C.O • Curah jantung / C.O / Cardiac Output adalah volume darah yang dipompa melalui jantung per menit, yaitu isi sekuncup (stroke volume atau SV) x laju denyut jantung (heart rate atau HR). • Faktor penentu cardiac output adalah frekwensi denyut jantung dan volume sekuncup (shock volume). Frekwensi denyut jantung rata- rata adalah 70 kali/menit, sedangkan volume sekuncup adalah 70 ml per denyut. Sehingga curah jantung normal = Frekwensi denyut jantung (HR) X Volume Sekuncup (SV) = 70 denyut/menit X 70 ml/denyut = 4900 ml/menit = 5 liter/denyut. (4-8 lt/mnt) Volume sekuncup : Jumlah darah yang dipompa ke luar oleh tiap-tiap ventrikel dalam sekali berdenyut = SV (Stroke Volume atau Shock Volume atau isi sekuncup) atau ventrikel pada akhir diastolic dan volume sisa ventrikel pada akhir sistolik (70-75 ml/denyut) • Kecepatan jantung sangat dipengaruhi oleh saraf otonom, yakni saraf para simpatis dan saraf simpatis. • Saraf parasimpatis yang mensarafi jantung adalah saraf vagus • Saraf Simpatis Preload : volume akhir diastolik ventrikel disebut juga preload atau beban awal yaitu derajat ketegangan serabut otot ventrikel jantung pada akhir diastolik sesaat sebelum kontraksi ventrikel. Afterload : beban akhir ventrikel disebut juga afterload yaitu besarnya tahanan yang dikembangkan oleh ventrikel selama sistolik untuk mampu membuka katub aorta dan pulmonal serta untuk memompa darah ke dalam arteri pulmonalis dan aorta, juga kedalam pembuluh perifer. Resiko IMA • Orang dengan keluarga yang memiliki riwayat penyakit jantung lebih berisiko mengalami infark miokard akut. • Pengidap tekanan darah tinggi yang dapat meningkatkan penumpukan plak dan kerusakan pada pembuluh arteri. • Orang yang memiliki kadar kolesterol dan trigliserida • Penderita diabetes. Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah dan memicu penyakit arteri koroner yang dapat berujung pada infark miokard akut. • Obesitas membuat orang lebih berisiko mengalami berbagai kondisi serius, termasuk infark miokard akut. • Risiko meningkat seiring pertambahan usia. Wanita paling berisiko mengalami kondisi ini setelah usia 55 tahun atau setelah menopause, sedangkan pria di atas usia 45 tahun. • Wanita yang mengalami menopause dini. • Merokok meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung. • Kurang olahraga, stres, memiliki riwayat preeklampsia, hipertensi selama masa kehamilan, dan pengguna obat terlarang seperti amfetamin dan kokain. • Trigliserida berguna sebagai energi cadangan yang akan dipakai tubuh jika sumber utama energi, glukosa, di dalam tubuh sudah habis. Oleh karena itu, trigliserida di simpan dalam sel-sel lemak yang disebut dengan sel adiposa. Sel-sel tersebut berkumpul membuat sebuah jaringan yang juga disebut sebagai jaringan adiposa. Jaringan adiposa tersebar di berbagai bagian di dalam tubuh, seperti di bawah permukaan kulit dan di antara organ-organ. • Kolesterol adalah suatu zat yang dihasilkan oleh metabolisme lemak dan diperlukan oleh tubuh untuk membangun jaringan dan sel, membentuk berbagai hormon, dan berperan dalam sistem pencernaan. Di dalam darah, kolesterol tidak bisa larut sehingga bergabung dengan protein dan membentuk lipoprotein. Selain itu, terdapat dua jenis kolesterol tubuh yang mempunyai kegunaan tersendiri, yaitu: • kolesterol baik atau high density lipoprotein (HDL) yang berfungsi untuk membawa dan membersihkan kolesterol-kolesterol dari berbagai organ, termasuk pembuluh darah, kembali ke hati. • Kolesterol jahat atau low-density lipoproteins (LDL) yang berfungsi membawa kolesterol dari hati ke berbagai organ. LDL menjadi jahat jika jumlahnya terlalu tinggi di dalam tubuh, sehingga mengakibatkan lemak menjadi mengendap di dalam pembuluh darah. Klasifikasi Infark Miokard a. Infark Miokard Subendokardial Infark Miokard Subendokardial terjadi akibat aliran darah subendokardial yang relatif menurun dalam waktu yang lama sebagai akibat perubahan derajat penyempitan arteri koroner atau dicetuskan oleh kondisi-kondisi seperti hipotensi, perdarahan dan hipoksia (Rendy & Margareth, 2012). b. Infark Miokard Transmural Pada lebih dari 90% pasien infark miokard transmural berkaitan dengan trombosis koroner. Trombosis sering terjadi di daerah yang mengalami penyempitan arteriosklerosik. Penyebab lain lebih jarang di temukan (Rendy & Margareth, 2012). Perubahan EKG IMA • Iskemia : Suatu keadaan kekurangan oksigen pada jaringan jantung yang digambarkan dengan depresi segmen ST, inversi gelombang T, atau keduanya • InJuri: Sumbatan arteri dengan iskemia yang digambarkan dengan elevasi segmen ST • Infark: Kematian jaringan yang digambarkan dengan gelombang Q patologis ST (ST-elevation myocard infarct, STEMI) Pada STEMI biasanya terdapat sumbatan total arteri koroner epikardial. Penyebab lain elevasi segmen ST adalah: • Perikarditis (pembengkakan dan iritasi pada perikardium atau selaput kantung di sekitar jantung, berfungsi untuk menahan jantung di tempatnya dan melumasi jantung) , aneurisma ventrikel (pelebaran abnormal atau penggelembungan bagian arteri akibat kelemahan pada dinding pembuluh darah) • Emboli pulmonal (sumbatan pada arteri pulmonaris yaitu saluran arteri yang membawa darah dari jantung menuju paru- paru), perdarahan intrakranial ST (non-ST elevation myocard infarct, NSTEMI) Disebabkan oleh sumbatan Hipertrofi ventrikel kiri : kondisi ketika dinding bilik kiri jantung (sebuah ruang utama di dalam jantung sebagian dari arteri koroner yang bertugas memompa darah ke seluruh tubuh) epikardial (Lapisan luar dari mengalami pembesaran dan penebalan. dinding jantung). Disebabkan oleh salah satunya adalah tekanan darah tinggi (hipbeberapa faktor, ertensi) yang • Kelainan konduksi membuat jantung harus bekerja lebih keras. Dengan beban kerja jantung yang berat, jaringan (menghantarkan impuls listrik) otot di dinding jantung menebal dan ukurannya intraventrikel : mempengaruhi pun bertambah besar. perubahan gelombang QRS, Akibatnya, elastisitas otot jantung semakin berkurang, hingga akhirnya tidak dapat memompa hipertrofi ventrikel kiri darah. • Obat-obatan (misalnya Hipertrofi ventrikel kiri dapat meningkatkan risiko penderitanya terkena serangan jantung dan digitalis) stroke. Pemeriksan diagnostik • CKMB (Creatinin Kinase-MB, Myoglobin, Troponin) • Kadar normal CK berkisar antara 20-200U/L dan peningkatan CK merupakan indikasi terjadinya kerusakan otot yang ditandai kemungkinan adanya perlukaan otot • Pemeriksaan Myoglobin : untuk menentukan adanya kerusakan otot jantung / nekrosis • Troponin merupakan molekul protein yang dilepaskan ke aliran darah ketika otot jantung rusak karena serangan jantung atau penyakit jantung serius. Pemeriksaan troponin seringkali dilakukan untuk mendiagnosis serangan jantung atau kondisi lain yang dapat menyebabkan kerusakan jantung. • Semakin banyak kerusakan yang ada di jantung, semakin besar pula jumlah troponin T dan I yang ada di dalam darah Penjelasan Penatalaksanaan Medicine IMA • Golongan antiplatelet: Aspirin, clopidogrel (plavix) • Obat menurunkan nyeri dada : Aspirin • Vasodilator (pelebar pembuluh darah): nitrogliserin biasanya berupa tablet di bawah lidah, sehingga darah dapat mengalir lebih mudah melalui ruang menyempit. Merupakan obat tekanan darah juga menenangkan dan melebarkan pembuluh darah. Narkotic : opioid • Betabloker : Atenolol, bisoprolol, metoprolol, dan asebutolol Memperlambat detak jantung dan menurunkan tekanan darah. Saat dikonsumsi dalam bentuk tetes mata, ini mengurangi tekanan mata. • Statin: obat penurun kolesterol (atorvastatin, fluvastatin, lovastatin, pravastatin, rosuvastatin, dan simvastatin). • Pengencer darah. Antikoagulan seperti heparin atau warfarin (juga disebut Coumadin) memperlambat proses pembuatan gumpalan tubuh Anda. Obat-obatan antiplatelet, seperti aspirin, mencegah sel-sel darah yang disebut platelet menggumpal bersama untuk membentuk gumpalan. • Ace Inhibitor : enalapril (Vasotec), kaptopril (Capoten), lisinopril (Zestril dan Prinivil), benazepril (Lotensin), kuinapril (Accupril), perindopril (Aceon), ramipril (Altace), trandolapril (Mavik), fosinopril (Monopril), moeksipril (Univasc)