Di susun oleh :
Noer Maula Nissa A
Putri Lestari
Ratu Mutiara U
Reja Insan Jungjunan
Pembimbing :
Dr. Winardi S Lesmana, Sp. An
BAB I
PENDAHULUAN
Anestesi umum atau general anesthesia merupakan suatu keadaan
dimana hilangnya kesadaran disertai dengan hilangnya perasaan sakit di sel
uruh tubuh akibat pemberian obat-obatan anestesi dan bersifat reversible.
Anestesi umum dapat diberikan secara intravena,inhalasi dan intramuskular.
Sinusitis adalah proses peradangan atau infeksi dari satu atau lebih pada
membran mukosa sinus paranasal dan terjadi obstruksi dari mekanisme
drainase normal. Secara tradisional terbagi dalam akut (simptoms kurang
dari 3 minggu), subakut (simptoms 3 minggu sampai 3 bulan), dan kronik
BAB II
Tinjauan Pustaka
Definisi Anestesi
Anestesi (pembiusan; berasal dari bahasa Yunani an- "tidak, tanpa" dan
aesthētos, "persepsi, kemampuan untuk merasa"),
secara umum berarti suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika
melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang
menimbulkan rasa sakit pada tubuh.
Kata anestesi diperkenalkan oleh Oliver Wendell Holmes pada tahun 1846
yang menggambarkan keadaan tidak sadar yang bersifat sementara,
karena pemberian obat dengan tujuan untuk menghilangkan nyeri tanpa
menghilangkan kesadaran pasien.
Anestesi yang sempurna harus
memenuhi 3 syarat (Trias Anestesi),
yaitu :
Premedikasi ialah pemberian obat 1-2 jam sebelum induksi anestesi. Tujuan
premedikasi:12
Meredakan kecemasan dan ketakutan
Memperlancar induksi anestesi
Mengurangi sekresi kelenjar ludah dan bronkus
Mengurangi refleks yang tidak diharapkan
Mengurangi isi cairan lambung
Mengurangi rasa sakit
Menghilangkan efek samping dari obat sebelum dan selama anestesi
Menurunkan basal metabolisme tubuh
Analgetik opium :
- Morfin 0,15 mg/kgbb,
- Petidin 1,0 mg/kgbb,
Sedatif :
- Diazepam 0,15 mg/kgbb, oral/intramuskuler
- Pentobarbital 3 mg/kgbb per oral atau, 1,5 mg/kgbb intramuskuler
- Prometazin 0,5 mg/kgbb per oral
- Kloral hidrat sirup 30 mg/kgbb
Anti Kolinergik :
- Atropin 0,02 mg/kgbb, intramuskuler atau intravena pada saat induksi
maksimal 0,5 mg
Antasida :
Ranitidine 150 mg per oral setiap 12 jam dan 2 jam sebelum operasi
Omeprazole 40 mg, 3-4 jam sebelum operasi
Metoclopramide 10 mg per oral sebelum operasi
Sebelum induksi anastesi
Sebelum memulai, periksalah jadwal pasien dengan teliti.
Tanggung jawab untuk pemeriksaan ulang ini berada pada ahli bedah dan
ahli anatesi.
Periksalah apakah pasien sudah dipersiapkan untuk operasi dan tidak
makan/minum sekurang-kurangnya 6 jam sebelumnya, meskipun bayi yang
masih menyusui hanya dipuasakan 3 jam (untuk induksi anastesi pada operasi
darurat, lambung mungkin penuh).
Ukurlah nadi dan tekanan darah dan buatlah pasien relaks sebisa
mungkin.Asisten yang membantu induksi harus terlatih dan berpengalaman.
Jangan menginduksi pasien sendirian saja tanpa asisten.
Pemeriksaan Alat
Pertama yakinlah bahwa alat yang akan dipergunakan bekerja dengan
baik.
Jika kita menggunakan gas kompresi, periksalah tekanan pada silinder
yang digunakan dan silinder cadangan.
Periksalah apakah vaporizer sudah disambung dengan tepat tanpa ada
yang bocor, hilang atau terlepas, sistem pernapasan dan aliran gas ke
pasien berjalan dengan baik dan aman.
Jika kita tidak yakin dengan sistem pernapasan, cobalah pada diri kita
(gas anastesi dimatikan).
Periksalah fungsi alat resusitasi (harus selalu ada untuk persiapan bila
terjadi kesalahan aliran gas), laringoskop, pipa dan alat penghisap.
Kita juga harus yakin bahwa pasien berbaring pada meja atau
kereta dorong yang dapat diatur dengan cepat ke dalam posisi
kepala dibawah, bila terjadi hipotensi mendadak atau muntah.
Persiapkan obat yang akan digunakan dalam spuit yang diberi
label, dan yakinkan bahwa obat itu masih baik kondisinya.
Sebelum melakukan induksi anastesi, yakinkan aliran infus adekuat
dengan memasukkan jarum indwelling atau kanula dalam vena
besar, untuk operasi besar infus dengan cairan yang tepat harus
segera dimulai.
Induksi Anestesi
• Induksi anestesi ialah tindakan untuk membuat pasien dari
sadar menjadi tidak sadar, sehingga memungkinkan dimulai
nya anestesi dan pembedahan.Sebelum memulai induksi an
estesi, selayaknya disiapkan peralatan dan obat-obatan
yang diperlukan, sehingga seandainya terjadi keadaan
gawat dapat diatasi dengan lebih cepat dan lebih baik.
• Induksi intravena
• Induksi Intamuskular
• Induksi inhalasi
Untuk persiapan induksi anestesi sebaiknya kita ingat kata STATICS:
S = Scope
Stetoskop, untuk mendengarkan suara paru dan jantung.Laringo-Scope, pilih bila
h atau daun (blade) yang sesuai dengan usia pasien. Lampu harus cukup terang
T = Tubes
Pipa trakea, pilih sesuai usia. Usia< 5 tahun tanpa balon (cuffed) dan > 5 tahun
dengan balon (cuffed)
A = Airway
Pipa mulut-faring (Guedel, orotracheal airway) atau pipa hidung-faring (naso-
tracheal airway).Pipa ini untuk menahan lidah saat pasien tidak sadar untuk
menjaga supaya lidah tidak menyumbat jalan nafas
T = Tape
Plester untuk fiksasi pipa supaya tidak terdorong atau tercabut
I = Introducer
Mandrin atau stilet dari kawat dibungkus plastik (kabel) yang mudah dibengkok
kan untuk pemandu supaya pipa trakea mudah dimasukkan
C = Connector
Penyambung antara pipa dan peralatan anestesi
S = Suction
Penyedot lendir, ludah dan lain-lainnya
Intubasi Endotrakeal
• Indikasi intubasi – Pada banyak operasi abdominal,
untuk menjamin pernafasan yang
endotrakeal :1 tenang dan tak ada ketegangan
– Menjaga jalan nafas yang bebas
– Pada operasi intrathorakal, supaya
oleh sebab apapun jalan nafas selalu terkontrol
• Penilaian Mallampati
– Grade I : Pilar faring, uvula dan palatum
mole terlihat jelas
– Grade II :Uvula dan palatum mole terlihat
sedangkan pilar faring tidak terlihat
– Grade III : Hanya palatum mole yang terlihat
– Grade IV : Pilar faring, uvula dan palatum
mole tidak terlihat.
Obat-Obat Anestesi Umum
Gas Anestesi Analgetik12
N2O Morfin
Halotan Fentanil
Meperidin
Isofluran
Desfluran
Pelumpuh Otot (Muscle
Sevofluran Relaxant)12
Obat-obat Anestesi Intravena Pelumpuh otot depolarisasi
Hipnosis12 Pelumpuh otot non-depolarisasi
Golongan barbiturat (pentotal)
Benzodiazepin
Propofol
Ketamin
Pemulihan Pasca Anestesi
Status Present
Vital Sign
Sensorium : Compos Mentis
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Nadi : 82x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,7oC
Pemeriksaan Umum :
Kulit : Sianosis (-), Ikterik (-), Turgor (kembali cepat)
Kepala : Normocepali
Mata : Anemis (-/-), Ikterik (-/-), Edema palpebra (-/-)
Hidung :
Rhinoskopi Anterior Kanan Kiri
Cavum Nasi : DBN DBN
Selaput Lendir
Permukaan : Licin Licin
Warna : Merah Muda Merah Muda
Konka
Inferior : DBN DBN
Media : DBN DBN
Meatus Nasi
Inferior : DBN DBN
Media : DBN DBN
Septum Nasi
Deviasi : DBN DBN
Hematoma : DBN DBN
Nanah : (-) (-)
Darah : (-) (-)
Krusta : (-) (-)
Polip : (-) (-)
Corpus Alienum : (-) (-)
Massa / Tumor : (-) (-)
Sinus Paranasal
Sinus Frontalis
Nyeri Tekan : (-) (-)
Trasnluminasi: TDP TDP
Sinus Maksilaris
Nyeri Tekan : (+) (+)
Trasnluminasi: TDP TDP
Mulut : Hiperemis pharing (-), Pembesaran tonsil (-)
Leher : Massa (-), pembesaran KGB (-)
Thorax
Jantung:
Inspeksi : tidak ditemukan kelainan
Palpasi iktus (tidak teraba)
Perkusi : - Batas Jantung
Atas : ICS II parasternalis sinistra
Kanan : ICS II linea parasternalis dextra
Kiri : ICS V linea midklavikula sinistra
Auskultasi : Dalam batas normal
Paru:
Inspeksi :Pergerakan nafas simetris, tipe pernafasan
abdominotorakal, retraksi costae (-/-)
Palpasi : Stem fremitus kiri = kanan
Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : Vesikuler seluruh lapang paru
Abdomen:
Inspeksi : Datar, Simetris
Palpasi : Nyeri tekan (-), Hepar dan Lien tidak teraba
Perkusi : Nyeri Ketok (-)
Auskultasi : Peristaltik (8x/ menit)
Ekstremitas : Edema (-/-)
250
200
150
Nadi
Sistol
100
Diastol
50
0
09.40 09.55 10.10 10.25 10.40 10.55 11.10 11.25 11.40 11.55 12.00
POST OPERASI
Operasi berakhir pukul : 11.55 WIB
Setelah operasi selesai pasien di observasi di Recovery Room. Tekanan darah, nadi dan
pernapasan dipantau setiap 15 menit selama 2 jam.
Pasien boleh pindah ke ruangan bila Alderette score > 9
Pergerakan :2
Pernapasan :2
Warna kulit :2
Tekanan darah :2
Kesadaran :2
Post Operatif
Maintanance : 130 x 17 = 2.210
Drain : -
Balance 425 + 2.210 = 2.635 cc (harus dipenuhi)
Follo Up Tgl 11/01/20
19