Anda di halaman 1dari 20

Rinitis Medikamentosa

Disusun Oleh :
Arien Rianti
1315207

Bagian Ilmu Kesehatan THT-KL


Universitas Kristen Maranatha
RS Immanuel
Bandung
2019
Anamnesis
 Identitas (nama, usia, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, status
menikah)
 Keluhan utama?
 Hidung tersumbat? Hidung berair?
 Pada satu atau kedua lubang hidung?
 Terus menerus atau hilang-timbul?
 Warna sekret? kekentalan?? Berbau?
 Sejak kapan?
 Dipengaruhi oleh cuaca atau musim?
 Dipengaruhi debu, bulu binatang, serbuk sari ?
 Keluhan tambahan?
 Keluhan Bersin-bersin?
 Mata berair? Mata gatal?
Lanjutan...
• Rasa gatal di hidung, tenggorokan, langit-langit mulut? Batuk?
• Nyeri di daerah wajah terutama sekitar hidung ?
• Fungsi penciuman berkurang ?
• Disertai demam, pegal-pegal?
• Penggunaan semprot hidung atau tetes hidung?
• Frekuensi dan durasi penggunaan semprot/tetes hidung?
• Peningkatan dosis dan frekuensi penggunaan semprot hidung karena efek
obat dirasa berkurang?
Lanjutan...
• Riwayat penyakit dahulu :
– Pernah sakit seperti ini sebelumnya?
– Asma?
– Congekan?
• Riwayat penyakit keluarga :
- Ada yang sakit serupa?
• Riwayat pengobatan :
– Sudah berobat sebelumnya?
• Riwayat alergi? Makanan, obat-obatan, debu ?
Pemeriksaan Fisik

• Keadaan umum, kesadaran, kesan sakit, tanda vital


• Kepala : bentuk dan ukuran
 Mata : conjunctiva, sklera, refleks cahaya
 Telinga : MAE, serumen, membran timpani
 Hidung : Nyeri tekan pada daerah sinus paranasal? deviasi septum nasi?
 Rhinoskopi anterior: oedem konka? mukosa hiperemis? sekret (mukoid)?
 Tes adrenalin: negatif ( oedem konka tidak berkurang)
Oedem mukosa dan hiperemis
• Mulut :
- mukosa ?
- tonsil ? Uvula ?
- dinding post faring ?

• Leher :
- letak trakea central ?
- KGB ?
• Thoraks (pulmo):
– Inspeksi: bentuk dan pergerakan dada ? Retraksi ?
– Palpasi: nyeri tekan? pergerakan dada? taktil fremitus ?
– Perkusi: sonor ?
– Auskultasi : VBS? Ronkhi ? Wheezing ?

• Cor :
– Inspeksi & palpasi ictus cordis ?
– Perkusi batas jantung ?
– Auskultasi BJ S1, S2, murmur ?
• Abdomen
– Inspeksi: abdomen datar ?
– Palpasi: nyeri tekan? soepel ?
– Perkusi: tympani ?
– Auskultasi: bising usus ?
• Ekstremitas :
- akral?
- Sianosis?
- CRT ?
Pemeriksaan Penunjang

• Lab: hematologi rutin, total IgE.


• skin prick test
• CT-scan sinus paranasal atau
Foto Polos posisi Waters
Diagnosis
• Diagnosis banding :
– Rinitis medikamentosa
– Rinitis alergi

• Diagnosis kerja : Rhinitis medikamentosa


Penatalaksanaan
Non-Farmakoterapi
Hentikan pemakaian obat tes atau semprot vasokonstriktor hidung.

Farmakoterapi
• Kortikosteroid → u/ mengatasi sumbatan berulang
– Metilprednisolon 3x4mg p.o tapp off
• Dekongestan
– Pseudoephedrine HCL 2x120 mg: vasokonstriksi  langsung mengaktifkan
reseptor alfa-adrenergic mukosa pernapasan

Apabila dengan cara ini tidak ada perbaikan selama 3 minggu, Rujuk pasien
ke dokter THT.
Komunikasi
– Edukasi :
- Hentikan pemakaian obat semprot hidung atau nasal dekongestan
- Penjelasan mengenai penyakitnya, bahwa penyakit ini disebabkan
oleh terjadinya respon radang pada hidung dikarenakan adanya
penggunaan obat semprot hidung yang berlebihan  sebaiknya
penggunaan tetes hidung tidak lebih dari 1 minggu
Definisi
• Rinitis medikamentosa adalah suatu kelainan hidung berupa gangguan
respons normal vasomotor yang diakibatkan oleh pemakaian
vasokonstriktor topikal (tetes hidung atau semprot hidung) dalam waktu
lama dan berlebihan, sehingga menyebabkan sumbatan hidung yang
menetap.
• Dapat dikatakan bahwa hal ini disebabkan oleh pemakaian obat yang
berlebihan (drug abuse)

Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2012
Etiologi
Patofisiologi Pemakaian vasokonstriktor
topical berulang & lama

Rebound congestion Gangguan siklus nasi

Tidak Fase dilatasi berulang


(rebound dilatation) setelah
vasokonstriksi vasokonstriksi

Apabila diberikan
tampon adrenalin,
Penurunan sensitivitas Obstruksi /
reseptor alfa adrenergic
penyumbatan
edema tidak berkurang
di P.D

Pasien lebih sering &


lebih banyak lagi
memakai obat tersebut
• Kerusakan pada mukosa hidung akibat pemakaian obat tetes hidung
dalam waktu lama :
– Peningkatan vaskularisasi, edema mukosa
– Metaplasia sel skuamosa, sel epitel berubah dari kolumnar bersilia → skuamosa
berlapis tidak bersilia
– Infiltrasi mononuklear
– Hiperplasia glandular & sel globet
– Peningkatan aktifitas sekretori
– Peningkatan fagositosis
– Struktur dan fungsi silia abnormal
– Peningkatan sel plasma, fibroblas & limfosit

Prinsip penatalaksaan
• Stop obat tetes hidung
• Rebound congestion  kortikosteroid oral dosis tinggi
jangka pendek dan tappering off atau steroid topikal 2
minggu  mengembalikan proses fisiologik mukosa
hidung
• Dekongestan oral
• Bila 3 minggu tidak ada perbaikan  rujuk spesialis THT
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai