Anda di halaman 1dari 26

PENYAKIT INFEKSI KULIT PADA

MORBUS HANSEN
Rizka Novianti Rosyadi
102013218
SKENARIO 2

Laki-laki usia 40 tahun datang ke poliklinik dengan


keluhan berupa bercak putih pada lengan kiri sejak 1
bulan. Tidak ada rasa gatal.
IDENTIFIKASI ISTILAH

Tidak ada
RUMUSAN MASALAH

 Laki-laki usia 40 tahun datang ke poliklinik


dengan keluhan berupa bercak putih pada
lengan kiri sejak 1 bulan
MIND MAP
Pemeriksaan anamnesis
Penunjang
Pemeriksaan
fisik
Prognosis

Komplikasi Rumusan Masalah Diagnosis

Etiologi
Pengobatan

Gejala klinis Epidemiologi Patofisiologi


1. Identitas pasien
- Laki-laki 40 tahun

2. Keluhan Utama
- bercak putih pada lengan kiri sejak 1
Anamnesis bulan.

3. Riwayat penyakit sekarang

4. Riwayat penyakit dahulu

5. Riwayat penyakit keluarga

6. Riwayat obat
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum,  Compos mentis,


Kesadaran
sakit ringan
Tanda-tanda  TTV: normal
vital
 Makula
Pemeriksaan hipopigmentasi (+)
fisik kulit
 Anestesi (+)
Pemeriksaan
saraf tepi
Pemeriksaan
anestesi
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Bakterioskopik

Serologi

Histopatologik
DIAGNOSIS BANDING
Vitiligo:
• makula putih berbatas tegas
• mengenai sel melanosit
• bg.ekstensor tu bg.atas jari
• bilateral dan simetris

Ptisiasi Versicolor:
• oleh malaisae furfur
• 2 faktor ekso dan endo
• gatal ringan
• mikroskopik: sphageti and meatball
MORBUS HANSEN

 Sinonim: LEPRA = MORBUS HANSEN

 Definisi:
 Peny inf kronik
 Disebabkan : Mycobacterium leprae
 Saraf perifer, kulit, mukosa tr. resp atas
 organ lain, kec : saraf pusat
ETIOLOGI

 Mycobacterium
leprae
 Tahan asam,
batang gram +
 Globus atau
tersebar satu-satu
 Obligat intraseluler
EPIDEMIOLOGI
PATOGENESIS

 Kontak MB (+) melalui:


- kontak langsung erat dan lama
- droplet infection
- tempat tidur, pakaian, dll
- melalui gigitan serangga
 Ketidakseimbangan derajat infeksi dengan
derajat penyakit
 Penyakit imunologik
KLASIFIKASI

 Ridley & Jopling: TT, BT, BB, BL dan LL

 Madrid: Tuberkuloid, Borderline, Lepromatosa

 WHO: Pausibasiler ~ sedikit basil : TT, BT, I


Multibasiler ~ banyak basil : BB, BL, LL
 Tipe TT & LL tipe polar
yg tdk berubah
 Tipe BB
-Tipe tengah,tdk
stabil,permukaan
berkilat
-Batas kurng jelas,lesi
bervariasi(ukuran,
bentuk & distribusi
-Khas lesi:makula
hipopigmentasi
Tipe BT
 Peralihan ke TT
 Berupa
makula/plakat dgn
lesi satelit di
pinggirnya
 Lesi 1/bbrpa
 Hipopigmentasi,
kering, skuama tdk
jls, ad g3 saraf
ringan
Tipe BL
 Tipe peralihan ke LL
 Awalny bbrpa makula
 Bentuk brvarias,cept
mnyebr di sertai papel
dan nodus yg tegas dan
distribus simetris
 Tanda kerusakan saraf
sprti g3
sensibilitas,kurangny
keringt,ggurny
rambut>cpt muncul dri
tipe LL
MANIFESTASI KLINIS

A. Efloresensi Kulit
makula, papula, nodula
infiltrat – ulkus

 Makula hipopigmentasi yang khas 5A


MANIFESTASI KLINIS

B. KERUSAKAN SARAF

Sensoris Motoris Otonom

Anastesi paresis/paralisis kulit kering


PENATALAKSANAAN

Non Medika Medika


Mentosa Mentosa

Terapi
Dapson
psikologik

Rifampisin

Klofazimin
(lamprene)
KOMPLIKASI
 Trauma dan infeksi kronik sekunder dapat menyebabkan hilangnya jari-jari
ataupun ekstremitas bagian distal, dan juga sering terjadi kebutaan.
Fenomena Lucio, yang ditandai oleh arthritis, terbatas pada pasien
penyakit lepramatosa difus, infiltrative, dan non-noduler. Kasus klinis yang
berat menyerupai bentuk lain vaskulitis nekrotikans dan menyebabkan
tinggi angka mortalitas. Amyloidosis sekunder merupakan penyakit pada
penyakit lepramatosa berat, terutama pada eritema nodusum leprosum
kronik.
PROGNOSIS

 Dengan adanya obat-obatan kombinasi,


pengobatan menjadi lebih sederhana dan
lebih singkat, serta prognosis menjadi lebih
baik. Jika sudah ada ulkus dan kontraktur
kronik, maka prognosis kurang baik.
KESIMPULAN

Morbus Hansen merupakan penyakit yang


dapat menyerang organ apa saja. Gejala klinis
dapat berupa kelainan saraf tepi (kerusakaan
dapat bersifat sensorik, motorik, dan
autonomik). Morbus Hansen jika didiagnosis
dini dan pengobatan tepat dan segera
menghasilkan prognosis baik.

Anda mungkin juga menyukai