Kromatografi Vakum Cair (KVC) adalah kromatografi yang
di lakukan untuk memisahkan golongan senyawa
metabolit sekunder secara kasar. Sampel yang digunakan yaitu,berupa sampel fraksi dari hasil proses fraksinasi sebelumnya, yang kemudian di lanjutkan dengan pemisahan senyawa murni menggunakan metode kromatografi kolom cair vakum (KKCV). Pemisahan memanfaatkan kolom yang berisi fasa diam dan aliran fasa geraknya dibantu dengan pompa vakum Fasa diam yang digunakan dapat berupa silika gel atau alumunium oksida. Prinsip kerja dari KCV = adsorpsi atau serapan Pemisahannya didasarkan pada senyawa - senyawa yang akan dipisahkan terdistribusi di antara fase diam dan fase gerak dalam perbandingan yang berbeda-beda. Fase gerak dengan gradien polaritas diharapkan mampu memisahkan senyawa- senyawa dengan polaritas yang berbeda. 1. Kolom kromatografi dikemas kering (biasanya dengan penjerap mutu KLT 10- 40.m) dalam keadaan vakum agar diperoleh kerapatan kemasan maksimum. 2. Vakum dihentikan, pelarut yang kepolarannya rendah dituangkan ke permukaan penjerap lalu divakumkan lagi. 3. Kolom dipisah sampai kering dan siap dipakai. fase gerak kromatografi cair vakum bergerak dengan cepat karena penggunaan tekanan positif dari tabung nitrogren. Udara yang ditekan mengandung O2 dan uap air yang dapat menyebabkan peruraian produk dari ekstrak dan berubah saat pemisahan kromatografi. Isolasi komponen kimia dalam jumlah yang sedikit berdasarkan absorpsi dan partisi, dimana kolom diisi dengan fase diam divakumkan dengan suatu pompa vakum agar eluen dapat turun mengelusi komponen kimia yang selanjutnya keluar sebagai fraksi-fraksi. 1. Mempunyai biaya ekonomis 2. Adanya aliran fase gerak lebih cepat 3. Pengerjaannnya sederhana 4. Cuplikan yang dipisahkan lebih banyak 5. Proses terjadi lebih cepat karena adanya bantuan vacum 6. Konsumsi fase gerak KCV hanya 80% atau lebih kecil dibanding dengan kolom konvensional karena pada kolom mikrobor kecepatan alir fase gerak lebih lambat (10- 100 mikro liter/ menit) 1. Proses pemisahan senyawa tidak sempurna karena prosesnya yang cepat 2. Membutuhkan biaya yang mahal. 1. Cara Basah melarutkan fasa diam dalam fase gerak yang akan digunakan. Campuran kemudian dimasukkan ke dalam kolom dan dibuat merata. Fase gerak dibiarkan mengalir hingga terbentuk lapisan fase diam yang tetap dan rata, kemudian aliran dihentikan. 2. Fase Kering memasukkan fase diam yang digunakan ke dalam kolom kromatografi. Fase diam tersebut selanjutnya dibasahi dengan pelarut yang akan digunakan. 1. Cara penyiapan kolom, pemilihan kolom dan cara- cara penyiapannya harus benar supaya diperoleh kolom yang baik dan serba sama yang dapat menjamin terjadinya elusi yang baik. 2. Penambahan contoh kedalam kolom Contoh yang telah disiapkan dengan benar baru ditambahkan secara kuantitatif kedalam kolom. 3. Kolom yang digunakan harus dalam keadaan kering agar tidak mengganggu pada saat proses elusi. Sebelum digunakan harus dibilas terlebih dahulu dengan metanol agar dinding kolom kering.