Otitis Media Supuratif Kronis
Otitis Media Supuratif Kronis
SUPURATIF KRONIS
(OMSK)
Vianggara S., S. Ked (0810710109)
Firdah Z. F., S. Ked (0910710073)
Ruri Istifarini, S. Ked (0910711018)
Pembimbing:
Dr. dr. H. Edi Handoko, Sp. THT-KL (K)
ANATOMI
Batas depan
Batas Luar
DEFINISI
Otitis Media Supuratif Kronis (OMSK) adalah Infeksi
kronis di telinga tengah dengan perforasi membran
timpani dan sekret yang keluar secara terus menerus atau
hilang timbul.
PERJALANAN PENYAKIT
OMSK
OMSS >2 bln
< 2 bln
OMA
EPIDEMIOLOGI
Beberapa studi menyatakan insiden OMSK terjadi pada 39
dari 100000 kasus pada anak-anak dan remaja 15 tahun.
Di Inggris OMSK terjadi pada populasi 0.9% anak-anak
dan 0,5 % orang dewasa
Di Indonesia, menurut Depkes prevalensi OMSK sekitar
3,1% dan kebanyakan penderitanya adalah laki-laki
ETIOLOGI
1. Infeksi pada tengah telinga secara terus menerus
2. Disfungsi Tuba Eustachius (cleft palate dan Down
Sindrome)
3. Inflamasi kronis pada hidung dan faring (rhinitis,
tonsilitis, sinusitis)
4. Immunocompromized
BAKTERIOLOGI
Bakteri yang sering ditemukan pada kultur antara lain:
Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus (15-30%),
Klebsiella pneumoniae(10-21%), Proteusspecies (10-15%) and
diphtheroids.
Dapat ditemukan juga infeksi Polymicrobial pada 5-10%
kasus. Bakteri anaerob
(Bacteroides, Peptostreptococcus, Peptococcus) dan fungi
(Aspergillus, Candida)
FAKTOR RESIKO
1. Higiene buruk
3. Infeksi
5. Alergi
Menurut peradangannya:
• Tipe aman/benign: peradangan terbatas pada mukosa, tidak
mengenai tulang, perforasi bagian sentral
• Tipe bahaya/maligna: mengenai sampai tulang, koleastoma dengan
perforasi subtotal, letaknya di bagian marginal/atik dan atik
Diagnosis:
• Otoskopi, pemeriksaan audiometri murni, audiometri tutur (speech
audiometry), BERA brainstem evoked response audiometry), foto
mastoid, kultur dan uji resistensi kuman dari sekret telinga
Perforasi Membran Timpani
A. Tubal
B. Sentral (di pars tensa)
nekrosis osikel
granulasi
polip
C. Marginal
D. Atik (di pars flaksida)
11
Tabel Perbedaan OMSK Benigna dan
Maligna
Edukasi
• Selama masih ada perforasi membran
timpani pasien tidak boleh berenang
2. OMSK Maligna
Prinsip: Pembedahan (Mastoidektomi dengan atau tanpa
timpanoplasti)
OMSK MALIGNA
Prinsip: Pembedahan (Mastoidektomi dengan atau
tanpa timpanoplasti)
1. Mastoidektomi Sederhana
2. Mastoidektomi radikal
3. Mastoidektomi radikal dengan modifikasi
(Operasi Bondy)
4. Miringoplasti
5. Timpanoplasti
6. Timpanoplasti dengan pendekatan ganda
(Combined Approach Tympanoplasty)
1. MASTOIDEKTOMI SEDERHANA
OMSK benign yang dengan pengobatan konservatif tidak
sembuh
Pembersihan ruang mastoid dari jaringan patologis
Tujuan: Infeksi tenang dan telinga tidak berair lagi
2. MASTOIDEKTOMI RADIKAL
Pada OMSK maligna dengan
infeksi/ kolesteatoma yang sudah
meluas
Dinding batas antara liang telinga
luar dan telinga tengah dengan
rongga mastoid diruntuhkan
menjadi 1 ruangan
Tujuan: Membuang jaringan
patologis dan mencegah infeksi
ke intrakranial
3. Mastoidektomi radikal dengan modifikasi
(Operasi Bondy)
Pada OMSK dengan
kolesteatoma di daerah atik
tetapi belum merusak kavum
timpani
Seluruh rongga mastoid
dibersihkan dan dinding
posterior liang telinga
direndahkan
Tujuan: Membuang semua
jaringan patologis dan
mempertahankan
pendengaran yang masih ada
4. Miringoplasti
Dilakukan pada OMSK benign tenang
Timpanoplasti tipe I
Rekonstruksi hanya dilakukan pada membran timpani
Tujuan: Mencegah berulangnya infeksi pada OMSK benign
tipe tenang dengan perforasi menetap
5. Timpanoplasti
Dilakukan pada OMSK benign dengan kerusakan lebih
berat/ tidak bisa dengan pengobatan medikamentosa
Tujuan: Menyembuhkan penyakit serta memperbaiki
pendengaran
Dilakukan rekonstruksi membran timpani dan
rekonstruksi tulang pendengaran (Timpanoplasti tipe II, III,
IV dan V)
6. Timpanoplasti dengan pendekatan ganda
(Combined Approach Tympanoplasty)
Dilakukan pada OMSK maligna/ OMSK benign dengan
jaringan granulasi yang luas
Tujuan: Menyembuhkan penyakit serta memperbaiki
pendengaran tanpa meruntuhkan dinding posterior liang
telinga.
Kolesteatoma/ jaringan granulasi dibersihkan dengan 2
jalan, yaitu melalui liang telinga dan rongga mastoid dengan
melakukan timpanotomi posterior.
KOMPLIKASI
Menurut Shambough (2003):
1. Intratemporal
- Perforasi membran timpani
- Mastoiditis akut
- Paresis N.VII
- Labirinitis
- Petrositis
2. Ekstratemporal
- Abses subperiosteal
3. Intrakranial
- Abses otak
- Trombofleibitis
- Hidrosefalus otikus
- Empiema subdural
- Abses subdura
Komplikasi Otitis Media:
A. Ruang subperiosteal
B. Ruang subdural
C. Meningen
D. Otak
E. Apex os petrosum
F. Labirin
G. Nervus fasial
H. Leher
- lainnya : sinus lateralis,
dibelakang mastoid
Perluasan melalui jalan yang sudah ada akibat destruksi tulang karena
erosi, seperti pada kolesteatom, granulasi di telinga tengah dan mastoid
29
PROGNOSIS
Bonam:
- Apabila pasien mengontrol infeksinya
- Dapat ditemukan gangguan pendengaran tegantung
kepada penyebabnya
- Bila ditemukan tuli konduktif akibat perforasi membran
timpani, hal tersebut masih dapat dikoreksi dengan
operasi
Malam:
- Apabila ditemukan komplikasi intrakranial (meningitis,
abses otak)