Anda di halaman 1dari 56

Update Tata Laksana

Serangan Asma pada Anak

dr Silvy Dioni Sp.A, M.Biomed


Bagian Anak
RSUD Sawahlunto
Asma
APA ITU ASMA

Penyakit saluran respiratori dengan


dasar Inflamasi kronik saluran nafas
mengakibatkan obstruksi dan
hiper-reaktifitas saluran respiratori

Udara menjadi lebih sulit untuk


lewat dan menyebabkan terjadinya
mengi (wheezing), batuk,sesak nafas,
dada terasa tertekan
Saluran Bronkus
yang masih baik terkena allergen Saluran Bronkus yang meradang

Hiperresponsivitas Bronkus
terhadap allergen

Hipersekresi mukosa
hiperplasia kelenjar submukosa dan sel goblet
Sitokin saluran napas oleh aktivasi mediator inflamasi

Sel NKT

Sel NKT Mengeluarkan sitokin sebagai respon dari


allergen, menyebabkan saluran bronkus meradang
Meningkatkan tahanan
jalan napas,
terperangkapnya udara
(air trapping), dan
Hipersekresi distensi paru yang
Mukus berlebih (hiperinflasi)

Rusak
alveoli

hipoksia
Tujuan Utama
Bronkodilatasi

Short term
management
Tata laksana serangan Asma
di Rumah
• Dapat dilakukan oleh Orang tua dengan memberikan
Tatalaksana serangan asma
Steroid Inhaled for Asthma
Apa yang baru ? exacerbation

Tatalaksana lebih agresif  Asma serangan ringan-sedang disatukan


Steroid nebulisasi dengan dosis tinggi (1600-
2400µg budesonide) dapat digunakan untuk
serangan asma (new recommendation)
Sistemik
Tatalaksana serangan asma di
fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer (1)

Nebulisasi 3x dalam 1 jam


Tata laksana serangan asma di fasyankes (2)

Respon
Baik
Recommendation ….. To Release bronchoconstriction
PNAA 2015 Shortacting β2 agonis
Steroid systemic

New Recommendation
Shortacting β2 agonis

High doses
inhaled steroid

Bronchoconstriction
• Ephitelial oedema effect systemik effect 
• Mucous hypersecretion decrease self uses 
• Bronchoconstriction
Budesonide
Fluticasone
Rekomendasi Terapi Inhalasi pada Asma
Asma serangan ringan-sedang

Rekomendasi 1

• Pasien yang mengalami serangan asma ringan-sedang


diberikan inhalasi β2 agonist kerja pendek.

• Untuk anak di atas 5 tahun, selain β2 agonist juga


diberikan kortikosteroid sistemik atau inhalasi
kortikosteroid dosis tinggi sebagai pereda.

• Untuk anak balita, jika menunjukkan perbaikan klinis


setelah terapi dengan inhalasi β2 agonist kerja
Rekomendasi Terapi Inhalasi pada Asma
Asma serangan berat

Rekomendasi 3

• Pasien anak asma yang mengalami serangan asma


berat, lakukan inhalasi kombinasi β2 agonist kerja
pendek dan antikolinergik ditambah dengan
kortikosteroid sistemik intravena sebagai pereda.
• Jika setelah terapi tidak ada perbaikan, maka
selanjutnya ditambah dengan inhalasi
kortikosteroid dosis tinggi.
 
Rekomendasi Terapi Inhalasi pada Asma (New)
Asma dengan ancaman henti nafas

Rekomendasi 4

• Pasien anak asma yang mengalami serangan


asma berat, lakukan inhalasi kombinasi β2 agonist
kerja pendek dan antikolinergik ditambah dengan
kortikosteroid sistemik intravena dan inhalasi
kortikosteroid dosis tinggi yang keduanya
diberikan sebagai obat pereda.
 
Study KASUS 1
• Anak perempuan , 7 tahun , datang ke IGD RS A, dengan
keluhan sesak menciut sejak 3 hari terakhir dan semakin
berat
• Dikenal asma sejak usia 5 tahun, sering kambuh serangan
dalam 1 tahun terakhir dan sedang mendapat terapi ICS
budesonide 2 x 100 ug (baru 2 minggu), dan salbutamol
inhalasi MDI jika sesak
• Klinis : sakit sedang, RR 42 x/menit, masih bisa bicara jelas,
retraksi ringan, wheezing +/+

What’s should we do?


1. Asma dalam Serangan ?
• Nilai derajat serangan
• Tentukan obat : B2 agonis, aminofilin, steroid
• Lakukan langkah tatalaksana serangan asma
• Tujuan utama : bronkodilatasi
• Shortterm management !!!
1. Serangan asma ?  nilai derajat serangan asma

Tata
laksana
serangan
asma di
fasyankes
(1)
Tata laksana serangan asma di fasyankes (2)

Bila tidak tersedia obat-obatan lain, ADRENALIN untuk asma yang berhubungan dengan anafilaksis
dan angioedema, dosis 10 ug/kg (0,01 ml/kg adrenalin 1:1.000), maksimal 500 ug (0,5 ml)
Rekomendasi Terapi Inhalasi pada Asma (New)
Asma serangan ringan-sedang

Rekomendasi 1

• Pasien yang mengalami serangan asma ringan-sedang


diberikan inhalasi β2 agonist kerja pendek.

• Untuk anak di atas 5 tahun, selain β2 agonist juga


diberikan kortikosteroid sistemik atau inhalasi
kortikosteroid dosis tinggi sebagai pereda.

• Untuk anak balita, jika menunjukkan perbaikan klinis


setelah terapi dengan inhalasi β2 agonist kerja
TATALAKSANA segera di IGD
Diagnosis : - O2 kanula hidung, target sat ≥ 90%
ASMA SERANGAN - Inhalasi Bronkodilator kerja cepat & ICS
RINGAN – SEDANG
Nebulisasi
Salbutamol 2.5mg +
Budesonide 1 mg
(1000 mcg = 1 respule)

1 respule sediaan 0,5 mg/ml


dalam 2 ml

Interval 20 menit, diulang


Dapat sd 3x 60 menit pertama

Evaluasi : Klinis, APE


Evaluasi di IGD

• Setelah 60 menit pertama, observasi


• Keluhan sesak tidak ada
• Paru sonor, vesikular, Rh -/-, Wheez -/-
• Sat O2 98 % dg O2 2l/ menit kanula hidung
• Tetap di IGD Observasi, setelah 60 menit kemudian, tetap stabil
• Dipulangkan , terapi untuk pulang
KASUS 2
• Perempuan , 12 tahun , datang ke IGD RS XX, dengan sesak
napas sejak 1 hari yll
• Riw penyakit ; didiagnosis asma sejak usia 8 tahun, 2 tahun
terakhir beberapa kali mendapatkan episodik budesonide +
formoterol , low dose ICS, pemakaian dan kontrol tidak
teratur
• Jika sesak menggunakan tambahan inhalernya. Dalam 2
bulan terakhir, sering pakai inhaler
• 1 hari yl , lelah karena kegiatan , sesak napas yang tidak
respons dengan tambahan (ekstra) inhalernya , telah
diberikan 3 x
• Klinis : sakit berat, gelisah, RR 52x/menit, SO2 90%, BB 40
kg, sulit bicara, lebih suka duduk, wheezing di seluruh
lapangan paru
Laboratory Findings
Hb 13.0 pH 7.401
Ht 38.8
Leu 6000 pCO2 44.0

Trombo 237,000 pO2 75,0

HCO3 22,8
Diff count 1/3/68.0/24/4

Base -2.2
Glukosa 157 excess
sewaktu
SaO2 90 %
Na/K/Cl 139/4.0/106.0
Tata laksana serangan asma di fasyankes & RS/UGD (1)
Tata laksana serangan asma di fasyankes & RS/UGD (2)
Rekomendasi Terapi Inhalasi pada Asma (New)
Asma serangan berat

Rekomendasi 3

• Pasien anak asma yang mengalami serangan asma


berat, lakukan inhalasi kombinasi β2 agonist kerja
pendek dan antikolinergik ditambah dengan
kortikosteroid sistemik intravena sebagai pereda.
• Jika setelah terapi tidak ada perbaikan, maka
selanjutnya ditambah dengan inhalasi
kortikosteroid dosis tinggi.
 
Diagnosis dan Tatalaksana
Diagnosis : - O2 kanula hidung (target sat ≥
ASMA SERANGAN BERAT 90%)
- Terapi segera
- Nebulisasi
Salbutamol 2.5mg +
Ipratropium Br 0,5 mg +
Dexamethason IV 1 x 20 mg
dan
Budesonide 1 mg
(1000 mcg = 1 respule)
1 respule sediaan 0,5 mg/ml dalam 2 ml

Observasi Klinis, Sat,


Evaluasi
• Observasi setiap pemberian obat,
Posisi tubuh, berbicara, OBN, FN, Nadi, Wheezing, S O2
Respons terapi (+)
• Setelah 1 jam observasi
Keluhan sesak berkurang,
TD 130/80, Nadi 118/mt, RR 32/ mt , Sat 90%
dg O2 3l/ mt
• Paru sonor, vesikular, Rh +/+, Wheez + /+ hanya
saat eksp
Rawat inap
Rawat Inap di HCU
Terapi
O2 teruskan,
Dexamethason 3 x 7,5 mg IV
Budesonide nebulisasi 2 x 1 mg
Kombinasi Salbutamol + Ipratro br 4x sehari
Mukolitik
Perhatian Khusus
• Pemberian steroid inhalasi hanya dengan Nebuliser
tipe Jet, oleh karena steroid tidak dapat pecah dengan
Nebuliser Ultrasonic
• Harus berkumur kumur setiap selesai dilakukan
pemberian obat steroid inhalasi.
Kesimpulan
• Tindakan yang tepat dalam mengatasi serangan asma sangat penting
agar tidak terjadi perburukan

• Rekomendasi terbaru penanganan serangan asma adalah


penambahan inhalasi steroid dosis tinggi, bersama dengan beta 2
agonis

• Perlu melakukan evaluasi ketat pada tatalaksana di IGD


B2 agonis

Anda mungkin juga menyukai