Anda di halaman 1dari 18

Evaluasi & Asesmen

Pembelajaran

Menilai Kemampuan
Berfikir Kritis dan Kreatif

Presented by :
Marlina, Melinda Pradesta, Edi Wibowo, Zainul Chusna
Berfikir Kritis
Berpikir kritis adalah sebuah proses dalam
menggunakan keterampilan berpikir secara
efektif untuk membantu seseorang membuat
sesuatu, mengevaluasi, dan mengaplikasikan
keputusan sesuai dengan apa yang dipercaya
atau dilakukan.
Indikator Berfikir Kritis

1. Mencari pernyataan yang jelas dari setiap 8. Mengingat kepentingan yang asli dan mendasar.
pertanyaan. 9. Mencari alternatif.
2. Mencari alasan. 10. Bersikap dan berpikir terbuka.
3. Berusaha mengetahui informasi dengan baik. 11. Mengambil posisi ketika ada bukti yang cukup
4. Memakai sumber yang memiliki kredibilitas dan untuk melakukan sesuatu.
menyebutkannya. 12. Mencari penjelasan sebanyak mungkin apabila
5. Memperhatikan situasi dan kondisi secara memungkinkan.
keseluruhan. 13. Bersikap secara sistimatis dan teratur dengan
6. Berusaha tetap relevan dengan ide utama. bagian-bagian dari keseluruhan masalah.
Keterampilan berpikir kritis meliputi beberapa kemampuan
sebagai berikut :

1. Menentukan kredibilitas suatu sumber.


2. Membedakan antara yang relevan dari yang tidak relevan.
3. Membedakan fakta dari penilaian.
4. Mengidentifikasi dan mengevaluasi asumsi yang tidak terucapkan.
5. Mengidentifikasi bias yang ada.
6. Mengidentifikasi sudut pandang.
7. Mengevaluasi bukti yang ditawarkan untuk mendukung pengakuan.
Berfikir Kreatif
Berpikir kreatif adalah suatu proses berpikir yang
menghasilkan bermacam-macam kemungkinan jawaban.
Dalam pemecahan masalah apabila menerapkan berpikir
kreatif, akan menghasilkan banyak ide-ide yang berguna
dalam menemukan penyelesaian
Dalam melaksanakan penilaian untuk mengukur aspek berfikir kritis dan kreatif harus
menggunakan instrument dan soal yang melibatkan analisis, sintesis, dan evaluasi dari suatu
konsep mencakup beberapa hal sebagai berikut :
(1) Kemampuan mengidentifikasi asumsi yang diberikan;
(2) Kemampuan merumuskan pokok-pokok permasalahan;
(3) Kemampuan menentukan akibat dari suatu ketentuan yang diambil;
(4) Kemampuan mendeteksi adanya bias berdasarkan pada sudut pandang yang berbeda;
(5) Kemampuan mengungkap data/definisi/teorema dalam menyelesaikan masalah;
(6) Kemampuan mengevaluasi argumen yang relevan dalam penyelesaian suatu masalah.
Contoh instrument soal yang digunakan untuk mengukur
kemampuan mengidentifikasi asumsi yang diberikan :

Andaikan 𝑎 > 0, 𝑏 > 0, dan 𝑐 < 2. Data yang


diketahui manakah yang tidak digunakan ketika menunjukkan
bahwa grafik fungsi kuadrat 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐
memotong garis y = 2 ? Mengapa ?
Andaikan 𝑎 > 0, 𝑏 > 0, dan 𝑐 < 2. Data yang diketahui manakah yang tidak digunakan
ketika menunjukkan bahwa grafik fungsi kuadrat 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 memotong
garis y = 2 ? Mengapa ?

Soal ini mengajak siswa untuk menganalisis asumsi yang diberikan. Bahwa ketentuan grafik fungsi
kuadrat tersebut memotong di garis 𝑦 maka yang menjadi kunci pokok adalah titik 𝑐, karena yang
menentukan letak titik potong pada sumbu 𝑦 adalah titik 𝑐 tersebut dimana :
c > 0 maka titik potong terhadap sb. 𝑦 akan berada pada 𝑦 > 0
𝑐 = 0 maka titik potong terhadap sb. 𝑦 akan berada pada 𝑦 = 0
𝑐 < 0 maka titik potong terhadap sb. 𝑦 akan berada pada 𝑦 < 0
Jika ditinjau dari bentuk fungsi kuadratnya sebagia berikut :
𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 𝑦
𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + (𝒄 − 𝒚) = 0
Ketika 𝑐 < 2 dan 𝑦 = 2, maka bentuk 𝑐 − 𝑦 tersebut yang kemudian bisa dianggap
bentuk 𝑐 akan menjadi 𝑐 < 0
Jadi, dari soal tersebut akan didapatkan jawaban bahwa data yang tidak digunakan adalah
𝑐 < 2 karena pasti nilai 𝑦 akan selalu negatif
Contoh instrument soal yang digunakan untuk mengukur
kemampuan merumuskan pokok-pokok permasalahan

Dalam persegipanjang ABCD, AB = 8 cm dan BC = 6 cm akan


dibentuk segiempat ABQP, P pada CD, Q pada BC dan CQ = CP.
Kalian harus meletakkan titik P dan Q sehingga diperoleh luas
ABQP paling besar.
Apakah masalah tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk model
matematika yang paling sederhana ! Tentukan panjang CP !
Contoh instrument soal yang digunakan untuk mengukur
kemampuan menentukan akibat dari suatu ketentuan yang
diambil

Sifat-sifat apa yang akan terjadi jika fungsi kuadrat


dirumuskan oleh
𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐, 𝑎 + 𝑏 = 0 ?
Mengapa ?
Sifat-sifat apa yang akan terjadi jika fungsi kuadrat dirumuskan
oleh 𝒇(𝒙) = 𝒂𝒙𝟐 + 𝒃𝒙 + 𝒄, 𝒂 + 𝒃 = 𝟎 ?
Mengapa ?
Soal ini menuntut penjelasan analitis berdasarkan sifat yang
sudah disediakan, yakni siswa harus mampu mengidentifikasi
sifat apa yang terkandung dalam pertanyaan tersebut.
Bahwa ketika 𝒂 + 𝒃 = 𝟎, artinya 𝒂 dan 𝒃 adalah bilangan
yang saling invers 𝒂 = −𝒃 atau – 𝒂 = 𝒃. dari sini sudah
dapat diketahui bahwa a dan b sudah pasti berbeda tanda.
Akibatnya adalah ketika fungsi kuadrat tersebut digambarkan
melalui sebuah kurfa maka titik puncak kurva tersebut akan
selalu berada di wilayah 𝒙 < 𝟎.
Contoh instrument soal yang digunakan untuk mengukur
kemampuan mengungkap data/konsep/definisi/teorema dalam
menyelesaikan suatu masalah

Tentukan jarak dari titik (1,1) ke garis 3𝑥 + 4𝑦 + 3 = 0


dengan menggunakan konsep fungsi kuadrat !
Tentukan jarak dari titik (1,1) ke garis 3𝑥 + 4𝑦 + 3 = 0
dengan menggunakan konsep fungsi kuadrat !
Dengan jenis soal seperti ini siswa akan berusaha menyelesaikannya
dengan mengingat dan menghubungkan beberapa konsep materi-materi
sebelumnya yaitu :
1. Konsep garis tegak lurus terhadap fungsi yang telah diketahui
2. Konsep garis yang melalui sebuah titik yang diketahui
3. Konsep penurunan rumus untuk mencari jarak titik ke sebuah garis
Ini memang merupakan proses yang berat bagi siswa, membuktikan
secara penurunan rumus. Tapi jika siswa mampu maka artinya siswa
tersebut benar-benar sudah dapat memahami konsep secara kritis.
Pertama : siswa harus memahami bahwa yang dimaksut jarak dari sebuah titik ke
garis adalah lintasan terpendek antara objek tersebut.
Kedua : siswa harus mencari garis tegak lurus dari garis yang sudah diketahui. Untuk
mendapatkannya siswa harus mengingat teorema sebelumnya tentang gradien garis
yang saling tegak lurus :
𝑚1. 𝑚2 = −1
3
Disini diketahui garis 3𝑥 + 4𝑦 + 3 = 0 memiliki gradien 𝑚1 = − ,
4
−1 −1 4
sehingga 𝑚2 = = 3 =
𝑚1 −4 3
4
Persamaan garis kedua didapatkan 𝑦 = 𝑥 + 𝑐
3
Kemudian, ketika garis kedua tersebut melalui titik (1,1) maka :
4 4 1
1= 1+𝑐 → 𝑐 =1− =−
3 3 3
Sehingga persamaan garis yang tegak lurus terhadap garis 3𝑥 + 4𝑦 + 3 = 0
4 1
adalah 𝑦 = 𝑥 −
3 3
Ketiga : siswa harus memahami
gambaran garis dan letak perpotongan
garis tegak lurus yang terbentuk
tersebut agar dapat mendefinisikan apa
saja hal yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan masalah ini :
Keempat : siswa harus dapat menentukan koordinat titik potong antara kedua
garis tersebut, karena titik potong tersebutlah yang akan menjadi titik ukur jarak
ke titik yang telah diketahui.
Anggap titik potong tersebut adalah 𝑥2 , 𝑦2
4 1
Mencari nilai absis 𝑥2 dengan cara mensubstitusikan nilai 𝑦 = 3 𝑥 − 3
3
ke 3𝑥 + 4𝑦 + 3 = 0, didapatkan 𝑥 sebagai 𝑥2 = − 5
3
Mencari nilai ordinat 𝑦2 dengan cara mensubtitusikan nilai 𝑥2 = −
5
1
ke 𝑦 = 4
𝑥 − , didapatkan y sebagai 𝑦2 =
1

3 3 5

3 1
Jadi, didapatkan titik yang berpotongan tersebut adalah − ,−
5 5
Kelima : untuk menentukan jarak 𝒅
tersebut ternyata siswa harus dapat
menggunakan konsep yang jauh sebelum
ini yakni teorema pitagoras, dimana untuk
𝒅=𝟐
mendapatkan panjang 𝒅 maka harus
𝒍=
𝟒 diketahui terlebih dahulu panjang sisi 𝒌
𝟓 dan 𝒍 seperti pada proyeksi disamping.
𝒅 = 𝒌𝟐 + 𝒍𝟐
𝟐 Selanjutnya siswa harus faham bahwa
𝒌=𝟓
panjang 𝒌 dan 𝒍 adalah selisih koordinat
(𝒙𝟏, 𝒚𝟏) dan (𝒙𝟐, 𝒚𝟐)
𝟐 𝟐 𝟒 𝟐
𝒌 = 𝒙𝟐 − 𝒙𝟏 dan 𝒍 = 𝒚𝟐 − 𝒚𝟏
𝒅= + =𝟐 𝟐 𝟒
𝟓 𝟓 Sehingga, didapat nilai 𝒌 = dan 𝒍 =
𝟓 𝟓
Contoh instrumen soal yang digunakan untuk mengukur
kemampuan mengevaluasi argumen yang relevan dalam
penyelesaian masalah

Tunjukkan bahwa syarat supaya grafik fungsi kuadrat


𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐, 𝑎 > 0 selalu memotong
garis 𝑦 = 1 adalah 𝑐 ≤ 1 !

Anda mungkin juga menyukai