Anda di halaman 1dari 11

ABSES LIVER

EPIDEMIOLOGI
• Abses liver secara umum dibagi menjadi 2
yaitu abses hati amebik (AHA) dan abses hati
piogenik (AHP)
• AHA lebih sering daripada AHP. Secara
epidemiologi,didpatkan 8-15 per 100.000 AHP
perlu perawatan di RS. Lebih sering terjadi
pada pria dengan rentan usia berkisar lebih
dari 40 tahun
PATOGENESIS
• Abses hati dapat terjadi dari penyebaran
hematogen maupun secara langsung dari tempat
terjadinya infeksi di dalam rongga peritoneum
• Adanya penyakit sistem biliaris sehingga terjadi
obstruksi aliran empedu akan menyebabkan
terjadinya proliferasi bakteri
• Adanya tekanan dan distensi kanakuli akan
melibatkan cabang2 dari vena portal dan limfatik
sehingga formasi abses fileflebitis
Lanjutan…
• Penetrasi akibat trauma tusuk akan
menyebabkan inokulasi bakteri pada parenkim
hati
• Penetrasi akibat trauma tumpul menyebabkan
nekrosis hati, perdarahan intrahepatik dan
kebocoran saluran empedu sehingga kanakuli
rusak menyebabkan pertumbuhan bakteri dg
proses supurasi dan pembentukan pus
Manifestasi klinis
• Nyeri spontan perut kanan atas, yang ditandai dg
jalan membungkuk ke depan dg kedua tangan
diletakkan di atasnya
• Demam tinggi keluhan utama disertai nyeri
kuadran kanan atas abdomen dan dg keadaan
syok
• Gejala lainnya rasa mual dan muntah, berkurang
nafsu makan, terjadi penurunan berat badan,
kelemahan badan, ikterus, BAB berwarna sprti
kapur, dan BAK berwarna gelap
Lanjutan…
• Palpasi terdapat hepatomegali dan nyeri tekan
hepar
• Pemeriksaan penunjang:
1.Kadar HB, jumlah leukosit darah, kecepatan
endap darah, termasuk kadar bilirubin total, total
protein dan kadar albumin dan globulin dalam
darah
2.Foto toraks dan foto polos abdomen
3.CT-scan abdomen, USG abdomen, dan biopsi
hati
Kriteria diagnosis
Kriteria Kriteria lamont dan
Kriteria sherlock
Ramachandran pooler
• Hepatomegali yg • Hepatomegali yg • Hepatomegali yang
nyeri tekan nyeri tekan nyeri
• Riwayat disentri • Respon yang baik • Kelainan hematologis
• Leukositosis terhadap terapi • Kelainan radiologi
• Kelainan radiologis amoebisid • Pus amoebik
• Respon terhadap • Leukositosis • Tes seroogi positif
terapi amoebisid • Peninggian • Respon yg baik
diafragma kanan dg terhadap terapi
pergerakan yg kurang amoebisid
• Aspirasi pus
• Pada USG ditemukan
rongga dlm hati
Diagnosis banding
• Kista hepar
• Keganasan pada hati
Treatment
• Penggunaan antibiotik pada terapi awal
digunakan penisilin selanjutnya
dikombinasikan antara
ampisilin,aminoglikosida/sefalosporin generasi
III dan klindamisin/metronidazol
• Jika dalam waktu 48-72 jam belum ada
perbaikan klinis/lab,maka antibiotik yg
digunakan sesuai hasil kultur sensivitas aspirat
abses hati.
komplikasi
• Saat diagnosis ditegakkan,menggambarkan
keadaan penyakit yg berat seperti
septikamia/bakterimia dg mortalitas 85%,
ruptur abses hati disertai peritonitis
generalisata dg mortalitas 6-7%,kelaianan
pleuropulmonal, gagal ginjal, perdarahan ke
dalam rongga abses, hemobilia, empiema,
ruptur ke dalam perikard/retroperitoneum.
prognosis
• Pronosis buruk apabila terjadi keterlambatan
diagnosis dan pengobatan,jika hasil kultur
darah yg memperlihatkan bakterial penyebab
multipel,tidak dilakukan drainage terhadap
abses,adanya ikterus,hipoalbuminemia,efusi
pleura

Anda mungkin juga menyukai