Anda di halaman 1dari 24

ANALISIS

PROGRAM INDONESIA SEHAT


DENGAN PENDEKATAN KELUARGA
WILAYAH KERJA PUSKESMAS BALONGSARI
1. ANALISIS SITUASI

Data yang ditampilkan dalam analisis situasi berupa :


A. Capaian Indikator Dan IKS Provinsi, Kota, Dan Wilayah Kerja Puskesmas
B. Capaian Indikator Wilayah Kerja Puskesmas Balongsari
A. Capaian Indikator Dan IKS Provinsi, Kota, Dan Wilayah Kerja Puskesmas
CAPAIAN CAPAIAN
TARGET KS CAPAIAN KS
NO INDIKATOR KS JAWA KS KOTA KETERANGAN
NASIONAL PUSKESMAS
TIMUR SURABAYA
Keluarga mengikuti program Keluarga
1 65% 48,30% 45,80% 68,8 Pencapaian KS Puskesmas Balongsari sudah melebihi target Nasional
Berencana (KB)
Ibu melakukan persalinan di fasilitas Pencapaian KS Puskesmas Balongsari sudah melebihi pencapaian KS Provinsi Jawa
2 100% 88,50% 85,80% 96,1
kesehatan Timur dan KS Kota Surabaya, namun kurang dari target Nasional sebesar 3,9%
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 100% 94,70% 96,40% 100,0 Pencapaian sudah mencapai target KS Nasional
Capaian KS Puskesmas sudah melebihi KS Provinsi namun kurang dari target Kota
4 Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif 100% 82,00% 88,80% 88,0
Surabaya sebesar 0,8% dan target Nasional sebesar 12,0%
Balita mendapatkan pematauan Capaian KS Puskesmas sudah melebihi KS Provinsi namun kurang dari target Kota
5 100% 92,40% 94,20% 94,0
pertumbuhan Surabaya sebesar 0,2% dan target Nasional sebesar 6,0%
Penderita tuberkulosis paru Pencapaian KS Puskesmas Balongsari sudah melebihi pencapaian KS Provinsi Jawa
6 100% 32,90% 34,60% 37,7
mendapatkan pengobatan sesuai standar Timur dan KS Kota Surabaya, namun kurang dari target Nasional sebesar 62,3%
Penderita hipertensi melakukan Capaian KS Puskesmas dibawah capaian Kota Surabaya sebesar 10,7% dan kurang
7 100% 22,60% 46,90% 36,2
pengobatan secara teratur dari target nasional sebesar 65,8%
Penderita gangguan jiwa mendapatkan Capaian wilayah kerja Puskesmas Balongsari sejumlah 14,8% sementara capaian
8 100% 17,00% 8,90% 14,8
pengobatan dan tidak ditelantarkan provinsi sejumlah 17,00%
Anggota keluarga tidak ada yang Capaian KS Puskesmas dibawah capaian Kota Surabaya sebesar 3,7% dan kurang
9 70% 49,50% 62,10% 58,4
merokok CAPAIAN IKS PUSKESMAS
dari target nasional sebesar 11,6%
Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Capaian KS Puskesmas dibawah capaian Kota Surabaya sebesar 13,1% dan kurang
10
Kesehatan Nasional (JKN)
100% 42,30% 57,00% 43,9 MELEBIHI CAPAIAN IKS
dari target nasional sebesar 56,1%
11
Keluarga mempunyai akses sarana air
100% 97,80% 98,90% 99,5 PROVINSI MAUPUN KOTA
Capaian KS Puskesmas melebihi capaian Provinsi dan Kota Surabaya namun
bersih kurang dari target nasional sebesar 0,5%
Keluarga mempunyai akses atau Capaian KS Puskesmas melebihi capaian Provinsi dan Kota Surabaya namun
12 100% 91,60% 98,50% 99,6
menggunakan jamban sehat kurang dari target nasional sebesar 0,4%
IKS 0,167 0,28 0,3
KELURAHAN BALONGSARI
MERUPAKAN KELURAHAN YANG BLOK KUNING MENUNJUKKAN
MEMILIKI CAPAIAN INDIKATOR KS INDIKATOR KELURAHAN BERADA
B. Capaian Indikator Wilayah Kerja Puskesmas Balongsari DIBAWAH CAPAIAN PUSKESMAS
PALING BANYAK
DIBAWAH CAPAIAN PUSKESMAS
CAPAIAN PROGRAM PUSKESMAS

Capaian Sampai CAPAIAN KS KEL. KEL. KEL.


NO INDIKATOR Sumber
Target 2018 (%) bulan Oktober PUSKESMAS BALONGSARI TANDES KARANGPOH
Data
(%)

1 Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB) 70,0 100,0 PKP 68,8 59,2 67,2 79,9

2 Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan 100,0 94,3 PKP 96,1 95,33 96,6 96,3
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 95,0 72,9 PKP 100,0 100 100 100,0
4 Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif 100,0 197,0 PKP 88,0 86,99 90,7 86,2
5 Balita mendapatkan pematauan pertumbuhan 80,0 100,0 PKP 94,0 91,9 94,3 95,9
Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan
6 100,0 64,3 PKP 37,7 31,4 35,9 45,8
sesuai standar
7 Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur 100,0 22,3 SPM 36,2 31,37 37 40,2
Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan
8 100,0 88,7 PKP 14,8 31,58 0 12,8
tidak ditelantarkan
9 Anggota keluarga tidak ada yang merokok 100,0 76,0 PHBS RT 58,4 53,93 60,4 60,8
Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan
10 100,0 43,9 41,14 44,9 45,6
Nasional (JKN)
11 Keluarga mempunyai akses sarana air bersih 85,0 100,0 PKP 99,5 99,45 99,6 99,6
Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban
12 85,0 100,0 PKP 99,6 99,26 99,7 99,8
sehat
IKS 0,3 0,24 0,273 0,3
KELURAHAN BALONGSARI JUGA
MEMILIKI NILAI IKS TERENDAH
JIKA DIBANDINGKAN KELURAHAN
TANDES DAN KARANGPOH
Diketahuinya kelurahan Balongsari sebagai
kelurahan dengan capaian IKS terendah
dapat menguatkan alasan untuk memilih
wilayah ini sebagai wilayah intervensi
program PISPK.
2. IDENTIFIKASI MASALAH

Identifikasi masalah dilakukan pada Kelurahan Balongsari karena


wilayah ini merupakan wilayah dengan IKS terendah dalam wilayah
kerja Puskesmas Balongsari serta hampir seluruh capaian indikator
kelurahan Balongsari berada dibawah capaian Puskesmas.
Tabel Identifikasi Masalah
PROGRAM PENCAPAIAN
TARGET KS
NO PRIORITAS INDIKATOR MASALAH di Wilayah Kelurahan Balongsari
NASIONAL Puskesmas Balongsari
KS
Keluarga mengikuti program
65% 68,8 59,20% Sebesar 8,92% keluarga belum mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
Keluarga Berencana (KB)
Ibu melakukan persalinan di
100% 96,1 95,33% Sebesar 4,7% ibu belum melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
fasilitas kesehatan
Bayi mendapat imunisasi dasar
1 KIA & GIZI 100% 100,0 100,00% Tidak Ada Masalah
lengkap
Bayi mendapat air susu ibu (ASI)
100% 88,0 86,99% Sebesar 13,0% bayi belum mendapat air susu ibu (ASI) secara eksklusif
eksklusif
Balita mendapatkan pematauan
100% 94,0 91,90% Sebesar 8,1% balita belum mendapatkan pematauan pertumbuhan
pertumbuhan
Penderita tuberkulosis paru Sebesar 68,6% penderita tuberkulosis paru belum mendapatkan pengobatan sesuai standar (Sudah
mendapatkan pengobatan sesuai 100% 37,7 31,40% dilakukan verifikasi secara langsung dan seluruh penderita Tuberkulosis di wilayah Kelurahan
2 PM & PTM standar Balongsari sudah mendapatkan pengobatan sesuai standar)
Penderita hipertensi melakukan
100% 36,2 31,37% Sebesar 68,6% penderita hipertensi belum melakukan pengobatan secara teratur
pengobatan secara teratur
Penderita gangguan jiwa Sebesar 68,4% penderita gangguan jiwa belum mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
mendapatkan pengobatan dan 100% 14,8 31,58% (Sudah dilakukan verifikasi secara langsung dan seluruh penderita gangguan jiwa di wilayah kerja
tidak ditelantarkan Puskesmas Balongsari sudah tertangani dan tidak ditelantarkan)
Anggota keluarga tidak ada yang
70% 58,4 53,93% Sebesar 22,95% anggota keluarga masih ada yang merokok
PERILAKU merokok
3 SEHAT & Keluarga sudah menjadi anggota
100% 43,9 41,14% Sebesar 58,86% keluarga belum menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
KESLING Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Keluarga mempunyai akses sarana
100% 99,5 99,45% Sebesar 0,55% keluarga belum mempunyai akses sarana air bersih
air bersih
Keluarga mempunyai akses atau
100% 99,6 99,26% Sebesar 0,74% keluarga belum mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
menggunakan jamban sehat
BLOK KUNING MENUNJUKKAN
INDIKATOR KELURAHAN BERADA
Tabel Capaian Kelurahan Balongsari Per RW DIBAWAH CAPAIAN PUSKESMAS

CAPAIAN PER RW KELURAHAN BALONGSARI Jumlah RW dengan


TARGET KS CAPAIAN
INDIKATOR Capaian diibawah
NASIONAL KELURAHAN
Capaian Kelurahan
1 2 3 4 5 6 7
Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB) 65% 59,20% 55,38% 56,16% 54,42% 53,49% 59,81% 61,15% 66,61% 4 RW

Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan 100% 95,33% 100,00% 95,65% 79,31% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 1 RW
Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 100% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% Tidak Ada
Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif 100% 86,99% 83,33% 90,00% 84,62% 100,00% 55,56% 90,91% 90,00% 3 RW
Balita mendapatkan pematauan pertumbuhan 100% 91,90% 81,48% 95,31% 94,34% 98,18% 85,37% 95,83% 96,77% 2 RW

Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai


100% 31,40% 62,50% 28,57% 26,67% 16,67% 50,00% 16,67% 10,53% 5 RW
standar
Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur 100% 31,37% 36,44% 41,43% 25,68% 32,79% 27,27% 36,84% 20,48% 3 RW
Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak
100% 31,58% 60,00% 50,00% 0 0 0 50,00% 0 Tidak Ada
ditelantarkan
Anggota keluarga tidak ada yang merokok 70% 53,93% 46,34% 55,64% 62,62% 55,80% 61,13% 66,36% 47,49% 2 RW
Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional
100% 41,14% 41,24% 42,12% 45,51% 39,48% 49,33% 44,60% 34,83% 2 RW
(JKN)
Keluarga mempunyai akses sarana air bersih 100% 99,45% 99,25% 100,00% 99,34% 99,26% 99,00% 99,06% 99,72% 4 RW

Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat 100% 99,26% 98,87% 99,48% 99,67% 97,79% 99,33% 99,53% 99,72% 2 RW

IKS 0,24 0,201 0,254 0,305 0,261 0,292 0,271 0,195 1 RW


3. RUMUSAN MASALAH
a. Sebesar 8,92% keluarga belum mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
b. Sebesar 4,7% ibu belum melakukan persalinan di fasilitas kesehatan (Terdapat kesalahan entry data oleh
petugas KS)
c. Sebesar 13,0% bayi belum mendapat air susu ibu (ASI) secara eksklusif
d. Sebesar 8,1% balita belum mendapatkan pematauan pertumbuhan
e. Sebesar 68,6% penderita tuberkulosis paru belum mendapatkan pengobatan sesuai standar (Sudah dilakukan
verifikasi secara langsung dan seluruh penderita Tuberkulosis di wilayah Kelurahan Balongsari sudah mendapatkan
pengobatan sesuai standar )----> Hasil Validasi Data TB
f. Sebesar 68,6% penderita hipertensi belum melakukan pengobatan secara teratur
g. Sebesar 68,4% penderita gangguan jiwa belum mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan (Sudah
dilakukan verifikasi secara langsung dan seluruh penderita gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Balongsari
sudah tertangani dan tidak ditelantarkan dan terdapat kesalahan entry oleh petugas )----> Hasil Validasi Data
h. Sebesar 22,95% anggota keluarga masih ada yang merokok
i. Sebesar 58,86% keluarga belum menjadi anggota JKN
j. Sebesar 0,55% keluarga belum mempunyai akses sarana air bersih
k. Sebesar 0,74% keluarga belum mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
4. PENENTUAN PRIORITAS MASALAH
U S G HASIL
NO MASALAH RANKING
URGENCY SERIOUSNESS GROWTHNESS UxSxG
Sebesar 8,92% keluarga belum mengikuti program
1 4 5 5 100 2
Keluarga Berencana (KB)
Sebesar 13,0% bayi belum mendapat air susu ibu
2 3 3 3 27 5
(ASI) secara eksklusif
Sebesar 8,1% balita belum mendapatkan
3 4 4 3 48 4
pematauan pertumbuhan
Sebesar 68,6% penderita hipertensi belum
4
melakukan pengobatan secara teratur
5 5 5 125 1
Sebesar 22,95% anggota keluarga masih ada yang
5 2 3 3 18 8
merokok
Sebesar 58,86% keluarga belum menjadi anggota
6 4 5 4 80 3
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Sebesar 0,55% keluarga belum mempunyai akses
7 3 3 3 27 6
sarana air bersih
Sebesar 0,74% keluarga belum mempunyai akses
8 2 3 4 24 7
atau menggunakan jamban sehat
5. AKAR PENYEBAB MASALAH

Penentuan Akar Penyebab Masalah dengan Fishbone.


Masalah yang dianalisis adalah sebagai berikut :
a. Sebesar 68,6% penderita hipertensi belum melakukan pengobatan secara teratur
b. Sebesar 8,92% keluarga belum mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
c. Sebesar 58,86% keluarga belum menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Sebesar 68,6% penderita hipertensi belum melakukan pengobatan
A secara teratur Merasa tidak ada keluhan
Penderita HT bekerja
Banyaknya penderita HT Tidak memiliki JKN
MATERIAL membeli obat bebas
MONEY Pengobatan
MAN
Kurangnya pengetahuan
Kurangnya pengetahuan berlangsung lama
mengenai HT
Kurangny akesadaran penderita Minim info tentang HT
Biaya pengobatan tidak sedikit untuk berobat secara teratur
Banyaknya obat-obatan HT yang
dijual bebas Minim info tentang HT

Pasien sudah lelah berobat


Adanya apotek yang menyediakan
layanan pemeriksaan tekanan darah Menganggap HT sebagai penyakit
tanpa pemeriksaan oleh nakes biasa
Sebesar
68,63%
penderita HT
belum
berobat
secara
teratur
Lingkungan belum mendukung
untuk minum obat teratur
Pengobatan seumur hidup

Kurangnya pengetahuan Kurangnya partisipasi


masyarakat sekitar keluarga Perlu pengobatan
secara kontinyu dan
teratur
ENVIRONMENT METHODE
Sebesar 8,92% keluarga belum mengikuti program Keluarga
B Berencana (KB) Tidak memiliki JKN

MATERIAL MONEY MAN

Pemakaian KB Jangka panjang Minim info tentang KB


memerlukan biaya yang tidak sedikit Adanya keyakinan bahwa KB tidak
diperbolehkan dalam agama
Minim info tentang KB
Takut dengan metode KB
(IUD, IMPLANT, SUNTIK)

Takut efek samping KB

8,92%
Keluarga
belum
mengikuti
program KB
Kurangnya dukungan dari
pasangan untuk menggunakan alat
kontrasepsi Cara kontrasepsi
dianggap menakutkan

Kurangnya pengetahuan Kurangnya partisipasi


keluarga tentang KB keluarga Minim informasi
tentang KB

ENVIRONMENT METHODE
Sebesar 58,86% keluarga belum menjadi anggota Jaminan
C Kesehatan Nasional (JKN)
Pendapatan rendah
MATERIAL MONEY MAN

Minim info tentang JKN


Tidak memiliki biaya untuk
membayar premi bulanan Memiliki asuransi swasta
Tidak menyadari
pentingnya JKN Tidak tahu cara menjadi
peserta JKN

Belum sakit
5,8%
Keluarga
belum
menjadi
Kepala keluarga kurang anggota JKN
memahami prosedur JKN

JKN Tidak bisa langsung


Prosedur kepesertaan digunakan
JKN tidak simple
Minim info tentang JKN

Mudah dalam proses


pembuatan Surat
Keterangan tidak mampu
untuk berobat

ENVIRONMENT METHODE
RUMUSAN AKAR PENYEBAB MASALAH

A. Akar dari Masalah penderita hipertensi belum melakukan pengobatan secara teratur
1) Minim informasi mengenai HT
2) Pengobatan berlangsung lama
3) Penderita tidak menjadi peserta JKN
4) Kurangnya pengetahuan tentang HT
5) HT Perlu pengobatan secara kontinyu
6) Kurangnya partisipasi keluarga
7) Kurangnya pengetahuan masyarakat sekitar terkait HT
RUMUSAN AKAR PENYEBAB MASALAH

B. Akar dari masalah keluarga belum mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
1) Kurangnya informasi terkait KB
2) Masyarakan tidak menjadi peserta JKN
3) Kurangnya dukungan keluarga
4) Kurangnya pengetahuan keluarga dan pasangan tentang KB
C. Akar dari masalah keluarga belum menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
1) Kurangnya informasi terkait JKN
2) Keluarga belum sakit sehingga menganggap belum butuh JKN
3) Pendapatan rendah
4) Mudah dalam proses pembuatan SKTM
5) JKN tidak bisa langsung digunakan segera setelah pendaftaran
Pemecahan masalah terpilih ditentukan dengan
metode BRAINSTORMING oleh Tim Intervensi KS
(Dokter, PJ Perkesmas, PJ Promkes, Promotor
Kesehatan) Puskesmas Balongsari.

6. TABEL AKAR PENYEBAB MASALAH


Prioritas Pemecahan
NO Akar Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Keterangan
Masalah Masalah Terpilih
Minim informasi mengenai HT Pemberian informasi terkait HT
Pemberian motivasi untuk menjalani
Pengobatan berlangsung lama
pengobatan Pemberian informasi
Penderita tidak menjadi peserta Persuasi kepada masyarakat untuk terkait HT
JKN menjadi peserta JKN Pemberian informasi dan
Kurangnya pengetahuan tentang penciptaan lingkungan yang
Sebesar 68,6% Pemberian informasi terkait HT
HT mendukung penderita HT
penderita
HT Perlu pengobatan secara Pemberian motivasi dan dukungan untuk untuk melakukan pengobatan
hipertensi
kontinyu menjalani pengobatan secara teratur dapat
1 belum Menciptakan dilakukan dengan membuat
melakukan Menciptakan lingkungan yang lingkungan yang KLUB "SEHATI" (Sehat
pengobatan mendukung penderita HT dengan mendukung penderita Hadapi Tekanan Darah
secara teratur Kurangnya partisipasi keluarga memotivasi keluarga untuk memberi HT dengan memotivasi Tinggi) di wilayah intervensi
dukungan, pemberian informasi terkait keluarga untuk terpilih.
program HT memberi dukungan,
pemberian informasi
Kurangnya pengetahuan Pemberian informasi kepada masyarakat terkait program HT
masyarakat sekitar terkait HT sekitar terkait HT
6. TABEL AKAR PENYEBAB MASALAH
Pemecahan
NO Prioritas Masalah Akar Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Masalah Keterangan
Terpilih
Kurangnya informasi terkait KB Pemberian informasi terkait program KB
Pemberian informasi terkait program
Masyarakan tidak menjadi peserta Persuasi kepada masyarakat untuk menjadi
KB secara berkesinambungan dapat
JKN peserta JKN
Sebesar 8,92% dilakukan dengan pembuatan
keluarga belum Memotivasi keluarga untuk memberi dukungan, Pemberian KAMPUNG SRIKANDI yang
Kurangnya dukungan keluarga
2 mengikuti program pemberian informasi terkait program KB informasi terkait memberikan informasi, motivasi
Keluarga Berencana program KB terkait KB yang bekerjasama dengan
(KB) Kurangnya pengetahuan keluarga kader-kader wanita untuk
Pemberian informasi terkait KB menggalakkan program KB di wilayah
dan pasangan tentang KB
intervensi tepilih.
Kurangnya informasi terkait JKN Pemberian informasi terkait JKN
Keluarga belum sakit sehingga Penyadaran kepada masyarakat mengenai Pemberian
menganggap belum butuh JKN pentingnya kepesertaan JKN informasi terkait
Sebesar 58,86% JKN
Pendapatan rendah Membantu dalam proses kepesertaan JKN PBI Puskesmas sudah bekerja sama
keluarga belum
dengan lintas sektor dan membantu
3 menjadi anggota Koordinasi dengan lintas sektor (RT, RW,
Mudah dalam proses pembuatan dalam pendistribusian kepesertaan
Jaminan Kesehatan Membantu
Kelurahan) untuk memotivasi dalam kepesertaan JKN PBI.
Nasional (JKN) SKTM dalam proses
JKN sebelum memberikan persetujuan SKTM
kepesertaan JKN
JKN tidak bisa langsung digunakan PBI
segera setelah pendaftaran
7. PEMECAHAN MASALAH TERPILIH

A. Akar dari Masalah penderita hipertensi belum melakukan pengobatan secara teratur
1) Pemberian informasi terkait HT
2) Menciptakan lingkungan yang mendukung penderita HT dengan memotivasi keluarga
untuk memberi dukungan, pemberian informasi terkait program HT

B. Akar dari masalah keluarga belum mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
1) Pemberian informasi terkait program KB
2) Pemberian informasi terkait JKN

C. Akar dari masalah keluarga belum menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
1) Membantu dalam proses kepesertaan JKN PBI
8. KONSEP INTERVENSI

Kebutuhan
Penanggung Waktu Kebutuhan
No Kegiatan Tujuan Sasaran Sumber Daya Mitra Kerja Strategi Intervensi Indikator Keberhasilan
Jawab Pelaksanaan Anggaran
(Pelaksana)
1 Pemaparan hasil KS dan Untuk Pihak PJ UKM PJ UKM Pihak Rapat Lintas Konsumsi Advokasi kegiatan Seluruh sektor terkait
capaian puskesmas mensosialisasikan Kecamatan, Kecamatan, Sektor untuk 20 rencana intervensi menyetujui untuk ikut
rencana kegiatan Klub Kelurahan, Kelurahan, November tamu kepada pemegang berperan aktif dalam kegiatan
Hipertensi Ketua RW 7 Ketua RW 7 2018 undangan kebijakan di wilayah klub Hipertensi yang dibuktikan
terkait dengan komitmen bersama
2 Penyampaian rencana Untuk Pihak PJ UKM PJ UKM Pihak Rapat Lintas Konsumsi Advokasi kegiatan Seluruh sektor terkait
pembentukan dan mensosialisasikan Kecamatan, Kecamatan, Sektor untuk 20 rencana intervensi menyetujui untuk ikut
rencana kegiatan KLUB rencana kegiatan Klub Kelurahan, Kelurahan, Desember tamu kepada pemegang berperan aktif dalam kegiatan
SEHATI sebagai bentuk Hipertensi Ketua RW 7 Ketua RW 7 2018 undangan kebijakan di wilayah klub Hipertensi yang dibuktikan
intervensi penanganan terkait dengan komitmen bersama
masalah

3 Pembinaan kader Mengaktifkan kader Kader PJ UKM PJ Promkes/ Kader Januari 2019 Dana BOK Pemberdayaan Kader berperan aktif dalam
kesehatan mengenai kesehatan yang Promotor Kesehatan masyarakat yang pelaksanaan penanganan
penanganan masalah berada di wilayah RW Kesehatan Kelurahan, didukung dengan masalah hipertensi di wilayah
hipertensi sesuai 7 Kelurahan Balongsari Pihak metode, teknik dan RW 7 seperti kader mampu
kapasitas kader untuk ikut serta dalam Kelurahan media promkes melakukan pendataan
kegiatan penanganan Balongsari, penderita hipertensi di
masalah hipertensi di Ketua RT, wilayahnya, kader mampu
wilayahnya Ketua RW memberikan penyuluhan
kepada masyarakat dan
penderita hipertensi
Kebutuhan
Sumber Waktu Kebutuha
Penanggun Mitra Indikator
No Kegiatan Tujuan Sasaran Daya Pelaksanaa n Strategi Intervensi
g Jawab Kerja Keberhasilan
(Pelaksana n Anggaran
)
4 Pendataan untuk Mendapatkan Masyarakat PJ Kader Kader Januari Dana Pemberdayaan Didapatkan data
skrining penderita data yang akurat usia ≥ 15 Perkesmas Kesehatan 2019 APBD masyarakat mengenai masyarakat
hipertensi mengenaipenderit tahun dan Kelurahan untuk denganmemberdayak yang terkena
a HT di wilayah penderita , Pihak transport an kader kesehatan hipertensi
RW 7 Kelurahan hipertensi Kelurahan kader
Balongsari yang sudah Balongsari
terdata , Ketua RT,
sebelumnya Ketua RW
5 Kunjungan Rumah Mendapatkan Masyarakat PJ Kader Kader Februari Dana Pemberdayaan Sebagian besar
untuk komitmen untuk usia ≥ 15 Perkesmas Kesehatan 2019 APBD masyarakat masyarakat yang
mendapatkan berpartisipasi tahun dan Kelurahan untuk denganmemberdayak sudah terdata
kesediaan untuk dalam kegiatan penderita , Pihak transport an kader kesehatan bersedia mengikuti
ikut serta dalam Klub SEHATI hipertensi Kelurahan kader klub hipertensi
klub Hipertensi yang sudah Balongsari
terdata , Ketua RT,
sebelumnya Ketua RW
6 Pembentukan Membentuk Klub Penderita PJ PTM Tim Kader Februari Swadaya Membentuk klub Terbentuknya Klub
KLUB SEHATI Intervensi HT HT RW 7 Puskesmas Kesehatan 2019 Hipertensi SEHATI
(Sehat Hadapi Kelurahan Kelurahan
Tekanan Darah Balongsari , Pihak
Tinggi) Kelurahan
Balongsari
, Ketua RT,
Ketua RW
Kebutuhan
Mitra Waktu Kebutuhan Strategi Indikator
No Kegiatan Tujuan Sasaran PJ Sumber Daya
Kerja Pelaksanaan Anggaran Intervensi Keberhasilan
(Pelaksana)

7 Kegiatan Klub Membudayakan Penderita PJ PTM Kader Kader Maret 2019 Swadaya Membentuk Kegiatan Klub dapat
SEHATI penderita HT RW 7 Kesehatan, klub Hipertensi terlaksana setiap
dengan hipertensi agar Kelurahan Tim bulan dan dengan
berdasarkan 7 berobat dan Balongsari Prolanis monitoring kegiatan
pilar prolanis meminum obat yang telah setiap 3 bulan sekali
secara teratur bersedia
ikut serta
dalam Klub
Wilayah RW 007
Kelurahan Balongsari
dengan Anggota
keluarga penderita HT
yang tidak berobat
secara teratur

DAFTAR KELUARGA DENGAN


PENDERITA HT YANG TIDAK
BEROBAT SECARA TERATUR
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai