Anda di halaman 1dari 63

Deny Prasetyanto

Fokus Pembahasan

Konsep Pengarahan
1. Pengarahan
2. Pendelegasian
3. Komunikasi
4. Supervisi
5. Kepemimpinan
KONSEP MANAJEMEN
PENDAHULUAN
Manajemen merupakan
•Proses bekerja
•Melalui orang lain
•Mencapai tujuan organisasi
•Dalam suatu lingkungan yang berubah.
Juga merupakan :
Proses mengumpulkan dan mengorganisir sumber-sumber
Dalam mencapai tujuan (melalui kerja orla) Mencerminkan
kedinamisan organisasi
PROSES MANAJEMEN
Perencanaan
Dilaksanakan
Pengarahan
Pengendalian SDM, Fisik dan Teknologi

Lingkup :
Manajemen Operasional >> merencanakan, mengatur
dan menggerakkan >>> memberikan Yan. keperawatan
melelui manajemen asuhan keperawatan >>> diperlukan
alat kontrol berupa Suatu STANDAR
Prinsip Manajemen

1. Menetapkan tujuan organisasi


2. Membuat perencanaan
3. Menggunakan sumber
4. Memantau pelaksanaan
5. Evaluasi
Pendekatan fungsi manajemen

•Perencanaan (Planning)
•Pengorganisasian (Organizing)
•Ketenagaan (Staffing)
•Pengarahan (Directing)
•Pengendalian (Controling)
(Marquis & Houston, 1998)
Fungsi perencanaan
1. Memperasatukan kegiatan dari seluruh sistem dalam organisasi
kearah pencapaian tujuan bersama (Swanburg,1999)
2. Diperlukan Visi, misi, nilai-nilai yang dianut, filosofi dan tujuan
serta strategi
3. Menurut Gillies (1989) Perencanaan diarahkan untuk
merumuskan misi,visi dan tujuan yan. Kep >> melibatkan semua
unsur dalam organisasi tersebut.
Fungsi Pengorganisasian

1. Aktifitas yang melibatkan semua sumber daya yg ada dalam


organisasi.
2. Mengatur >> dapat bekerja sama kearah tujuan
3. Meliputi bentuk organisasi, bentuk struktur orgn. Uraian tugas
jbtn. Struktural dan fungsional, pembuatan sistem evaluasi
serta pemberdayaan sistem kerja tim dan kelompok
(Gillies,1989)
Fungsi pengarahan

1. Melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan : mengatur,


mengarahkan dan memaksimalkan SDM >> tujuan orgn.
Tercapai (Gillies, 1989)
2. Tercermin dalam : aktivitas penggunaan kekuasaan,
pemecahan masalah, pengambilan keputusan, komunikasi,
manajemen konflik, kegiatan memotivasi staf
Fungsi Pengendalian

1. Mengumpulkan umpan balik dari hasil pelaksanaan


2. Secara berkala menindak lanjuti untuk membandingkan hasil
dengan perencanaan
3. Meliputi : Kendali mutu, Penilaian prestasi kerja, penegakan
disiplin,merupakan, audit, pola hub. Kerja atasan bawahan.
Prinsip manajemen keperawatan

1. Berdasar perencanaan
2. Penggunaan waktu yang efektif
3. Pengambilan keputusan
4. Memenuhi kebutuhan askep. >> fokus perhatian
5. Harus terorganisir
Prinsip manajemen keperawatan

1. Pengarahan (pendelegasian, supervisi, koordinasi, dan


pengendalian)
2. Memotivasi staf
3. Komunikasi yang efektif
4. Pengembangan staf
5. Pengendalian
LOGO

Fungsi Pengarahan
CA113 Pengantar Manajemen Bisnis
Komponen Pengarahan

Output:
Perilaku
Organisasi
Proses:
- pertimbangan kelompok
- Memimpin
- Memotivasi
Input: Sumber daya (SDM,
uang, material, mesin, - komunikasi
informasi)

CA113 Pengantar Manajemen Bisnis


FUNGSI PENGARAHAN DALAM
KEPERAWATAN
Fungsi pengarahan selalu berkaitan erat dengan perencanaan
kegiatan keperawatan di ruang rawat inap dalam rangka
menugaskan perawat untuk melaksanakan mencapai tujuan yang
telah ditentukan.
Kepala ruangan dalam melakukan kegiatan pengarahan melalui:
saling memberi motivasi, membantu pemecahan masalah,
melakukan pendelegasian, menggunakan komunikasi yang
efektif, melakukan kolaborasi dan koordinasi (Swanburg, 2000).
Pengarahan akan mencapai tujuannya jika dikerjakan dengan baik. Dauglas
dalam Swansburg (2000) mengatakan bahwa ada dua belas aktivitas teknis yang
berhubungan dengan pengarahan pada manajemen, yaitu:

1. Merumuskan tujuan perawatan yang realistis untuk pelayanan keperawatan, pasien dan
perawat pelaksana
2. Memberikan prioritas utama untuk kebutuhan klien sehubungan dengan tugas- tugas
perawat pelaksana
3. Melaksanakan koordinasi untuk efisiensi pelayanan
4. Mengidentifikasi tanggung jawab dari perawat pelaksana
5. Memberikan perawatan yang berkesinambungan
6. Mempertimbangkan kebutuhan terhadap tugas-tugas dari perawat pelaksana
7. Memberikan kepemimpinan untuk perawat dalam hal pengajaran, konsultasi, dan evaluasi
8. Mempercayai anggota
8. Menginterpretasikan protocol
9. Menjelaskan prosedur yang harus diikuti
10. Memberikan laporan ringkas dan jelas
11. Menggunakan proses kontrol manajemen
2. Delegation of authority
Proses menugaskan pekerjaan dari level atas ke bawah atau
dari atasan kepada bawahan, dan memberikan orang itu
wewenang
Wewenang (authority)
dan kekekuasaan (power)
dipergunakan oleh orang
yang memiliki posisi dalam
suatu organisasi

17
PEMBAGIAN KERJA
Tujuan pembagian kerja  untuk mencapai tujuan di mana
individu tidak dapat mencapainya sendiri  synergy
Tiang dasar pengorganisasian
adalah pembagian kerja
(division of labor)
Hal yang Perlu Diperhatikan Dlm
Pendelegasian
Berikan Kepercayaan Penuh
Dukung Langkah/Keputusan yang diambil
Berikan Masukan bila terjadi penyimpangan
Jangan Bicarakan Berulang
ulang kesalahan yang dilakukan

19
Jenis Tugas yang bisa didelegasikan

Tugas-tugas Pengumpulan Perwakilan


Rutin Informasi Meeting

Tanggung
Jawab Masa
Mendatang
20
SUPERVISI DALAM KEPERAWATAN
PENGERTIAN SUPERVISI
1. Supervisi adalah suatu proses untuk mendapatkan sumber-
sumber yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas-
tugasnya ( Swanburg 1999 )
2. Korn ( 1987) Supervisi adalah merencanakan, mengarahkan,
membimbing, mengajar, mengobservasi,mendorong,
memperbaiki, mempercayai dan mengevaluasi secara terus
menerus dengan sabar sehingga dapat memberikan asuhan
keperawatan dengan baik serta menyeluruh
LANJUTAN
 Supervisi atau Pengawasan agar visi, misi, tujuan dan rencana yang sudah
ditetapkan dapat tercapai.
 Menurut Fayol (dalam Harahap, 2000) adalah Aktivitas pembinaan yang
direncanakan untuk memeriksa apakah kegiatan sesuai dengan :
1. Rencana yang ditetapkan
2. Instruksi/kebijakan yang dikeluarkan
3. Prinsip yang ditentukan.
 Untuk menunjukkan kekurangan dan kesalahan agar dapat diperbaiki dan
tidak terjadi lagi
 Membantu tenaga keperawatan dan staf lain agar bekerjasama secara efektif.
 Segala bantuan dari pemimpin/penanggung jawab untuk perkembangan
perawat dan staf lain.
Lanjutan
 Bukan kontrol tapi lebih kearah bantuan pembinaan
 Siagian (2005), Proses pengamatan dari seluruh
kegiatan organisasi dan sesuai rencana yang telah
ditetapkan
Supervisi tidak diartikan sebagai pemeriksaan atau
mencari kesalahan , tetapi lebih kepada pengawasan
partisipatif .
Dalam proses pengawasan dihargai dulu pencapaian
atau hal yang positif dan memberikan jalan keluar.
Bawahan merasa tidak sekedar dinilai, tapi merasa
dibimbing untuk melakukan pekerjaannya secara benar.
TUJUAN SUPERVISI
1. Mengorientasikan staf dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan
2. Melatih staf dalam melaksanakan asuhan
keperawatan
3. Memberikan arahan dalam pelaksanaan
tugas,peran dan fungsi sebagai staf dalam asuhan
keperawatan
4. Memberikan layanan kemampuan staf dan
pelaksanaan keperawatan dalam memberikan
asuhan
5. Mengusahakan seiptimal mungkin kondisi kerja yg
aman
TUJUAN SUPERVISI FOKUS PADA MANUSIA
1. Mengusahakan seoptimal mungkin kondisi kerja yang
nyaman.
a. Lingkungan fisik
b. Suasana kerja
-. Memberikan rasa bebas.
-. Mendorong untuk bekerja baik.
-. Semangat kebersamaan
-. Peralatan
2. Perhatian terhadap perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan hasil kerja.
SASARAN SUPERVISI
1. Pelaksanaan tugas sesuai dng pola/standar/SPO
2. Struktur dan hirarki sesuai dng rencana
3. Pengembangan staf
4. Penggunaan sarana yg tepat guna
5. Sistem dan prosedur yg tdk menyimpang
6. Tugas dan wewenang
7, Tidak ada penyimpangan ; keuangan ,kedudukan serta
kekuasaan .
PRINSIP-PRINSIP SUPERVISI
A. Supervisi dalam keperawatan :

1. Didasarkan atas hubungan profesional


2. Kegiatan direncanakan dng matang
3. Bersifat edukatif, supertif
4. Rasa aman pd staf
5. Adanya kerja sama yg demokratis antara/
supervisor dan staf
6. Dapat mengembangkan kelebihan masing masing
7. Mengembangkan diri sesuia dngn kebutuhan
8. Meningkatkan kinerja staf dlm upaya pelaksanaan
keperawatan
B. Prinsip Ilmiah Supervisi Keperawatan
1. Kegiatan supervisi dilaksanakan atas dasar data objektif
2. Pengumpulan data diperoleh atas berbagai sumber.
3. Dilaksanakan secara sitematis terenana serta terus menerus.

•KARAKTERISTIK SUPERVISI
1. Mencerminkan kegiatan pelayanan askep yg sesungguhnya.
2. Mencerminkan pola organisasi keprwtn yang ada.
3. Kegiatan yang berkesinambungan dan teratur
4. Dilaksanakan oleh atasan langsung
5. Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan
MODEL-MODEL SUPERVISI
A. Model Konvesional
1. Bersifat pd kegiatan inspeksi
2. Adanya mata-mata dlm mengoreksi orang lain
3. Hanya untuk Mencari kesalahan
4. Model ini masih banyak digunakan di
pelayanan keperawatan
B, Model Ilmiah
1. Dilaksanakan secara terencana dan
berkesinambungan
2. Sistimatis dlm penggunaannya
3. Datanya onjektif
4. Adanya pedoman check lis
5. Adanya umpan balik dlm perbaikan
6. Berkaitan erat dengan penelitian
MODEL KLINIS
Supervisi klinis adalah suatu cara untuk mensuport perawat
dimana mereka harus mempertanggung jawabkan
kompetensinya sebagai perawat.

Fungsi Supervisi Klinik ( Proctor 1986)


1. Fungsi Formatif  Untuk mengembangkan
ketrampilan dan pemahaman profesi
2. Pemahaman perawat terhadap profesi perawat
3. Fungsi Restorative  Supervisi membantu perawat
untuk dapat berhubungan secara profesional
4. Fungsi Normative  Supervisor menolong perawat
untuk mengembangkan standart keperawatan .
PENERAPAN SUPERVISI DI RS
1. Self Supervision  mengevaluasi pekerjaan sendiri
2. One To One Supervision
Hubungan antar supervisi dan supervisor yang
mengarah pada tujuan belajar yg diinginkan
3. Group Supervision
group perawat bertemu bersama
4. Team Of Staff Supervision
Melibatkan kelompok yang bekerja sebagai tenaga
kesehatan
KOMPETENSI SUPERVISI
•1. Pengetahuan
•2. Kompetensi Entrepreneurial
•3.Kompetensi Intelektual
•4. Kemampuan Sosioemosional
•5. Kemampuan Berinteraksi

Tugas dan Tanggung jawab


•1. Merencanakan tugas sehari-hari
•2. Menggunakan kewenanggan dengan tepat
SUPERVISI KEPERAWATAN
1, Kepala Ruangan
2. Pengawas Keperawatan
3 Kepala Seksi
4. Kepala Bidang

Sistem Yang Mendukung Penerapan Supervisi :


Preceptroship Instruktur Klinik
Mentorship  Perawat Prof yg berpengalaman
TEKHNIK SUPERVISI KEPERAWATAN

Proses supervisi praktek Keperawatan :


1. Standar Keperawatan sebagai acuan.
2. Fakta pelaksanaan sebagai pembanding tercapainya tujuan.
3. Tindak lanjut kualitas perlu dipertahankan atau diperbaiki.
AREA YANG DISUPERVISI
1. Pengetahuan dan pengertian tentang tugas yang akan
dilaksanakan.
2. Ketrampilan yang dilakukan sesuai standar
3. Sikap dan penghargaan terhadap pekerjaan.
CARA MELAKUKAN
1. Langsung SUPERVISI
Supervisi dilakukan langsung pada kegiatan yang sedang
berlangsung dan Supervisor terlibat dalam kegiatan.
Pengarahan yang efektif :
Pengarahan harus lengkap.
Mudah dipahami.
Menggunakan kata-kata yang tepat.
Berbicara dengan jelas.
Berikan asuhan yang logis.
Hindari memberikan banyak arahan pd suatu saat.
Pastikan arahan dipahami.
Pastikan arahan dilaksanakan perlu Tindak lanjut.
Lanjutan Cara Melakukan Supervisi

2. Tidak Langsung
Supervisi melalui laporan tertulis atau lisan , mungkin
terjadi kesenjangan fakta, tetapi umpan balik diberikan
secara tertulis

Cara memberikan Umpan Balik dan Perbaikan saat


Supervisi perlu diperhatikan .
PENERAPAN
1. Dilakukan secara optimal untuk menjamin pelayanan sesuai
dg standar mutu profesional
2. Dilaksanakan secara berjenjang
*Karu : Manajerial dan kemampuan as. keperawatan.
*Katim: Pengelolaan di timnya dan asuhan keperawatan
*Perawat Pelaksana : Kemampuan melaksanakan askep
3. Disesuaikan dengan Uraian Tugas
4. Buat Jadwal supervisi Ruangan: waktu, supervisor, yang
disupervisi dan materi supervisi
39
Gaya Kepemimpinan Supervisor
1. Gaya Partisipatif
Mengikut sertakan bawahan dalam pemecahan masalah&pengambilan keputusan.
Bawahan mampu melakukan tapi tdk mau.
2. Gaya Konsultasi
Memberikan banyak arahan&mengambi kepts.
Bawahan tidak mamapu tapi mau mengerjakan
3. Gaya Instruksi
Hanya memberikan pengarahan .
Bawahan tidak mampu dan tidak mau.
4. Gaya Delegasi atau gaya bebas.
Supervisor dan bawahan hanya mendiskusikan batasan masalah bersama hingga
tercapai kesepakatan.
Pengambilan keputusan diserahkan pada bawahan .
Tepat untuk bawahan yang mampu Dan mau mengerjakan
EVALUASI AKTIVITAS SUPERVISI
1. Disusun secara terjadwal 6. Supervisor mengidentifikasi
2. Semua Staf mengetahui pencapaian staf dan memberi
jadwal supervisi reinforcement.
3. Materi supervisi dipahami 7. Mengidentifikasi aspek kinerja
oleh supervisor dan staf yang perlu ditingkatkan
4. Supervisor 8. Memberikan solusi dan role
mengorientasikan materi model bagaimana
supervisi kepada staf yg meningkatkan kinerja
disupervisi 9. Menjelaskan tindak lanjut
5. Supervisor mengkaji kinerja 10. Memberikan reinforcement
sesuai dg materi supervisi terhadap pencapaian
41
JARDAWAL SUPERVISI RUANG ..
No Waktu Supervisor Yang disupervisi Materi Supervisi

1 26-7-10 Kepala Bidang Kepala Ruangan Perencanan Ruang MPKP

2 27-7-10 Kepala Bidang Kepala Ruangan Pengorganisasian Ruang


MPKP
3 2-8-10 Kepala Ruangan Ketua Tim I Memimpin Pre Conference

4 11-8-10 Kepala Ruangan Ketua Tim II Melakukan Supervisi Asuhan


Keperawatan masalah Pola
Nafas Tidak Efektif

5 28-7-10 Ketua Tim Perawat Pelaksana Asuhan Keperawatan dg


(Martini) Masalah Cairan

6 30-7-10 Ketua Tim Perawat Pelaksana Asuhan Keperawatan dg


(Amir) Masalah Nyeri
MATERI SUPERVISI DI RUANG MPKP
No Kegiatan Kepala Ruang Ketua Tim Perawat
Pelaksana
I Management Approach
A. Perencanaan
1 Visi

2 Misi V
3 Filosofi V
4 Kebijakan V
5 Rencana Jangka Pendek V
B. Pengorganisasian V
1 Struktur Organisasi V
2 Jadwal Dinas V
3 Daftar Pasien V
MATERI SUPERVISI DI RUANG MPKP
No 5Kegiatan Kepala Ruang Ketua Tim Perawat
Pelaksana
I Management Approach
C. Pengarahan
1 Operan V
2 Pre Conference V V
3 Post Conference V V
4 Iklim Motivasi V
5 Pendelegasian V
6 Supervisi V V
D. Pengawasan V
1 Indikator Mutu V
2 Audit Dokumen V
3 Survey Kepuasan V
4 Survey Masalah V
Kesehatan/Keperawatan
MATERI SUPERVISI DI RUANG MPKP
No Kegiatan Kepala Ruang Ketua Tim Perawat
Pelaksana

II Compensatory Reward

1 Rekrutmen V

2 Seleksi V
3 Kontrak Kerja V
4 Orientasi V
5 Penilaian Kinerja V
6 Pengembangan Staf V

III Profesional Relationship V


1 Rapat Keperawatan V
2 Konferensi Kasus V V
3 Rapat Tim Kesehatan V V
4 Visit Dokter V V
MATERI SUPERVISI DI RUANG MPKP
No Kegiatan Kepala Ruang Ketua Tim Perawat
Pelaksana
IV Patient Care Dilevery

1 Hipertermi V V V
2 Cairan V V V
3 Nyeri V V V
4 Nutrisi V V V
5 Pola Nafas Tidak ,Efektif V V V
6 Bersihan Jalan Nafas V V V
7 Gangguan Pertukaran Gas V V V
8 Keterbatasan Aktivitas V V V
9 Intoleransi V V V
10 Kecemasan V V V
11 Koping V V V
12 Kurang Pengetahuan V V V
KEPEMIMPINA N DALAM KEPERAWATAN
KEPEMIMPINAN
 proses mempengaruhi orang lain dalam mencapai tujuan
suatu organisasi.

Dalam konteks organisasi, kepemimpinan terutama


menekankan pada fungsi pengarahan  memberitahu,
menunjukkan dan memotivasi bawahan.

Kepemimpinan dalam keperawatan penggunaan


keterampilan seorang pemimpin (perawat) dalam
mempengaruhi perawat2 lain dibawah pengawasannya
untuk melaksanakan tugas dan t.j. dlm. memberikan
yan. dan askep sehingga tujuan kep. tercapai.
Unsur Kepemimpinan(Azrul Azwar,1996)
1. Adanya pemimpin
2. Adanya pengikut
3. Adanya sifat/perilaku tertentu
4. Adanya situasi dan kondisi tertentu

Tujuan utama kepemimpinan


Mempengaruhi orang2 u/ berubah (kepemimpinan proses
mempengaruhi orang2 menuju pencapaian tujuan).
Hakekat kepemimpinan :
Kemampuan untuk mempengaruhi, membujuk dan memotivasi
orang lain dimana kemampuan tersebut berasal dari
kekuasaan (power) yang dimiliki.

Katz dalam Fralic (1987)


terdapat 3 jenis ketrampilan sebagai seorang pemimpin yang efektif :
1. ketrampilan konseptual,
2. ketrampilan hubungan antar manusia,
3. ketrampilan tehnis.
Pemimpin vs Manager
kepemimpinan adalah proses dimana seorang individu
mempunyai pengaruh terhadap orang lain dan mengilhami,
memberi semangat, memotivasi, dan mengarahkan kegiatan-
kegiatan mereka guna membantu tercapainya tujuan kelompok
dan organisasi.

manajerial adalah merencanakan, mengorganisasikan,


memenuhi kebutuhan staf, memimpin, dan mengendalikan.
Pemimpin vs Manager

Team leader Managers

Soldiers in action Generals discussing strategies


Gaya Kepemimpinan
 Pola perilaku yang ditampilkan sebagai pimpinan, ketika pimpinan
mencoba mempengaruhi perilaku orang lain
 Perilaku yg diperlihatkan bawahan pada dasarnya sebagai respon thd
gaya kepemimpinan yg ditampilkan pimpinan dalam rangka
pengambilan kpts dan pemecahan masalah.
 Gaya kepepimpinan cenderung bervariasi dan berbeda-beda,
berdasarkan :
1. Perilaku :
a. kepemimpinan positif  pandangan bahwa orang pada
hakekatnya bersedia melakukan pekerjaan dg baik bila diberikan
kesempatan dan dorongan yg cukup.
pimpinan memberi motivasi, memperhatikan dan menyedikan
sarana, memperhatikan beban kerja yg ada
b. kepemimpinan negatif  pandangan bahwa orang harus dipaksa
untuk bekerja, sehingga pimpinan memotivasi dg menciptakan rasa
takut
Kekuasaan dan wewenang
1. Otoriter (otokratik) berorinetasi pada tugas, mempunyai posisi dan
power dalam memimpin, pimpinan menentukan semua tujuan,
pengambilan kpts. Info diberikan hanya pada kepentingan tugas,
motivasi dg reward dan punishment
2. Demokratis  menghargai sifat kemampuan tiap staf.
Menggunakan pribadi dan posisi u/ mendorong ide staf. Memotivasi klp
u/menentukan tujuan sendiri. Info diberikan seluas2nya dan terbuka
3. Partisipatif  gabungan otokratik dan demokratik, pimpinan
menyampaikan hasil analisa dari masalah dan mengusulkan
tindakannya. Staf diminta saran dan kritik serta mempertimbangkan
respon staf thd usul. Keputusan akhirnya oleh kelompok.
4. Laissez-Faire (bebas tindak) pimpinan hanya ofisial, staf
menentukan sendiri kegiatan tanpa pengarahan, supervisi dan
koordinasi. Kendali minimal hanya sebagai tempat informasi.
 Situasi yang dihadapi  gaya ini menekankan pada situasi yg
dihdapi baik oleh pimpinan maupun bawahan.
dalam melaksanakan tugas, pimpinan mempunyai perilaku :
a. memberi arahan atau perintah dan memberi dukungan dalam
menjalankan hub.antara atasan dan bawahan
b. memecahkan masalah dan membuat keputusan.
Kepemimpinan dan Keperawatan

Konsumen  para pimpinan kep. Tidak memiliki power.


Yan. kes gagal menciptakan perawat menjadi prof. dan tidak cukup
pength. digunakan untuk menyelesaikan masalah yang kompleks.

Profesi kep mength. power dan kemampuan politik akan membantu


meningkatkan tujuan, meningkatkan yan,kes dan meningkatkan otonomi
perawat.

Jika yan.kes di buat, perawat harus berpartisipasi baik secara individu


maupun kelompok.

Perawat harus menemukan cara bgm. mempengaruhi kebij. Yan.kes..


Gaya Kepemimpinan: Motivasi
“kondisi di dalam (diri) yang menyebabkan seseorang bertingkah laku.”

Motivasi positif:
-pujian
-penghargaan
-promosi
-bonus
-…

Motivasi negatif:
-teguran
-denda
-demosi
-pemotongan upah/gaji
-…
Gaya Kepemimpinan: Keputusan

Otokratis  saya, harus, pokoknya


Partisipatif  kita, pendapat, sebaiknya
Bebas terkendali  mereka, terserah, bebas
Gaya Kepemimpinan: Orientasi

Tugas  instruksi
Individu  komunikasi
Teamwork
“dua orang atau lebih yang berinteraksi satu sama lain untuk merealisasikan tujuan tertentu
atau memenuhi kebutuhan tertentu.”

Kriteria kelompok:
• Harus terbentuk dari dua orang atau lebih.
• Anggotanya harus berinteraksi secara cukup bebas dan berinteraksi satu sama lain secara
teratur.
• Anggotanya harus memiliki identitas bersama dan mengakui dirinya sebagai anggota
kelompok.
• Anggotanya harus memiliki sebuah maksud bersama.
Komunikasi
“proses berbagi informasi di antara dua orang atau lebih ataupun kelompok untuk mencapai
pengertian bersama.”

Penghambat komunikasi:
• Proses komunikasi yang tidak lancar/terputus.
• Keterbatasan fisik  tempat, ruang, waktu
• Kelemahan semantik  reaksi, perilaku, latar belakang
• Psikologis  mood, perasaan segan/takut

Anda mungkin juga menyukai