Anda di halaman 1dari 43

• Istilah menopause dipakai untuk menunjukkan

periode dimana wanita selama dan sesudah


wanita berhenti menstruasi
• Periode tersebut dinamakan juga klimakterium
• Klimakterium disebabkan oleh hilangnya fungsi
follikel ovarium
• Hilangnya fungsi follikel ovarium menyababkan
terjadinya perubahan2 hormonal yang memicu
terjadinya perubahan2 fisiologis dan psikologis
• Perubahan2 tersebut tidak bersifat patologis,
karena normal terjadi 2
• Usia rata2 menopause adalah 51 tahun
• Usia saat menopause tidak ada
hubungannya dengan
• Umur saat menstruasi
• Riwayat reproduksi
• Nutrisi
• Status sosial ekonomi
• Merokok diketahui mempercepat
menopause
3
Pada saat menarche, ovarium berisi 400.000
follikel.
• Selama setiap siklus ovulatori, hampir 1000
follikel hilang melalui atresi dan ovulasi
• Terjadi selama periode unovulasi, atresia.

Pada saat wanita berusia 30 tahunan, follikel2


yang masih tertinggal kurang responsif
terhadap gonadotropin, dan lebih sedikit yang
mampu menjadi ovum normal yg matang 4
FISIOLOGI MENOPAUSE

Ovulasi dan menstruasi menjadi kurang


teratur dan akhirnya berhenti walaupun
produksi estradiol berhenti, stroma dari
ovarium postmenopausal
Memproduksi androgen androstenedion dan
testosteron
Estrogen yg predominan pada wanita
postmenopause adalah estrone diproduksi
oleh aromatisasi dari ovarium dan androgen
adrenal pada jaringan lemak 5
FISIOLOGI MENOPAUSE

Anatomi ovarium berubah bersamaan


dgn berubahnya fungsi ovarium
• ovarium post menopause berisi
stroma yg padat dgn follikel yg
tersebar
Efek pada urogenital
Jaringan pada traktus reproduksi wanita,
trigone vesica urinaria dan urethra semuanya
responsif terhadap estrogen
jika tidak ada estrogen Uterus dan cervix
menjadi kecil
Endometrium menjadi tipis dan atrofi
Mukosa urethra dan vagina mengalami atrofi,
lubrikasi vagina menurun
jaringan disekitar vagina dan urethra
kehilangan elastisitas 7
Osteoporosis
Osteoporosis adalah hilangnya
kepadatan jaringan tulang kebanyakan
wanita menderita fraktur kompressi
yang Asimptomatis pada corpus
vertebrae
Tinggi tubuh berkurang
Dapat tejadi fraktur pinggul, dengan
CFR 15% pada tahun pertama akibat
komplikasi
8
Osteoporosis …
ada 2 jenis osteoporosis
Tipe I mengenai terutama tulang2
trabekuler yang terdapat pada
corpus vertebrae  terjadi pada
wanita2 post menopause
Tipe II mengenai tulang kortikal dan
tulang2 trabekuler, t/u yang
mengakibatkan fraktur tulang pinggul
 dapat terjadi pada wanita dan
pria 9
Osteoporosis …

Mekanisme pasti dari osteoporosis post


menopause tidak diketahui tapi terlihat
bahwa tidak adanya estrogen

Laju resorbsi tulang meningkat sedang


pembentukan tulang tidak berubah

Pemberian estrogen terkonjugasi, setiap


hari menghentikan proses osteoporosis,
bahkan memulihkan kembali kepadatan
tulang2 t/u tulang2 trabekuler dan
tulang2 kortikal
10
Pemberian estrogen pengganti
menurunkan insiden fraktur tulang2
vertebra tapi tidak pada fraktur tulang
pinggul
Berbagai faktor mempengaruhi risiko
osteoporosis pada wanita
Wanita asia dan kulit putih lebih mudah
mendapat osteoporosis dari wanita
kulit hitam cenderung familier
Menopause awal, baik yang spontan
ataupun karena tindakan operasi
11
Intake kopi, alkohol, protein yg tinggi
intake rendah vitamin D dan kalsium
wanita dengan tubuh kecil dan
ramping
penyakit2 sistemis seperti ;
Sindroma Cushing, hipertiroid,
hiperpartiroid

12
Efek Vasomotor

Simptom menopause yg paling sering adalah


“hot flush” perasaan hangat yg mendadak
pada muka, menyebar ke dada disertai nausea,,
pusing, palpitasi dan berkeringat gejala
tersebut hilang dalam 30 detik sampai 5 menit

Sering terjadi pada malam hari, berhubungan


dengan insomnia dan keringat malam hari

Kebanyakan wanita mengalami hot flush selama


2-3 tahun, tapi selama waktu tersebut, gejala
tersebut dapat sangat mengganggu 13
Kausa dari hot flush diduga ada
hubungnnya dengan withdrawal dari
estrogen, jika diberi estrogen eksogenous
hot flush berhenti

Walaupun hot flush pada wanita normal


berhubungan dengan penurunan LH,
keadaan tsb dpt juga terjadi pada wanita2
yang menjalani hipophysectomy  shg
diduga hot flush merupakan akibat
perubahan2 pada fungsi hipothalamus
14
Effek pada sistem syaraf pusat dan perilaku

• Wanita post menopause biasanya mengeluh


√ insomnia
√ iritabilitas
√ kehilangan memori
√ sulit berkonsentrasi
• Tidak jelas apakah gejala diatas disebabkan
oleh efek defisiensi estrogen atau karena
adanya gangguan pola tidur karena hot flush
• Effek pada sistem kardiovaskuler dan
metabolisme lipid
15
• Wanita premenopause kurang berisiko
untuk mendapat penyakit2 kardiovaskuler
dibanding wanita post menopause
• Penyebab utama terjadinya perbedaan
risiko tersebut diduga karena pengaruh
estrogen pada metabolisme lipid kadar
LDL kolesterol meningkatkan risiko
penyakit kardovaskuler
• Kadar HDL kolesterol mempunyai efek
protektif
• Estrogen meningkatkan kadar HDL
kolesterol dan menurunkan kadar LDL
16
• Wanita post menopause yang
menggunakan obat pengganti
estrogen
• Mempunyai insidens lesi
atherosklerotik yang lebih rendah
• Mempunyai risiko kematian karena
MI relatif yang lebih kecil
• Mempunyai risiko yang lebih rendah
untuk mendapat stroke

17
A. Definisi:
Menopause adalah tidak terjadinya
periode menstruasi selama 12 bulan
akibat dari tidak aktifnya folikel sel
telur.
Periode transisi menopause dihitung dari
periode menstruasi terakhir diikuti
dengan 12 bulan periode amenorea (tidak
mendapatkan siklus haid).
Penghentian permanen dari menstruasi
akibat hilangnya folikel ovarium (WHO)
18
Bagian dari periode transisi perubahan
masa reproduktif ke masa tidak
reproduktif.
Usia rata-rata menopause berkisar 43
– 57 tahun namun tidak ada cara yang
pasti untuk memprediksi kapan seorang
wanita akan memasuki masa menopause.
Faktor keturunan juga berperan disini,
seorang wanita akan mengalami
menopause pada usia tidak jauh
berbeda dari ibunya.

19
B. Stadium Menopause:
Menopause prematur (menopause dini)
Menopause yang terjadi sebelum
usia 40 tahun.
Penyebabnya tidak diketahui
/(berkaitan dengan penyakit
autoimun atau faktor keturunan)
Dapat terjadi karena obat-obatan
atau operasi (oophorectomy, terapi
radiasi maupun kemoterapi )

20
Menopause prematur (menopause dini)

Hot flashes (perasaan hangat di


seluruh tubuh yang terutama
terasa pada dada dan kepala),
gangguan emosi, kekeringan pada
vagina, dan menurunnya keinginan
berhubungan seksual.
Wanita yang mengalami
menopause dini memiliki kejadian
keropos tulang lebih besar dari
mereka yang mengalami
menopause lebih lama.
21
A. Definisi:
Perimenopause adalah proses perubahan
yang mengarah ke menopause.
Hal ini dapat dimulai sedini akhir 30-an
atau hingga akhir 50-an awal.
Berapa lama perimenopause berlangsung
bervariasi, tapi biasanya berlangsung
dari 2 sampai 8 tahun.
Penurunan fungsi indung telur selama
masa perimenopause berkaitan dengan
penurunan hormon estradiol dan
produksi hormon androgen 22
B. Gejala-gejala perimenopause diantaranya
adalah :
Perubahan di dalam periode
menstruasi (memendek atau
memanjang, lebih banyak atau lebih
sedikit atau tidak mendapat
menstruasi sama sekali)
Hot flashes
Keringat malam
Kekeringan pada vagina
Gangguan tidur
Perubahan mood (depresi, mudah
tersinggung) 23
Nyeri ketika bersenggama
Infeksi saluran kemih
Inkontinensia urin (tidak mampu
menahan keluarnya air seni)
Tidak berminat pada hubungan seksual
Peningkatan lemak tubuh di sekitar
pinggang
Bermasalah dengan konsentrasi dan
daya ingat
Kelelahan
Kecemasan 24
Pengobatan/Terapi

1). Terapi Hormon Pengganti/Terapi Sulih Hormon


 Pemberian hormon estrogen alamiah telah
terbukti bermanfaat untuk mengatasi masalah
yang timbul pada perempuan menopause akibat
menurunnya kadar hormon estrogen yang
dihasilkan oleh indung telur
 Di kenal dengan nama Hormonal Replacement
Therapy (HRT) atau Terapi Hormon Pengganti
(THP) atau istilah lain Terapi Sulih Hormon
(TSH)
 Caranya memberikan sediaan estrogen dari luar
(eksogen), untuk menggantikan peran estrogen
endogen yang telah berkurang produksinya
Prinsip Dasar THP
1. Tujuan THP adalah untuk menghilangkan
keluhan, pencegahan atau pengobatan
2. Lebih diutamakan penggunaan estrogen
dan progesteron alamiah
3. Bila sudah tidak memiliki rahim dapat
diguna-kan estrogen saja
4. Dimulai dengan dosis estrogen paling
rendah, namun cukup mencegah
osteoporosis dan jantung koroner
5. Estrogen sebagai hormon pengganti harus
diberikan secara kontinyu
6. Bila masih memiliki rahim harus diberikan
kombinasi antara estrogen dan
progesteron
7. Lama pemberian progesteron minimal 12-14
hari perbulan
8. Dosis progesteron dimulai dari yang
terendah namun masih cukup untuk
mencegah kelainan endometrium
9. Terapi sekuensial terutama ditujukan
kepada perempuan yang masih menginginkan
terjadinya siklus haid (pra menopause)
10. Terapi kontinyu terutama ditujukan kepada
perempuan yang sudah tidak menginginkan
haid kembali (pasca menopause)
11. Estrogen yang dapat dikombinasikan dengan
androgen seperti dehidro- epiendosteron
sulfat (DHEAS), terutama bgi perempuan
dengan penurunan libido
Beberapa Cara Pemberian THP
1. Regimen I (mengandung estrogen saja)
Regimen ini bermanfaat untuk perempuan
yang telah diangkat rahimnya estrogen
diberikan tiap hari tanpa terputus
(kontinyu)

2. Regimen II (estrogen dan progestogen)


• Kombinasi sekuensial; estrogen diberikan
kontinyu, dengan progestogen diberikan
sekuensial hanya 10-14 hari setiap 1 siklus
dengan tujuan untuk mencegah terjadinya
hiperplasia endometrium lebih baik
diberikan kepada perempuan di usia pra
atau peri menopause karena mereka masih
menginginkan siklus haid yang teratur
• Estrogen dan progestogen
diberikan bersamaan secara
kontinyu tanpa terputus.
Cara ini dpt menimbulkan keluhan
tidak haid (amenorea)
• Pada 3-6 bulan pertama dapat
terjadi perdarahan bercak.
• Tepat diberikan pada perempuan
pasca menopause, karena tidak
menginginkan datangnya haid
Jenis Jenis Obat
Jenis-jenis sedian estrogen
Jenis estrogen dapat dibagi berdasarkan
komposisi kimiawinya;
1. Estrogen Alamiah
adalah estrogen konyugasi, 17 beta
estradiol (dalam bentuk mikrones atau
bukan mikrones), estron dan estriol

2. Estrogen sintetik
adalah etinil estradiol, mestranol, dan
dietil-stilbesterol, Saat ini hanya etinil-
estradiol yang aman untuk dipergunakan
sebagai obat kontrasepsi
• Preparat estrogen sintetik merupakan
estrogen yang kuat, sangat tidak dianjurkan
dipergunakan sebagai terapi hormon
pengganti pada perempuan menopause
• Pada daerah terpencil dengan tingkat sosial
ekonomi masyarakat yang rendah Pil
kontrasepsi yang mengandung estrogen
dengan dosis kecil 20 -30 gram etinil
estradiol dapat dipergunakan sebagai Terapi
pengganti hormon asal dilakukan dengan
pengawasan yang ketat
• Cara pemberian obat sedian estrogen yang
ada di Indonesia saat ini adalah per oral, krim
vagina atau plester (“path” perkutanius)
Jenis Persedian Progesteron
Terdapat dua jenis progesteron yaitu turunan ;
1. Progesteron (C-21) yang bersifat alamiah
Sepert; medroksi- progesteron asetat (MPA,
didrogesteron, siproteron asetat, medrogestone,
mikrones progesteron
2. Progesteron 19- nortestosteron yang bersifat
Sintetik, seperti 0,7 – 1 mg noretisteron, 150
gram norgestrel, 75 gram levonorgestrel,
desogestrel, gestoden, norgestimate
Untuk Keperluan THP dipilih progesteron yang
bersifat alamiah, karena proses metabolisme obat ini
tidak terlalu membebani hati
• Manfaat pemberian progesteron bersamaan
dengan estrogen terutama adalah untuk
mencegah timbulnya hiperplasia
endometrium akibat penggunaan estrogen
tunggal
• Lama pemberian 10 hari dan lebih baik jika
diberikan selama 12 – 14 hari dalam setiap
bulannya
• Progesteron tidak perlu diberikan pada
perempuan menopause yang rahimnya telah
diangkat (post Histrektomi)
• Pemberian Progesteron yang ada di
Indonesia adalah per oral
Sedian yang memiliki sifat Estrogenik,
Progestogenik dan Androgenik
• Sediaan steroid sintetik yang memiliki sifat
Estrogenik, Progestogenik dan androgenik
sekaligus adalah Tibolon
• Obat ini dapat memperbaiki keluhan klimakterik
dan mengatasi masalah keropos tulang, tanpa
menimbulkqn efek hiperplasia endometrium
• Penggunaan sediaan ini tidak memerlukan
pemberian sedian progesteron lagi
• Efek sampingnya adalah rasa mual di awal-awal
terapi dan hanya kurang 10 persen pemakai yang
mengeluh timbul perdarahan pervaginam
• Dosias awal yang dianjurkan adalah 2,5 mg/per
hari per oral
Lama dan Saat Pemberian THP/TSH
 Lama pemberian THP pada perempuan
menopause selama mungkin sampai usia lanjut
karena banyak manfaatnya
 THP dapat mulai diberikan sejak perempuan
mengalami sindrom klimakterik yaitu sejak usia
pra menopause
 Tidak ada kata terlambat untuk pemberian
THP ini, sehingga boleh diberikan pertama kali
pada perempuan pasca menopause yang telah
berusia 60 tahun atau lebih
 Penyembuhan sindrom klimakterik dalam THP
memerlukan waktu sekitar 3 bulan, setelah 6
bln pengobatan keluhan belum menghilang
harus dicari faktor penyebab lain
Selama THP Perlu Kontrol dengan
Jadwal
Setelah 1 Bulan
• Amati adanya keluhan yang biasanya berhubungan
dengan dosis dan cara pemberian THP
• Bila tak ada keluhan maka dosis, cara dan jenis
terapi dapat diteruskan

Setelah 3 Bulan
• Ukur tekanan darah, bila tinggi dapat diberikan obat
anti hipertensi dan bila tetap sukar dikendalikan ganti
dengan cara lain sep; plester
• Bila terdapat bercak perdarahan pervaginam, ganti
cara pemberian obat, ganti jenis laiannya
 Bila ada efek samping berupa mual, sakit kepala,
bertambah BB, payudara kencang, keputihan, rasa gatal
pada vagina, turunkan dosis estrogen atau pilih cara lain
seperti krim atau plester

Setelah Itu, untuk setiap 6-12 bulan


 Periksa organ ginekologi; lihat serviks, atau lakukan
papsmir, bila memungkinkan
 Amati efek samping yang timbul
 Amati keberhasilan terapi
 Lakukan perabaan payudara

Setelah 12 bulan
 Lakukan perabaan payudara, mammografi bila ada
 Ulangi mammografi setiap 1 tahun kalau ada risiko
kanker payudara kalau tidak dilakukan setiap 2 tahun
Risiko Pengunaan Terapi Sulih
Hormon
• Kanker payudara : Neoplasia
endometrium
• Penyakit Tromboembolik
• Hipertensi dan peningkatan berat badan

4/8/2019 38
Makanan Mengandung fitoestrogen
• Estrogen bisa didapat dari tanaman
(fitoestrogen). Dengan mengonsumsi estrogen
langsung dari tanaman tentu lebih aman
• Para ahli dalam dan luar negeri adalah kacang
kedelai yang mengandung isoflavon genistein,
daidzein dan glycitein yang termasuk
fitoestrogen.
• Makanan kaya phytoestrogen, sebuah estrogen
alami: Kedelai. Biji rami. Kacang merah,
Kacang polong, Adas. ,Chickpeas (biji
garbanzo)

4/8/2019 39
Penatalaksanaan Perawatan
1. Pengkajian
• Riwayat Kesehatan yang menyeluruh
• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Lab
• Riwayat menstruasi
• Faktor budaya
• Faktor suku
• Pengetahuan
• Rasa Kuatir
40
Penatalaksanaan
Perawatan
2. Rencana Keperawatan
 Pemeriksaan darah : ERT (Ekstradiol
Transdermal)
 Latihan menahan beban
 Pemberian suplemen
 Pemberian ERT/Progesterone
Melibatkan anggota keluarga (suami)
dalam rencana keperawatan.

41
Penatalaksanaan Perawatan
2. Rencana Keperawatan
Anjuran sebagai pencegahan :
 Olahraga teratur
 Istirahat cukup
 Lakukan relaksasi
 Melakukan latihan untuk memperkuat
dasar panggul
 Hindari merokok

42
43

Anda mungkin juga menyukai