Anda di halaman 1dari 24

DALAM PUISI

FILSAFAT MEMBUMIKAN SASTRA


Latar Belakang
Filsafat ilmu adalah segenap
pemikiran reflektif terhadap persoalan
mengenai segala hal yang menyangkut
landasan ilmu dengan segala segi dari
kehidupan manusia
(The Liang Gie, 2004).
Hubungan sastra dan filsafat
merupakan dua sisi koin yang tidak dapat
dipisahkan. Keduanya saling melengkapi.
Secara asasi, baik karya sastra maupun
filsafat, sama-sama membicarakan
persoalan yang sama.
Hanya saja jika karya sastra merupakan
refleksi evaluatif, maka filsafat
merupakan refleksi kritis. Apa yang
diungkapkan filsafat adalah catatan
kritis yang awal dan akhirnya ditandai
dengan pertanyaan radikal yang
menyangkut hakikat dan kebenaran suatu
ilmu.
Masalah hubungan sastra dan filsafat
sebenarnya bukanlah masalah baru. Sejak
manusia mengenal cerita-cerita mitologis,
sejak itu pula sesungguhnya hubungan
sastra dengan filsafat tidak bisa
dipisahkan. Seperti itu, meski pun sastra
dan filsafat adalah dua ilmu yang berbeda,
dalam semua karya sastra (yang bermutu)
akan selalu terkandung nilai-nilai filsafat.
BAGAIMANA CARA FILSAFAT
MEMBUMIKAN SASTRA?
ADA 3 PENDEKATAN
• ONTOLOGI
• EPISTEMOLOGI
• AKSIOLOGI
ONTOLOGI
Ontologi berasal dari bahasa Yunani
yang terdiri dari dua suku kata, yakni
ontos dan logos. Ontos berarti sesuatu
yang terwujud atau sesuatu yang ada
sedangkan logos berarti ilmu. Dengan
demikian ontologi dapat diartikan sebagai
ilmu atau teori tentang wujud hakikat
yang ada.
EPISTEMOLOGI
Epistemologi berasal dari bahasa Yunani
yang berarti teori ilmu pengetahuan.
Epistemologi merupakan gabungan dua
kalimat episteme (pengetahuan) dan logos
(ilmu). Epistemologi adalah cabang ilmu
filsafat yang menjelaskan masalah-masalah
filosofis yang mengitari teori ilmu
pengetahuan.
Dengan kata lain epistemologi adalah
cabang ilmu filsafat yang meneliti asal-
usul, asumsi dasar, sifat-sifat, dan
bagaimana memperoleh pengetahuan
AKSIOLOGI
Aksiologi adalah cabang filsafat yang
membicarakan tentang orientasi atau nilai
suatu kehidupan. Aksiologi juga disebut
sebagai teori nilai, karena dapat menjadi
sarana orientasi manusia dalam usaha
menjawab suatu pertayaan yang amat
fundamental, yakni bagaimana manusia
hidup dan bertindak? teori nilai atau
aksiologi ini kemudian melahirkan etika dan
estetika.
APA HUBUNGANNYA DENGAN PUISI
“TIDAK ADA NEW YORK HARI INI”?
“Tidak Ada New York Hari Ini”
Tidak ada New York hari ini Puisi adalah museum yang
Tidak ada New York kemarin lengang
Aku sendiri dan tidak berada di Masa remaja dan negeri jauh
sini Jatuh dan patah
Semua orang adalah orang lain Foto-foto hitam putih
Bahasa ibu adalah kamar Aroma kemeja ayah dan
tidurku. senyum perempuan
Kupeluk tubuh sendiri Yang tidak membiarkanku
Dan cinta—kau tidak ingin aku merindukan senyum yang
mematikan mata lampu lain
Jendela terbuka dan masa Tidak ada pengunjung
lampau memasukiku sebagai Dibalik jendela, langit sedang
angin mendung
Meriang. Meriang. Aku meriang. Tidak ada puisi hari ini
Kau yang panas di kening Tidak ada puisi kemarin
Dan dingin dikenang Aku menghapus seluruh kata
Hari ini tidak pernah ada. sebelum sempat
Kemarin tidak nyata Menuliskannya
Karakteristik Ontologi
• Ilmu berasal dari riset
• Tidak ada konsep wahyu
• Pengetahuan rasional
• Pembuktian
• Penjelasan
Karakteristik Epistemologi
• Menemukan kebenaran dari masalah
• Pengamatan dan teori untuk menemukan
kebenaran
• Konfirmasi kemungkinan untuk
menemukan kebenaran
• Teori untuk menemukan kebenaran
PENDEKATAN ONTOLOGI
Melalui pendekatan ontologi, kita
tidak akan mencari tentang apa itu
“Tidak Ada New York Hari ini” tetapi
kita akan berusaha mencari arti dan
makna dari karya sastra dan puisi itu
sendiri
Akhirnya ditemukan kesimpulan bahwa..
Karya sastra adalah ciptaan yang
disampaikan secara komunikatif tentang
maksud penulis untuk tujuan estetika.
Sedangkan puisi sendiri adalah salah satu
bagian dari hasil karya sastra yang ditulis
oleh seorang penyair melalui diksi dan pola.
Puisi bisa berupa ungkapan perasaan sang
penyair atau berisi kritik pada situasi yang
ditulis dalam kalimat yang indah.
Pendekatan Epistemologi
Melalui pendekatan epistemologi, kita
dapat menelaah dan menganalisis tentang
proses yang dilalui Aan Mansyur dalam
menciptakan puisi Tidak Ada New York
Hari Ini.
Setelah menganalisis menggunakan
epistemologi, kita akhirnya menemukan
fakta bahwa, dalam proses penulisan
puisi ini, Aan Mansyur sama sekali belum
pernah menginjakkan kaki di New York
sehingga agar bisa menuliskan puisi ini
dengan baik, ia menghabiskan waktu
berbulan-bulan untuk mempelajari
tentang kota New York.
Pendekatan Aksiologi
Dalam hal ini kita akan menelaah tentang
tujuan diciptakannya puisi “Tidak Ada New
York Hari Ini”. Dan ditemukan fakta bahwa
puisi Tidak Ada New York Hari Ini” ditulis
untuk dipuisikan oleh Rangga dalam AADC?2.
Selain dari tujuan itu, tentu puisi ini
diciptakan oleh Aan Mansyur untuk
memperkaya khazanah perpuisian di
Indonesia.
APA YANG SEDANG ANDA PIKIRKAN?
Kesimpulan
Filsafat dan sastra adalah dua ilmu
yang saling berkaitan dan tidak dapat
dipisahkan. Untuk membumikan ilmu dan
karya sastra, manusia selalu butuh
filsafat untuk mengungkap hal-hal yang
tidak tampak dari sisi fisik ilmu dan
karya sastra itu sendiri.
..Upaya filsafat dalam
membumikan sastra melalui 3
• Ontologi, yaknipendekatan
ilmu yang mengkaji tentang
hakikat suatu ilmu
• Epistemologi, yang bearti suatu pendekatan
ilmu yang mengkaji tentang proses
penciptaan suatu ilmu. Dan,
• Aksiologi, yaitu ilmu yang mengakji tentang
tujuan diciptakannya suatu ilmu
TERIMA KASIH!

Anda mungkin juga menyukai