I(+) = I(-) = 0
Sesuai dengan hukum arus kirchof rangkaian tersebut mempunyai persamaan
arus :
I1 = I2 + I(-)
I1 = I2 + 0
Maka :
I1 = I2..............(1)
I1 = Vin / R1 ..............(2)
I2 =
Maka dengan demikian kita dapat tentukan besarnya penguatan rangkaian non
inverting adalah :
Av = 1 + R2 / R1 = Vout / Vin............(5)
Dari persamaan (5) kita dapat menyimpulkan bahwa penguatan tegangan pada
rangkaian penguat non inverting adalah selalu lebih besar dari 1
1.
Dengan fakta ini, dapat dihitung tegangan pada hambatan resistor R 1 dan
tegangan pada hambatan resistor R2 adalah :
Tegangan jepit pada R1 adalah :
VR1 = Vin v(-)
VR1 = Vin
Tegangan jepit pada R2 adalah :
VR2 = v(-) - Vout
VR2 = - Vout
Sesuai dengan hukum arus kirchof rangkaian tersebut mempunyai persamaan
arus :
I1 + I2 = IKarena I- = 0 maka :
I1 = I2.
..............(1)
I1 = Vin - v(-) / R1
I1 = Vin - 0 / R1
I1 = Vin /R1.
.............(2)
I2 = v(-) - Vout / R2
I2 = 0 - Vout / R2
I2 = - Vout / R2 .............(3)
Selanjutnya masukan persamaan 2 dan 3 pada persamaan 1. Maka didapatkan :
Vin / R1 = - Vout / R2
R1. Vout = - Vin / R2
Vout = - Vin R2 / R1 .................(4)
Dari persamaan 4 kita dapatkan besarnya penguatan tegangan (Av) adalah :
Av = - R2 / R1 = Vout / Vin................(5)
Impedansi rangkaian inverting didefenisikan sebagai impedansi input dari sinyal
masukan terhadap ground. Karena input inverting v(-) pada rangkaian ini
diketahui adalah 0 (virtual ground) maka impendasi rangkaian ini tentu saja
adalah Zin= R1.
Dilihat dari persamaan (5). Kita dapat menyimpulkan bahwa penguatan yang
terjadi pada rangkaian penguat inverting bisa lebih kecil dari 1. Atau Av < 1, jika
nilai R2 lebih kecil dari pada nilai R1.
Dan nilai penguatan Av > 1 apabila nilai R2 lebih besar dari pada R1.