4-5.penjadwalan Proyek Dengan Cpm-Pert
4-5.penjadwalan Proyek Dengan Cpm-Pert
DENGAN CPM/PERT
Pertemuan 5
Pendahuluan :
Keberhasilan proyek-proyek berskala besar
dapat dicapai melalui pengelolaan
(perencanaan, penjadwalan, dan pengawasan)
yang hati-hati dari berbagai aktivitas yang saling
berkaitan.
Untuk memudahkan pengelolaan sebuah
proyek, dikembangkan suatu metode
penyelesaian yang didasarkan pada
penggunaan jaringan (network).
Dua teknik perencanaan yang sangat
berguna untuk menyusun perencanaan,
penjadwalan, dan pengawasan proyek
adalah :
CPM (Critical Path Method)
PERT (Project Evaluation and Review
Technique).
CPM dan PERT digunakan untuk
berbagai jenis proyek, a.l.:
Anak panah
Node (lingkaran)
Anak panah putus-putus
Anak panah :
Menyatakan sebuah aktivitas (kegiatan)
Kegiatan (aktivitas) adalah sesuatu yang
memerlukan durasi (jangka waktu tertentu)
dalam pemakaian sejumlah resources (tenaga,
alat, material, biaya).
Panjang anak panah maupun kemiringan anak
panah tidak mempunyai arti apa-apa, sehingga
tidak perlu menggunakan skala.
Kepala anak panah dapat digunakan sebagai
pedoman untuk menggambarkan arah dari tiap
kegiatan.
Node atau lingkaran :
1 2 1 2
Salah
Benar
Nama suatu aktivitas (kegiatan)
dinyatakan dengan huruf atau dengan
nomer event.
A (1,2)
1 2 atau 1 2
Aktivitas mengalir dari event yang
bernomer rendah ke event bernomer
tinggi
1 2 5 6
3 4
Diagram hanya memiliki sebuah initial
event (node awal) dan sebuah terminal
event ( node tujuan / node akhir)
1 2 5 6
Awal Akhir
3 4
Logika kebergantungan kegiatan-
kegiatan sebuah proyek :
F
2 D 4 5
E
2
Jika kegiatan G dan H harus selesai
sebelum kegiatan I dan J, maka
hubungan antara kedua kegiatan
tersebut digambarkan sebagai berikut
1 G 4
I
3
H
2 J 4
Jika kegiatan K dan L harus selesai
sebelum kegiatan M dapat dimulai,
tetapi kegiatan N sudah boleh dimulai
bila kegiatan L sudah selesai, maka
hubungan antara kedua kegiatan
tersebut digambarkan sebagai berikut
1 K 3 M 5
2 L 4 N 6
Jika kegiatan P, Q, dan R dimulai dan
selesai pada kejadian yang sama,
maka hubungan antara kedua kegiatan
tersebut digambarkan sebagai berikut
2
P
Q
1
3
R
4
Penentuan waktu :
Asumsi yang digunakan dalam
perhitungan penentuan waktu adalah :
Perhitungan maju (Forward Computation)
Perhitungan bergerak mulai dari initial event
menuju terminal event
Perhitungan mundur (Backward
Computation)
Perhitungan bergerak mulai dari terminal event
menuju initial event
Untuk melakukan perhitungan maju dan perhitungan
mundur, maka lingkaran event (kejadian) dibagi
menjadi 3 bagian, yaitu
b c
Dimana :
• a adalah angka yang menunjukkan nomer event
• b adalah angka yang menunjukkan saat tercepat terjadinya
event (ET), yang juga merupakan hasil perhitungan maju.
• c adalah yang menunjukkan saat paling lambat terjadinya
event (LT), yang juga merupakan hasil perhitungan mundur.
Langkah-langkah proses penjadwalan
proyek CPM/PERT:
Membuat daftar aktivitas-aktivitas yang akan
menghasilkan proyek tersebut.
Menentukan waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan masing-masing aktivitas
Menentukan hubungan diantara aktivitas-
aktivitas
Menggambar jaringan kerja
Menghitung waktu penyelesaian proyek
Menentukan aktivitas-aktivitas kritis
Menentukan pertukaran waktu dan biaya untuk
proyek
Contoh 1 :
Sebuah perusahaan kontraktor akan membangun
sebuah rumah. Aktivitas, uraian aktivitas, dan
estimasi lamanya waktu yang dibutuhkan untuk
membuat rumah dituliskan dalam tabel dibawah ini
Aktivitas Deskripsi Aktivitas Lamanya Aktivitas
Pendahulu (minggu)
A Desain rumah - 3
B Membuat pondasi A 2
C Pesan bahan bangunan A 1
D Bangun rumah B, C 3
E Pilih cat B, C 1
F Pilih karpet E 1
G Penyelesaian pekerjaan D, F 1
Pertimbangan biaya :
Dalam pengelolaan proyek, aspek biaya juga
diperhitungkan dengan cara mendefiniskan
hubungan biaya (cost) dengan lamanya
kegiatan dalam proyek.
Biaya yang dimaksud disini adalah biaya
langsung (direct cost), sedangkan biaya tidak
langsung seperti biaya untuk keperluan
administrasi, supervisi, dsb. tidak
dimasukkan dalam evaluasi
Dalam praktik, sering digunakan hubungan yang linier
antara lamanya waktu kegiatan (duration) dengan biaya
(cost).
Sehingga dalam keadaan normal, berlaku bahwa waktu
pelaksanaan proyek dapat diperpendek dengan
konsekuensi akan terjadi penambahan/kenaikan sumber
daya atau biaya.
Pengurangan waktu pelaksanaan proyek ini ada
batasnya yang disebut dengan waktu desak (crash time),
dimana setelah titik ini waktu tidak bisa dikurangi lagi.
Pada titik ini (crash point), kenaikan penggunaan sumber
daya (biaya) hanya akan menambah jumlah biaya
langsung.
Contoh 2 :
Bila diperoleh informasi tentang kegiatan suatu proyek seperti
dituliskan dalam tabel dibawah. Diketahui bahwa (1,2), (2,4), dan
(4,5) merupakan kegiatan kritis dan proyek diselesaikan dalam 18
sw (satuan waktu). Hitung tambahan biaya yang diperlukan bila
pelaksanaan penyelesaian proyek diinginkan dipercepat menjadi
16 sw (satuan waktu).
Kegiatan Normal Crash
(i,j)
Lamanya waktu Biaya Lamanya waktu Biaya
(1,2) 8 100 6 200
(1,3) 4 150 2 350
(2,4) 2 50 1 90
(2,5) 10 100 5 400
(3,4) 5 100 1 200
(4,5) 3 80 1 100