Anda di halaman 1dari 16

Rinitis

Medikamentosa
Disusun Oleh :
Bella Permata Sari (102119080)
Herly Mey Nita (102119051)
Indah Dwiyana (102119041)
 
 
Pembimbing :
dr. Dewi Puspita Sari, Sp. THT-KL
 
Paper Ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan
Mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior Bagian THT –KL
Rumah Sakit Umum Haji Medan

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ILMU THT - KL


RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN
UNIVERSITAS BATAM
TAHUN 2020
PENDAHULUAN
▪ salah satu kelainan hidung non alergi berupa
gangguan respons normal vasomotor akibat dari
pemakaian vasokontriktor topikal
▪ meskipun insiden RM yang relatif tinggi pada hingga
9% pasien yang mengunjungi klinik otolaryn-gology
dan alergi, mekanisme patofisiologisnya tidak
dipahami dengan baik. Akibatnya, manajemen RM
belum didefinisikan dengan jelas, dengan sebagian
besar dokter menganjurkan penghentian segera
topikal. dekongestan dan aplikasi steroid intranasal
dan saline hidung.
DEFINISI RINITIS
MEDIKAMENTOSA
suatu kelainan hidung yang berupa gangguan respons
normal vasomotor. Kelainan ini merupakan akibat dari
pemakaian vasokontriktor topikal seperti obat tetes
hidung atau obat semprot hidung dalam waktu lama dan
berlebihan, sehingga menyebabkan sumbatan hidung
yang menetap.
EPIDEMIOLOGI RINITIS
MEDIKAMENTOSA
▪ Ini terjadi paling sering pada orang dewasa muda dan paruh baya
dengan tingkat yang sama pada pria dan wanita. 
▪ Insiden telah dilaporkan berkisar dari 1% sampai 9% dari klinik
otolaringologi. 
▪ Dalam survei terhadap 119 ahli alergi, 6,7% menderita rinitis
medikamentosa.
▪ Dalam sebuah penelitian yang dilakukan selama 10 tahun di kantor
otolaringologi (THT), kejadian rinitis medikamentosa adalah 1%.
▪ Dalam penelitian lain, seorang praktisi THT mendiagnosis rhinitis
medicamentosa pada 52 dari 100 pasien non-infeksi berturut-turut yang
mengalami obstruksi hidung
ETIOLOGI RINITIS
MEDIKAMENTOSA
Rinitis medikamentosa disebabkan oleh pemakaian obat vasokonstriktor topikal. Obat ini
sebaiknya isotonik dengan sekret hidung yang normal, dengan pH antara 6,3 dan 6,5, serta
pemakaiannya tidak lebih dari satu minggu. Jika tidak, akan terjadi kerusakan pada
mukosa hidung berupa:
1. Silia rusak
2. Sel goblet berubah ukurannya
3. Membran basal menebal
4. Pembuluh darah melebar
5. Stroma tampak edema
6. Hipersekresi kelenjar mukus
7. Lapisan submukosa dan periostium menebal
Tabel 2.1. Dekongestan yang menyebabkan rinitis medikamentosa

Simpatomimetik Amin Imidazolines

 Amfetamin  Klonidin
 Benzedrine  Naphazolin
 Kafein  Oxymetazolin
 Ephedrin  Xylometazolin
 Mescalin  
 Phenylephrin
 Phenylpropanolamin
 Pseudoephedrin
FAKTOR RESIKO RINITIS MEDIKAMENTOSA

Pasien dengan riwayat rinitis alergika, rinitis


non-alergi, sinusitis akut, sinusitis kronis, rinitis
sekunder akibat kehamilan, rinitis akibat septum
deviasi dan obstruksi, dan otitis media.
PATOFISIOLOGI RINITIS MEDIKAMENTOSA
pemakaian topikal
vasokonstriktor yang fase dilatasi berulang
berulang dan dalam (rebound dilatation)
jangka waktu yang lama setelah vasokonstriksi

menyebabkan pasien timbul gejala


lebih sering dan lebih obstruksi
banyak lagi memakai
obat tersebut RINITIS
MANIFESTASI KLINIS
RINITIS MEDIKAMENTOSA
Isomnia
Hidung tersumbat secara
terus menerus

Sakit Tenggorokan Mendengkur dan


bernafas lewat mulut
Pada pemeriksaan fisik :
Mukosa hidung kelihatan kemerahan
(beefy-red) dengan area bercak
pendarahan dan sekret yang minimal
atau edema. Selain itu juga,
mukosanya bisa tampak pucat dan
edema, juga bisa menjadi atrofi dan
berkrusta
PENEGAKAN DIAGNOSA
RINITIS MEDIKAMENTOSA

Riwayat pemakaian
vasokontriktor topikal seperti
obat tetes hidung atau obat
semprot hidung dalam waktu
lama dan berlebihan

Obstruksi hidung yang Ditemukan mukosa


berkelanjutan (kronik) hidung yang menebal
tanpa pengeluaran pada pemeriksaan
sekret atau bersin fisik.
DIAGNOSIS BANDING RINITIS
MEDIKAMENTOSA
Rinitis Alergi

Continuous Positive Airway Pressure (CPAP)


Rhinitis

Polip Nasi

Rinitis Non-Alergi

Rhinosinusitis
PENATALAKSANAAN RINITIS
MEDIKAMENTOSA
• Penatalaksanaan pada rhinitis medikamentosa adalah hentikan
pemakaian obat tetes atau semprot vasokonstriktor hidung, untuk
mengatasi sumbatan berulang (rebound congestion).

• Dapat diberikan kortikosteroid oral dosis tinggi jangka pendek


dan dosis diturunkan secara bertahap (tappering off) dengan
menurunkan dosis sebanayak 5 mg setiap hari, (misalnya hari
pertama 40 mg maka pada hari kedua diberikan 35 mg dan
seterusnya).
KOMPLIKASI RINITIS
MEDIKAMENTOSA
Hiperplasia menetap yang memerlukan
intervensi yang bervariasi dari elektrokauter
submukosa atau kryoterapi untuk mengurangkan
destruksi turbinasi melalui penggunaan laser dan
reseksi bedah. Komplikasi lainnya yang dapat
terjadi adalah seperti perforasi septum, rinitis
atropi dan infeksi sinus.
PROGNOSIS RINITIS MEDIKAMENTOSA

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua


pasien bisa menghentikan penggunaan obat tetes
hidung dan akhirnya menunjukkan penyembuhan
yang sempurna. Bagi yang tetap menggunakan obat
tersebut, fenomena kongesti rebound ini akan tetap
berlangsung selagi pasien tidak menghentikan
pengobatan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai