Asuhan
keperawatan
“AMPUTASI”
Definisi amputasi
• Rigid dressing
Yaitu dengan menggunakan plaster of paris yang
dipasang waktu dikamar operasi. Pada waktu memasang
harus direncanakan apakah penderita harus immobilisasi
atau tidak.
• Soft dressing
Yaitu bila ujung stump dirawat secara konvensional,
maka digunakan pembalut steril yang rapi dan semua
tulang yang menonjol dipasang bantalan yang cukup.
Proses
Perawatan
Luka
•Pembersihan luka
Pembersihan luka harus dilakukan secara berkala untuk mencegah
terjadinya infeksi dan kelainan yang lain yang bisa diakibatkan oleh perawatan
luka yang kurang tepat. Luka dapat dibersihkan menggunkan larutan NaCl
atau betadine sebagai antiseptik luar.
•Terapi antibiotik topical
Terapi ini digunakan untuk mencegah timbulnya invasi
mikroorganisme yang akan memperberat dari kondisi klien.
•Penggantian balutan
•Terapi intralesi
Terapi intralesi terdiri atas penyuntikan suspensi obat yang steril ke
dalam atau tepat di bawah lesi.
Dampak Masalah Terhadap
Sistem Tubuh
Adapun pengaruhnya meliputi :
• Kecepatan metabolisme
• Jika seseorang dalam keadaan
immobilisasi maka akan menyebabkan
penekanan pada fungsi simpatik serta
penurunan katekolamin dalam darah
sehingga menurunkan kecepatan
metabolisme basal.
• Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
Lanjut
an..
• Sistem respirasi
1) Penurunan kapasitas paru
2) Perubahan perfusi setempat
3) Mekanisme batuk tidak efektif
• Sistem Kardiovaskuler
1) Peningkatan denyut nadi
2) Penurunan cardiac reserve
3) Orthostatik Hipotensi
Asuhan
Keperawatan
Kegiatan keperawatan yang
dilakukan pada klien dapat
dibagi dalam tiga tahap yaitu
pada :
1. Tahap preoperatif
2. Tahap intraoperatif
3. Tahap postoperatif.
1. Pre Operatif
Pada tahap praoperatif, tindakan
keperawatan lebih ditekankan pada
upaya untuk mempersiapkan kondisi
fisik dan psikolgis klien dalam
menghadapi kegiatan operasi.
• Pengkajian Riwayat Kesehatan
• Pengkajian Fisik
• Pengkajian Psikologis, Sosial, Spiritual
2. Intra Operatif
Tujuan utama adalah untuk menciptakan kondisi
optimal klien dan menghindari komplikasi
pembedahan.
Perawat berperan untuk tetap mempertahankan
kondisi hidrasi cairan, pemasukan oksigen
yang adekuat dan mempertahankan
kepatenan jalan nafas, pencegahan injuri
selama operasi dan dimasa pemulihan
kesadaran.
3. Post Operatif
Pada masa post operatif, perawat harus
berusaha untuk mempertahankan tanda-
tanda vital, karena pada amputasi,
khususnya amputasi ekstremitas bawah
diatas lutut merupakan tindakan yang
mengancam jiwa.
Daerah luka diperhatikan secara khusus untuk
mengidentifikasi adanya perdarahan masif
atau kemungkinan balutan yang basah,
terlepas atau terlalu ketat. Selang drainase
benar-benar tertutup. Kaji kemungkinan
Kasus
“yang bisa tunjuk tangan!!!! “
Tn. B umur 22 tahun di rawat di ruang bedah kelas 1 Rumah Sakit
Umum Raden Mataher jambi dengan diagnosa medis post op.
amputasi femur dextra hari pertama, klien merupakan anak pertama
dari tiga bersaudara, yang berasal dari keluarga menengah dari hasil
observasi dan wawancara dengan klien dan keluarga di dapat data
sebagai berikut, klien mengatakan nyeri pada daerah yang di
amputasi, ekspresi wajah tampak meringis menahan sakit, keluarga
dan klien sering bertanya bagaimana nantinya keadaan anaknya,
susah tidur karena sering terjaga menahan sakit, nafsu makan
menurun, aktivitas terbatas hampir semua kebutuhan di bantu
keluarga dan perawat ruangan dari pemeriksaan fisik di dapat data
TD 130/90, nadi 90x/I, RR 20x/I, banyak mengeluarkan keringat,
tampak cemas, ada daerah luka post op amputasi.
Analisa Data
No. Data Etiologi MK
1. Ds : Gangguan rasa
Klien mengatakan nyeri Amputasi nyaman : Nyeri
pada daerah yang di
amputasi, Luka pasca amputasi
Do : Invasi bakteri
- Ekspresi wajah tampak
meringis menahan sakit, Inflamasi
Susah tidur karena sering
terjaga menahan sakit Pengeluaran histamine,
- nadi 90x/I,
- RR 20x/I bradikinin
- Banyak mengeluarkan
keringat, Menekan saraf
- Ada daerah luka post op
amputasi. Nyeri
No. Data Etiologi MK
2. Ds : - Amputasi Gangguan mobilisasi
fisik
Do : Terputusnya kontinuitas
Aktivitas terbatas hampir tulang, otot, dan syaraf
semua kebutuhan di bantu
keluarga dan perawat ruangan. Syaraf terputus
nadi 90x/I, Ujung syaraf
RR 20x/I
Merangsang hipotalamus
Persepsi nyeri
Phantom limb
Pasang stump
Gangguan mobilitas fisik
No. Data Etiologi MK