(OFFERING I 2017)Lab
Safety
• Anisah Rachmawati A.
• Fransisca Puspita S.
• Naizesa Salsabila
• Novaralda Jayanti
• Tesa Alif Mudibyanto
• Vina Rizkiana
What will we learn?
1. Kekebalan spesies
• Dalam keadaan normal, sistem imun dapat membedakan self antigen
(antigen tubuh sendiri) dari antigen asing, karena tubuh mempunyai
toleransi terhadap self antigen (self-tolerance), tetapi pengalaman klinis
menunjukkan bahwa adakalanya timbul reaksi autoimunitas.
• Autoimunitas adalah respon imun terhadap antigen jaringan sendiri yang
disebabkan oleh kegagalan mekanisme normal yang berperan untuk
mempertahankan self-tolerance sel B, sel T atau keduanya.
• Autoimunitas terjadi karena self-antigen yang dapat menimbulkan aktivasi,
proliferasi serta diferensiasi sel T autoreaktif menjadi sel efektor yang
menimbulkan kerusakan jaringan dan berbagai organ.
• Dalam autoimunitas, antigen disebut autoantigen, sedang antibodi disebut
autoantibodi. Sel autoreaktif adalah limfosit yang mempunyai reseptor
untuk autoantigen. Bila sel tersebut memberikan respon autoimun, disebut
SLR (sel limfosit reaktif).
Macam-macam imunitas
1. Pertahanan mekanis
• Jaringan epitel (kulit dan mukosa) merupakan barrier fisik terdepan yang
sangan impermeable terhadap angen-agen infeksi, kecuali jika terjadi
kerusakan, misalnya terluka. Desquamasi kulit membantu melepaskan
bakteri dan agen infeksi lainnya.
• Gerakan silia, batuk, dan bersin membantu membebaskan saluran
pernafasan dari patogrn
• Aliran air mata, saliva dan urin dapat mengeluarkan pathogen
• Mucus pada saluran pencernaan dan pernafasan dapat menangkap
mikroorganisme
• Peradangan yang merupakan respon nonspesifik terhadap adanya invasi
benda asing atau kerusakan jaringan. Reaksi radang timbul akibat adanya
mikroorganisme dan kerusakan pada jaringan sehingga menimbulan
dilatasi dan peningkatan premeabilitas pembuluh kapiler.
2. Pertahanan kimiawi
Beberapa pertahanan kimiawi menurut Madigan (2012)
a. Sistem komplemen
b. Sistem koagulasi
Sistem
Komplemen
• Classical Pathway
Sistem
Komplemen
• Alternative Pathway
Sistem
Komplemen
• Lectin Pathway
Result of Complement System
Activation
Penggolongan Sistem Kekebalan Tubuh
• Berdasarkan Cara Mempertahankan Diri dari Penyakit
a. NON SPESIFIK
Ciri-ciri :
• Tidak selektif
• Tidak mampu mengingat infeksi yang terjadi sebelumnya
• Eksposur menyebabkan respon maksimal segera
• Memiliki komponen yang mampu menangkal benda untuk masuk ke
dalam tubuh
Diperoleh melalui beberapa cara,yaitu :
• Pertahanan yang Terdapat di Permukaan Tubuh
a. Pertahanan Fisik
b. Pertahanan Mekanis
c. Pertahanan Kimiawi
d. Pertahanan Biologis
• Respon peradangan (inflamasi)
• Fagositosis
• Protein antimikrobia
b. SPESIFIK
Ciri-ciri :
• Bersifat selektif
• Tidak memiliki reaksi yang sama terhadap semua jenis benda asing
• Mampu mengingat infeksi yang terjadi sebelumnya
• Melibatkan pembentukan sel-sel tertentu dan zat kimia (antibodi)
• Perlambatan waktu antara eksposur dan respons maksimal
Terdiri atas beberapa komponen, yaitu:
• Limfosit
a. Limfosit B (sel B)
b. Limfosit T (sel T)
• Antibodi (Immunoglobulin/Ig)
No. Tipe Antibodi Karakteristik
Pertama kali dilepaskan ke aliran darah pada saat terjadi infeksi yang pertama kali (respons
1. IgM
kekebalan primer)
Paling banyak terdapat dalam darah dan diproduksi saat terjadi infeksi kedua (respons kekebalan
2. IgG sekunder). Mengalir melalui plasenta dan memberi kekebalan pasif dari ibu kepada janin.
Ditemukan dalam air mata, air ludah, keringat, dan membran mukosa. Berfungsi mencegah infeksi
3. IgA pada permukaan epitelium. Terdapat dalam kolostrum yang berfungsi untuk mencegah kematian
bayi akibat infeksi saluran pencernaan
Ditemukan pada permukaan limfosit B sebagai reseptor dan berfungsi merangsang pembentukan
4. IgD
antibodi oleh sel B plasma.
Ditemukan terikat pada basofil dalam sirkulasi darah dan cell mast (mastosit) di dalam jaringan
5. IgE yang berfungsi memengaruhi sel untuk melepaskan histamin dan terlibat dalam reaksi alergi.
Beberapa Lapis Pertahanan Tubuh terhadap Penyakit
Pertahanan
Pertahanan Tubuh Non Spesifik
Tubuh Spesifik
Pertahanan Pertahanan
Pertahanan Pertama
Kedua Ketiga
Kulit Inflamasi Limfosit
Membran mukosa Sel-sel fagosit Antibodi
Rambut hidung dan silia pada Protein
trakea antimikrobia
Cairan sekresi dari kulit dan
membran mukosa
C. Mekanisme sistem kekebalan tubuh
KOMPONEN
KAPSULA ENZIM
DINDING SEL
PENETRASI KE DALAM
VARIASI ANTIGEN SITOSKELETON SEL
INANG
5. Bagaimana Bakteri Patogen Merusak Sel?
DIRECT
SIDEROPHORE DAMAGE
PLASMIDS, PRODUCTION
LYSOGENY, AND OF TOXINS
PATHOGENICITY (exotoxins & endotoxins)
Mekanisme Exotoxins dan Endotoxins
• (Use this space to discuss what should be done at the end of your lab
time.)
• (Use this space to discuss what should be done at the end of your lab
time.)
Bahan Patogen pada Virus
• Cytopathic Effect (CPE)