Anda di halaman 1dari 5

Rangkaian Penguat Non Inverting

Rangkain ini dapat digunakan untuk memperkuat isyarat AC maupun DC dengan


keluaran yang tetap sefase dengan masukan. Impedansi masukan dari rangkaian
ini berharga sangat tinggi dengan nilai sekitar 100 MW. Dengan isyarat masukan
dikenakan pada terminal masukan noninverting v(+), besarnya penguatan
tegangan tergantung pada harga R1dan R2 yang dipasang. Masukan v(+) dapat
disebut juga sebagai Virtual Ground. Untuk menganalisa rangkaian penguat opamp non inverting, caranya sama seperti menganalisa rangkaian inverting.
Rangkaian penguat non inverting dapat kita lihat pada gambar 3 berikut ini

Karena golden rule menyatakan :


v(+) - v(-) = 0
Maka
v(+) = Vin = v(-)
Gambar rangkaian ekivalenya dapat kita lihat pada gambar 4 berikut ini.

Tegangan jepit pada R1 adalah :


VR1 = Vin
Tegangan jepit pada R2 adalah :
VR2 = Vout v(-) dimana v(-) = Vin maka :
VR2 = Vout - Vin
Sekarang kita menganalisa besaran arus, sesuai dengan bunyi golden rule pada
Op-Amp :

I(+) = I(-) = 0
Sesuai dengan hukum arus kirchof rangkaian tersebut mempunyai persamaan
arus :
I1 = I2 + I(-)
I1 = I2 + 0
Maka :
I1 = I2..............(1)
I1 = Vin / R1 ..............(2)
I2 =

Vout - Vin / R2 ...........(3)

Selanjutnya masukan persamaan 2 dan 3 pada persamaan 1. Maka didapatkan :


Vin / R1 = Vout - Vin / R2
R1. Vout - Vin = Vin. R2
Vout - Vin = Vin. R2 / R1
Vout = Vin. R2 / R1 + Vin
Vout = 1 + R2 /R1 . Vin ...................(4)

Maka dengan demikian kita dapat tentukan besarnya penguatan rangkaian non
inverting adalah :
Av = 1 + R2 / R1 = Vout / Vin............(5)

Dari persamaan (5) kita dapat menyimpulkan bahwa penguatan tegangan pada
rangkaian penguat non inverting adalah selalu lebih besar dari 1

1.

Rangkaian Penguat Inverting

Rangkaian penguat inverting merupakan rangkaian penguat pembalik dengan


impedansi masukan sangat rendah. Rangkaian dasar penguat inverting adalah
seperti yang ditunjukkan pada gambar 1, dimana sinyal masukannya dibuat
melalui input inverting v(-), melalui R1 dan terdapat R2 sebagai umpan balik
yang masuk pada masukan inverting v(-). Sedangkan masukan non inverting
v(+) dihubungkan langsung ke ground.
Berikut ini adalah gambar rangkaian penguat inverting.

Karena Input non-inverting pada rangkaian ini dihubungkan ke ground, maka


v(+) = 0. Dan v(-) = 0
Karena v(+) dan v(-) nilainya = 0 namun tidak terhubung langsung ke ground,
input op-amp v(-) pada rangkaian ini dinamakan virtual ground.
Untuk mempermudah analisa kita dapat membuat rangkaian ekivalennya seperti
pada gambar 2 berikut ini.

Dengan fakta ini, dapat dihitung tegangan pada hambatan resistor R 1 dan
tegangan pada hambatan resistor R2 adalah :
Tegangan jepit pada R1 adalah :
VR1 = Vin v(-)

karena v(-) = 0, maka :

VR1 = Vin
Tegangan jepit pada R2 adalah :
VR2 = v(-) - Vout

karena v(-) = 0, maka :

VR2 = - Vout
Sesuai dengan hukum arus kirchof rangkaian tersebut mempunyai persamaan
arus :
I1 + I2 = IKarena I- = 0 maka :
I1 = I2.

..............(1)

I1 = Vin - v(-) / R1
I1 = Vin - 0 / R1
I1 = Vin /R1.

.............(2)

I2 = v(-) - Vout / R2
I2 = 0 - Vout / R2
I2 = - Vout / R2 .............(3)
Selanjutnya masukan persamaan 2 dan 3 pada persamaan 1. Maka didapatkan :
Vin / R1 = - Vout / R2
R1. Vout = - Vin / R2
Vout = - Vin R2 / R1 .................(4)
Dari persamaan 4 kita dapatkan besarnya penguatan tegangan (Av) adalah :
Av = - R2 / R1 = Vout / Vin................(5)
Impedansi rangkaian inverting didefenisikan sebagai impedansi input dari sinyal
masukan terhadap ground. Karena input inverting v(-) pada rangkaian ini
diketahui adalah 0 (virtual ground) maka impendasi rangkaian ini tentu saja
adalah Zin= R1.
Dilihat dari persamaan (5). Kita dapat menyimpulkan bahwa penguatan yang
terjadi pada rangkaian penguat inverting bisa lebih kecil dari 1. Atau Av < 1, jika
nilai R2 lebih kecil dari pada nilai R1.

Dan nilai penguatan Av > 1 apabila nilai R2 lebih besar dari pada R1.

Anda mungkin juga menyukai