REFERAT
Aritmia supraventrikular adalah aritmia yang berasal dari atrium atau nodus AV.
Aritmia ini terdiri dari Supraventrikular Takikardi (SVT), Atrium Fibrilasi, Atrial
Flutter, Multifocal Atrial Tachycardi (MAT), dan Paroxysmal Atrail Tachycardi
(PAT).
....
Tatalaksana SVT dan atrial fibrilasi terdiri dari tatalaksana jangka pendek
dan jangka panjang. Berdasarkan keadaan klinisnya, ada empat pilihan
terapi yang dapat dilakukan pada kasus atrial flutter, yaitu electrical
cardioversion dengan DC shocks, Chemical cardioversion dengan obat
anti aritmia, rapid atrial pacing for overdrive termination, serta
Pemakaian obat yang bekerja memperlambat conduksi nodus AV dan
respon ventrikel4
Batasan Masalah
Referat ini membahas definisi, klasifikasi, epidemiologi, patofisiologi dan patogenesis,
manifestasi klinis, diagnosis, penatalaksanaan, dan prognosis dari SVT.
Tujuan Penulisan
Referat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang definisi, klasifikasi,
epidemiologi, patofisiologi dan patogenesis, manifestasi klinis, diagnosis, penatalaksanaan, dan
prognosis dari Aritmia Supraventrikular.
Metode Penulisan
Referat ini ditulis dengan menggunakan metode tinjauan pustaka yang merujuk dari berbagai literatur.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Aritmia Supraventrikular
Penelitian menunjukkan
bahwa kejadian SVT
Harrison et al : melaporkan meningkat seiring
kejadian SVT sekitar 18% bertambahnya usia dan
adanya penyakit jantung
sebelumnya
SVT diidap oleh sekitar 10,3% dari
orang dewasa dengan riwayat
Congenital Heart Disease (CHD).
Diduga karena seirngnya tindakan
bedah yang didapatkan pasien
Etiologi dan
faktor resiko
Gangguan elektrolit
(hiponatremia) dan
hipertiroidisme
PATOFISIOLOGI
Peningkatan Automatisasi
1. Mendadak gelisah,
2. Bernafas cepat,
3. Tampak pucat,
4. Muntah-muntah,
5. Laju nadi sangat cepat sekitar 200-300 per menit,
6. Tidak jarang disertai gagal jantung atau kegagalan sirkulasi
yang nyata.13
• SVT kronik : dapat berlangsung selama berminggu- bertahun.
Frekuensi denyut nadi yang lebih lambat, berlangsung lebih lama,
gejalanya lebih ringan dan juga lebih dipengaruhi oleh sistem
susunana saraf autonom.
• Gejala klinis lain : palpitasi, lightheadness, mudah lelah, pusing, nyeri
dada, nafas pendek, penurunan kesadaran, lemah, nyeri kepala dan
rasa tidak enak di tenggorokan.13
DIAGNOSIS
Anamnesis
• Muncul saat melakukan aktivitas ataupun saat istirahat.
• Gejala umumnya minimal, seperti berdebar-debar atau sinkop.17 Gejala yang lebih
sering ditemukan adalah pusing.15
• Rasa berdebar-debar yang dikeluhkan harus dapat dibedakan : muncul secara
teratur atau tidak.
- Tidak teratur dapat terjadi akibat premature depolarisasi atau akibat fibrilasi
atrium.
- Teratur, timbul serta menghilang secara tiba-tiba : umumnya disebabkan oleh
AVRT atau AVNRT. 15
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk mendiagnosis SVT sama dengan
pemeriksaan fisik umum yang biasa dilakukan. Hasil yang ditemukan adalah
takikardia, akan tetapi penemuan ini tidak dapat dijadikan sebagai pedoman pasti
untuk menegakkan diagnostis SVT secara definitif.17
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Elektrokardiografi (EKG)
Pemeriksaan EKG 12 lead harus dilakukan pada setiap kasus takikardia.
Apabila ditemukan QRS sempt (< 120 ms), maka sebagian besar takikardianya
berasal dari supraventricular.17
Pemeriksaan penunjuang
EKG
AVNRT 2. Irama regular, kompleks QRS sempit, lebar kompleks QRS ≥120 ms, gelombang P bisa tidak
terlihat
3.
AVNRT atipikal : RP interval > PR interval, gelombang P negative pada lead III dan aVF
4. AVNRT tipikal : RP interval < PR interval; pseudo R pada lead V1 dan takikardia, irama tidak
2. Irama regular
3. Ortodromik AVRT : QRS kompleks sempit dan regular, RP interval < PR interval,
gelombang P retrograde pada lead I, II, III, aVF, V1; terdapat gelombang delta
yang sinus.
4.
Antidromik AVRT : QRS kompleks sempit jarang terlihat, RP interval pendek (<
100 ms), gelombang delta terlihat dengan takikardia dan irama sinus,
AT 1. Rate : 100-250 kali per menit (atrium), rate ventrikel bervariasi
• Manuver Vagal
– Manuver Valsava
– Pijat arteri karotis
– Meletakkan batu es dan handuk pada wajah
– MErendam wajah pada air dengan suhu 10
• Adenosin dan ATP
• Obat-obatan lainnya
– Verapamil
– Diltiazem
– Obat golongan beta blocker
• Kardioversi
Tatalaksana Jangka Panjang
• Takiaritmia supraventrikular
• Pada tahun 2010 terdapat 33,5 juta penduduk dunia yang terdiagnosis
atrial fibrilasi,
• Usia
• Penyakit paru obstruktif (PPOK),
• Hipertensi,
• Diabetes melitus
• Gagal jantung simtomatik
• Gagal ginjal kronik
• Stenosis atau insufisiensi katup mitral
• Hipertiroidisme
• Atrial Septal Defect (ASD)
• intoksikasi alkohol
• Infark miokard akut
• atau pasca operasi mayor seperti operasi
• Obesitas abdomen, toraks, vaskular
d. Mekanisme terjadinya Atrial Fibrilasi
Mekanisme Fokal
palpitasi
Mudah
pusing
lelah
Presinkop
sinkop
f. Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
• Tanda vital :
Nadi (ireguler dan cepat : 110-140x/menit jarang melebihi
160-170x/menit)
• Kepala dan Leher :
peningkatan tekanan vena jugular
• Paru :
Tanda-tanda gagal jantung (ronki, efusi pleura)
• Jantung :
BJ tambahan S3 => pembesaran ventrikel dan peningkatan
tek. ventrikel kiri. Bunyi II (P2) yang mengeras dapat
menandakan adanya hipertensi pulmonal
• Abdomen :
Asites dan hepatomegIi
• Ekstremitas :
Sianosis dan edema
• Neurologis :
Tanda-tanda Transient Ischemic Attack (TIA)
g. Pemeriksaan Penunjang
Uji Latih /
Ekokardiografi
Uji Berjalan 6 menit
i. Diagnosa Banding
Atrial Flutter
Fase Akut
• Kendali laju fase akut :
1. penyekat beta / antagonis kanal kalsium
non dihidropiridin oral
2. Digoksin atau amiodaron
BENTUK ARITMIA DENGAN DENYUT ATRIUM YANG CEPAT AKIBAT AKTIVITAS LISTRIK ATRIUM
YANG BERLEBIHAN, DITANDAI DENYUT ATRIAL RATA-RATA 250-350x/’
EPIDEMIOLOGI
• PRIA : WANITA = 2 : 1
• MAKIN MENINGKAT USIA MAKIN TINGGI RISIKO TERKENA ATRIAL FLUTTER
• USIA <50 TAHUN ANGKA KEJADIAN 5/100.000, USIA >80 TAHUN ANGKA KEJADIAN 587/100.000
ETIOLOGI
• DAPAT DICETUS OLEH SATU ATAU LEBIH FAKTOR PRESIPITASI, SEPERTI : ASUPAN KAFEIN
BERLEBIHAN, ALKOHOL, NIKOTIN, OBAT-OABATAN, HIPERTIROIDISME, STRES, MENSTRUASI,
GANGGUAN ELEKTROLIT, HIPOVOLEMIK, DEMAM BAHKAN KURANG TIDUR
• PADA DASARNYA BUKANLAH KEADAAN YANG MENGANCAM NYAWA, NAMUN JIKA TIDAK
DITANGANI AKAN SANGAT BERBAHAYA.
• ATRIAL FLUTTER MEMBUAT JANTUNG TIDAK EFEKTIF MEMOMPA DARAH DARAH AKAN
BERJALAN LAMBAT DAN BERISIKO MENGALAMI PENYUMBATAN STROKE, PJK, dll
TERIMA KASIH