Anda di halaman 1dari 8

Allergic shiners

 Allergic shiners merupakan suatu lingkaran gelap di sekeliling mata


yang sering disebut juga dengan “black eyes” atau “shiner” yang
disebabkan oleh proses peradangan yang diperantarai oleh
histamin pada penderita alergi
 Allergic shinner yaitu tanda yang paling umum pada penderita
alergi. Dimana terdapat daerah di sekeliling mata terjadi akibat
sumbatan pada sinus yang menyebabkan overflow cairan ke
dalam ruang di bawah bola mata. Sebagai tambahan, lipatan
yang terbetuk di bawah kelopak mata disebut lipatan Dennie-
Morgan juga merupakan ciri dari alergi.
4 Tatalaksana

• Lini pertama pengobatan alergi


• Diabsorpsi baik dan
dimetabolisme di hepar
• Generasi pertama : berefek
sedatif, durasi aksi pendek
• Generasi kedua : tidak berefek
1. Antihistamin sedatif, durasi aksi lebih
panjang
• golongan simpatomimetik
5

beraksi pada reseptor


adrenergik pada mukosa
hidung untuk
menyebabkan
vasokonstriksi, menciutkan
2. mukosa yang
DEKONGESTAN membengkak,dan
memperbaiki pernafasan
• Penggunaan agen topikal
yang lama (lebih dari 3-5
hari) dapat menyebabkan
rinitis medikamentosa,
dimana hidung kembali
tersumbat akibat
vasodilatasi perifer
• batasi penggunaan
6
DEKONGESTAN ORAL
 Onset lambat, tapi efek lebih lama dan kurang
 Tidak menimbulkan resiko rhinitis medikamentosa
Contoh : Fenilefrin, Fenilpropanilamin, Pseudo efedrin
3. KORTIKOSTEROID
7

 menghambat respon alergi fase awal maupun fase lambat.


 Efek utama pada mukosa hidung :
1. mengurangi inflamasi dengan memblok pelepasan
mediator
2. mengurangi edema intrasel,
3. menyebabkan vasokonstriksi ringan dan menghambat
reaksi fase lambat yang diperantarai oleh sel mast
 Direkomendasikan sebagai terapi awal disertai dengan
penghindaran terhadap alergen
8 CARANYA
 Larutan alergen yang sangat encer (1:100.000sampai 1:1000.000.000
b/v) diberikan 1 – 2 kali seminggu.
 Konsentrasi kemudian ditingkatkan sampai tercapai dosis yang
dapat ditoleransi.
 Dosis ini kemudian dipertahankan setiap 2-6 minggu tergantung
pada respon klinik.
 Terapi dilakukan sampai pasien dapat mentoleransi alergen pada
dosis yang umumnya dijumpai pada paparan alergen.

Anda mungkin juga menyukai