Anda di halaman 1dari 39

KONSEP DASAR

INTRANATAL
By: Ns. Febi Ratnasari. S.Kep.
Definisi persalinan

Persalinan (labor), Serangkaian


proses pengeluaran hasil konsepsi
dari uterus melalui jalan lahir.

Serangkaian kejadian yang berakhir


dengan pengeluaran bayi yang
cukup bulan atau hampir cukup
bulan, disusul dgn pengeluaran
plasenta dan selaput janin dari
tubuh ibu.
4 Elemen Penting Dalam Persalinan & Kelahiran

 Passageway (jalan lahir)


 Passenger (janin)
 Power (kekuatan/tenaga)
 Psyche (jiwa)
Teori Persalinan

 Teori estrogen progesteron


 Teori oksitosin
 Teori prostaglandin
TANDA PERINGATAN PERSALINAN
 LIGHTENING (penurunan kepala janin kedalam panggul)
 Kontraksi broxton hicks
 Pelembutan, penipisan , dan kadang-kadang dilatasi
serviks (ripening / kematangan)
 Vaginal Discharge
 Bloody show
 Peningkatan frekuwensi berkemih
 Dorongan energi
 Kadang-kadang ruptur selaput ketuban
 Tekanan pada nervus iskiadikus (nyeri tungkai)
Klasifikasi Persalinan

 Persalinan semu / perasalinan palsu


 Persalinan sejati
KARAKTERISTIK PERSALINAN SEMU / PALSU

 Terjadi kontraksi persalinan yang dimulai 3 atau 4 minggu


sebelum persalinan sejati dengan interval tidak teratur
 Tidak ada / sedikit perubahan pada serviks
 Ketidaknyamanan, biasanya diabdomen bawah dan pangkal
paha
 Tidak ada peningkatan frekuensi dan intensitas kontraksi
 Berjalan tidak memberi efek peningkatan kontraksi,
seringkali malah menghilangkan.
Karakteristik Persalinan Sejati
 Dilatasi dan penipisan serviks progresif
 Ketidaknyamanan dimulai pada bagian
punggung dan menyebar kesekitar
abdomen
 Kontraksi terjadi pada interval yg teratur
 Frekuensi, intensitas dan durasi kontraksi
meningkat secara progresif
 Interval antara kontraksi memendek
 Kontraksi meningkat dgn berjalan
PROSES PERSALINAN

 Dibagi 4 Kala:
Kala I (TAHAP DILATASI)
Kala II (TAHAP PANGGUL)
Kala III (TAHAP PLASENTA)
Kala IV (TAHAP PEMULIHAN)
KALA I
 Adalah periode dari kontraksi pertama persalinan sejati
smp dilatasi serviks lengkap (10 cm)
 3 fase :
 Fase laten :
 dimulai dr awal persalinan sejati dan berakhir
dengan awal persalinan aktif -> 3-4 cm.
 8,6 jam nulilipara dan 5,3 jam multipara
 Aktivitas uterus ringan: Kontraksi terjadi 5-30
menit dan tidak teratur, lamanya 10-30 det,
serviks lunak dan tipi dengan dilatasi 0 smp 3-4
cm.
 Ibu dapat mengalami: pecah ketuban. Nyeri
punggung, nyeri dapat dikontrol dengan baik,
kram abdomen, ibu dapat berjalan
Con’t
 Fase aktif :
 dimulai dr awal persalinan aktif dan maju ke fase
transisi -> 4-7 cm
 4,6 jam nulllipara dan 2,4 jam multipara
 Aktivitas uterus sedang smp kuat: kontraksi 2-5 menit,
lama 30-90 det, dilatasi serviks 1,2 cm/jam utk
multipara dan 1,5 cm/jam utk nullipara (sama utk fase
transisi)
 Ibu merasakan peningkatan ketidak nyamanan,
berkeringat, mjual, muntah, kemerahan, tekanan pada
kandung kemih dan rektum, nyeri punggung.
 Fase transisi :
 dilatasi 8-10 cm
 Ibu lebih cemas, Berfokus pada diri sendiri, lebih
sensitif, terdapat desakan utk mengejan, tekanan
rektum.
Kala IIperiode dari dilatasi lengkap smp
Adalah
pelahian bayi
 Waktu sekitar 1 jam utk nullipara dan ¼-
1/2 jam utk multipara
 Kontraksi uters kuat: setiap 2-3 menit,
lamanya 45-90 det.
 Ibu merasakan penurunan nyeri, tekanan
pada rektum, perineum menggembung,
desakan untuk mengejan, seringkali
bersemangat dan tidak sabar, suara
merintih atau terdengar suara hembusan
nafas
KALA III
 Adalah periode pelahiran bayi sampai
dengan pelahiran plasenta dan membran
 Lama waktu kala III: 5-30 menit
 Kontraksi uterus kuat; bentuk uterus
menjadi globular, tekanan intra abdomen
dilakukan
 Ibu merasa bahagia terhadap kelahiran,
merasa lega, fokus pada bayi baru lahir
Tanda pelepasan plasenta

 Uterus berbentuk bulat dan keras


 Uterus naik didalam abdomen
 Talipusat memanjang keluar vagina
 Darah tersembur secara mendadak
KALA IV

 Adalah Periode dari pelahiran plasenta dan


membran smp 2-4 jam post/pascapartum
 Uterus keras dengan posisi di 2 jari diatas
umbilikus
 Ibu mengexplorasi bayi baru lahir, bayi
baru lahir terjaga dan responsif
MEKANISME PERSALINAN

 PENURUNAN (DESCENT)
 FLEKSI
 ROTASI INTERNAL/PUTARAN PAKSI
DALAM
 EXTENSI
 ROTASI EXTERNAL (RESTITUSI)
 PENGELUARAN (EKSPLUSI)
PENURUNAN (DESCENT)

 Kepala janin telah turun melewati pintu atas panggul


(enggagement/mencakap)
 Spina iskiadika dijadikan penanda untuk
menggambarkan posisi relatif kepala janin didalam
panggul
FLEKSI
 Terjadi diawal penurunan
kepala janin
 Kepala janin menemukan
tahanan pada jaringan
lunak panggul, dasar
panggul dan serviks
 Kepala janin dapat
menjadi sangat fleksi
sehingga dagu janin
bersentuhan dgn sternum
- diameter terkecil
anterio-posterior berada
dipanggul. (gambar)
Rotasi internal (putaran paksi dalam)

 Kepala memasuki panggul dgn posisi


melintang atau diagonal
 Ketika memasuki dasar panggul, oksiput
berotasi dan berada dibawah simfisis
pubis (gambar)
Ekstensi

 Oksiput keluar dari


panggul, dengan
tengkuk leher berada
dibawah lengkung
pubis  sumbu putar
kepala
 Ekstensi kepala 
bagian depan kepala,
wajah dan dagu
dilahirkan
Rotasi eksternal (putaran paksi luar)

 Setelah lahir posisi kepala


ttp berada pada posisi
anteroposterior dalam waktu
singkat  kepala berotasi
kesalah satu sisi
 Rotasi diakibatkan karena
posisi bahu yang sudah
memasuki panggul dalam
posisi melintang, sehingga
bahu mengalami rotasi
internal keposisi
anterioposterior., sperti
halnya kepala.
Pengeluaran (ekspulsi)

 Sesaat setelah rotasi


eksternal, bahun
anterior muncul
dibawah simfisis pubis
dan diam sesaat dalam
lengkung pubis untuk
bereaksi sebagai
sumbu putar bagi
bahu posterior.
RESPON FISIOLOGIS MATERNAL
TERHADAP PERSALINAN

 KARDIOVASKULER
 Terjadi peningkatan curah jantung selama persalinan 
pelepasakan katekolamin akibat nyeri dan kontraksi
 Tpada kala I ekanan sistolik meningkat 10 mmHg dan
diastolik 5-10 mmHg. Pada Kala II saat kontraksi meningkat
25 mmHg, sedangkan diatara waktu kontraksi 5-10 mmHg
 Nadi meningkat hingga mencapai 100 x/menit, dapat lebih
meningkat karena dehidrasi, perdaahan, ansietas, dan nyeri
 Karena perubahan ini pengkajian TTV lebih akuran
dilakukan diantara waktu kontraksi
Con’t
 Pernafasan
 Selama kontraksi terjadi peningkatan frekwensi
dan kedalaman pernafasan  respon
peningkatan kebutuhan oksigen akibat
pertambahan laju metabolisme
 Menahan nafas selama mengejan saat kala II
menyebabkan PaCo2 maternal menurun 
kesemutan tangan dan kaki, kebas dan pusing
 Gastrointestinal
 Penurunan motilitas dan absorpsi
Gastrointestina selama persalinan aktif, waktu
pengosongan lambung berkurang  mual dan
muntah saat persalinan.
 Bibir kering sering terjadi akibat dari bernafas
melalui mulut.
Con’t
 Ginjal
 Vu mudah penuh  intensitas kontraksi dan
penekanan presentasi janin atau efek anestesi
lokal  ingatkan ibu utk berkemih
 Sistem adaptasi ginjal dengan diaforesis dan
respirasi
 Hematopoietik
 Pelahiran pervaginam menyebabkan kehilangan
darah rata-rata 500 ml, persalinan SC tanpa
komplikasi 1000 ml
 Selama persalinan waktu pembekuan darah
menurun, kadar fibrinogen plasma meningkat,
dan leukosit meningkat.
Con’t

 Cairan dan elektrolit


Terjadi ketidak seimbangan akibat
penurunan kadar natrium dan klorida
plasma dikarenakan penurunan
absosrbi gastrointestinal, napas yg
terengah-engah, dan diaforesis serta
poliuria.

 Nyeri
FAKTOR PENYEBAB NYERI
 Penipisan & Pembukaan serviks
 Segment bawah uterus tegang
 Peritonium tertarik
 Ligament uterus teregang
 Kandung kemih dan uretra tertekan
 Vagina tertekan
Efek merugikan nyeri
 Efek fisiologis
Rasa takut dan cemas
Menyebabkan pembukaan
lambat (kontraksi
menurun/memperlambat
persalinan)
Menyebabkan penurunan aliran
darah keplasenta (oksigen janin
menurun)
Con’t
 Efek psikologis
 Adanya kesulitan bersalin, menyebabkan
gangguan interaksi ibu dan bayi.
 Kurangnya pengelolaan nyeri,
menyebabkan kurangnya kebahagiaan
pada event penting kehidupan persalinan
 Persalinan yang buruk akan
mengakibatkan gangguan terhadap
respon aktifitas seksual/perjalinan lain.
 Pasangan merasa tidak cukup mampu
memberikan dukungan pada saat
persalinan/merasa bersalah
Tekhnik mengurangi rasa nyeri
nonparmakologi
Relaksasi
• aliran darah uterus meningkat,
sehingga mengakibatkan oksigen janin
meningkat
• Meningkatkan efisiensi kontraksi
uterus (pembukaan maksimal)
• Cara relaksasi:
• Menciptakan lingkungan yang
nyaman
• Menurunkan kecemasan dan
ketakutan dengan meningkatkan
kontrol diri
• posisi dan gerakan
Con’t
 Merangsang kulit, dengan:
Massage diri: mengusap-usap
abdoment, menggosok telapak
kaki dan punggung (massage
pregnancy terlampir)
Kompres dingin/panas pada
punggung, abdomen, perineum;
mandi shower, bath tup;
hydrotherapy;water birth.
Refleksiology
Akupresure
Akupunkture
Con’t
 Merangsang saraf, dengan:
• Pernafasan:
• Pernafasan dalam perut selama konttraksi awal
kala 1
• Pernafasan dangkal selama kala I selanjutnya
• Imajenasi
• Yoga
• Musik
• Hypnoteraphi
 Aromaterapi,
 manfaat aromaterapi:
 Menurunkan nyeri, kecemasAan dan stres sehingga menjadikan
rileks

 Kebutuhan obat menurun

 Meredakan mual dan muntah

 Menurunkan kebutuhan induksi persalinan


RESPON PSIKOLOGIS MATERNAL
TERHADAP PERSALINAN

 Respon psikologis terhadap pengalaman


persalinan bervariasi yang dipengaruhi
oleg beberapa faktor:
Latar belakang budaya
Persiapan kelahiran: mis; dukungan
emosional pasangan
pengalaman yang tidak menyenangan,
mis: nyeri, peranan tenaga medis.
RESPON FISIOLOGIS JANIN
TERHADAP PERSALINAN
 KARDIOVASKULER
 Selama kontraksi DJJ tidak berubah jika fungsi
plasenta adekuat. Namun jika terdapat
kompresi tali pusat, peregangan dan tekanan
pada kepala janin menyebabkan DJJ menurun
dan menurunkan aliran darah ke otak janin
 PERNAFASAN & GERAK
 Selama persalinan, aktivitas pernafasan
menurun
 Pergerakan janin berkurang jika ketuban telah
pecah
 Siklus tidur-terjaga terus berlangsung selama
persalinan, mengakibatkan DJJ dan pergerakan
nafas menurun.
ASUHAN KEPERAWATAN
INTRANATAL

next episode

Anda mungkin juga menyukai