Anda di halaman 1dari 15

Patofisiologi

Trichomonasis Vaginalis
D
Definisi
• Infeksi spesifik yang disebabkan oleh
protozoa atrial Trichomonas vaginalis pada
tractus genitourinarius perempuan dan laki-
laki
• Infeksinya ditemukan di seluruh dunia dan
organisme dapat ditemukan bila dilakukan
pemeriksaan bahan dengan benar
Sifat Parasit
• Merupakan organisme anaerobik, energi diproduksi melalui
fermentasi gula yang dikenal sebagai hydrogenosome.
• memperoleh makanan melalui osmosis dan fagositosis.
• Berkembang biak melalui binary fision dan inti membelah secara
mitosis dalam waktu 8 -12 jam pada kondisi yang optimum.
• Mati pada suhu 50°C, pada 0°C dapat bertahan sampai 5 hari.
• Masa inkubasi 4 – 28 hari serta pertumbuhannya baik pada pH 4,9
– 7,5.
• Karena bersifat obligat maka sukar untuk hidup di luar kondisi
yang optimalnya (Parija, 2004).
Faktor virulensi
• Cairan protein dan protease yang membantu trofozoi
adhere pada sel epital traktus genitourinaria
• Asam laktat dan asetat di mana akan menurunkan pH
vagina lebih rendah dan sekresi vagina dengan pH
rendah adalah sitotoksik terhadap sel epital
• Enzim cysteine proteases yang menyebabkan aktivitas
haemolitik parasit
Faktor Risiko
• Wanita beresiko lebih tinggi dibandingkan pria
• Berganti-ganti pasangan
• Riwayat dan atau sedang mengalami penyakit menular
seksual
• Tidak menggunakan barier kontrasepsi
Gejala Klinis
Pada wanita
• Sekitar 50- 90% wanita menunjukkan gejala klinis dan seringkali
penderita ini juga menderita penyakit sexual lain sehingga sulit untuk
mengidentifikasi gejala klinis trichomoniasis yang jelas.
• Sekret vaginal digambarkan sebagai cairan berwarna kehijauan/
kekuningan, kadang-kadang berbuih dan berbau busuk.
• Timbulnya gejala pruritus dan keluarnya cairan dari vagina atau vulva
seringkali mendadak
• Gejala sakit perut bagian bawah
• Gejala lain berupa eritema pada vulva
Patofisiologi dan Patogenesis
• Menimbulkan peradangan pada dinding saluran urogenital dengan
cara invasi sampai mencapai jaringan epitel dan subepitel dengan
cara berikatan dengan sel epitel vagina atau uretra melalui
interaksi antara ligan – karbohidrat (mannose and N-acetyl-
glucosamine)
• Parasit memproduksi 2 enzim yaitu N-acetyl glucosaminidase and
-mannosidase enzymes yang fungsinya adalah untuk menghindar
dari fagositosis dan untuk berpindah ke sel berikutnya.
• Parasit ini mensekresi lisosomal hidrolase
segera setelah berikatan dengan sel hospes,
sehingga sel akan lisis. dan menyebabkan lesi
superficial dan sering menginfeksi epital
skuamous
• Sel lisis menyebabkan epitelial desquamasi,
ditambah dengan proses imun selular dan
adanya debris dari parasit akan terjadi
keputihan (fluor albus)
Vaginal discharge
Sekret Purulen
Srawberry cervix
Vaginitis
Penegakkan Diagnosis Trikomoniasis
Vaginalis
Diagnosis berdasarkan keluhan :
keputihan atau fluor albus, rasa panas, dan
gatal pada vulva atau vagina dan adanya sekret
encer, berbusa, berbau tidak sedap dan
bewarna kekuning-kuningan, serta adanya lesi
bekas garukan karena gatal dan hyperemia
pada vagina.
• Diagnosis laboratorium dibuat dengan menemukan parasit
T.vaginalis dibahan sekret vagina, sekret uretra, sekret prostat
dan urin.
• Tes lain: Pemeriksaan umum untuk mendiagnosis
trikomoniasis adalah dengan melihat motilitas trikomonas
pada cairan vagina, PH vagina meningkat, Tes whiff, kultur
(gold standard), Oligonukleotid probe test, pap smear
DAFTAR PUSTAKA
• Sungkar, Saleha. 2011. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Edisi 4.
Jakarta : Badan Penerbit FKUI
• Hobbs M, Seña EC, Swygard H, Schwebke J. Trichomonas vaginalis and
Trichomoniasis. In: KK Holmes, PF Sparling, WE Stamm, P Piot, JN
Wasserheit, L Corey, MS Cohen, DH Watts (editors). Sexually
Transmitted Diseases, 4th edition. New York: McGraw-Hill, 2008, 771-
793.
• Center of Disease Control and Prevention (CDC). Trichomoniasis.
Diunduh pada http://www.cdc.gov/std/trichomonas/stdfact-
trichomoniasis.htm , diakses pada 3 Oktober 2016

Anda mungkin juga menyukai