Anda di halaman 1dari 18

SPACE AND SHAPE

PRESENTED BY:
1.MERLIN WIDASWARA
2.PRANINDAH HANNY
3.LEVSI NOPITA SARI
SPACE AND SHAPE
(GEOMETRI)

Geometri adalah pendekatan untuk memecahkan


suatu masalah dalam mengenali bentuk benda-benda,
membandingkan, membedakan, dan juga
membedakan kesamaan dan perbedaan bentuk suatu
benda yang ada disekitar.
MACAM-MACAM GEOMETRI
GEOMETRI DUA DIMENSI
MACAM-MACAM GEOMETRI
GEOMETRI TIGA DIMENSI
PENGENALAN GEOMETRI PADA ANAK USIA
DINI
Gardner (dalam Triharso, 2013: 62), menjelaskan
bahwa pengenalan bentuk geometri yang baik, selain
dapat meningkatkan kemampuan kognitifnya, anak
dapat memahami lingkungannya. Selain itu anak
mampu berpikir matematis logis dan dapat memahami
konsep sederhana dalam kehidupan sehari-hari
Pengertian Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Anak
Usia Dini
Lestari, (2011: 4), menjelaskan bahwa mengenal bentuk
geometri pada anak usia dini adalah kemampuan anak
mengenal, menunjuk, menyebutkan serta mengumpulkan
benda-benda di sekitar berdasarkan bentuk geometri. Pendapat
lain yang diungkapkan oleh Triharso (2013: 50), menyatakan
bahwa dalam membangun konsep geometri pada anak dimulai
dari mengidentifikasi bentuk-bentuk, menyelidiki bangunan
dan memisahkan gambar - gambar biasa seperti, segi empat,
lingkaran, dan segitiga
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI
KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI

1.Cara berpikir simbolis


2.Intuitif
3.Kemampuan spasialnya untuk dapat
mengetahui, memahami, dan menerapkan
konsep bentuk geometri dalam kehidupan
sehari-hari.
Perkembangan Mengenal Bentuk Geometri Pada AUD
Menteri Pendidikan Nasional (permendikbud 146 tahun 2014) tentang Standar
Pendidikan Anak Usia Dini, perkembangan geometri anak usia dini mencakup
indikator-indikator sebagai berikut:
Lingkup Perkembangan Tingkat Pencapaian Perkembangan Usia 5-6
Tahun
Konsep bentuk, warna, ukuran dan pola. 1. Mengenal perbedaan berdasarkan ukuran:
“lebih dari”;
“kurang dari”; dan “paling/terendah”.
2. Mengklasifikasikan benda berdasarkan warna,
bentuk,
dan ukuran (3 variasi)
3. Mengklasifikasikan benda yang lebih banyak ke
dalam
kelompok yang sama atau kelompok yang sejenis,
atau
kelompok berpasangan yang lebih dari 3 variasi.
4. Mengurutkan benda berdasarkan ukuran dari
paling
kecil ke paling besar atau sebaliknya
Kegiatan Pembelajaran Mengenal Bentuk Geometri
Bentuk geometri yang akan diperkenalkan pada anak meliputi bentuk
segitiga, lingkaran, dan persegi.
Alat dan Bahan:
Menggunakan balok berbentuk segitiga, lingkaran, dan persegi.
Prosedur:
Menunjukkan masing-masing bentuk geometri kepada anak.
Guru menyebutkan nama masing-masing bentuk geometri
Guru meminta anak untuk mengambil benda sesuai dengan nama bentuk
geometri yang disebutkan oleh guru.
Assesmen:
Guru menanyakan kepada anak tentang benda apa saja yang ada di
kelas yang berbentuk geometri
Membuat Bentuk Geometri
Anak-anak diminta untuk membuat bentuk geometri.
Alat dan bahan: Plastisin dengan berbagai warna.
Prosedur:
Guru meminta anak untuk maju membuat berbagai
macam bentuk geometri.
Guru menanyakan kepada anak tentang bentuk yang
sudah dibuatnya.
Mengenal Bentuk Geometri menggunakan puzzle
Alat dan bahan: puzzle dari gabus.
Prosedur:
Mintalah anak untuk melepaskan kepingan puzzle dari papannya
kemudian minta untuk memasangkan kembali ke tempat yang tepat.
Sambil bermain memasang kepingan puzzle, mulailah memperkenalkan
warna pada anak dengan cara menunjukkan kepingan puzzle.
Jika sudah mengenal warna keping tersebut, guru bisa meminta anak
memasangkan keping berdasarkan bentuk yang guru minta.
Membuat Berbagai Bangun dengan Bentuk Geometri
Alat dan Bahan: Balok dengan berbagai bentuk geometri.
Prosedur:
Guru meminta anak untuk maju secara berkelompok, setiap kelompok 3 orang anak.
Guru memberikan kebebasan pada anak untuk membuat bangunan dari balok yang
disediakan.
Assesmen:
Guru menanyakan kepada anak mengenai bangunan yang telah dibuat anak.
Terdiri dari bentuk apa sajakah bangunan tersebut.
TAHAP-TAHAP BELAJAR GEOMETRI
TAHAP-TAHAP BELAJAR GEOMETRI
Van Hiele dalam Ruseffendi, (1991 : 161-163) berpendapat bahwa ada lima tahapan
anak belajar geometri, yaitu sebagai berikut.
1.Tahap Pengenalan
Pada tahap ini anak sudah mengenal bentuk- bentuk geometri, seperti segitiga,
kubus, bola, lingkaran, dan lian-lain, tetapi ia belum memehami sifat- sifatnya.

2. Tahap Analisis
Pada tahap ini, anak sudah dapat memahami sifat- sifat konsep atau bentuk
geometri. Misalnya, anak mengetahui dan mengenal bahwa sisi panjang yang
berhadapan itu sama panjang, bahwa panjang kedua diagonalnya sama panjang dan
memotong satu sama lain sama panjang dan lain- lain.
3. Tahap Pengurutan
Pada tahap ini, anak sudah dapat mengenal bentuk- bentuk geometri dan memahami sifat- sifat dan ia
sudah dapat mengurutkan bentuk- bentuk geometri yang satu sama lain berhubungan

4. Tahap Dedukasi
Pada tahap ini, berpikir deduktifnya sudah mulai tumbuh, tetapi belum berkembang dengan baik.
Matematika adalah ilmu deduktif, karena pengambilan kesimpulan, pembuktian dalil yang harus
dilakukan secara deduktif. Pada tahap ini, siswa sudah dapat memehami pentingnya pengambilan
kesimpulan secara deduktif itu, karena misalnya ia dapat melihat bahwa kwsimpulan yang diambil
secara induktif itu mungkin bisa keliru.

5. Tahap Kakuratan (Ringor)


Pada tahap ini, anak dapat memahami bahwa adanya ketepatan (presisi) dari yang mendasar itu
penting. Van Hiele (Rueefendi, 1991: 163- 164) berpendapat mengenai pengajaran geometri ada tiga
dalil, yaitu:Kombinasi yang baik antar waktu, materi pelajaran, dan metode mengajar yang
dipergunakan untuk tahap tertentu dapat meningkatkan kemampuan berpikir anak kepada tahap yang
lebih tinggi.
MENGENALKAN KONSEP HUBUNGAN GEOMETRI
DAN RUANG ANAK USIA 0-3 TAHUN
A.Pada bayi 0-8 bulan:
1. Letakan sebuah botol susu di hadapan bayi. Biarkan bayi memegang botol
tersebut dan merasakan bentuk botol dengan kedua tangannya.
2. Selimuti bayi. Biarkan bayi memegang dan merasakan keseluruhan bentuk dan
permukaan selimut.
3. Biarkan bayi merangkak atau merayap sepanjang tepi meja untuk merasakan
bentuk meja.
B.Pada bayi 8-12 bulan:
1. Ajak anak merangkak kedalam terowongan. Biarkan anak merasakan berada di
ruang tertutup tetapi masih bisa memandang dan menjangkau luar dengan kedua
tanggannya.
2. Ajak anak untuk melempar bola plastik ke dalam keranjang.
C.Pada anak usia 12-24 bulan:
1. Sediakan boneka dan kotak yang ukurannya lebih kecil dari boneka tersebut.
Berikan gagasan agar anak mau mencoba memasukan boneka ke kotak. Setelah
anak mengerti bahwa kota terlalu kecil maka ambil kotak lain yang lebih besar,
birakan anak memasukan boneka ke kotak tersebut.
2. Sediakan kotak yang permukaannya terdapat beberapa lubang berbentuk
segitiga, persegi, lingkaran, segiempat. Biarkan anak memasukan keping segitiga,
persegi, lingkaran dan segiempat ke kotak tersebut.
D.Pada anak 24-36 bulan:
1. Ajak anak bermain meniup busa sabun di luar. Amati apa yang diucapkan anak.
(Misalnya:” Lihat ada banyak bola !”
2. Ajak anak untuk mengenal nama-nama benda di sekitar, misal: “Lihat, piring ini
seperti apa bentuknya”. Biarkan anak yang menjawab.
MENGEMBANGKAN KONSEP HUBUNGAN
GEOMETRI DAN RUANG ANAK USIA 3-6 TAHUN

Beberapa contoh kegiatan yang bisa dilakukan orangtua untuk


mengembangkan hubungan geometri dan ruang pada anak:
1. Mengajak anak bermain meniup busa sabun menggunakan sedotan
plastik yang ditekukan pada bagian ujungnya sehingga membentuk
lingkaran lalu diikatkan ke batang sedotan. Ajak anak mengamati bahwa
bentuk gelembung-gelembung sabun yang ditiup anak seperti bentuk
lingkaran.
2. Sediakan kardus-kardus bekas (obat, susu), botol-botol plastik,
sedotan plastik, kertas warna, dll. Ajak anak untuk membangun sebuah
halaman impian untuk tempat bermainnya menggunakan barang-barang
bekas tersebut.

Anda mungkin juga menyukai