Anda di halaman 1dari 25

Kanker

DEFINISI KANKER

 Kanker adalah gangguan perubahan deferensiasi dan pertumbuhan sel


yang prosesnya dikatakan neoplasia yang berarti “pertumbuhan baru”.
 pertumbuhan neoplasma cenderung tidak terkoordinasi dan relatif
otonom karena tidak memiliki kontrol regulasi yang normal atas
pertumbuhan dan pembelahan sel. Neoplasma cenderung meningkat
dalam ukuran dan terus tumbuh setelah stimulus yang membangkitkan
perubahan telah berhenti atau kebutuhan organisme telah terpenuhi.
Pediatrik dan Remaja : Ditemukan hampir 33%
anak mengalami leukemia. Neuroblastoma sekitar
21%.
Dewasa : Bagian yang paling sering ditemukan
adalah; payudara, prostat, paru-paru, dan
kolorektal.
Lansia : Semakin bertambahnya usia, sering
ditemukan mutasi selular yang dapat menyebabkan
pertumbuhan sel kanker.
Patogenesis
 tumor malignant (ganas) dihasilkan dari sinergi antara akumulasi mutasi
dan perubahan jaringan yang mendukung survival sel mutan.
 etiologinya multifaktoral ; bisa disebabkan karena; mutagen kimiawi,
radiasi, rafikal bebas, instabilitas genom, kerentanan turunan,
pemendean telomere, perubahan lingkungan seluler. faktor resikonya
dapat dibedakan menjadi modifiable (dapat diubah) atau nonmodifiacle
(tidak dapat di ubah).
 Sel-sel kanker dicirikan oleh dua fitur utama:
(1) abnormal dan proliferasi cepat
(2) hilangnya diferensiasi jadi bahwa mereka tidak menunjukkan fitur dan
sifat normal yang berbeda sel, dan karenanya lebih mirip dengan sel
embrio.
 karsinogenesis terjadi melalu proses bertahap, diaman
sel normal berubah bertranformasi menjadi ganas.
tahap-tahapnya beruba inisiasi, promosi, proses
premalignant, dan akhrnya konversi malignan.
.

KANKER PAYUDARA
 Kanker ini berasal dari 2 sel yang
berbeda ;
(1) Ductal yaitu kanker non-invasif di
mana sel-sel abnormal telah
ditemukan di lapisan saluran ASI. Sel-
sel atipikal belum menyebar di luar
saluran ke jaringan payudara
sekitarnya)
(2) Lobular yaitu mengacu pada kanker
yang menembus dinding lobulus dan
mulai menyerang jaringan payudara.
Seiring waktu, karsinoma lobular
invasif dapat menyebar ke kelenjar
getah bening dan mungkin ke area
lain dari tubuh
 patogenesisnya melibatkan mutasi dna karena alterasi genetik
ataupun agen lingkungan. hanya 5%-10% kanker payudara
diturunkan dan dibawa oleh gen.
 Tanda gejala yang sering ditemui : benjolan lunak, terpalpasi nodul
limfe aksila, dimpling, dan bila sudah metastase ada nyeri tulang.
 Kanker payudara dievaluasi dengan mamografi, aspirasi jarum
perkutan, biopsi, dan tes reseptor hormon.
 tindakan : lumpectomy, mastectomy,
Radioterapi, kemoterapi, terapi hormon
KANKER PARU-PARU
 kanker paru dibagi 2 kelompok utama ;
kanker sel non kecil (NSCLC) dan sel
kecil (SCLC). NSCLC lebih sering
ditemukan hingga 80%.
 perjalanan kanker paru berbeda-beda
tergantung pada stadium. pada NSCLC
(stadium IIIA atau B) memilihi rata-rata
survival 16-17 bulan dan stadium IV 12,5
bulan. pada SCLC punya rata-rata 18-24
bulan.
 NSCLC dapat bermetastase ke berbagai
bagian termasuk tulang, hepar, kelenjar
adrenal dan otak. kejadian dapat terjadi
dalam waktu 2 tahun. SCLC dapat
bermetastase ke otak.
 pemeriksaan dapat berupa CT scan
toraks, abdomen, MRI, biopsi, sputum
sitologi.
 manajemen penyakit : SCLC tidak menggunakan operasai,
menggunakan kemoterapi, terapi radiasi. untuk NSCLC, reseksi
menjadi treatment kuratif yg potensial.
 radioterapi biasanya dikombinasikan dengan kemoterapi, pada
pasien stadium IIIA dan IIIB NSCLC.
 kemoterapi memiliki benefit survival yag menjanjikan pada
stadium I, II, dan beberapa di stadium III NSCLC. hanya saja
dikhawatirkan adanya peningktan toksin akibat kemoterapi.
SIMPTOM YANG UMUM PADA
KANKER
 Banyak individu mengalami gejala yang mengganggu dengan
kualitas hidup saat diagnosis serta poin lainnya dalam waktu
perjalanan penyakit.
 Sering ditemui kelompok gejala nyeri, kelelahan, anemia, dan
insomnia pada pasien yang baru didiagnosis dan menjalani
kemoterapi.
 Nyeri, dyspnea, kelelahan, penurunan berat badan, dan batuk
biasanya terkait dengan kanker paru-paru.
 Gejala umum seperti batuk, dyspnea, disfagia, suara serak,
kelelahan, dan penurunan berat badan sering diabaikan,
padahal bisa mnejadi petanda terlah metastase penyakit.
 Individu yang menerima kemoterapi atau menjalani radiasi mungkin
mengalami peningkatan kelelahan di luar presentasi awal.
 Gejala menjelang ajal tergantung pada jenis kanker dan situs
metastasis.
 NSCLC sering merambat ke tulang, sering menyebabkan nyeri luar
biasa. SCLC sering berkembang ke otak, menyebabkan sakit kepala,
mual, dan gangguan mental status.
 Kemoterapi dan agen yang ditargetkan digunakan untuk mengobati
kanker paru-paru berpotensi menyebabkan efek samping yang secara
negatif mempengaruhi kualitas hidup.Citra tubuh, mual dan muntah,
dan neuropati chemo-induced juga memerlukan manajemen
keperawatan.
 Toksisitas terkait kemoterapi biasanya tidak tertangani. Penyebab
umum rawat inap karena toksisitas kemoterapi termasuk infeksi dan
demam; neutropenia atau trombositopenia; gangguan elektrolit
seperti dehidrasi yang berhubungan dengan mual, muntah, atau diare;
kelelahan dan vertigo; deep vein thrombosis atau emboli paru; dan
malnutrisi. Kemoterapi lainnya efeknya termasuk anemia, sembelit,
mucositis oral, kecemasan / depresi, neurotoksisitas, perifer
neuropati, dan keracunan jantung.
FOKUS PALLIATIVE CARE
 (orang) yang hidup dengan kanker dapat memprovokasi ansietas dan hilang
kendali bagi pasien dan keluarga.
 Sejarahnya, PC untuk pasien kanker utamanya dilakukan dalam lingan
hospice care.
 pasien-pasien lebih memilih informasi yang jujur, lebih mendalam mengenai
diagnosis, prognosis, efek samping, dan survival benefit mengenai
pengobatan. sehingga profesi tenaga kesehatan harus mempelajari lebih
mendalam mengenai skill komunikasi yang baik dan mengenai pentingnya
keikutsertaan pasien dalam membuat keputusan.
 penting untuk memperhatikan tahap tumbuh kembang, dukungan keluarga,
stamina fisik, perubahan psikis, dan sumber komunitas yang signifikan
untuk pengobatan pasien dengan kanker
National Institute for Health and Clinical Excellence (NICE, 2005)
dan National Collaborating Centre for Cancer (NCC-C, 2005) telah
menetapkan standar guidelines untuk tindakan anak dan remaja
kanker di inggris. kunci :
(1) perawtan bagi anak dan remaja sampai usia 19 tahun harus
diberikan dengan fasilitas yang sesuai usia
(2) anak dan remaja harus mendapatkan akses pengobatan
spesifik dengan ahli klinis
(3) segala aspek kanker anak dan remaja harus diberikan oleh
staf yang terlatih
(4) anak, remaja dan keluarga harus dibantu oleh tegana
kesehatan ahli untuk mengkoodinasi pengobatan yang sesuai
usai dan budaya yang dianut.
 Intervensi perawatan paliatif interdisipliner rekomendasi terintegrasi dari
National Pedoman Praktik Klinis Proyek Konsensus untuk Paliatif Care (National
Consensus Project’s Clinical Practice Guidelines for Palliative Care). Intervensi
terdiri dari tiga komponen kunci :
(1) seorang perawat menyelesaikan yang komprehensif penilaian dasar, termasuk
kualitas hidup, gejala, dan tekanan psikologis. Penilaian dipindahkan ke
rencana perawatan paliatif yang dipersonalisasi dan dikategorikan ke dalam
domain fisik, psikologis, sosial, dan spiritual dari kualitas hidup
(2) pasien dipresentasikan ke tim interdisiplin mingguan pertemuan, dan
presentasi kasus dipandu oleh penilaian kualitas hidup komprehensif
sebagaimana didokumentasikan dalam rencana perawatan paliatif. Para
perawat, dokter, ahli onkologi geriatrik, farmakolog, ahli spiritual, dan ahli diet.
(3) pasien menerima empat pendidikan sesi, di mana konten diatur di sekitar fisik,
domain psikologis, sosial, dan spiritual dari kualitas hidup. Pasien disajikan
dengan daftar topik kualitas hidup umum dan diberi kesempatan untuk memilih
topik itu mereka tertarik untuk berdiskusi. Ini disediakan untuk penyesuaian
konten untuk kebutuhan pasien dan preferensi. Perawat juga mendiskusikan
hal-hal yang relevan sumber daya perawatan yang diidentifikasi dan
direkomendasikan oleh tim interdisiplin.
 Perawatan kanker harus sesuai usia dan meliputi segala gejala fisik,
emosional, dan spiritual.

Anak
 petugas PC yang bekerja di bagian pdiatrik melaporkan pentingnya terapi
yang tersedia untuk anak.
 perawat onkologi pediatrik melaporkan perawatan yang baik dapat
menjadi kebutuhan kuratif yang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan
emosional.
 manajemen simptom, komunikasi, dan penetapan keputusan hampir sama
dengan orang dewasa, akan tetapi spiritual care sedikit berbeda dengan
pendekatan anak.
 mengidentifikasi kegiatann yang berarti
 bermain dan tetap pergi ke sekolah agar mendapatkan suport dari teman
sebayanya
 meningkatkan ritual spiritual sesuai agama dan kepercayaan
Remaja
 dilaporkan ada beberapa simptom bunuh diri.
 faktor resiko yang membuat adanya simptom bunuh diri termasuk diagnosis
pada usia muda, dan pengobatan.
 mungkin ditemukan rasa depresi, putus asa, nyeri kronis, disfungsi fisik, dan
perubahan penampilan.
 Komunikasi mungkin tidak lancer dan terbuka karena rasa tidak yakinan.

Dewasa dan Lansia


 pemeriksaan kritis pada pasien dewasa kanker itu penting ketika
mendeterminasikan ekpetasi hidup, toleransi pengobtan, dan paliatif,
perubahan fisik, suport psikososial, suport ekonomi, dan lainnya.
Dukungan Keluarga
 paliative care termasuk fisik, emosional, dan kenyamanan spiritual untuk
pasien dan keluarga.
 fokus paliatif care selain pengobatan medis, juga dibutuhkan perawatan
psikososial.
 sebagian besar dari penyakit dengan stadium akhir memang
membutuhkna pemantauan simptom, akan tetapi kebutuhan psikososial
pasien dan keluarga juga sama penting.
 keputusan (saat) menjealang ajal juga merupakan beban keputusan pada
keluarga.
 perawat dapat mendukung pasien yang sekarat degan menyeiakan
lingkungan yang seperti rumah dan sekitar yang familiar dengan orang-
orang, benda personal, musik dsb.
Dukungan (saat) Kehilangan
 menantisipasi berduka bukan berarti mengubah rasa berduka, tetapi
memberikan kelaurga penjelasan yang cukup tentang kemungkinan
untuk berpisah dengan keluarga, dan memaklumi rasa kehilangan yang
nanti muncul tanpa menjadikan rasa kehilangan yang mendalam.
 untuk mengantisipasi berduka, petugas kesehatan dapat mencari tahu
mengenai praktik kepercayaan yang sesuai dengan kebuadaayn yang
dianut oleh keluarga pasien.
 karena kehilangan dapat membebani keluarga,perawata harus dapat
menjadikan diri sebagai tepat untuk mendengarkan curahan hati
keluarga dan membantu keluarga untuk berduka yang diharapkan dan
menumbuhkan rasa harapan pada keluarga.
REFERENSI
Ferrell, B., dkk. (2015). Interdisciplinary Palliative Care for Patients with
Lung Cancer. Journal of Pain and Symptom Management, 50(6), 758–767.
http://doi.org/10.1016/j.jpainsymman.2015.07.005 . Diakses 02/10/2018
23:00 WIB
Max, R., & Hannah, R. (2018).Cancer. Dipublikasikan pada
OurWorldInData.org. Diambil dari : 'https://ourworldindata.org/cancer'
[Sumber online] diakses 02/10/2018 23:50 WIB
Matzo, M., & Sherman, D. W. (2015). Palliative care nursing: Quality care to
the end of life (4th edition.). New York: Springer Publishing Company.
WHO. (2012). Cancer Country Profile_Indonesia. Diambil dari :
‘http://www.who.int/cancer/country-profiles/idn_en.pdf’ [Sumber Online]
diakses 02/10/2018 23:53 WIB

Anda mungkin juga menyukai