Anda di halaman 1dari 22

GANGGUAN CEMAS MENYELURUH

Case Report Session


Oleh
Fitrah Nurfauziah

Dosen Pembimbing:
dr. Nuriyah, M. Biomed

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat


Puskesmas Tahtul yaman
Identitas pasien


alamat: RT 12 Olak Kemang
Pekerjaan: IRT
Status: Menikah
Jumlah anak: 1

Status ekonomi: cukup

Ny. A
28 th
Rumah permanen 10 x 8 m2 merupakan seorang IRT, tinggal
Rumah terdiri dari 1 ruang dengan suami dan anaknya.
tamu, 1 ruang tengah, 2
Hubungan pasien dan suami
kamar tidur, 1 dapur, 1 wc
dan 1 kamar mandi
saat ini baik, begitu juga dengan
keluarga lainnya.
Laporan kasus
Sering merasa cemas

• Cemas sejak 6 bulan yang lalu, mendadak, sebagian


• Namun saat serangan cemas timbul sebenarnya
waktu , diikuti rasa pusing, telapak tangan berkeringat,
pasien tidak sedang memikirkan suaminya hanya saja
jantung berdebar. menggangu kemampuannya untuk
ia merasa cemas tanpa alasan.
berkonsentrasi,  meninggalkan pekerjaan rumah. 
• keadaan ini cukup mengganggu kontak sosialnya
tidur (-),
dengan orang-orang sekitarnya tetapi menurutnya dia
• Sebab??,
tetap berfungsi penuh secara sosial dan dapat
• mulai merasakan keluhan tersebut sejak suami pasien
melakukan pekerjaan dengan baik ketika kecemasan
bekerja sebagai supir luar kota.
itu tidak ada.
Riwayat penyakit dahulu Riwayat penyakit keluarga
Riwayat keluhan serupa sebelumnya (-) Keluhan serupa di keluarga (-)
Riwayat gangguan kejiwaan (-) Riwayat gangguan kejiwaan di keluarga (-)
Riwayat penyakit jantung (-)
Riwayat perilaku kesehatan
Riwayat darah tinggi (-)
Riwayat hipertiroid Konsumsi rokok (-), alkohol (-), kafein (-)

Riwayat DM (-) Konsumsi obat-obatan terlarang (-)


banyak menghabiskan waktunya sendirian di rumah untuk
Riwayat rawat RSJ (-)
bersih-bersih rumah dan memasak.

5
Vital Sign
BB 47 Kg; TB 155 cm; IMT 19,6
(Normal)
Respiratory Rate
20 x/menit

Heart Rate Blood Pressure

70x/ minute 120/80 mmHg

Kesadaran Temperature

Compos mentis, sakit ringan 36,5 celcius


Leher : pembesaran kelenjar (-),
Kepala : Normocephal pembesaran thyroid (-)
Mata : CA (-/-), SI (-/-), RC (+/+), pupil isokor.
Telinga : Sekret (-), nyeri tekan tragus (-)
Hidung : Sekret (-), deviasi septum (-) Paru :
Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-), bibir I : Simetris
pucat (-), T1-T1 P : Fremitus taktil Kanan = Kiri
P= Sonor
A : Vesikuler )(+/+), Wheezing (-),
Ronki (-)

Jantung :
Abdomen : I : Ictus Cordis Tidak terlihat
I :datar, bekas operasi (+) P : Ictus Cordis di ICS V linea
P : nyeri tekan (-), soepel, organomegali (-) midclavicula sinistra lebar 2 jari
P : Timpani P : batas janung dbn
A : BU (+) normal A : BJ I/II reguler, murmur (-), gallop (-)

Ektremitas :
Superior : Akral hangat, CRT < 2 detik,
ROM tidak terbatas.
Inferior : Akral hangat, CRT < 2 detik,
edema (-), ROM Tidak terbatas.
Status psikiatri :
• Persepsi
• Keadaan Umum Diagnosa:
Halusinasi : -
• Penampilan : Rapi Aksis I : Gangguan Cemas Menyeluruh
Ilusi : -
• Kesadaran : Compos Mentis (F41.1)
• Fungsi Intelektual
• Orientasi : W/T/O = baik Aksis II : -
Konsentrasi : Baik
• Tingkah Laku : Kooperatif Aksis III : -
Orientasi : Baik
• Gangguan Berpikir Aksis IV : Primary Support Group
Daya Ingat : Baik
Bentuk Pikir : Realistik
Pikiran Abstrak : Baik Aksis V : GAF Scale 70-61
Arus Pikir : Koheren
• Pengendalian Impuls : Baik
Isi Pikir : Luas
• Daya Nilai : Baik Diagnosa banding:
• Alam Perasaan
• Tilikan : 6 Gangguan Panik (F41.0)
Mood : Cemas
• Taraf Dapat Dipercaya : Dapat
Afek : Luas
Dipercaya
Kesesuaian : Sesuai
Usulan Pemeriksaan Penunjang : -
MENEJEMEN

Promotif
Preventif
• Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakit yang
Promotif • Hindari dalam keadaan sendirian, perbanyak interaksi
diderita, bahwa disebabkan oleh faktor psikologis. Preventif
sosial
• Menjelaskan kepada pasien untuk cukup istirahat
• Hindari dan kelola stress dengan baik
• Menjelaskan pada pasien untuk banyak berolahraga
• modifikasi gaya hidup (mengurangi konsumsi alkohol
• Menjelaskan kepada pasien untuk menjaga pola makan
dan kafein, menghindari nikotin dan penggunaan
seimbang
narkoba, latihan rutin)
Kuratif
Non farmakologi Kuratif
• Konseling dan edukasi pada pasien dan keluarga agar
farmakologi
• Diazepam tab 2 x 2 mg
dapat memberikan dukungan pada pasien
• Rujuk ke psikiatri
• Tidur yang cukup dan berkualitas
• Obat tradisional : -

10
Rehabilitatif
Rehabilitatif
• Melakukan kontrol rutin ke Fasyankes
• Mengambil obat rutin ke Fasyankes
• Jelaskan pada pasien mengenai efektivitas obat, efek
samping umum ataupun efek samping obat, durasi
pengobatan, biaya, serta kemungkinan yang akan terjadi
apabila pengobatan tidak tuntas.
Gangguan cemas menyeluruh

Definisi PPDGJ-III
gangguan kecemasan ditandai dengan perasaan • Penderita harus menunjukkan anxietas sebagai gejala primer

cemas (sesuatu yang buruk akan terjadi dan otonom). yang berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa minggu

tidak dipicu oleh suatu objek, situasi atau aktivitas sampai beberapa bulan, yang tidak terbatas atau hanya
menonjol pada keadaan situasi tertentu saja (sifatnya “free
yang spesifik, tetapi lebih merupakan free floating
floating” atau mengambang)

• Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsur-unsurberikut

• Kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa di ujung


tanduk, sulit konsentrasi, dsb.)
• Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran,
tidak dapat santai),dan
• Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat,
jantung berdebar-debar, sesak napas, serta keluhan
somatic berulang yang menonjol)
12
etiopatologi

Model Noradrenergik. Model Serotonin Model GABA


sistem saraf otonom  hipersensitif timbul dari nukleus raphé di batang GABA = inhibitor di CNS
terhadap berbagai rangsangan. otak mempersarafi berbagai macam
Benzodiazepin = meningkatkan efek
Glukokortikoid mengaktifkan locus struktur yang terlibat dalam GAD
inhibisi dari GABA
caeruleus, yang berperan dalam
Patologi seluler  regulasi abnormal
Secara fungsional dan struktural,
mengatur anxietas, yaitu dengan
pelepasan 5- HT, reuptake atau
reseptor benzodiazepin berhubungan
mengaktivasi pelepasan norepinefrin
respons abnormal terhadap signal 5-
dengan reseptor GABA
(NE) dan merangsang sistem saraf
HT.
simpatik dan parasimpatik Pada pasien GAD, ikatan BZ pada
Aktivasi reseptor 5-HT1A
lobus temporal bagian kiri menurun
meningkatkan aliran kalium dan
menghambat aktivitas adenilat siklase

13
Panic Disorders (PD)

Kriteria diagnostiknya :

• setidaknya kekhawatiran yang berlangsung selama 1 bulan


terus-menerus.
Diagnosa • Selama terjadi serangan, harus ada setidaknya 4 gejala fisik

banding (distress abdominal, nyeri dada, menggigil, pusing, hot flushes,


palpitasi, mual, sesak napas, berkeringat, takikardia, dan
gemetar) ditambah dengan gejala psikologi. (depersonalisasi,
takut kehilangan kontrol, takut menjadi gila, serta takut mati)

14
Ta t a l a k s a n a

Pendekatan psikoanalisis Pendekatan Behavioral Pendekatan Kognitif


Bantu pasien menghadapi sumber training relaksasi intensif, dengan mendorong pemaparan bertingkat terhadap
konflik. harapan bahwa belajar untuk rileks berbagai situasi yang menyebabkan
ketika merasa tegang kekhawatiran seiring pasien mencoba
menerapkan keterampilan relaksasi dan
analisis logis
Selective Serotonin Reuptake Inhibitors Serotonin-Norepinephrine Reuptake Inhibitors
lini pertama gangguan anxietas. Mekanisme: menghambat transporter serotonin dan
(fluoxetine, sertraline, citalopram, escitalopram) norepinefrin, termasuk venlafaxine, desvenlafaxine,
Mekanisme : menghambat transporter serotonin dan duloxetine.
dan menyebabkan desensitisasi reseptor serotonin digunakan apabila terjadi kegagalan atau respon
postsinaptik, sehingga menormalkan aktivitas jalur yang tidak adekuat terhadap SSRI
serotonergik.
ES: sakit kepala, kelelahan, dan mual 
dikonsumsi setelah makan.
Benzodiazepin Semua tricyclic antidepressants
terbatas untuk pengobatan jangka pendek anxietas Mekanisme : inhobitor reuptake norepinefrin, dan
akut. penghambat reuptake serotonin.
berpotensi menimbulkan ketergantungan dan ES: mulut kering, pusing, mengantuk, serta
penyalahgunaan. penglihatan kabur.

mulai dengan dosis yang paling rendah lalu meningkat


secara bertahap
Hubungan diagnosis dengan Hubungan diagnosis dengan
keadaan rumah dan lingkungan keadaan keluarga dan hubungan
sekitar dalam keluarga

 Tidak ada hubungan Tidak ada keluarga pasien yang mengeluh penyakit
yang sama dengan pasien. Hubungan antar
keluarga harmonis. kepribadian yang agak
pendiam. seorang yang sangat perhatian pada
anggota keluarga hingga terkadang cenderung
menjadi pencemas. Lebih sering tinggal berdua
dengan anaknya umur 1tahun  tidak ada teman
sharing, yang dapat memperparah perjalanan
penyakit atau memperlambat penyembuhannya.
 Ada hubungan

19
Hubungan diagnosis dengan Analisis kemungkinan berbagai
perilaku kesehatan dalam keluarga faktor risiko atau etiologi penyakit
dan lingkungan sekitar pada pasien ini:

 Tidak ada hubungan memiliki kepribadian pencemas. >> beraktivitas di


rumah sendirian. Pemicu awal: rasa khawatirnya
pada keadaan suaminya yang bekerja sebagai
supir luar kota.
 Ada hubungan

20
Analisis untuk mengurangi paparan
atau memutus rantai penularan
dengan faktor resiko atau etiologi Edukasi
pada pasien ini

• Hindari keadaan sendirian. • gejala yang terjadi, strategi pengurangan stres,


• mengindari dan kelola stress dengan baik. modifikasi gaya hidup
• menghindari konsumsi kopi, alkohol, merokok , • Menaati nasihat dokter dan minum obat sesuai
narkoba, dan begadang.
anjuran

• Melakukan kontrol & ambil obat rutin

• efektivitas obat, efek samping umum ataupun


efek samping obat, durasi pengobatan, biaya,
serta kemungkinan yang akan terjadi apabila
pengobatan tidak tuntas.

21
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai