Anda di halaman 1dari 17

‫بسم ال الرحمن الرحيم‬

NILAI TUKAR UANG DALAM ISLAM


TAUFIQ RISAL ST MM
Exchange Rates (Nilai tukar uang)
• Catatan (quotation) harga pasar dari mata
uang asing (foreign currency) dalam harga
mata uang domestik (domestic currency),
atau kebalikannya yaitu harga mata uang
domestik dalam mata uang asing.
• Nilai tukar uang dapat dicatat sebagai
• spot atau immediate delivery (penyerahan
+/-2 hari) atau
• transaksi di muka (forward transaction)
dalam berbagai periode penyerahan.
Purchasing Power Parity (Paritas Daya Beli)

• suatu kondisi di mana harga dari suatu


barang yang dapat diperdagangkan
(tradable goods) dalam suatu mata uang
seharusnya sama dimana pun barang itu
dibeli.
• menghitung nilai tukar : P = e P’
P = tingkat harga domestic (domestic price)
P’ = tingkay harga luar negeri (foreign price)
e = nilai tukar uang (exchange rate)
Purchasing Power Parity (Paritas Daya Beli)
• menghitung Nilai tukar riil uang :
Real Exchange Rate = (e P’) /P
• Jika nilai tukar nilai riil > 1, maka lebih dari
1 unit barang domestik dibutuhkan untuk
membeli barang luar negeri yang identik.
• Jika nilai tukar riil < 1, maka kurang dari 1
unit barang domestik dibutuhkan untuk
membeli barang luar negeri yang identik
2. Kebijakan Nilai Tukar Uang
• Mata uang asing dapat digunakan untuk membeli barang-
barang dari luar negeri atau aset finansial (saham,
obligasi, dan lain-lain).
• Setiap Bank Sentral dapat memilih antara dua rezim
kebijakan nilai tukar yang berbeda yaitu:
1) Rezim nilai tukar dipagu (Fixed Exchange Rate Regime):
bila otoritas keuangan suatu Negara menetapkan suatu
nilai tukar uang tertentu untuk mata uangnya.
2) Rezim nilai tukar fleksibel (Flexible Exchange Rate
Regime): bila nilai tukar mata uang suatu Negara
ditentukan oleh keseimbangan yang terjadi di pasar
pertukaran uangnya.
Fixed Exchange Rate Regime
• Bank Sentral seringkali dipaksa untuk mencetak uang
melebihi apa yang diinginkannya.
• Bank Sentral dapat mengendalikan nilai tukar atau
penawaran uang, akan tetapi tidak keduanya sekaligus.
• Jika Bank Sentral menetapkan nilai tukar, maka Bank Sentral
harus menawarkan berapapun kuantitas uang yang
dibutuhkan oleh para pedagang atau Bank Sentral harus
membeli berapapun kuantitas mata uang asing yang
ditawarkan oleh para pedagang (kehilangan kendali atas
penawaran mata uang)
• jika terjadi terus dapat mengakibatkan international reserve
crisis, yaitu keadaan di mana sebuah Bank Sentral
kehilangan kemampuannya untuk menjaga nilai tukar
tertentu untuk mata uang negaranya.
Fixed Exchange Rate Regime
• Ketika Bank Sentral menyadari bahwa cadangan
devisanya telah banyak berkurang, maka mata Bank
Sentral terpaksa harus menaikkan nilai tukar mata uang
asing terhadap mata uang domestic dengan harapan
agar permintaan terhadap cadangan devisa
yang dimilikinya menurun.
• Hal tersebut dikenal dengan nama devaluasi.
• sebaliknya, di mana Bank Sentral harus terus membeli
devisa, maka Bank Sentral dapat menaikkan nilai tukar
mata uang negaranya terhadap mata uang asing. Hal ini
dikenal dengan nama revaluasi.
Flexible Exchange Rate Regime
• sistem yang dipakai hampir sebagian besar negara di
dunia pada saat ini.
• Jika Bank Sentral ingin menambah penawaran uang,
Bank Sentral dapat mencetak uang dan kemudian
membeli sesuatu asset (biasanya berbentuk obligasi
pemerintah).
• Jika Bank Sentral ingin mengurangi penawaran uang,
maka Bank Sentral dapat menjual sesuatu asset
(biasanya juga dalam bentuk obligasi pemerintah)
dan memusnahkan uang yang didapatnya dari penjualan
• Kegiatan Bank Sentral memperjualbelikan mata uang
asing tersebut dinamakan intervensi
Floating Exchange Rate Regime

• Campur tangan ini biasanya dilakukan oleh


Bank Sentral yang dapat dibedakan jadi 2
macam, yaitu:
1) Unsterilized Intervention: intervensi yang tidak
disertai dengan tindakan-tindakan offset yang
dirancang untuk mencegah perubahan yang
menyeluruh pada penawaran uang domestik.
2) Sterilized Intervention : intervensi yang disertai
dengan tindakan-tindakan offset yang
dirancang untuk mencegah perubahan yang
menyeluruh pada penawaran uang domestik.
• Tingkat harga dan tingkat nilai tukar uang akan
menyesuaikan diri pada tingkat jangka
panjangnya (long run level).
• kenaikan output (produksi barang dan jasa)
suatu Negara akan menyebabkan tukar mata
uangnya mengalami apresiasi terhadap
mata uang asing.
• kenaikan output (produksi barang dan
jasa) Negara asing akan menyebabkan nilai
tukar mata uang domestik mengalami depresiasi
terhadap mata uang asing
nilai tukar uang Islam
• dipakai dua skenario yaitu:
1. terjadi perubahan-perubahan harga di
dalam negeri yang mempengaruhi nilai
tukar uang (faktor luar negeri dianggap
tidak berubah/berpengaruh)
2. terjadi perubahan-perubahan harga di
luar negeri (faktor di dalam negeri
dianggap tidak berubah/berpengaruh).
1. Perubahan harga dalam negeri

a. Natural Exchange Rate Fluctuation


1) Fluktuasi nilai tukar uang akibat dari perubahan-
perubahan yang terjadi pada permintaan Agregatif
(AD). Peningkatan AD mengakibatkan naiknya
tingkat harga secara umum dan akhirnya mata
uang akan terdepresiasi, begitu juga sebaliknya.
2) Fluktuasi nilai tukar uang akibat perubahan-
perubahan yang terjadi pada Penawaran Agregatif
(AS): Jika AS menurun, maka harga secara
keseluruhan akan naik, dan nilai tukar uang
terdepresiasi, begitu juga sebaliknya
1. Perubahan harga dalam negeri
b. Human Error Rate Fluctuation
1) Corruption dan Bad Administration, ini mengakibatkan
adanya ‘biayabiaya siluman’ yang harus ditutupi, sehingga
menyebabkan kenaikan tingkat harga secara keseluruhan,
akhirnya nilai tukar uang kan terdepresiasi.
2) Exessive Tax: tingkat pajak yang tinggi akan mengakibatkan
pada melemahnya nilai tukar.
3) Exessive seignorage: Efek yang ditimbulkan oleh
pencetakan uang yang berlebihan (melebihi kebutuhan
sektor riil) berarti kenaikan tingkat harga secara
keseluruhan, sehingga nilai tukar uang akan terdepresiasi.
2. Perubahan harga luar negeri

a. Non-Engineered/Non-Manipulated Changes:
Sesuai dengan namanya inflasi yang terjadi bukan
diakibatkan oleh manipulasi oleh pihak-pihak
tertentu.
Contohnya kenaikan hargaharga diluar negeri
akan mengakibatkan melemahnya (depresiasi)
nilai tukar uang asing terhadap mata uang
domestik.
2. Perubahan harga luar negeri

a. Non-Engineered/Non-Manipulated Changes:
contoh 2: jika bank central singapura (BSS)
mengurangi jumlah uang SGD yang beredar, hal
tersebut akan mengakibatkan IDR terdepresiasi
tanpa diduga.
Oleh karena itu BI biasanya akan menghilangkan
efek ini dengan menjual SGD yang dimilikinya
(cadangan devisa) baik dengan cara strilised
intervention maupun dengan cara unsterilized
intervention.
2. Perubahan harga luar negeri
b. Engineered/ Manipulated Changes
Perubahan yang terjadi disebabkan oleh manipulasi yang
dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang dimaksudkan
untuk merugikan pihak lain.
Misalnya pada fund manager di Singapura melepas IDR
yang dimilkinya sehingga terjadi ‘banjir Rupiah’ yang
mengakibatkan nilai tukar rupiah mengalami depresiasi
secara tiba-tiba atau drastis di luar perkiraan BI.
Tindakan para fund manager Singapura menimbun IDR
untuk dilepaskan saat tertentu unutk mengambil
keuntungan dari flukstuasi nilai tukar IDR merupakan
tindakan yang dilarang oleh Islam yaitu: termasuk kategori
ikhtikar dan Ba’i Najasi..
Engineered/ Manipulated Changes

• Pemikiran Ibn Taimiyah, pemerintah seharusnya


menetapkan system nilai tukar dipagu secara
temporer (sementara) untuk mencegah tindakan
merugikan tersebut.
• Sama seperti dalam hal mengatasi ikhtikar,
untuk mengatasi Ba’i najasy ini bank Indonesia
juga harus menetapkan suatu nilai tukar
tetap secara temporer pada original supporting
levelnya sampai aksi-aksi merugikan fund
managers tersebut usai.

Anda mungkin juga menyukai