Rosdiana : 1710029052
Pembimbing: dr. Ahmad Wisnu Wardhana, Sp. A
BB/TB TB/U
(berat menurut (tinggi menurut
tinggi) umur)
Mild 80 – 90 % 90 – 94%
Moderate 70 – 79 % 85 – 89 %
Severe < 70 % <85 %
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA : Etiologi
Pola makan
Faktor sosial
Faktor ekonomi
Faktor infeksi dan penyakit lain.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA : Patogenesis
Perubahan Elektrolit
Terjadi Na dan K, elektrolit lain juga akan berubah seperti fosfat ,
Mg dan Ca.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA : Patogenesis
Sitokin
Pada anak yang malnutrisi berat didapatkan reaksi inflamasi dan
menumpulnya respon febrile.
Gizi buruk Tampak sangat kurus dan atau edema pada < -3 SD
• Marasmus: BB/TB < -3 SD atau <70% dari median,
kedua punggung kaki sampai seluruh
• Kwashiorkor: BB/TB >-3SD , Marasmik-Kwashiorkor: BB/TB <-3SD
tubuh.
• Lingkar lengan tengah atas < 11,5mm
• Edema pada kedua punggung kaki sampai seluruh tubuh
”
• Anak
Gizi tampak
kurang sangat kurus (visible severe
Tampakwasting)
kurus -3 SD - < -2 SD
• Tidak mempunyai jaringan lemak bawah kulit terutama pada kedua bahu,
Gizi baik
lengan, pantat dan paha; tulang iga Tampak
terlihatsehat -2 SD – 2SD
jelas, dengan atau tanpa adanya
edema.
Gizi lebih Tampak gemuk >2 SD
(Kemenkes, Bagan
Tatalaksana Anak Gizi
Buruk Buku II, 2013)
Tanda Hipotermia
Jangan gunakan infus untuk rehidrasi, kecuali pada kasus dehidrasi berat dengan
syok.
Beri ReSoMal, secara oral /NGT, lakukan lebih lambat dibanding jika
melakukan rehidrasi pada anak dengan gizi baik.
• Beri 5 ml/kgBB setiap 30 menit untuk 2 jam pertama
• Setelah 2 jam, berikan ReSoMal 5–10 ml/kgBB/jam berselang-seling
dengan F-75 dengan jumlah yang sama, setiap jam selama 4-10 jam.
Jika anak tidak mengonsumsi makanan terapi pra-campuran, berikan yang berikut
ini, nutrisi mikro setiap hari selama minimal 2 minggu:
• Asam folat 5 mg pada hari 1; lalu 1 mg setiap hari
• Sirup multivitamin 5 ml
• Zinc 2 mg/kg/hari
• Tembaga 0,3 mg/kg /hari
• Ferosulfat 3 mg/kgBB/hari setelah BB naik (mulai fase rehabilitasi)
Pemberian makanan awal (Initial Refeeding)
frekuensi setiap 2-3 jam dalam jumlah sedikit tetapi sering dan rendah
osmolaritas maupun rendah laktosa
Pemberian makan melalui NGT jika anak makan ≤ 80% dari jumlah yang
ditawarkan dua feed berturut-turut
• Kalori 100 kkal/kg/hari, Protein 1-1,5 g/kg/hari
Cairan 130 ml/kg/hari atau 100 ml/kg/hari jika anak mengalami edema
berat
Selain itu, jika masih mendapat ASI, lanjutkan, tetapi pastikan jumlah F-
75 yang ditentukan diberikan
Tumbuh Kejar (catch- up growth)
Lakukan transisi secara bertahap dari (F-75) ke formula tumbuh-kejar (F-100) (fase transisi):
Ganti F 75 F 100. Beri F-100 sejumlah yang sama dengan F-75 selama 2 hari berturutan.
Naikkan jumlah F-100 sebanyak 10 ml setiap kali pemberian sampai anak tidak mampu
menghabiskan atau tersisa sedikit.
Setelah transisi bertahap, beri anak: makan yang sering dengan jumlah tidak terbatas
Energi: 150-220(sesuai kemampuan
kkal/kgBB/hari, anak)4-6 g/kgBB/hari.
Protein:
Bila masih ASI, lanjutkan tetapi pastikan sudah mendapat F-100 sesuai kebutuhan
• Kasih sayang
• Ciptakan lingkungan yang menyenangkan
• Lakukan terapi bermain terstruktur selama 15 – 30 menit/hari
• Rencanakan aktifitas fisik segera setelah sembuh
• Tingkatkan keterlibatan ibu (memberi makan, memandikan,
bermain dsb)
Pemulangan dan Tindak Lanjut
ANEMIA BERAT
Pada anak gizi buruk, transfusi harus diberikan secara
lebih lambat dan dalam volume lebih kecil dibanding
anak sehat. Beri:
Whole Blood, 10 ml/kgBB secara
lambat selama 3 jam,
Furosemid, 1 mg/kg IV pada saat
transfusi dimulai.
Lesi Kulit pada Kwashiorkor