton
dan aspal beton
Tebal pelat Tebal ekivalen beton ( mm)
beton
20 mm 40 mm 60 mm 80 mm 100 mm
aspal aspal aspal aspal aspal
150 2,5 6,1 10,9 16,8 24,0
200 2,4 5,6 9,6 14,5 20,3
250 2,3 5,2 8,8 13,1 18,1
300 2,2 5,0 8,3 12,2 16,7

Dasar ekivalensi : efek aspal pada garis netral;


Tegangan pada serat beton tanpa aspal harus sama dengan
adanya lapisan aspal, berarti tebal pelat beton dikurangi
Ekivalensi 1 : 6 tak beralasan, berdasarkan tabel diatas.
( Sumber : Concrete pavement design guidance note. Geoffrey Griffiths and
Nick Thom, 2007 ). A thin bituminous wearing course is unable to contribute a
significant increase to the structural system.
Pengujian CBR di Laboratorium
Pengujian mutu beton

Kuat tekan silinder


Kuat tarik lentur/Flexural strength
Perkembangan Kuat Tekan dan
Kuat Lentur Beton

Umur Beton (hari) 3 7 28 90 360


Kuat Tekan 0.4 0.65 1 1.2 1.35
Kuat Lentur 0.4 0.7 1 1.05 1.1
Hubungan Antara K dan fx

K (kg/cm²) 120 - 175 155 - 230 225 - 335 280 - 400


fx (kg/cm²) 25 30 40 45
PEMASANGAN SLAB
Pelebaran dengan jalan beton yang
dilapis hot mix

Pelebaran dengan beton Retak melintang diatas


dilapis aspal sambungan pelat beton,
t aspal 5 cm
Retak melintang lapisan aspal
diatas sambungan pelat beton
JALAN BETON DI KABUPATEN

Karena selalu banjir, diganti jadi jalan beton


ALUR YANG DALAM PADA
JALAN ASPAL
KEKURANGAN PERKERASAN BETON

• Butuh waktu curing ( lama ) 28 hari


• Tingkat kenyamanan kurang ( ada
sambungan)
• Perbaikan permukaan yang sudah halus
Re-grooving mahal / susah
• Perbaikan akibat kelalaian pelaksanaan,
berat dan susah perlu satu blok
menyeluruh, dan menggangu lalu lintas.
• Warna permukaan di siang hari ,
membuat silau.
Perkerasan beton semen

1. Kekakuan perkerasan, tergantung


E dan dimensi penampang
perkerasan
2. E beton rata rata = 40000 MPa
3. E beton aspal rata rata = 4000
MPa
4. Modulus E beton relatif lebih kaku
dari E aspal
5. Disebutlah sebagai perkerasan
kaku (rigid)
FUNGSI LAPIS PONDASI

 MENGENDALIKAN KEMBANG SUSUT


TANAH DASAR
 MENCEGAH INTRUSI DAN PUMPING
PADA TANAH DASAR
 MEMBERIKAN DUKUNGAN YANG MANTAP
DAN SERAGAM PADA PELAT
 SEBAGAI LANTAI KERJA
 MENAIKKAN MODULUS SUBGRADE
REACTION GABUNGAN
Pengaruh Kemampuan Penyebaran Beban
• Daya dukung tanah dasar bisa lebih rendah
• Tebal total perkerasan kaku, sekitar setengah
tebal total perkerasan lentur
 Pelat beton tebal 25 cm ( fx = 45 kg/cm2,
setara perkerasan lentur 55 cm, kapasitas
sekitar 8 juta ESAL.
 Beban 5 juta ESAL, perlu pelat beton,
sedangkan perkerasan lentur cm.
Perbandingan Komponen Konstruksi
Perkerasan lentur dan Perkerasan kaku
• Perkerasan lentur • Perkerasan kaku
 Multi – layer  Single layer
 Lapis Permukaan  Pelat beton mutu
 Lapis Pondasi (base ) tinggi
 Lapis pondasi bawah  Pondasi ( lean
( Subbase) concrete,/ Granular
 Tanah dasar material)
 Tanah dasar
Perbedaan perkerasan beton dan
perkerasan aspal (1)
• PERKERASAN BETON • PERKERASAN ASPAL
• Desain sederhana dan • Rancangan sederhana dan
kebanyakan untuk L.L dapat digunakan untuk
Berat semua tingkat L.L
• Rancangan Job Mix lebih • Kendali kualitas job mix
mudah. Modulus antar agak rumit, baik di lab
lapisan jauh berbeda maupun di lapangan
• Umur Rencana bisa antara • Umur rencana relatif
15 – 40 tahun pendek 5 – 10 tahun
• Indek pelayanan tetap baik • Indek pelayanan terbaik
selama umur rencana saat setelah pelaksanaan,
kemudian berkurang
akibat lalu lintas
• Biaya awal rendah untuk
• Pada umumnya biaya awal jalan dengan .L.L rendah,
tinggi. untuk L.L tinggi biaya
relatif sama.
Perbedaan perkerasan beton dan
perkerasan aspal (2)
• PERKERASAN BETON • PERKERASAN ASPAL
• Pelaksanaan relatif • Pelaksanaan relatif rumit,
sederhana, kecuali di banyak parameter yang
sambungan perlu dikontrol
• Pemeliharaan di • Pemeliharaan lebih mahal
sambungan cukup penting
• Pelapisan ulang biasanya
dibuat tebal > 10 cm, • Pelaksanaan pelapisan
mencegah retak refleksi ulang dapat pada setiap
• Kekuatan konstruksi sangat ketebalan yang diperlukan
ditentukan oleh kekuatan • Kekuatan konstruksi
pelat tergantung sifat
penyebaran beban dan
tebal lapisan termasuk
kekutan tanah dasar
• Tebal konstruksi ~ tebal • Tebal konstruksi, LPB, LPA,
pelat, tidak masuk pondasi Lapis permukaan
Fungsi Tulangan Pada Perkerasan Beton
• Beton bersambung Tanpa tulangan
 Jarak sambungan pendek
 Tanpa pembesian, tanpa anyaman besi
 Sambungan, “disambung” kembali dengan
tulangan, dowel
• Beton Bersambung / menerus dengan
tulangan
 Dipasang anyaman tulangan dalam pelat
 Letak ¼ tebal dari permukaan atas
 Bukan untuk menahan gaya momen
 Tulangan untuk memegang retak, agar tak
terbuka
 Jarak sambungan bisa lebih panjang ( dua- tiga
kali lipat, lebih nyaman)
METODA PELAKSANAAN
PENGANGKATAN SLAB YG AKAN
DIPASANG
PENYIAPAN TANAH DASAR
TERPASANG

Anda mungkin juga menyukai