Anda di halaman 1dari 38

 MANAJEMEN

 PENGGUNAAN
OBAT (MPO)
BAB 6. MANAJEMEN DAN PENGGUNAAN OBAT (MPO)

No Standar Elemen No Standar Elemen


Penilaian Penilaian
1 MPO.1 6 11 MPO.4.1 2
2 MPO.1.1 2 12 MPO.4.2 3
3 MPO.2 3 13 MPO.4.3 3
4 MPO.2.1 6 14 MPO.5 3
5 MPO.2.2 3 15 MPO.5.1 6
6 MPO.3 5 16 MPO.5.2 5
7 MPO.3.1 4 17 MPO.6 3
8 MPO.3.2 3 18 MPO.6.1 5
9 MPO.3.3 4 19 MPO.6.2 3
10 MPO.4 6 20 MPO.7 5
21 MPO.7.1 4
21 Std 84 EP
2
MANAJEMEN DAN PENGGUNAAN OBAT (MPO)

GAMBARAN UMUM
Manajemen obat merupakan komponen yg penting, mencakup
sistem dan proses , upaya multidisiplin dan terkoordinir untuk
menerapkan prinsip rancang proses yg efektif serta implementasi
dan peningkatan terhadap :
1. Seleksi
2. Pengadaan
3. Penyimpanan
4. Pemesanan/peresepan
5. Pencatatan (transcribe)
6. Pendistribusian
7. persiapan (preparing)
8. penyaluran (dispensing)
9. Pemberian
10. Pendokumentasian
11. pemantauan terapi obat. 3
MANAJEMEN PENGGUNAAN OBAT

1.Seleksi (selection)
11. Pemantauan 2. Pengadaan
(Monitoring) (procurement)

10.Pendokumentasian
3. Penyimpanan
(documentation)
(storage)

9.Pemberian
(Administration) .
4. Peresepan
(prescribe)

8.Penyaluran .
(dispensing) 5.Pencatatan
(transcribe)
7.Persiapan
(preparing) 6. Pedistribusian (distribution)
 ORGANISASI DAN MANAJEMEN
Standar MPO.1
Penggunaan obat di RS sesuai dengan UU, dan
peraturan yg berlaku dan diorganisir secara efisien
untuk memenuhi kebutuhan pasien.
WP WS O D

1. Pedoman Pengelolaan obat

2.Struktur Organisasi

3. Pedoman berisi lingkar sebelas

4.Review manajemen obat selama 1 tahun

5.6. permenkes dan daftar sumber info obat


REVIEW TAHUNAN OBAT
 Review tahunan mengumpulkan semua informasi dan
pengalaman berhubungan dengan manajemen pengobatan

Data untuk review :


 Masalah yang terkait dengan
 Seleksi dan pengadaan obat
 Penyimpanan
 Pemesanan/peresepan dan pencatatan (transcribe)
 Persiapan (preparing) dan penyaluran (dispensing)
 Pemberian dan pemantauan
 Monitoring sebagai hasil perubahan di dalam formularium
(formulary), seperti:
 Penambahan dan pengurangan obat
 Monitoring kesalahan obat dan KNC (near misses)
 Pertimbangan untuk praktek berbasis bukti (EBM) yang baru
Standar MPO.1.1

Seorang ahli farmasi berizin, teknisi atau profesional


lain yg terlatih mensupervisi yan farmasi atau
pharmaceutical.
WP WS O D

1. STRA- .STRTTK,SIPA

+ Dokumen
Supervisi
7
SELEKSI DAN PENGADAAN OBAT
Maksud dan tujuan MPO2
1. Rumah sakit harus memiliki dan mengembangkan
FORMULARIUM obat

2. Penyusunan formularium obat:


1. Proses kolaboratif
2. Mempertimbangkan kebutuhan dan keselamatan pasien
serta kondisi ekonomisnya.

3. Bila terjadi kehabisan obat (karena terlambatnya


pengiriman, stok nasional kurang dll) yang tidak diantisipasi
dalam pengendalian inventaris yang normal harus ada
suatu proses untuk mengingatkan para pembuat resep
tentang kekurangan obat tersebut dan saran substitusinya
SELEKSI DAN PENGADAAN
 Standar MPO.2

 Obat dengan cara seleksi yg benar, digunakan untuk peresepan atau


pemesanan, sudah ada di stok atau sudah tersedia.

wp ws O D
+ 1. FORMULARIUM

+ 2. PFT

+ 3. SPO BILA OBAT TAK TERSEDIA


Standar MPO.2.2

RS Dapat Segera Memperoleh Obat Yg Tidak Ada Dlm


Stok Atau Yg Normal Tersedia Atau Sewkt-wkt
Bilamana Farmasi Tutup

wp ws D o
1. SPO PENGADAAN
+ OBAT BILA STOK
KOSONG

+ 2. SPO SAAT
FARMASI TUTUP

3. CEK
PEMAHAMAN
STAF
Standar MPO.2.1.

Ada metode untuk mengetahui


daftar obat yang tersedia dan
yang digunakan di RS
CONTOH KRITERIA PEMILIHAN OBAT UNTUK MASUK FORMULARIUM:

1. Mengutamakan penggunaan obat generik.


2. Perbandingan obat generik : original: me too= x:y:z
3. Memiliki rasio manfaat-risiko (benefit-risk ratio) yang paling
menguntungkan penderita.
4. Mutu terjamin, termasuk stabilitas dan bioavailabilitas.
5. Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan.
6. Praktis dalam penggunaan dan penyerahan
7. Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan oleh pasien
8. Memiliki rasio manfaat-biaya (benefit-cost ratio) yang tertinggi
berdasarkan biaya langsung dan tidak langsung.
9. Obat lain yang terbukti paling efektif secara ilmiah dan aman (evidence
based medicines) yang paling dibutuhkan untuk pelayanan, dengan harga
yang terjangkau
Contoh Kriteria Penghapusan Obat :

 Obat-obat yang jarang digunakan (slow moving)


akan dievaluasi.
 Obat-obat yang tidak digunakan (death stock)
setelah waktu 3 (tiga) bulan maka akan
diingatkan kepada dokter-dokter terkait yang
menggunakan obat tersebut. Apabila pada 3
(tiga) bulan berikutnya tetap tidak/kurang
digunakan, maka obat tersebut dikeluarkan dari
buku formularium.
 Obat-obat yang dalam proses penarikan oleh
Pemerintah/BPOM atau dari pabrikan.
PENYIMPANAN

Standar MPO.3
Obat disimpan dengan baik dan
aman. (Maksud & Tujuan a s/d f)
Standar MPO.3.1

1.Kebijakan RS mendukung penyimpanan yg


tepat dari obat-obatan/medications dan
produk nutrisi yg tersedia
2.Kebijakan RS cara menyimpan Obat
Radioaktif dan sample obat
3.Kebijakan RS ttg Monitoring dan Evaluasi
cara penyimpanan secara berkala.
Standar MPO.3.2

Obat-obatan Emergensi
Tersedia, Dimonitor Dan Aman
Bilamana Disimpan Di Luar
Farmasi (P.J petugas Farmasi)
Standar MPO.3.3

RS mempunyai sistem/SPO
penarikan (recall) obat
RS mempunyai Kebijakan/SPO
obat2 yg telah kadaluwarsa or
ketinggalan Jaman
PEMESANAN DAN PENCATATAN (ordering &
transcribing)

Standar MPO.4
Peresepan, pemesanan, dan pencatatan diarahkan
oleh kebijakan & prosedur ---) buat Kebijakan RS
ttg upaya mengurangi Tidak terbacanya RESEP
(illegible hand-writing)---) pengaruhi Pasien Safety
Standar MPO.4.1

RS menjabarkan secara lengkap elemen dari


suatu pemesanan atau penulisan resep serta
jenis pemesanan yg dapat digunakan

21
Kebijakan Penulisan Resep Yang Lengkap
 a) Data identifikasi pasien yg akurat
 b) Elemen-elemen dari pemesanan / penulisan resep
 c) Bilamana nama generik atau nama dagang adalah akseptabel atau
diperlukan
 d) Bilamana indikasi untuk penggunaan diperlukan pada suatu PRN (pro
re nata, atau “bila perlu”) atau pesanan obat yang lain.
 e) Prosedur khusus untuk pemesanan obat LASA//’NORUM’
 f) Tindakan yang harus diambil bila pemesanan obat tidak lengkap,
tidak terbaca atau tidak jelas
 g) Jenis pemesanan tambahan yang diijinkan seperti pada pesanan dan
setiap elemen yang dibutuhkan dalam pesanan yang emergensi, dalam
daftar tunggu (standing), automatic stop dan seterusnya.
 h) Pesanan obat secara verbal atau melalui telpon : dilakukan write back
, read back, reconfirmasi
 i) Jenis pesanan yang berdasarkan berat, seperti untuk kelompok
pasien anak
Contoh Petunjuk Penulisan Resep
DAFTAR SINGKATAN YANG DILARANG KERAS UNTUK
DIGUNAKAN
Standar MPO.4.2
RS mengidentifikasi petugas yg
kompeten yg diijinkan untuk
menuliskan resep atau memesan
obat-obatan.

Dalam Emergency, RS
mengIdentifikasi Petugas
Tambahan yg diijinkan unt
menulis resep/pesan obat --)
dibuat Kebijakan Direktur
Standar MPO.4.3

Pencatatan setiap pasien yg menerima obat


berisi satu daftar obat yg diresepkan atau
dipesan untuk pasien serta berapa kali obat
diberikan. Termasuk pula obat yg diberikan
“bila perlu”. Bila informasi ini dicatat pada
lembaran obat yg terpisah, maka lembaran
tersebut diselipkan dalam status pasien saat
dipulangkan atau dipindahkan.
Tabel Pemberian Obat
Label identitas pasien

No Nama Obat Dosis Rute Nama Dr Diperiks Diberika Waktu


/Tanda a Oleh n Oleh Pemberi
Tangan an

3
PERSIAPAN DAN PENYALURAN (dispensing)

Standar MPO.5 Obat dipersiapkan dan


dikeluarkan dalam lingkungan yg aman dan
bersih ---) dengan menggunakan:
1.perAlatan dan Suplai yg memadai.
2.UU, Peraturan dan Standar Praktik
Kedokteran yg berlaku.
3.Pelatihan tehnik Aspetik unt produk
steril
Standar MPO.5.1

Resep atau pesanan obat ditelaah


ketepatannya ---) oleh :
1. Farmasist berlisensi
2. Teknisi berlisensi
3. Profesional yang terlatih

Telaah resep tidak dilakukan disaat Darurat,


dokter ada disaat pesan, pemberian,
monitoring psn
Interaksi obat dpt ditelaah dg gunakan Soft
ware(Update sesuai Jadwalyg tepat) 29
OBAT DITELAAH TENTANG:

1. Ketepatan dari obat, dosis, frekuensi dan route


pemberian;
2. Duplikasi terapi
3. Alergi atau reaksi sensitivitas yang
sesungguhnya maupun yang potensial
4. Interaksi yang sesungguhnya maupun potensial
antara obat dengan obat-obatan lain atau
makanan
5. Variasi dari kriteria penggunaan yang ditentukan
rumah sakit
6. Berat badan pasien dan informasi fisiologis lain
dari pasien
7. Kontra indikasi yang lain
Standar MPO.5.2
Digunakan suatu sistem untuk menyalurkan
obat dgn dosis yg tepat dan kepada pasien yg
tepat serta di saat yg tepat , shg pasien AMAN
dm pemberian OBAT

Verifikasi dilakukan thd:


1.Jenis Obat
2.Jumlah Obat
3.Dosis Obat
4.Route pemberian Obat
5.Ketepatan waktu
6.Pencatatan dlm RM psn
31
Tabel Pemberian Obat (lima tepat)

Label identitas pasien

No Nama Obat Dosis Rute Nama Dr Diperiks Diberika Waktu


/Tanda a Oleh n Oleh Pemberi
Tangan an

3
PEMBERIAN (Administration)

Standar MPO.6
RS mengidentifikasi petugas yg kompeten yg
diijinkan untuk memberikan obat
Standar MPO.6.1

Pemberian obat termasuk proses untuk


memverifikasi apakah obat sudah betul
berdasarkan pesanan obat
Standar MPO.6.2

Kebijakan dan prosedur mengatur


obat yg dibawa ke dalam RS oleh
pasien yg mengobati diri sendiri
maupun sbg sample obat ---)
sepengetahuan DPJP & tercatat di
RM psn

35
PEMANTAUAN (Monitoring)
Standar MPO.7
Efek obat terhadap pasien
dimonitor
Tujuannya :
1.Evaluasi EFEK Pengobatan
thd gejala/keluhan pasien/
penyakitnya
2.Ev.Pasien thd KTD(Interaksi
Obat yg tidak diantisipasi)
Standar MPO.7.1
1.Kesalahan yg terkait dengan
manajemen obat (medication errors
maupun KNC) dilaporkan melalui
proses dan kerangka waktu yg
ditetapkan oleh RS--) Format
Pelaporan yg terstandar
2.Edukasi Staf ttg Proses dan
pentingnya Pelaporan
3.Pelatihan Staf unt cegah
kesalahan 37
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai