Dhea Ananda C. M.
Farras Azzahra
Maharani Putri P.
Zahra Uhastaning K.
XI MIPA 1
Mengidentifikasi informasi,
tujuan, esensi karya ilmiah
Pengertian
1. Reproduktif
2. Tidak Ambigo
3. Tidak Emotif
4. Menggunakan Bahasa Baku
5. Menggunakan Kaidah Keilmuan
6. Bersifat Dekoratif
7. Terdapat Kohesi
8. Bersifat Objektif
9. Menggunakan Kalimat Efektif
Bentuk Penyajian
a. Judul
a. Halaman judul 1. Pendahuluan
b. Tim pembimbing
b. Kata pengantar 2. Inti atau Isi
c. Kata pengantar c. Daftar isi 3. Penutup
d. Abstrak d. Pendahuluan
e. Daftar isi e. Pembahasan
f. Simpulan
f. Bab Pendahuluan
g. Daftar pustaka
g. Bab kerangka teoritis
h. Bab Metode penelitian
i. Bab Pembahasan hasil penelitian
j. Bab Simpulan dan rekomendasi
k. Daftar pustaka
l. Lampiran-lampiran
m. Riwayat hidup
STRUKTUR KARYA ILMIAH
a. Judul
Adalah menggambarkan tentang tema atau pokus sebuah tulisan dibuat singkat dan
logis.
b. Kata pengantar
Berisi ucapan-ucapan dari penulis karya ilmiah tentang karyanya, umumnya berisi rasa
syukur, keinginan, dan doa dari penulis.
c. Abstrak
Intisari atau ringkasan isi makalah yang ditulis dan paling banyak terdiri atas 1 halaman
dan berjarak satu spasi.
d. Daftar isi
Untuk mempermudah pembaca mencari judul atau sub judul dari isi karya yang
dibacanya.
e. Bab Pendahuluan
Memuat latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan
manfaat.
f. Bab kerangka teoritis
Memuat kajian teoritis, dan metodologi penulisan.
g. Bab Metode penelitian
- Metode deskriptif, yakni metode penelitian yang bertujuan hanya menggambarkan
fakta-fakta secara apa adanya, tanpa adanya perlakuan apa pun.
- Metode eksperimen, yakni metode penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran
atas suatu gejala setelah mendapatkan perlakuan.
- Metode penelitian kelas, yakni metode penelitian dengan tujuan untuk memperbaiki
persoalan-persoalan yang terjadi pada kelas tertentu.
h. Bab Pembahasan hasil penelitian
Bab ini memuat gagasan peneliti yang terkait dengan apa yang telah dilakukan dan apa
yang diamati, dipaparkan dan dianalisis di bab terdahulu.
i. Bab Kesimpulan dan Saran
Hasil temuan dari penelitian ini harus disimpulkan secara jelas dan tepat, dan
memberikan saran-saran yang berguna terkait dengan yang telah diteliti.
j. Daftar pustaka
Memuat semua kepustakaan yang digunakan sebagai landasan dalam karya ilmiah yang
diambil dari sumber tertulis, baik itu yang berupa buku, artikel jurnal, dokumen resmi,
maupun sumber-sumber lain dari internet.
k. Lampiran-lampiran
Merupakan dokumen tambahan yang ditambahkan ke dokumen utama. Dapat berupa
teks, seperti dokumen pendukung (misalnya daftar riwayat hidup) maupun berupa
gambar, seperti foto.
l. Riwayat hidup
Catatan atau sebuah dokumen yang menggambarkan diri pribadi secara singkat,
pendidikan, serta mengenai pengalaman seseorang dan kualifikasi lainnya.
Menemukan Informasi yang
dapat dikembangkan menjadi
Karya Ilmiah
■ Sistematis, susunan teks itu teratur dengan pola yang baku. Dimulai
dengan pendahuluan, diikuti dengan pembahasan, dan diakhiri
dengan simpulan.
■ Logis, isinya dapat dipahami dan dibenarkan oleh akal sehat; antara
lain, didasari oleh hubungan sebab akibat.
■ Objektif (impersonal), pernyataan-pernyataannya didasarkan
pandangan umum; tidak didasari pandangan pribadi penulisnya
semata.
■ Faktual, kebenaran di dalamnya didasarkan kenyataan yang
sesungguhnya; tidak imajinatif.
Menentukan Informasi Penting
dalam
Karya Ilmiah
Judul Artikel dalam Jurnal:
Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia dalam Karangan Eksposisi Siswa Sekolah
Menengah Atas (BASASTRA – Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya)
Vol. 1, No. 1, Desember 2012, ISSN: 12302-6405).
Penulis : Nur Endah Ariningsih, Sumarwati, dan Kundharu Saddhono
(Universitas Sebelas Maret).
Masalah : Abstrak
Uraian Penting :
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan bahasa Indonesia dalam
karangan eksposisi siswa kelas X; penyebab kesalahan, dan upaya yang dilakukan
guru dan siswa untuk meminimalisasi kesalahan bahasa tersebut.
Menyajikan Hasil Diskusi
Tema Diskusi : Sastra dan Nilai-nilai Karakter
Ringkasan
Pada umumnya sastra sebagai bagian dari ilmu pengetahuan
merupakan sarana yang paling ampuh dalam memahami makna
kehidupan. Sajian-sajian cerita dalam karya sastra dapat
menyihir siapapun yang membacanya, baik melalui puisi, cerpen,
novel, ataupun roman. Penyajiannya bukan hanya sekadar
imajinasi semata melainkan peristiwa-peristiwa yang terjadi
kadang bersumber dari kenyataan yang dialami penulis ataupun
dari pembaca. Melalui karakter tokoh-tokoh dalam alur cerita
yang disajikanlah, kita dapat mengenal, mengamati, dan bahkan
meneladani. Nilai sosial, pendidikan, religius, budaya, dan lain-
lain ada di dalam alur setiap cerita. Dengan demikian, sastra
sarat dengan nilai-nilai karakter yang ada di dalamnya.
Menganalisis Sistematika
Karya Ilmiah
Dalam pembuatan karya tulis ilmiah yang logis, valid, baku, ilmiah,
dan memenuhi kaidah penulisan karya tulis ilmiah. terdapat struktur yang
menjadi poin penting dalam pembuatakn karya tulis ilmiah ini. Dalam
pengerjaannya terdapat 3 bagian penting yang perlu dibuat. Dimana, 3
bagian penting tersebut adalah:
Bagian Pendahuluan
Dalam bagian pendahuluan karya tulis ilmiah memaparkan terkait
penelitian yang akan dilakukan. Seperti latar belakang, alasan memilih
topik, uraian singkat terkait masalah yang diambil, pembahasan terkait
ruang lingkup, dan solusi yang diberikan.
Bagian Inti
Dalam bagian inti ini dalam penelitian karya tulis ilmiah memaparkan
penelitian yang dilakukan dengan mengambil studi kasus pada bagian
pendahuluan. Dalam bagian inti pembahasan dalam karya tulis ilmiah
diuraikan terkait landasan teori yang mendukung penelitian yang
dilakukan.
Bagian Penutup
Pada bagian penutup ini memaparkan kesimpulan akhir dari penelitian
karya tulis ilmiah yang dilakukan. Apakah penelitian yang dilakukan
mampu memberi solusi terhadap permasalahan yang diangkat ataukah
sebagai batu loncatan awal untuk penelitian lanjutan pun harus
dipaparkan.
Menganalisis Kebahasaan
Karya Ilmiah yang dibaca
Karya ilmiah ditandai oleh pilihan kata yang bersifat impersonal. Hal ini
berbeda dengan teks lain yang bersifat nonilmiah, semacam novel ataupun
cerpen yang pengarangnya bisa ber-aku, kamu, dan dia. Kata ganti yang
digunakan dalam karya ilmiah harus bersifat umum, misalnya, penulis, atau
peneliti. Dalam hal ini penulis tidak boleh menyatakan proses pengumpulan
data dengan kalimat seperti “Saya bermaksud mengumpulkan data dengan
mengunakan kuesioner”. Kalimat yang harus digunakan, adalah “Di dalam
mengumpulkan data penelitian ini, penulis menggunakan kuesioner.”
■ Karya ilmiah menghindari penggunaan kata dan kalimat yang bermakna
ganda. Karya ilmiah mensyaratkan ragam yang memberikan keajegan dan
kepastian makna. Dengan kata lain, bahasa yang digunakannya itu harus
reproduktif. Artinya, apabila penulis menyampaikan informasi, misalnya, yang
bermakna X, pembacanya pun harus memahami informasi itu dengan makna
X pula. Infomasi X yang dibaca harus merupakan reproduksi yang benar-benar
sama dari informasi X yang ditulis.
■ Ragam bahasa yang digunakan karya ilmiah harus lugas dan bermakna
denotatif. Makna yang terkandung dalam kata-katanya harus diungkapkan
secara eksplisit untuk mencegah timbulnya pemberian makna yang lain.
■ Dalam karya ilmiah banyak terdapat defnisi atau batasan dari kata atau
istilah-istilah yang digunakan. Misalnya, jika dalam karya itu digunakan kata
seperti frasa atau klausa, maka penulis itu harus terlebih dahulu menjelaskan
arti kedua kata itu sebelum ia melakukan pembahasan yang lebih jauh. Hal
tersebut penting dilakukan untuk menyamakan persepsi antara penulis
dengan pembaca atau untuk menghindari tumbulnya pemaknaan lain oleh
pembaca terhadap maksud kedua kata itu.
Mengungkapkan Informasi
Berdasarkan Isi Karya
Ilmiah
■ Judul karya ilmiah : Dampak Negatif Internet Bagi Anak
1. Tangan kiri Arman terkilir posisi, lawan dari kanan Partai politik yang ideologi, aliran
sewaktu bermain bola. beraliran kiri dilarang di politik
Indonesia.
2. Malam ini udara terasa Suhu Hatiku panas begitu emosi, marah
sangat panas. melihat Ahmad
dimarahi Pak Lurah.
5. Kopi ini kok kurang Rasa Gadis manis itu? Siapa cantik,
manis, ya. Tolong lagi kalau bukan adikku. rupawan
tambahi gula.