PHOSPHORUS CYCLING IN

SEDIMENTS OF THE BOHAI AND

YELLOW SEAS
ANGELA DINI ANANDATHASSA 26020215130062
DWINDA HAYENDA 26020216140049
TYAS WIDISETIANI P 26020216140050
ZAMNA MUJADIDA 26020216140059
ABI HIDAYAT 26020216140061
IKLAS WIDYA PUTRI 26020216130067
FIRMAN RAMADHAN 26020216140068
RENATA GAYUH SUBAGYO 26020216130076
 PHOSPHOR?

FOSFOR MERUPAKAN ELEMEN KUNCI DALAM SIKLUS BIOGEOKIMIA GLOBAL (SANUDO-

WILHELMY ET AL., 2001). PEMAHAMAN TENTANG FOSFOR DALAM SEDIMEN LAUT SANGAT
PENTING DALAM MENGEVALUASI RESPON TERHADAP PERUBAHAN LINGKUNGAN, MEMAHAMI
SIKLUS P, MENILAI BIOAVAILABILITAS UNSUR INI DI LINGKUNGAN PESISIR, SERTA SIKLUS KARBON,
SULFUR, OKSIGEN DAN NITROGEN.
 AREA PENELITIAN

AREA YANG DIJADIKAN STASIUN PENGAMATAN ADALAH BOHAI DAN LAUT KUNING YANG
MERUPAKAN CONTINENTAL LAUT PASIFIK DENGAN KEDALAMAN AIR RATA-RATA 18 M DAN 44 M.
TOTAL LUAS PERMUKAANNYA ADALAH 457 X 103 𝑘𝑚2 .

WILAYAH INI MASUK KEDALAM WILAYAH DENGAN PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN YANG

TINGGI DI WILAYAH CHINA DAN KOREA. SECARA HISTORIS WILAYAH INI DITANDAI DENGAN
SUSPENSE TINGGI KONSENTRASI SEDIMEN DAN TINGKAT DEPOSISINYA TINGGI DI DAERAH
DELTA.
 METODE PENELITIAN

DALAM PENELITIAN INI MENGGUNAKAN ENAM METODE EKSTRAKSI UNTUK

SECARA OPERASIONAL MEMBEDAKAN SPESIES KIMIA P. SAMPLE SEDIMEN
DIKUMPULKAN DI KOTAK SAMPLE KECUALI PADA SATU STASIUN DI WILAYAH
LAUT KUNING KARENA MENGGUNAKAN GRAVITY CORER.
• SAMPLE YANG DIAMBIL DARI TABUNG PLEXIGLASS DIPOTONG PADA INTERVAL
1,5 CM DIBWAH ATMOSFER NITROGEN DAN KEMUDIAN DIBEKUKAN UNTUK
ANALISIS. SUBSAMPLE DIDUPLIKAT UNTUK MENENTUKAN KADUNGAN AIR
DALAM SEDIMEN. LALU SISA YANG LAIN BERSAMA DENGAN AIR YANG DIAMBIL
DIDASAR LAUT DIINKUBASI DI KOLOM AIR DALAM KEADAAN GELAP UNTUK
DIPELAJADI PERUBAHAN POTENSI REDOKSNYA DAN SPESIES PHOSPHORNYA.

Plexiglass Tube
• AIR DIDALAM TABUNG INKUBASI HARUS SELALU MENGHASILKAN GELEMBUNG DENGAN DIBERU
UDARA ATAU NITROGEN, ATAU TETAP DIJAGA DALAM KONDISI ANAEROB SELAMA 50 JAM.

• SETELAH INKUBASI, SUBLAPISAN SEDIMEN DIBAGI DALAM ATMOSFER NITROGEN LALU

DIAWETKAN DAN DIBEKUKAN. DIDALAM LABORATORIUM SAMPLE SEDIMEN DIKERINGKAN PADA
TEMPERATURE 50°C LALU DIHOMOGENKAN.
• INORGANIK P (IP) DIUKUR DENGAN 1 M EKSTRAK HCL SELAMA 24 JAM DALAM KONDISI
TEMPERATURE RUANGAN. TOTAP P (TP) DIUKUR DENGAN 1 M EKSTRAK HCL SETELAH SEDIMEN
DIPANASKAN ( SELAMA 24 JAM PADA TEMPERATURE 550°. ORGANIC P (OP) DITENTUKAN
DENGAN SELISIH ANTARA TP DAN IP.

• SEBAGIAN SEDIMEN BASAH DIANALISIS MELALUI ENAM PROSES MENGGUNAKAN MODIFIKASI

YANG DIADAPTASI DARI RUTTENBERG (1992). ENAM LANGKAH INI ADALAH PROSEDUR
EKSTRAKSI MEMISAHKAN RESERVOIR UTAMA SEDIMEN P KE DALAM ENAM KOLAM TERMASUK P
TERENDAPKAN.
• FOSFAT YANG DIEKSTRAKSI DIUKUR DENGAN SPEKTROFOTOMETRI (LIU ET AL. 2003).
KONSENTRASI DARI PHOSPHORUS DINYATAKAN DALAM MMOL 𝑔−1 .

• HANYA BEBERAPA SEDIMEN DARI LAUT BOHAI DAN LAUT KUNING YANG DIANALISIS UNTUK
SPESIASI FOSFOR SISANYA TIDAK DIGUNAKAN KARENA SUDAH KERING.
Mekanisme reaksi dari setiap ekstrakan dengan fase target yang dijelaskan melalui table disebut sebagai metode
JENSEN.
TABEL SEBELUMNYA DIGUNAKAN UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEDALAMAN, SPASIAL ATAU
PERBEDAAN YANG MENUNJUKAN SEBERAPA SIGNIFIKANNYA STATISTIK PADA P = 0.5 TINGKAT
PROBABILITAS. PADA HIPOTESIS AWAL KONSENTRASI FOSFOR TIDAK BERBEDA DAN BERASAL DARI
POPULASI/KUMPULAN KONSENTRASI FOSFOR. KARENA ITU VARIAN DATA DAPAT DINILAI DALAM
DUA CARA YAITU MELALUI IP, OP, TP, DAN JUGA VARIASI ACAK. ANALISI VARIAN INI AKAN
MENUNJUKAN APAKAH FACTOR TERSEBUT MEMILIKI NILAI SAMA PADA F-TEST.
 IP, OP AND TP
HASIL ANALISIS UNTUK KONSENTRASI IP, OP DAN TP PADA SEDIMEN PERMUKAAN
DIRANGKUM DALAM TABLE BERIKUT :
• HASIL MENUNJUKKAN BAHWA IP ADALAH SPESI P PALING PENTING YANG MEWAKILI 73-98% DARI
TP. PERBEDAAN IP, OP DAN TP ANTARA STASIUN DI BOHAI DAN LAUT KUNING SIGNIFIKAN PADA
TINGKAT KEPERCAYAAN 95%.
• IP MENUNJUKKAN KONSENTRASI TINGGI DI STASIUN DARI MUARA HUANGHE DAN TELUK LAIZHOU,
DIIKUTI OLEH BAGIAN BARAT DAYA DARI LAUT KUNING. IP RELATIF RENDAH DI TELUK LIAODONG
DAN BAGIAN TIMUR LAUT BOHAI, DAN BAGIAN TENGGARA LAUT KUNING.
• TINGGINYA NILAI IP DI BAGIAN BARAT DAYA LAUT KUNING MENUNJUKKAN MUNGKIN DAMPAK
DELTA HUANGHE YANG DIBUANG DAN PEMBUANGAN DARI CHANGJIANG, DI MANA SUMBER
SEDIMEN TERUTAMA BERASAL DARI SUMBER MATERIAL DARATAN (LI ET AL., 2001).
• KONSENTRASI OP ADALAH YANG TERTINGGI DI BAGIAN BARAT LAUT DARI CEKUNGAN TENGAH
LAUT BOHAI, DIIKUTI OLEH SAMPEL DARI SELAT BOHAI, KEMUDIAN TELUK LIAODONG, TELUK
LAIZHOU DAN MUARA HUANGHE. DI LAUT KUNING, KONSENTRASI OP TINGGI DI BAGIAN SELATAN
SEMENANJUNG SHANDONG DAN CEKUNGAN TENGAH.
• HASIL MENUNJUKKAN BAHWA IP ADALAH SPESI P PALING PENTING YANG MEWAKILI 73-98% DARI
TP. PERBEDAAN IP, OP DAN TP ANTARA STASIUN DI BOHAI DAN LAUT KUNING SIGNIFIKAN PADA
TINGKAT KEPERCAYAAN 95%.
• IP MENUNJUKKAN KONSENTRASI TINGGI DI STASIUN DARI MUARA HUANGHE DAN TELUK LAIZHOU,
DIIKUTI OLEH BAGIAN BARAT DAYA DARI LAUT KUNING. IP RELATIF RENDAH DI TELUK LIAODONG
DAN BAGIAN TIMUR LAUT BOHAI, DAN BAGIAN TENGGARA LAUT KUNING.
• TINGGINYA NILAI IP DI BAGIAN BARAT DAYA LAUT KUNING MENUNJUKKAN MUNGKIN DAMPAK
DELTA HUANGHE YANG DIBUANG DAN PEMBUANGAN DARI CHANGJIANG, DI MANA SUMBER
SEDIMEN TERUTAMA BERASAL DARI SUMBER MATERIAL DARATAN (LI ET AL., 2001).
• KONSENTRASI OP ADALAH YANG TERTINGGI DI BAGIAN BARAT LAUT DARI CEKUNGAN TENGAH
LAUT BOHAI, DIIKUTI OLEH SAMPEL DARI SELAT BOHAI, KEMUDIAN TELUK LIAODONG, TELUK
LAIZHOU DAN MUARA HUANGHE. DI LAUT KUNING, KONSENTRASI OP TINGGI DI BAGIAN SELATAN
SEMENANJUNG SHANDONG DAN CEKUNGAN TENGAH.
• SECARA GLOBAL, KONSENTRASI TP DI SEDIMEN BOHAI DAN LAUT KUNING SEBANDING
DENGAN NILAI-NILAI DALAM LITERATUR. NILAI TP DARI LAUT BOHAI DAN LAUT KUNING
LEBIH TINGGI DARIPADA LAUT WADDEN DAN LAUT ADRIATIK, TETAPI LEBIH RENDAH DARI
ITU DARI LAUT PEDALAMAN SETO, KIELER BUCHT, TELUK AARHUS DAN TELUK ST. LAURENT
• HAL INI TERKAIT DENGAN RASIO N / P ANORGANIK TERLARUT YANG TINGGI DAN
KONSENTRASI FOSFAT YANG RENDAH DI SUNGAI CINA (MISALNYA HUANGHE DAN
CHANGJIANG), RELATIF TERHADAP SEBAGIAN BESAR SUNGAI LAIN DI DUNIA
(MISALNYA SEINE DAN RHINE) (LIU ET AL., 2003) .
Phosphorus Speciation
BERDASARKAN GRAFIK DIATAS DAPAT DIKATAKAN BAHWA FAP (BENTUK UTAMA
FOSFOR) DAPAT MENCAPAI HINGGA 87% DARI TP DI LOESS (TANAH YANG
MEMILIKI PERMEABILITAS TINGGI SECARA VERTICAL TAPI PERMEABILITAS RENDAH
SECARA HORIZONTAL) (CHANGJIANG, HUANGHE, LUANHE, YALUJIANG, LIAOHE)
(CHEN ET AL., 1997; RAO DAN BERNER, 1997).

INI MENUNJUKKAN BAHWA LEBIH DARI 50% TP DI SEDIMEN BOHAI DAN LAUT
KUNING MUNGKIN BERASAL DARI P ALAMI YANG DITEMUKAN DI BAHAN SUMBER,
DAN KURANG DARI 50% DAPAT DISEBABKAN OLEH EFEK ANTROPOGENIK
(MISALNYA LIMPASAN DAN LIMBAH)
• INI MENUNJUKKAN BAHWA LEBIH DARI 50% TP DI SEDIMEN
BOHAI DAN LAUT KUNING MUNGKIN BERASAL DARI P
ALAMI YANG DITEMUKAN DI BAHAN SUMBER, DAN
KURANG DARI 50% DAPAT DISEBABKAN OLEH EFEK
ANTROPOGENIK (MISALNYA LIMPASAN DAN LIMBAH)
CFAP dan Ref-OP menurun dengan faktor 2-6 dari Laut Bohai ke Laut Kuning. Hal ini
sesuai dengan distribusi klorofil a, menggambarkan bahwa CFAP dan Ref-OP dapat
berasal dari fiksasi fitoplankton (Zhu et al., 1993; Sun et al., 2003).

Para penulis menemukan bahwa apatit autigenik adalah komponen P-bearing yang
dominan (61-86%), diikuti oleh Fe-bound P (7-17%), P organik (3-12%), teradsorpsi P
(2-9%), dan apatit detrital (0-1%) .
Bentuk fosfor tetap stabil dengan kedalaman di Laut Bohai Tengah, di mana
sedimen terutama terdiri dari tanah liat dan lumpur halus, dan lingkungan
pengendapan relatif stabil (Li dan Shi, 1995).

Di Selat Bohai dan daerah di dekat Muara Luanhe, berbagai bentuk fosfor
menurun dengan kedalaman, di mana sedimen terutama pasir / pasir dan /
atau lumpur halus dengan kondisi dinamis yang kuat (misalnya arus pasang
surut dan badai).
 BIOAVAILABLE PHOSPHORUS

MESKIPUN PERKIRAAN KETERSEDIAAN FOSFOR SEBAGIAN BESAR TERGANTUNG PADA METODE

EKSTRAKSI (PENN ET AL., 1995; ANDRIEUX DAN AMINOT, 1997), PENGETAHUAN FOSFOR
SPESIASI DIPERLUKAN DALAM PEMAHAMAN POTENSI KETERSEDIAAN HAYATI ELEMEN INI DI
PESISIR SAMUDRA. MELALUI UJI HAYATI TELAH MENUNJUKKAN BAHWA LSOR-P TERSEDIA UNTUK
PERTUMBUHAN GANGGANG, DAN CFAP YANG DAN FAP HAMPIR TIDAK LARUT DI BAWAH
PHYSIOCHEMICAL KONDISI PERAIRAN. PEMBENTUKAN KINETIKA APATIT SANGAT LAMBAT DAN
KARENANYA DIANGGAP TIDAK MENJADI KOMPONEN UTAMA UNTUK INTERSTISIAL WATER DAN
PENGAYAAN DALAM FOSFAT (ANDRIEUX DAN AMINOT, 2001).
 DI PERAIRAN YANG RELATIF BAIK OKSIGENNYA SEPERTI BOHAI DAN LAUT KUNING, FE-P
DIANGGAP TIDAK LARUT DAN BEBAS-REAKTIF. REF-OP BISA MENJADI SECARA BIOLOGIS OLEH
REMINERALIZATION (ANDRIEUX DAN AMINOT, 1997).

PERBEDAAN FOSFOR SPESIASI DI KEDALAMAN CORE SEDIMEN SEPERTI YANG DINYATAKAN OLEH
DATA INKUBASI YANG SIGNIFIKAN DI TINGKAT 95%. PERBEDAAN DI SPESIASI FOSFOR DIAMATI
ANTARA INCUBATIONS DENGAN UDARA ATAU NITROGEN TIDAK SIGNIFIKAN DALAM WAKTU
SKALA PERCOBAAN, KECUALI PERUBAHAN DALAM KONSENTRASI FE-P DAN LEA-OP SETELAH
INKUBASI DENGAN UDARA DAN/ATAU NITROGEN.
FE-P DAN LEA-OP MENINGKAT DENGAN FACTOR 1.7 DAN 1.5. SETELAH

INKUBASI, MASING-MASING MENUNJUKKAN SUMBER DARI AIR LAUT

ATASNYA; BENTIK FLUKS FOSFAT DI WILAYAH INI MENUNJUKKAN

DOMINASI DARI AIR UNTUK SEDIMEN. DAPAT DILIHAT BAHWA VARIASI

SPESIASI FOSFOR TIDAK JELAS SELAMA SUATU PERIODE

DARI 50 JAM INKUBASI

 RANGKUMAN
• KONSENTRASI FOSFAT YANG DITENTUKAN DENGAN ASPILA DAN JENSEN MEMILIKI HASIL
YANG LEBIH TINGGI DIBANDING DENGAN FOSFOR DARI SEDIMEN ESTUARI
• KANDUNGAN FOSFAT DI LAUT BOHAI LEBIH TINGGI DIBANDINGKAN DENGAN LAUT YELLOW,
TERLIHAT DARI SUMBER SEDIMEN DAN KLOROFIL-A
• SEBAGIAN BESAR FOSFOR BEREGENERASI DI KOLOM AIR DAN AKAN DAN SISANYA AKAN
TERAKUMULASI DI DASAR PERAIRAN
• TINGGINYA PENGENDAPAN SEDIMEN DI LAUT BOHAI DAN YELLOW TERKAIT DENGAN FLUKS
FOSFAT DI DAERAH BENTIK RENDAH KARENA TINGGINYA NON-BIOAVAILABLE FAP (50 %)