Anda di halaman 1dari 15

SOLUSIO PLASENTA

Nama Anggota : Kelompok 1


1. Agung Samsu A.
2. Chrytin I.
3. Daryanto
4. Dewi Marlena
5. Endang Retno
6. M. Jamil
7. Tety S.
8. Trinindya Agi S.
Pengertian
Pengertian
Etiologi

Patofis
Solutio Plasenta adalah lepasnya plasenta dengan implantasi normal sebelum
Klasifikasi waktunya pada kehamilan yang berusia di atas 28 minggu. (Arif Mansjoer.
Kapita Selekta edisi 3 jilid 1, Media Aeskulapius. 2001).
Manifestasi
Solutio Plasenta adalah pelepasan sebagian atau seluruh plasenta yang

Pem. Penunjang normal implantasinya antara minggu 22 dan lahirnya anak. (Obstetri dan
Ginekologi, FKU Padjadjaran Bandung, 1984).
Komplikasi
Jadi solution plasenta adalah terlepasnya plasenta yang letaknya normal pada

Penatalaksanaan korpus uteri sebelum janin lahir, dengan masa kehamilan 22 minggu sampai 28
minggu / berat janin di atas 500 gr.
Askep
Pengertian
Etiologi
Etiologi

Patofis
1. Hipertensi dalam kehamilan (penyakit hipertensi menahun, preeklamsia,
Klasifikasi eklamsia).
2. Multiparitas, umur ibu yang tua.
Manifestasi
3. Tali pusat pendek.
Pem. Penunjang 4. Uterus yang tiba-tiba mengecil (hidramnion, gemelli anak ke-2).
5. Tekanan pada vena cava inferior.
Komplikasi
6. Defisiensi gizi, defisiensi asam folat.
Penatalaksanaan 7. Trauma

Askep
Pengertian
Patofisiologi
Etiologi

Patofis

– Terjadinya solusio plasenta dipicu oleh perdarahan ke dalam desidua basalis yang
Klasifikasi
kemudian terbelah dan meningkatkan lapisan tipis yang melekat pada mometrium
sehingga terbentuk hematoma desidual yang menyebabkan pelepasan, kompresi dan
Manifestasi
akhirnya penghancuran plasenta yang berdekatan dengan bagian tersebut.
– Ruptur pembuluh arteri spiralis desidua menyebabkan hematoma retro plasenta
Pem. Penunjang
yang akan memutuskan lebih banyak pembuluh darah, hingga pelepasan plasenta
makin luas dan mencapai tepi plasenta, karena uterus tetap berdistensi dengan
Komplikasi
adanya janin, uterus tidak mampu berkontraksi optimal untuk menekan pembuluh
darah tersebut. Selanjutnya darah yang mengalir keluar dapat melepaskan selaput
Penatalaksanaan
ketuban.

Askep
Pengertian
Klasifikasi
Etiologi

Patofis

– Plasenta yang terlepas semuanya disebut Solutio Plasenta Totalis. Plasenta yang
Klasifikasi
terlepas sebagian disebut Solutio Plasenta Parsial. Plasenta yang terlepas hanya
sebagian kecil pinggir plasenta disebut Ruptura Sinus Marginalis
Manifestasi

Pem. Penunjang

Komplikasi

Penatalaksanaan

Askep
Pengertian
Manifestasi Klinis
Etiologi

Patofis

– Perdarahan biasanya pada trimester ketiga, perdarahan pervaginan berwarna


Klasifikasi
kehitam-hitaman yang sedikit sekali dan tanpa rasa nyeri sampai dengan yang
disertai nyeri perut, uterus tegang perdarahan pervaginan yang banyak, syok dan
Manifestasi
kematian janin intra uterin.

Pem. Penunjang – Tanda vital dapat normal sampai menunjukkan tanda syok.
– Nyeri tekan uterus dan tegang, bagian-bagian janin yang sukar dinilai, denyut
Komplikasi jantung janin sulit dinilai / tidak ada, air ketuban berwarna kemerahan karena
tercampur darah.
Penatalaksanaan

Askep
Pengertian
Pemeriksaan Penunjang
Etiologi

Patofis

– Pemeriksaan laboratorium darah : hemoglobin, hemotokrit, trombosit, waktu


Klasifikasi
protombin, waktu pembekuan, waktu tromboplastin, parsial, kadar fibrinogen,
dan elektrolit plasma.
Manifestasi
– Cardiotokografi untuk menilai kesejahteraan janin.

Pem. Penunjang
– USG untuk menilai letak plasenta, usia gestasi dan keadaan janin.

Komplikasi

Penatalaksanaan

Askep
Pengertian
Komplikasi
Etiologi

Patofis

1. Langsung (immediate)
Klasifikasi
– Perdarahan

Manifestasi – Infeksi
– Emboli dan syok abtetrik.
Pem. Penunjang 2. Tidak langsung (delayed)
– Couvelair uterus, sehinga kontraksi tak baik, menyebabkan perdarahan post partum.
Komplikasi
– Hipofibrinogenamia dengan perdarahan post partum.
– Nikrosis korteks neralis, menyebabkan anuria dan uremia
Penatalaksanaan
– Kerusakan-kerusakan organ seperti hati, hipofisis.
Askep
Pengertian
Penatalaksanaan
Etiologi

Patofis

– Harus dilakukan di rumah sakit dengan fasilitas operasi.


Klasifikasi
– Sebelum dirujuk , anjurkan pasien untuk tirah baring total dengan menghadap ke kiri, tidak
melakukan senggama , menghindari peningkatan tekanan rongga perut.
Manifestasi – Pasang infus cairan Nacl fisiologi . Bila tidak memungkinkan . berikan cairan peroral.
– Pantau tekanan darah & frekuensi nadi tiap 15 menit untuk mendeteksi adanya hipotensi / syk
Pem. Penunjang akibat perdarahan . pantau pula BJJ & pergerakan janin.
– Bila terdapat renjatan , segera lakukan resusitasi cairan dan tranfusi darah, bila tidak teratasi,
Komplikasi upayakan penyelamatan optimal . bila teratasi perhatikan keadaan janin.
– Setelah renjatan diatasi pertimbangkan seksio sesarea bila janin masih hidup atau persalinan
Penatalaksanaan pervaginam diperkirakan akan berlangsung lama, bila renjatan tidak dapat diatasi , upayakan
tindakan penyelamatan optimal.
Askep
Pengkajian

Pengkajian
1. Biodata (Identitas Pasien, dll.)
2. Keluhan Utama
Diagnosa – Pasien mengatakan perdarahan yang disertai nyeri
– Rahim keras seperti papan dan nyeri tekan karena isi rahim bertambah
dengan dorongan yang berkumpul dibelakang plasenta, sehingga rahim
tegang.
Intervensi – Perdarahan yang berulang-ulang.
3. Pemeriksaan fisik
4. Pemeriksaan penunjang
Diagnosa Keperawatan

Pengkajian
– Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan perdarahan ditandai dengan
conjungtiva anemis, acral dingin, Hb turun, muka pucat & lemas.
– Resiko tinggi terjadinya letal distress berhubungan dengan perfusi darah ke
Diagnosa plasenta berkurang.
– Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus di tandai
terjadi distress / pengerasan uterus, nyeri tekan uterus.
– Gangguan psikologi ( cemas ) berhubungan dengan keadaan yang dialami.
Intervensi
– Potensial terjadinya hypovolemik syok berhubungan dengan perdarahan.
– Kurang pengetahuan klien tentang keadaan patologi yang dialaminya berhubungan
dengan kurangnya informasi.
Intervensi

Pengkajian
– Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan perdarahan ditandai dengan
conjunctiva anemis, acrar dingin, Hb turun, muka pucat, lemas.
Intervensi :
Diagnosa
1. Monitor tanda-tanda vital
2. Kaji tingkat perdarahan setiap 15 – 30 menit
3. Catat intake dan output
Intervensi
4. Kolaborasi pemberian cairan infus
5. Kolaborasi pemberian tranfusi darah bila Hb rendah
Intervensi

Pengkajian
– Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan kontraksi uteres ditandai
terjadi distrensi uterus, nyeri tekan uterus.
Intervensi :
Diagnosa
1. Kaji tingkat nyeri
2. Bantu dan ajarkan tindakan untuk mengurangi rasa nyeri
3. Memberikan posisi yang nyaman
Intervensi
4. Berikan masage pada perut dan penekanan pada punggung
Intervensi

Pengkajian
– Potensial terjadinya hypovolemik syok berhubungan dengan perdarahan
Intervensi :
Diagnosa 1. Kaji perdarahan setiap 15 – 30 menit
2. Monitor tekanan darah, nadi, pernafasan setiap 15 menit, bila normal
observasi dilakukan setiap 30 menit.
3. Awasi adanya tanda-tanda syok, pucat, menguap terus keringat dingin,
Intervensi kepala pusing.
4. Kaji konsistensi abdomen dan tinggi fundur uteri.
5. Berikan cairan sesuai dengan program terapi
Matur tengkiyu ^_^

Anda mungkin juga menyukai