OLEH:
EMELIA RASAKO
MALYANTI MASRIN
NIM. 2017-84-026
PEMBIMBING:
DR. SHERLY YACOBUS. SP.KJ
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi dan Ilusi
Halusinasi auditorik (+) pasien mendengar bisikan-
bisikan berupa suara perempuan dan laki-laki yang
menggosipkan dirinya.
Ilusi tidak ada.
2. Depersonalisasi dan derealisasi
Tidak ada
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
E. Proses Berpikir
1. Arus pikiran
Produktivitas: ide lambat
Kontinuitas: pasien menjawab sesuai dengan
pertanyaan yang diberikan, relevan, blocking(-), asosiasi
longgar (-), inkoheren (-).
Hendaya berbahasa: tidak ada
2. Isi pikiran
Preokupasi : Tidak ada
Gangguan pikiran: Waham : Waham kejar (Pasien
merasa suami, keluarga, dan tetangganya ingin
mencelakainya).
Gagasan mirip waham : Tidak ada
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
f. Pengendalian impuls : Terganggu.
G. Daya nilai :
Daya nilai sosial : Terganggu
I. Tilikan
Tilikan 1. Pasien menyangkal dirinya sakit.
Hematology Rutin
Jumlah Eritrosit 4.790 106 / mm3 3.5 – 5.5
Hitung Jenis
Neutrofil 84 % 50 – 70
Limfosit 10.9 % 20 – 40
Monosit 5.1 % 2–8
Faal Ginjal
Ureum 16 mg/dl 10 – 50
Kreatinin 0.6 mg/dl 0.7– 1.2
Faal Hati
SGOT 33 U/L < 39
SGPT 8 U/L < 50
Gula Darah
FORMULASI DIAGNOSTIK
Pada aksis 1 didapatkan adanya gejala klinis yang
bermakna yaitu sering berbicara sendiri, tidak nyambung,
dan mengatakan suami dan tetangganya ingin
mencelakainya, mendengar bisikan-bisikan yang tidak
didengar oleh orang lain
Gangguan Jiwa
FORMULASI DIAGNOSTIK
Skizofrenia Paranoid.
FORMULASI DIAGNOSTIK
PROGNOSIS
Ad vitam : dubia bonam
Ad functionam : dubia
Ad sanationam : dubia
PENATALAKSANAAN
A. Psikoterapi
1. Terhadap pasien
Psikoterapi suportif
Modifikasi perilaku
2. Terhadap keluarga
Penjelasan terhadap keluarga tentang kondisi pasien
Diazepam 1amp/8jam/IV
FOLLOW UP
TGL Hasil pemeriksaan, analisa dan tindak lanjut
04/09 S: Pasien masuk untuk ke tiga kalinya yang diantar 1. Inj. Lodomer
/2017 oleh keluarganya dengan keluhan mengamuk sejak
1amp/ 8jam/IM
kemarin, pasien marah-marah, memukul suami dan
bapaknya, serta pasien tidak bisa tidur di malam 2. Diazepam 1amp/
hari. Pasien juga mengaku keluarga serta 8jam/IV
tetangganya ingin mencelakainya. Pasien terakhir
Dievaluasi TTV
masuk RSKD tanggal 19 Maret 2018. Setelah di
rumah pasien tidak mau lagi minum obat karena dan gejala EPS.
takut tidak bisa hamil. Riwayat penyakit yang Bila ada gejala
sama dalam keluarga (-), riyawat trauma dan EPS:
kejang (-), Riwayat NAPZA (-).
O: Kontak mata ada dan verbal ada, verbalisasi: 1. Inj.
spontan, lancar dan intonaasi biasa, Afek: Kesan Difenhidramine/1
hostile, Psikomotor: Gelisah, Gangguan persepsi: Amp/8 jam/IM.
Halusinasi auditorik, Arus pikir: Relevan,
Gangguan isi pikir: waham kejar.
A: Skizofrenia
FOLLOW UP
05/04 S: Pasien gelisah semalam, tidak tidur, 1. Lodomer
/2018 berjalan mondar-mandir, pagi ini pasien
inj./12jam/IM
H-2 baru bisa tertidur.
O: Kontak mata ada dan verbal ada, 2. Diazepam
verbalisasi: spontan, lancar dan inj./12jam/IV
intonaasi biasa, Afek: Kesan hostile,
Psikomotor: Gelisah, Gangguan
persepsi: Halusinasi auditorik, Arus
pikir: Relevan, Gangguan isi pikir:
waham kejar.
A: Skizofrenia
FOLLOW UP
06/04 S: Pasien cukup tenang, minta pulang ke rumah. 1. Lodomer
/2018 O: kontak mata dan verbal ada
inj./12jam/IM
H-3 Verbalisasi: spontan, intonasi biasa, lancar.
2. Diazepam
Afek terbatas, gangguan persepsi tidak ada, Gangguan isi
inj./12jam/IV
pikir: waham kejar (pasien yakin suaminya ingin
mencelakai dirinya).
A: Skizofrenia
07/04 S: Pasien gelisah, sering berteriak-berterak, pasien 1. Inj. Lodomer 1 amp/
/2018 mengaku tidak tahan berada di kamarnya karena bau, 12jam/IM
H-4 pasien mengaku dirinya puasa hari ini. 2. Inj. Diazepam 1 amp/
12 jam/IV
O: Kontak ada, gelisah, verbalisasi spontan, lancer,
intonasi biasa, kesan membanjir, afek terbatas, gangguan
persepsi diakui tidak ada, gangguan isi pikir: waham
kejar.
A: Skizofrenia
09/04 S: Pasien tenang, tidur cukup, intake oral baik. 1. Inj. Lodomer 1 amp/
/2018 O: kontak mata dan verbal ada, verbalisasi spontan, 12jam/IM
H-6 lancer, intonasi biasa, afek terbatas, gangguan persepsi 2. Inj. Diazepam 1 amp/
12 jam/IV
dikui tidak ada, arus pikir relevan.
A: Skizofrenia
FOLLOW UP
10/04/ S: Pasien cukup tenang, semalam tidur kurang 1. Inj. Lodomer 1 amp/
2018 karena ada pasien lain yang ribut. 12jam/IM
H-7 O: Kontak mata dan verbal ada, verbalisasi 2. Inj. Diazepam 1 amp/
12 jam/IV
spontan, lancer, intonasi biasa, afek terbatas,
gangguan persepsi dan isi pikir diakui tidak ada.
A: Skizofrenia
11/04/ S: Pasien tenang, cukup tidur semalam, pasien 1. Inj. Lodomer 1 amp/
2018 juga merasa terganggu jika pasien lain ribut. 12jam/IM
H-8 O: kontak mata ada dan verbal ada, Verbalisasi: 2. Inj. Diazepam 1 amp/
12 jam/IV
spontan, lancar, intonasi biasa, afek terbatas,
gangguan persepsi diakui tidak ada, arus pikir
relevan.
A: Skizofrenia
12/04/ S: Pasien tenang, tidur cukup, makan baik. 1. Inj. Loomer 1 amp/
2018 O: kontak mata dan verbal ada, Verbalisasi 12jam/IM
H-9 spontan, lancer, intonasi biasa, afek terbatas, 2. Inj. Diazepam 1 amp/
12 jam/IV
gangguan persepsi dan isi pikir tidak ada.
Pindah ke Ruangan
A: Skizofrenia
Subakut Wanita.
FOLLOW UP
10/04/ S: Pasien cukup tenang, semalam tidur kurang 1. Inj. Lodomer 1 amp/
2018 karena ada pasien lain yang ribut. 12jam/IM
H-7 O: Kontak mata dan verbal ada, verbalisasi 2. Inj. Diazepam 1 amp/
12 jam/IV
spontan, lancer, intonasi biasa, afek terbatas,
gangguan persepsi dan isi pikir diakui tidak ada.
A: Skizofrenia
11/04/ S: Pasien tenang, cukup tidur semalam, pasien 1. Inj. Lodomer 1 amp/
2018 juga merasa terganggu jika pasien lain ribut. 12jam/IM
H-8 O: kontak mata ada dan verbal ada, Verbalisasi: 2. Inj. Diazepam 1 amp/
12 jam/IV
spontan, lancar, intonasi biasa, afek terbatas,
gangguan persepsi diakui tidak ada, arus pikir
relevan.
A: Skizofrenia
12/04/ S: Pasien tenang, tidur cukup, makan baik. 1. Inj. Loomer 1 amp/
2018 O: kontak mata dan verbal ada, Verbalisasi 12jam/IM
H-9 spontan, lancer, intonasi biasa, afek terbatas, 2. Inj. Diazepam 1 amp/
12 jam/IV
gangguan persepsi dan isi pikir tidak ada.
Pindah ke Ruangan
A: Skizofrenia
Subakut Wanita.
DISKUSI
d. Gejala-gejala negatif.
Sebagai tambahan:
o Sebagai tambahan:
b. Halusinasi pembauan, atau pengecapan rasa, atau
bersifat seksual, atau lain-lain perasan tubuh;
halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol;