Tax Aggressiveness in Private Family

Firms: An Agency Perspective

Kelompok 10:
1. Mirta Ristiyana 16.0102.0060
2. Maulida Rifka Anisa 16.0102.0061
3. Kurniawati 16.0102.0064
 Identitas Jurnal
Nama Penulis

1. Tensie Steijvers : KIZOK Research Center, Hasselt University, Agoralaan

Building D, 3590, Belgium.
01 2. Mervie Niskanen: University of Eastern Finland, School of Business, Kuopio,
Finland.
Judul
02 Tax aggresiveness in private family firm: An agency perspective.
(Agresivitas Pajak di Perusahaan Keluarga Swasta: Perspektif Agens
i)
Penerbit
03 Jurnal of Family Business Strategy

04 Volume, edisi, tahun, halaman

Jurnal of Family Business Strategy 5 (2014) 347-357
A. Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Praktik akuntansi di perusahaan keluarga (swast
a) jarang dipelajari meskipun “penelitian akuntan
si adalah salah satu disiplin bisnis tertua dan bis
nis keluarga merupakan bentuk umum organisa
si ekonomi di dunia. Sehubungan dengan topic
agresivitas pajak, saat ini literature borfokus pad
a perusahaan public keluarga dan bagaimana p
enggunaan agresivitas pajak berbeda dari perus
ahaan public non-keluarga. Pada perusahaan ke
luarga swasta dicirikan adanya keterikatan kelua
rga di seluruh organisasi yang mempengaruhi sif
at dan tingkat konflik keagenan di dalam perusa
haan keluarga dan diperkirakan akan mempeng
aruhi perilaku agresif memanajemen pajak.
 Fenomena Gap
Praktik akuntansi di perusahaan keluarga saat i
ni masih jarang dipelajari. Padahal bisnis kelua
rga merupakan bentuk umum organisasi ekono
mi didunia.
Chen et al. (2010)
Desai dan Dharmapala (2006)
Menunjukkan bahwa analisis keputusan agresivitas paja
k tertanam dalam kerangka kerja agen di mana manajer
dapat menikmati manfaat pribadi dari kontrol dengan m
engorbankan pemegang saham lainnya. Karena CEO m
emainkan peran penting secara ekonomi dalam menent
ukan tingkat penghindaran pajak yang dilakukan oleh p
erusahaan, CEO adalah pendorong utama perilaku peru
sahaan.
Research Gap
Lanis & Richardson (2011)
Bukti terbaru menunjukkan bahwa manajemen yang ter
libat dalam kegiatan pajak agresif untuk meminimalkan
pembayaran pajak menjadi fitur yang semakin umum d
ari lanskap perusahaan di seluruh dunia
Menunjukkan bahwa pemahaman kita tentang factor pene
ntu agresivitas pelaporan pajak terbatas. Ini sastra relativ
e mudah, oleh karena itu kebanyakan studi hanya memeri
ksa determinan spesifik perusahaan menggunakan sejuml
ah proksi seperti ukuran perusahaan, leverage, skala ope
rasi … tanpa banyak pemeriksaan eksekutif dan insentif
mereka.

Tujuan Penelitian
Artikel ini menyelidiki, dari per
spektif agensi, apakah perusa
haan keluarga swasta lebih a
gresif pajak apabila dibanding
kan dengan perusahaan non
keluarga. Selain itu, dalam pe
rusahaan keluarga swasta, se
berapa besar pengaruh tingka
t antara kepemilikan dan man
ajemen terhadap agresivitas p
ajak. Kemudian, artikel ini me
mverifikasi apakah pemantau
an dewan direksi dapat efektif
untuk mengurangi masalah ya
ng timbul.
Rumusan Masalah
Apakah tingkat pemisahan antara kepemilik
01
an dan manajemen yang mempengaruhi tin
gkat masalah keagenan, juga akan mempe
ngaruhi perilaku agresif pajak?
Seberapa efektif pemantau
an oleh dewan direksi dapa
t mengurangi masalah age
02
nsi yang timbul dari pemisa
han antara kepemilikan dan
control yang menghasilkan
perilaku agresif pajak?
GRAND THEORY
Penelitian ini menggunakan Teori keagenan,
dimana menurut teori keagenan tradisional
perusahaan-perusahaan swasta, keluarga
yang dimiliki dan dikelola sering dianggap
sebagai kasus agency cost rendah. Anggota
keluarga akan lebih cenderung berperilaku
altruistis. biaya agensi mungkin timbul akibat
asimetri informasi dan tekanan pada batas-
batas rasionalitas dibatasi antara pemilik
keluarga.
TINJAUAN LITERATUR
Penelitian ini memberikan kontribusi :
1. penelitian ini adalah satu-satunya studi yang berfokus
pada agresivitas pajak dalam konteks perusahaan milik
pribadi (keluarga).
2. peneliti mempelajari efek moderasi pemantauan boards,
yang bisa meneteskan cahaya baru pada aliran sastra
 Hipotesis
Peneliti berpendapat bahwa perilaku CEO dalam sebuah perusahaan keluarga sehubungan dengan agresivitas pajak tidak dapat di
pahami tanpa memperhitungkan aspek emosional non ekonomi ditangkap oleh SEW perspective. Peneliti juga berpendapat bahwa
perusahaan pribadi (keluarga) dan perusahaan-perusahaan non keluarga dapat mengatasi masalah keagenan di mana CEO dapat
bereaksi dengan terlibat dalam perilaku agresif pajak.

Peneliti mengharapkan mereka untuk menjadi kurang

Hipotesis 1. Perusahaan Swasta keluarga menunjukkan peduli dengan hukuman dari otoritas pajak atau implikasi
tingkat yang lebih rendah dari perilaku agresif pajak jangka panjang lainnya yang berkaitan dengan reputasi
dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan non perusahaan atau SEW.
keluarga pribadi.

Hipotesis 2. perusahaan swasta (keluarga) dengan CEO

tinggi kepemilikan saham pameran tingkat yang lebih
rendah dari perilaku agresif pajak.
peneliti mempertimbangkan efek moderasi dari Hipotesis 3a. Hubungan negatif antara
direksi sehubungan dengan peran pemantauan, kepemilikan CEO dan perilaku agresif pajak
pada hubungan antara kepemilikan saham CEO akan melemah dengan kehadiran anggota
dan perilaku agresif pajak. Dalam literatur, dewan di luar.
beberapa indikator untuk pemantauan dewan
yang efektif disarankan. Pertama, kehadiran Hipotesis 3b. Hubungan negatif antara
anggota dewan luar dapat sinyal pemantauan kepemilikan CEO dan perilaku agresif pajak
yang efektif oleh dewan direksi. Kedua, CEO akan diperkuat oleh kehadiran CEO dualitas.
dualitas, menunjukkan bahwa CEO juga ketua
dewan, adalah mekanisme yang menyediakan Hipotesis 3c. Hubungan negatif antara
CEO konsentrasi yang cukup kekuasaan. kepemilikan CEO dan perilaku agresif pajak
Ketiga, ukuran papan juga dapat dianggap akan melemah jika ada papan kecil direksi.
sebagai mekanisme perusahaan. Seorang
direktur yang mempunyai board besar
mendapati bahwa biaya speakingout terhadap
manajemen puncak yang dapat mengurangi
manfaat dari melaksanakan tugas pemantauan
nya( Bliss, 2011 ).
Metode

Data untuk ini dikumpulkan melalui survei swasta. Dari 3262 kuesioner dikirim, tota
l 621 tanggapan diterima, yang mengakibatkan tingkat respons yang efektif dari 1
9 persen. Sampel final terdiri dari 600 UKM yang beroperasi di Finlandia
Hasil
Menunjukkan peran monitoring pemegang saham untuk menghindari tingkat tinggi
agresivitas pajak terutama penting jika CEO memiliki jumlah rendah saham, yang s
ering terjadi pada generasi kemudian rms keluarga fi.pemegang saham bertujuan
menjaga reputasi fi rm dan SEW dapat fokus pada menginstal sebuah papan aktif
direksi yang terdiri dari anggota dewan luar yang melakukan peran pengawasan m
ereka secara memadai. Pajak perusahaan juga menjadi perhatian publik karena p
ajak perilaku agresif dan tidak membayar yang dihasilkan dari pajak juga memiliki i
mplikasi masyarakat luas.
 Kesimpulan
Kontribusi agresivitas pajak perusahaan adalah domain penelitian yang sangat m
uda tapi aktif. Meskipun topik ini telah menerima beberapa perhatian dalam litera
tur akademik, studi ini hanya fokus pada negara-negara keselarasan pajak renda
h.Oleh karena itu, mempelajari faktor-faktor penentu agresivitas pajak dalam kon
teks negara keselarasan pajak yang tinggi lebih penting. Selain itu,pajak perilaku
agresif dalam keluarga fi rms
pribadi adalah sebuah konsep yang terlalu kompleks untuk dijelaskan hanya den
gan driver ekonomi.Pada artikel ini, kita meneliti sejauh mana agresivitas pajak p
erusahaan-perusahaan pribadi keluarga, relatif terhadap rekan-rekan non keluar
ga mereka. Kami temukan bahwa pribadi keluarga fi rms tampak pajak kurang ag
resif dari perusahaan-perusahaan non keluarga pribadi. Hasil ini menyoroti penti
ngnya biaya nonekonomi yang berkaitan dengan pajak
perilaku agresif menjadi kemungkinan kerusakan reputasi fi rm dan hilangnya SE
W. Meskipun perilaku agresif pajak memberikan penghematan pajak dan memun
gkinkan CEO untuk menutupi ekstraksi sewa untuk merugikan pemegang saham
lainnya.
Kritik dan Saran
pada penelitian ini masih banyak keterbatasan dan juga mungkin masih terkend
ala pada hasil survei. Penelitian masa depan bisa melangkah lebih jauh dengan
mengirimkan survei untuk CEO untuk memverifikasi sejauh mana unsur-unsur n
onekonomi adalah driver perilaku agresif pajak. Masa depan dalam domain ini te
rletak pada kombinasi dari kedua faktor ekonomi dan nonekonomi untuk menda
patkan pemahaman yang lebih dalam agresivitas pajak di perusahaan-perusaha
an pribadi keluarga. Dan pada penelitian masih kurang kontribusi peneliti, mung
kin lebih bisa menggali kontribusi- kontribusi yang masih ada.
Thank you