Anda di halaman 1dari 16

Faktor Risiko Perdarahan Antenatal dalam

Kehamilan dengan Plasenta Previa


Hyunjin Cho, Departement of Obstetrcis and Gynecology,
College of Medicine, Inje University, Korea.
Journal of Pregnancy and Child Health Volume 6 December 2017

Pembimbing:
dr. Erik Dwikurnia Saiman, Sp.OG

Di Presentasikan Oleh :
Jessica 1215083
Wilson Susilo 1315043
Audry Rizky 1315190
Arien Rianti 1315207
Shendy Rozalina 1315248

SMF Obstetri dan Ginekologi


Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Maranatha
Rumah Sakit Immanuel
Bandung
2019
Pendahuluan
• Perdarahan antenatal dan postnatal  penyebab mayor dari kematian ibu
• Plasenta previa  perdarahan massif  placenta adhesion

↑ seiring banyaknya caesaria
• Study kali ini  evaluasi risk factor perdarahan antenatal akibat placenta previa
• Insidensi perdarahan antenatal akibat plasenta previa  1 %
• Perdarahan antenatal  Kelahiran premature  ↓ prognosis neonatus
Persiapan dan Metode
Studi analisis Retrospektif catatan maternal dari Januari 2012 -
Desember 2014 pada Wanita hamil yang melahirkan di Departemen
Obstetrics dan Gynecology, Haeundae Park Hosiptal, Universitas Inje,
Korea.
Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi
Wanita hamil yang didiagnosis plasenta Previa & Perdarahan Jalan Lahir pada kehamilan ini
Melahirkan di Rumah Sakit Haeundae Park
Kehamilan Tunggal Kehamilan Ganda
Riwayat persalinan premature, ruptur membran,
panggul sempit
Hambatan Pertumbuhan Janin / Kelainan Kongenital
Komplikasi Medis Ibu
Pasien Plasenta Previa namun plasenta diangkat ke
fundus pada trimester tiga
Tidak di konfirmasi dengan USG
• Faktor-faktor yang dianalisis untuk memprediksi perdarahan antenatal :
- Paritas
- Usia Ibu
- Riwayat Sesar sebelumnya
- Lokasi Plasenta
- Jenis Plasenta Previa
- Panjang Serviks
- Vasa Previa
- Zona retroplasenta
- Ruang Lacunar
- Vaskularisasi di Plasenta
• Analisis statistik dilakukan dengan uji-t dan X2 tes menggunakan
Program SPSS. Signifikansi statistik didefinisikan sebagai nilai-p yang
lebih rendah dari 0,05.
Hasil...
• Diantara 1391 pasien yang dikirim, 116 pasien telah didiagnosis
plasenta previa.
• Tujuh kasus dikeluarkan dari penelitian karena masuk ke faktor
eksklusi.
• 109 pasien plasenta previa yang masuk dalam penelitian , 55
diantaranya (50%) mengalami pendarahan antenatal.
• Demografi dari faktor inklusi digambarkan dalam Tabel 1.
• Tidak signifikan antara perbedaan usia dari ibu hamil diantara 2 grup
(P=0.903).
• Tidak ada data statistik yang signifikan antara pendarahan antenatal
dengan grup kontrol, paritas, keparahan dari placenta previa, lokasi
plasenta, vasa previa dan riwayat SC.
• Pemendekan serviks kurang dari 3
cm pada trimester IIII tidak
berhubungan dengan pendarahan
antenatal. Pemeriksaan USG dapat
memprediksi pendarahan
postpartum seperti pada hilangnya
celah retroplasental, celah lacunar
lebih dari tiga, peningkatan
vaskular disekitar plasenta dan
penghubung uteri-bladder tidak
berhubungan antara grup
pendarahan antenatal dengan grup
kontrol.
(Tables 1 and 2).
Diskusi...
• Placenta previa: placenta menutupi cervix setelah 20 mgg kehamilan
• Late pregnancy sirkulasi darah di fundus uteri meningkat/ menurun
karena kekurangan nutrisiplacenta tertanam di bagian bawah
uterusTrophotropism
• Jika plasenta menempel pada lapisan otot uterus  plasenta tidak
dpt naik, tetap di bag uterus bawah plasenta previa
• Secara histologi: adhesi plasenta berkaitan dengan membrane basal
desidual yang hilang/ pertumbuhan abnormal lapisan fibrin(Nitabuc
layer)
• Riwayat caesarean  angiogenesis  hypoxia decidualation yg
tidak lengkap dan tropoblast abnormal  adhesi plasenta

• USG: loss of retroplacenta clear space, multiple lacunar


space,irregularity of the uterine-bladder interface,bridging vessels,
thin myometrial thickness and increased vascularity around placenta
Kesimpulan
• Banyak penelitian dilakukan untuk memperkirakan banyaknya kasus
perdarahan post partum.
• Salah satunya akibat plasenta akreta yang dapat diprediksi lewat
prenatal USG atau MRI tetapi tingkat keparahan dan jumlah
perdarahan tidak dapat diprediksi.
• Sedangkan untuk perdarahan saat sebelum kelahiran tidak dapat
diprediksi waktunya dengan pemeriksaan apapun.
• Perdarahan sebelum kelahiran tidak ada hubungannya dengan
plasenta akreta.
• Pada penelitian ini, insidensi perdarahan sebelum kelahiran dengan
plasenta previa sebesar 56%.
• Yang dapat meningkatkan risiko perdarahan adalah kelahiran
prematur.
• Perdarahan pada kelahiran prematur berhubungan dengan buruknya
plasentasi dibandingkan dengan adesi plasenta.
• Menurut Zaitoun et al, cervix yang panjangnya <3cm akan
meningkatkan risiko perdarahan sebelum kelahiran.
• Menurut Shin et al, panjangnya cervix tidak memberikan perbedaan
yang signifikan antara grup perdarahan dan grup kontrol sampa usia
31 minggu kehamilan.
• Menurut Matsubara et al, lokasi plasenta berefek pada banyaknya
perdarahan pada plasenta previa
• Bagaimanapun juga dari penelitian ini lokasi plasenta tidak
menunujukan perbedaan yang signifikan antara grup perdarahan dan
grup kontrol.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai