Anda di halaman 1dari 19

Pemeriksaan

 Anamnesis
 Pemeriksaan fisik:

1. Berat badan menurun dengan cepat, lemas


2. Dehidrasi dan tanda-tanda syok
3. Gangguan kesadaran (somnolen)
4. Pernapasan kussmaul
5. Pasien gelisah
Pemeriksaan Kaki diabetik

Inspeksi :
 Atrofi kulit
 Atrofi otot
 Lesi kulit
 Warna kulit
Palpasi :
 Suhu raba
 Pulsasi arteri dorsalis pedis
 Pemeriksaan monofilamen  mendiagnosa komplikasi
neuropati
Laboratorium
Urin :
 Glukosa urin +

 Keton +  terdapat glukoneogenesis

Darah :
 Gula darah sewaktu > 200 mg /dl
 HbA1c meningkat ( N 4.5 – 6.3 %)

 C-peptida ↓ / (-)

Kriteria diagnostik Gula darah (mg/dl)


Bukan diabetes Pra diabetes Diabetes

Puasa < 110 110-125 ≥ 126

Sewaktu < 110 110-199 ≥ 200


Pemeriksaan antropometrik
 Kebutuhan Energi Total

 Indeks Massa Tubuh (IMT)

IMT= BB (Kg) / TB (m) x TB (m)


 WHR

WHR = Lingkar perut / lingkar panggul


 Berat Badan Ideal
DIABETES MELITUS

Diabetes Tipe 1
Diabetes Melitus tipe 1 = Insulin Dependent
Diabetes Melitus (IDDM) merupakan penyakit
endokrin dimana terjadi gangguan
metabolisme karena insulin sangat sedikit di
dalam darah atau tidak ada sama sekali.
Biasanya terjadi pada anak-anak dan dewasa
muda (<40 tahun).
HIPERTIROID

Definisi
suatu keadaan dimana kelenjar tiroid bekerja
secara berlebihan, sehingga menghasilkan
sejumlah besar hormon tiroid.
DIABETES INSIPIDUS

Definisi
suatu kelainan dimana terdapat kekurangan
hormon antidiuretik yang menyebabkan rasa
haus yang berlebihan (polidipsi) dan
pengeluaran sejumlah besar air kemih yang
sangat encer (poliuri).
ETIOLOGI & PATOFISIOLOGI

Diabetes Melitus tipe 1 terjadi karena :


 adanya kerusakan pada sel beta pulau
langerhans pankreas  tidak dapat
memproduksi insulin ke dalam darah atau
sangat sedikit sehingga tidak mampu
mencukupi kebutuhan metabolisme tubuh.
 Reaksi autoimmun  kerusakan pankreas
defisiensi insulin 
 hambatan pembentukan glikogen dan lemak 
cadangan energi
 Glukosa ≠ digunakan sebagai sumber energi oleh
organ target  hiperglikemik  glukoneogenesis 
berat badan menurun + semakin memburuknya
hiperglikemik + glukosuria.
 degradasi lemak terus menerus  ketosis dan
diabetik ketoasidosis  koma  kematian
Hiperglikemik  merupakan suatu osmotik diuresis
yang bekerja di ginjal  poliuri dan polidipsi.
EPIDEMIOLOGI

Insiden diabetes melitus tipe 1 sangat


bervariasi di tiap negara. Dari data-data
epidemiologik memperlihatkan bahwa puncak
usia terjadinya DM pada anak adalah pada
usia 5-7 tahun dan pada saat menjelang
remaja.
GEJALA KLINIK

•sering kencing (poliuri)


•Haus yg berlebihan (polidipsi)
•Cepat lapar (polifagi)
•Kehilangan Berat badan yg cepat
•Cepat lelah
•Irritabel
•Gangguan penglihatan
PERJALANAN KLINIS

 Fase Inisial
 Fase Penyembuhan
 Fase Remisi (Honeymoon period
 Fase Intensifikasi
KOMPLIKASI
Akut:
 Infeksi
 Koma diabetik Ketoasidosis
 Koma Diabetik Hiperosmolar
 Koma Hipoglikemia
Kronik
 Ginjal
 Saraf
 Mata
 Organ lain
PENATALAKSANAAN
Diabetes Tipe 1
Pengobatan tipe 1 hanya dengan diet dan Insulin
 Insulin kerja cepat : semilente dan regular insulin (RI)
 Insulin kerja sedang (intermediate) : isophane,
monotard
 Insulin kerja lama : Protamin Zinc Insulin (PZI)
 Insulin campuran : Mixtard

Pemberian Insulin harus disesuaikan dengan waktu


makan
Terapi diet :
 Hindari makanan berlemak

 Hindari gula dan makanan manis

 Cukupi kebutuhan energi, vitamin, mineral dan


protein
 Olahraga teratur
PREVENTIF

 Jaga berat badan ideal


 olahraga teratur

 pemeriksaan darah secara rutin

 mengontrol jumlah makanan yang dikonsumsi


sehari-hari
PROGNOSIS

Baik tetapi pasien diabetes memiliki tantangan


seumur hidup untuk mencapai dan menjaga
kadar glukosa darah sedekat mungkin ke
angka normal.

Anda mungkin juga menyukai