IMPAIRMENT OF GERIATRIC

Junaidi ,AR.
 OLD AGE
 Wee Betty lived a long and
fruitfull life, RIP Betty (1875-
1997). That’s 122 years don’t
you know!
1. VISION
- Perubahan struktur bola mata
- Kekendoran seluruh jaringan kelopak mata
- Perubahan ini disebut : Perubahan Involusional, terjadi pada :
- M. Orbicularis
 perubahan kedudukan palpebra( entropion atau
ektropion)
- Retraktor palpebra inferior
 tepi bawah tarsus rotasi/berputar ke arah luar
memperberat terjadinya entropion
- Tarsus
 tepi atas lebih melengkung ke dalam sehingga
entropion lebih nyata
- Tendo kantus medial/letaral
 kekencangan palpebra berkurang
- Aponeurosis muskulus levator palpebra
 terjadi penipisan blefaroptosis akuisita
- Kulit
 kehilangan elastisitas kerutan & lipatan kulit
- Perubahan struktur akibat proses penuaan  manifestasi klinik
yg sering dijumpai :
- Entropion involusional
- Ektropion involusional
- Blefaroptosis
- Dermatokalasis
- Perubahan sistem lakrimal
- Proses penuaan pada kornea
- Perubahan muskulus siliaris
- Produksi humor aqueous
- Perubahan refraksi
- Perubahan struktur jaringan dalam bola mata
2. GANGGUAN PENDENGARAN PD USIA LANJUT
- Makin lanjutnya usia, terjadi degenerasi primer di organ Corti
berupa hilangnya sel epitel syaraf yg dimulai pd usia
pertengahan
- Perubahan sel ganglion spiralis di basal kokhlea
- Penurunan elastisitas membran basalis di kokhlea dan
membrana timpani
 Gangguan pendengaran tipe konduktif
- Bersifat mekanik, kerusakan kanalis auditorius, membrana
timpani atau tulang2 pendengaran
- Salah satu penyebab serumen obturans
 Gangguan pendengaran tipe sensori-neural
- Kerusakan neuron akibat bising, presbiakusis, obat yg otot
toksik, hereditas, reaksi pasca radang dan komplikasi
aterosklerosis
 Presbiakusis  hilangnya pendengaran terhdp nada murni
berfrekwensi tinggi, bersifat simetris, progresif lambat.
 Tipe presbiakusis :
- Sensorik

- Neural

- Strial

- Konduktif kohlear
 Tinitus
- Suatu bising yg bersifat mendengung
- Bisa bernada tinggi atau rendah
- Terus menerus atau intermiten
- Biasanya terdengar lebih keras diwaktu malam atau
ditempat yg sunyi
 Persepsi pendengaran abnormal
 sering terdapat pd sekitar 50 % lansia yg menderita
presbiakusis peningkatan sensitivitas thdp suatu bicara yg
keras
 Gangguan terhadap lokalisasi suara
 gangguan membedakan arah suara, terutama dlm
lingkungan yg agak bising
 Masalah yg mengganggu keseimbangan
 gangguan keseimbangan jatuh

Gangguan keseimbangan :
- Dizziness (rasa keseimbangan terganggu, goyah)

- Rasa ingin pingsan

- Rasa melayang

- Vertigo
3. SKIN INTEGRITY
- Bersifat histologik, fisiologik maupun klinik karena proses
penuaan
- Perubahan bentuk dan ukuran sel, menurunnya melanosit,
penurunan jumlah sel langerhans, hilangnya fungsi elastisitas
kerutan (wrinkle)
- Saraf pd kulit :
 Mikrosirkulasi serta kelenjar keringat mengalami penurunan
secara gradual  predisposisi utk terjadinya penurunan
termoregulasi, sesitifitas terhadap rasa panas
- Kuku mengalami penurunan kecepatan pertumbuhan
- Kelenjar lemak subkutan mengalami atropi (pipi,ektremitas
bagian distal)
 Karakteristik kulit menua
1. Kulit kering, kasar dan bersisik
2. Kulit berkerut dan kendor
3. Gangguan pigmentasi pada kulit
4. Perubahan pada rambut dan kuku
 Kelainan-kelainan kulit yg sering dijumpai :
1. Ulkus dekubitus
2. Dermatitis-Eksema
3. Penyakit kulit infeksi
4. PENCIUMAN & RASA
- Indera penciuman seseorang umumnya menurun ketika dia
adalah lebih dari 60
- Bau yang menurun seiring dengan usia disebut presbyosmia
dan tidak dapat dicegah
- Indera penciuman, atau penciuman, merupakan bagian dari
sistem kimia penginderaan kita, bersama dengan rasa
- Bau yang normal terjadi ketika bau di sekitar kita , seperti
aroma bunga merangsang sel-sel sensorik khusus  sel
sensorik penciuman
- Sel indera penciuman terletak di sebuah patch kecil jaringan
tinggi di dalam hidung
- Bau mencapai sel-sel sensorik penciuman dalam dua jalur .
Jalur pertama adalah dengan menghirup, atau sniffing ,
melalui hidung, jalur kedua adalah saluran yang
menghubungkan atap daerah tenggorokan hidung
- Ketika kita mengunyah makanan kita, aroma yang dilepaskan
yang mengakses sel indera penciuman melalui saluran ini
- Jika Anda sesak karena kepala pilek atau infeksi sinus ,
saluran ini diblokir , yang sementara mempengaruhi
kemampuan merasa makanan
- Bau dan rasa terkait erat dalam otak , tetapi sistem sensorik
sebenarnya berbeda
- Hilangnya penciuman jauh lebih umum daripada hilangnya
rasa, dan banyak orang keliru bahwa mereka memiliki
masalah dengan rasa, padahal mereka mengalami masalah
dengan indra penciuman
- Hilangnya rasa atau bau didiagnosis oleh dokter Anda
menggunakan rasa khusus dan tes bau
5. KOMUNIKASI
- Kombinasi defisit bahasa dan gangguan demensia,
mengakibatkan kesulitan komunikasi yang serius untuk orang
tua (USILA) dengan demensia
- Karena defisit bahasa pasien dan gangguan kognitif lainnya
disebabkan oleh demensia, tanggung jawab untuk
memfasilitasi komunikasi terletak pada dokter
- Pengetahuan akan jenis defisit bahasa yang umum dalam
demensia akan membantu mengatasi permasalahan ini
- Selain menilai defisit bahasa pasien dan pola komunikasi ,
dokter harus mengumpulkan informasi lain tentang pasien
- Informasi tersebut meliputi nama disukai pasien dan
nama-nama kerabat dekat , rutinitas sehari-hari , termasuk
makan, tidur , aktivitas , dan pola ke toilet , situasi
menjengkelkan, sumber kenyamanan
- Keluarga pasien adalah sumber terbaik untuk informasi ini
- Untuk orang-orang dengan demensia , perilaku sering
merupakan suatu bentuk komunikasi , perilaku non -verbal ,
seperti agitasi , gelisah , agresi , dan combativeness
seringkali merupakan ekspresi kebutuhan yang tidak
terpenuhi ( misalnya nyeri, lapar, haus, atau kebutuhan ke
toilet )
6. GAGAL PULIH
- Pada usila terjadi disfungsi imun, yg terjadi menyeluruh di
tingkat gen, sel, jaringan dan organ
- Disfungsi ini tubuh sangat rentan terhadap terjadinya infeksi
- Terjadinya peningkatan sitokin inflamatorik
- Kelainan imunologik tersebut :
- Kerentanan terjadi infeksi
- Inflamasi yg menyeluruh
Terima Kasih