Anda di halaman 1dari 14

Tugas Kimia

Winnie
Wulandari
Yedi Saputra S
Yulfi octa Zuria
Hukum Dasar Kimia ?

Hukum kimia adalah hukum alam yang relevan dengan bidang kimia.
Hukum-hukum kimia perlu dipahami karena merupakan dasar untuk
mempelajari kimia baik secara kuantitatif, seperti ketertaitan jumlah zat-
zat yang terlibat dalam reaksi kimia, maupun secara kualitatif, seperti
penentuan jenis zat.
HUKUM KEKEKALAN MASSA ( HUKUM LAVOISIER ).

LAVOISIER menyimpulkan bahwa “ jika suatu reaksi kimia dilakukan di


ruang tertutup sehingga tidak ada zat-zat yang hilang”.
Contoh:dalam tabung tertutup ditimbang 32 gram belerang dan 63,5 gram
tembaga. Setelah dicampur lalu dipanaskan dalam tabung tertutup dan
reaksi berjalansempurna maka terjadi zat baru, yaitu tembaga ( II ) sulfida.
Berapa massa zat baru tersebut ?
Jawab:

ternyata massa zat baru tersebut sama dengan massa total zat-zat sebelum
reaksi.
Bunyi Hukum Kekekalan Massa : ” JUMLAH MASSA ZAT-ZAT SEBELUM
DAN SESUDAH REAKSI ADALAH SAMA ”
HUKUM PERBANDINGAN TETAP ( HUKUM PROUST )
Bunyi Hukum Perbandingan Tetap :
” DALAM SUATU SENYAWA, PERBANDINGAN MASSA UNSUR-UNSUR
PENYUSUNNYA SELALU TETAP ”
Pada percobaan 1 gram hidrogen dicampur dengan 8 gram oksigen hasilnya ialah
9 gram air. Dan ternyata 8 gram oksigen hanya dapat bereaksi dengan 1 gram
hidrogen saja.
Data Percobaan Hidrogen dan Oksigen

contoh soal :
Jika kita mereaksikan 4 gram hidrogen dengan 40 gram oksigen, berapa gram air
yang terbentuk?
jawab :
HUKUM PERBANDINGAN BERGANDA ( HUKUM DALTON )
” Bila unsur-unsur dapat membentuk dua macam senyawa atau lebih,
dimana massa salah satu unsur tersebut tetap (sama), maka perbandingan
massa unsur yang lain dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan
bilangan bulat dan sederhana ”
Contoh :
HUKUM PERBANDINGAN VOLUME ( HUKUM GAY LUSSAC )
” Pada temperatur dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas-gas yang bereaksi
dan volume gas hasil reaksi merupakan perbandingan bilangan bulat dan sederhana “

Pada reaksi zat yang wujudnya gas, perbandingan koefisien reaksi ekuivalen dengan
perbandingan volume jika reaksi tersebut. dilakukan pada temperatur dan tekanan yang
sama.

jawab :
HIPOTESIS AVOGADRO
” gas-gas yang volumenya sama, jika diukur pada temperatur dan tekanan yang sama,
mengandung jumlah molekul yang sama pula ”
Avogadro menjelaskan percobaan Gay Lussac dengan menganggap partikel – partikel gas
tidak sebagai atom-atom, tetapi sebagai molekul-molekul

Perbandingan volume gas-gas yang bereaksi dan gas-gas hasil reaksi jika diukur pada
temperatur dan tekanan yang sama
akan sesuai dengan perbandingan jumlah molekulnya, akan sama dengan perbandingan
koefisien reaksinya
Contoh Soal :
gas hidrogen direaksikan dengan gas oksigen membentuk 8 liter ( T,P ) uap air. berapa
liter gas hidrogen dan gas oksigen dibutuhkan pada reaksi tersebut ?
B Massa Atom
Massa atom relatif diartikan sebagai perbandingan massa atom unsur tersebut relatif
terhadap massa atom unsur lainnya

Contoh soal:
1. Klorin di alam adalah campuran dari 2 isotop, yaitu Cl-35 dan Cl-37 dengan
perbandingan 76% Cl-35 dan 24% Cl-37. Jika massa atom Cl-35, hitunglah massa atom
rata-rata dari unsur Cl?
Massa atom rata-rata unsur
C Massa Rumus
molekul relatif (Mr) adalah berat suatu molekul dalam satuan massa
atom (sma). Berat molekul dapat dihitung dengan menjumlahkan
berat seluruh atom yang menyusunnya[1]. Berat molekul merupakan
variabel yang penting karena berhubungan langsung dengan sifat-sifat
fisika polimer. Pada umumnya, polimer dengan berat molekul tinggi
bersifat lebih kuat, tetapi berat molekul yang terlalu tinggi
menyebabkan kesukaran dalam prosesnya

Berat molekul rata-rata adalah berat sampel per mol. Sebagai contoh,
anggaplah kita mempunyai suatu sampel polimer yang terdiri dari 9
mol dengan berat molekul 30.000 dan 5 mol dengan berat molekul
50.000. Maka rumus tersebut dapat diterapkan sebagai berikut:
D Perhitungan Rumus Empiris dan Rumus Molekul
Dalam menentukan rumus empiris, perbandingan mol unsur-unsur dalam zat haruslah
merupakan perbandingan paling sederhana.
Contoh:
Sejumlah sampel zat mengandung 11,2 gram Fe dan 4,8 gram O (Ar Fe = 56 dan O = 16).
Tentukan rumus empiris senyawa tersebut!
Jawab:
Untuk menentukan rumus empiris zat, kita menghitung perbandingan mol Fe dan O
sebagai berikut.
Komponen Penyusun Zat Massa(gram) Mol Komponen
Fe 11,2 gram Mol Fe
Massa Fe
Ar Fe
=0,2 mol
O 4,8 gram Mol O
Massa O

Ar O

=0,3 mol
Diperoleh perbandingan Fe : O = 0,2 : 0,3 = 2 : 3.
Jadi, rumus empiris senyawa adalah Fe2O3.
Menentukan Rumus Molekul Zat
Pada dasarnya rumus molekul merupakan kelipatan-kelipatan dari rumus empirisnya.
Sebagai contoh:
Rumus Molekul Rumus Empiris n Nama Zat
C2H2 CH 2 Etuna/gas asetilena
C2H4 CH2 2 Etena
C6H14 C3H7 2 Heksana
CH3COOH CH2O 2 Asam asetat/asam cuka
C6H12O6 CH2O 6 Glukosa
NaCl NaCl 1 Natrium klorida
CO(NH2)2 CO(NH2)2 1 Urea
H2O H2O 1 Air
CO2 CO2 1 Karbon dioksida
Untuk menentukan rumus molekul maka:
(rumus empiris)n = rumus molekul
dengan n = bilangan bulat
Nilai n dapat ditentukan jika rumus empiris dan massa molekul relatif (Mr) zat diketahui.
Mr rumus molekul = n × (Mr rumus empiris)
Contoh:
Suatu senyawa dengan rumus empiris CH (Ar C = 12 dan H = 1)
mempunyai Mr = 26.
Tentukan rumus molekul senyawa tersebut!
Jawab:
Mr = n × (Ar C + Ar H)
26 = n × (12 + 1)
26 = n × 13
n=2
Jadi, rumus molekul senyawa tersebut adalah (CH)2 = C2H2
E Persamaan Reaksi
Persamaan Reaksi
Penyetaraan persamaan reaksi dimaksudkan untuk menyamakan jenis dan jumlah atom di ruas kiri
dengan ruas kanan. Banyak reaksi yang dapat disetarakan dengan cara menebak, akan tetapi sebagai
permulaan ikuti cara-cara berikut:
CARA-CARA MENYETARAKAN SUATU PERSAMAAN REAKSI
a. Tetapkan koefisien salah satu zat, biasanya zat yang rumus kimianya paling kompleks, sama
dengan 1, sedangkan zat lain diberikan koefisien sementara dengan huruf
b. Setarakan terlebih dahulu unsur yang terkait langsung dengan zat yang diberi koefisien 1 itu (
jumlah atom kiri=jumlah atom kanan).
Penyetaraan persamaan reaksi berkaitan dengan hukum lavoiser.
Massa sebelum reaksi = Massa sesudah reaksi
c. Setarakan unsur lainnya. Biasanya akan membantu jika atom O disetarakan paling akhir.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut.
Reaksi pembakaran gas metana (CH4) menghasilkan karbondioksida dan uap air
CH4 + O2 = CO2 + H2O
a. Tetapkan koefisien CH4 = 1, Sedangkan yang lainnya dengan huruf.
1 CH4 + a O2 = b CO2 + c H20
b. Penyetaraan atom C dan H
Penyetaraan atom C
Jumlah atom C di ruas kiri = 1 dan di ruas kanan = b , berarti b=1
Penyetaraan atom H
Jumlah atom H di ruas kiri=4 dan di ruas kanan=2c, berarti 2c=4 atau c=2
Dengan b=1 dan c=2, persamaan reaksinya menjadi:
1CH4 + a O2 = 1 CO2 + 2 H20
c. Penyetaraan atom O
Jumlah atom O di ruas kiri= 2a dan di ruas kanan = 2+2=4 berarti 2a=4 atau a=2
Dengan demikian persamaan setaranya adalah:
1CH4 + 2 O2 = 1 CO2 + 2 H20
Question
1. C(S) + O2 (g) = CO (g)
2. Al (s) + O2 (g) = Al2O3 (s)
3. C2H2 (g) + O2 (g) = CO2 (g) + H2O(l)
4. Mg(s) + HCl (aq) = MgCl2 (aq) + H2 (g)
5. CS2 + O2 = CO2 + SO2
6. Al2O3 + HCl = AlCl3 + H2O
Jawab
1. C(S) + O2 (g) = 2 CO (g)
2. 4 Al (s) + 3 O2 (g) = 2 Al2O3 (s)
3. 2 C2H2 (g) + 5 O2 (g) = 4 CO2 (g) + 2 H2O(l)
4. Mg(s) + 2 HCl (aq) = MgCl2 (aq) + H2 (g)
5. CS2 + 3 O2 = CO2 + 2 SO2
6. Al2O3 + 6 HCl = 2 AlCl3 + 3 H2O

Anda mungkin juga menyukai