Anda di halaman 1dari 22

DYNAMICS

INTRODUCTION TO DYNAMICS

Dr. Achmad Widodo / Ir. Sugiyanto DEA


Mechanical Engineering Department
Diponegoro University
Mechanical E ngineering Dept. -1- Diponegoro University
Referensi dan komponen
penilaian

Referensi Engineering Mechanics DYNAMICS by J.L. Meriam &


L.G.Kraige

Penilaian Tugas 30 % salah satu kosong E

Mid Semester 30%

Ujian 40 %

Mechanical E ngineering Dept. -2- Diponegoro University


INTRODUCTION TO DYNAMICS

MEKANIKA
GAYA getaran, stabilitas
dan kekuatan
struktur, robot,
a. DIAM roket dan
FISIKA BENDA pesawat ruang
b. BERGERAK
angkasa,
pengendalian
otomatis, aliran
fluida

MATEMATIKA

Mechanical E ngineering Dept. -3- Diponegoro University


INTRODUCTION TO DYNAMICS
A. SEIMBANG
GAYA BENDA
B. TAK SEIMBANG

PENGARUH LUAR STATIKA


SEIMBANG
MEKANIKA KEKUATAN
PENGARUH DALAM
F  0 MATERIAL

M  0
KINEMATIKA
TAK SEIMBANG DINAMIKA


KINETIKA
F 0

M  0
Membahas gerakan benda-benda
karena bekerjanya gaya

Mechanical E ngineering Dept. -4- Diponegoro University


INTRODUCTION TO DYNAMICS

ukuran kuantitatif 1. Kedudukan : relatif


inersia atau hambat thd sistem acuan yg
MASSA an untuk mengubah diukur linier & sudut
gerak benda 2. Kerangka acuan
Mekanika Newton :
daerah geometri yg sistem acuan primer
atau acuan astrono
RUANG ditempati benda
BENDA mic (sumbu tidak
benda melakukan translasi
atau rotasi dalam
kerja vector dari
ruang)
GAYA benda satu ke
benda yang lain

MODEL ukuran urutan besaran mutlak dalam


WAKTU
kejadian mekanika Newton

BENDA TEGAR adalah benda yang perubahan bentuk-


nya terhadap ukuran keseluruhan benda atau terhadap
perubahan kedudukan benda secara keseluruhan di-
PARTIKEL adalah benda yang abaikan
dimensinya dapat diabaikan

Mechanical E ngineering Dept. -5- Diponegoro University


NEWTON’S LAWS

Hukum I : Sebuah partikel akan tetap diam atau terus bergerak dalam sebuah
garis lurus dengan kecepatan tetap jika tidak ada gaya tak-seimbang yang
bekerja padanya

Hukum II : Percepatan sebuah partikel adalah sebanding dengan gaya resultan


yang bekerja padanya dan searah dengan gaya tersebut
Hukum III : Gaya-gaya aksi dan reaksi antara benda-benda yang berinteraksi
memiliki besar yang sama, berlawanan arah dan segaris
Hukum II merupakan dasar bagi sebagian besar analisis dinamika. Secara
matematis dapat dituliskan :

Fma (1.1)

F adalah vektor gaya


a adalah vector percepatan yang dihasilkan dan diukur dalam kerangka
acuan yang tidak memiliki percepatan. Arah vector a adalah sama
dengan arah vector gaya F

Mechanical E ngineering Dept. -6- Diponegoro University


UNITS = SATUAN

Mekanika berkaitan dengan empat besaran dasar yaitu panjang, massa, gaya
dan waktu
System satuan

Satuan International (SI) Satuan Amerika


massa (kg), panjang (m) dan waktu panjang (ft), waktu (s) dan gaya (lb)
(s) dipilih sebagai satuan pokok. dipilih sebagai satuan pokok. Massa
Gaya (N) diturunkan dari ketiga (slug) diturunkan dari persamaan
satuan pokok berdasarkan hukum hukum Newton Kedua
Newton Kedua
Gaya (lb) = massa (slug) x Percepatan (ft/s2)
Gaya (N) = massa (kg) x Percepatan (m/s2) Slug = lb . s2/ft
N = kg . m/s2
Satu Newton adalah gaya yang dibutuhkan
satu slug adalah massa yang memiliki
untuk memberikan percepatan sebesar sat percepatan sebesar satu foot per
u meter per detik kuadrat pada sebuah mas detik kuadrat jika gaya satu pound
sa sebesar satu kilogram bekerja pada massa tersebut

Mechanical E ngineering Dept. -7- Diponegoro University


STANDARD SATUAN

Satu Kilogram didefinisikan sebagai massa suatu silinder platinum-iridium


tertentu yang disimpan di International Bureau of Weight and Mesures di Paris

Satu meter didefinisikan sebagai 1.650.763,73 kali panjang gelombang radiasi


tertentu atom Krypton-86

Satu detik didefinisikan sebagai 9.192.631.770 kali periode radiasi dalam


keadaan tertentu dari atom Cesium-133

Percepatan gravitasi g adalah nilai percepatan gravitasi pada permukaan


laut dan garis lintang 450. Dalam kedua system satuan tersebut nesarnya
adalah :

Satuan SI g = 9,80665 m/s2


Satuan AS g = 32,1740 ft/s2

Mechanical E ngineering Dept. -8- Diponegoro University


SATUAN POKOK DAN SATUAN TURUNAN

No Besaran Satuan Simbul


A Satuan Pokok
1 Panjang Meter M
2 Massa Kilogram kg
3 Waktu Secon s
B Satuan Turunan
1 Kecepatan linier Meter/secon m/s
2 Kecepatan sudut Radian/secon rad/s
3 Percepatan linier Meter/secon2 m/s2
4 Percepatan sudut Radian/secon2 rad/s2
5 Gaya Newton N = kg·m/s2
6 Momen gaya Newton-meter N·m
7 Momen inertia luas Meter4 m4

Mechanical E ngineering Dept. -9- Diponegoro University


GRAVITASI

Hukum Newton mengenai gravitasi didasarkan pada gaya tarik menarik antara
dua benda, yaitu :

m1m2
F G 2 (1.2)
F : gaya tarik menarik antara dua partikel
r G : konstanta universal yang disebut konstanta

Tarikan gravitasi bumi pada sebuah benda disebut berat benda. Gaya ini ada
pada benda baik dalam keadaan diam maupun bergerak

W mamg (1.3) W adalah berat benda (N)


g adalah percepatan gravitasi bumi (m/s2)
dari pers (1.2) dan (1.3) didapat
m me G me
F W G 2 mg g 2 (1.4)
r r
berdasarkan data-data yang ada yaitu jari-jari bumi R = 6,371 106 m dan massa
bumi me = 5,976 1024 kg, sedangkan r adalah jarak benda dari pusat bumi yang
tidak berputar
Mechanical E ngineering Dept. - 10 - Diponegoro University
GRAVITASI

Harga percepatan gravitasi yg akurat harus memperhitungkan kenyataan bahwa


bumi adalah bola berputar. Dengan ketelitian yang tinggi harga percepatan
gravitasi ini dapat dihitung berdasarkan Rumus Gravitasi International 1980 :


g  9 ,780327 1  0 ,005279 sin2   0 ,000023sin4        (1.5)

Dimana γ adalah garis


lintang. Sedangkan
percepatan gravitasi
relative terhadap bumi
yang tidak berputar
dapat dihitung
berdasarkan rumus
(1.5) ditambah
3,382 10-2 cos2γ.

Mechanical E ngineering Dept. - 11 - Diponegoro University


GRAVITASI

Harga standard yang dipakai secara international untuk percepatan gravitasi


relative terhadap putaran bumi pada muka laut dan garis lintang 450 adalah
9,80665 m/s2 atau 32,1740 ft/s2.
Dengan mengabaikan beda antara percepatan gravitasi mutlak dengan nisbi
dan perbedaan tempat, untuk muka laut dipakai harga sebesar 9,81 m/s2
atau 32,2 ft/s2
Pengaruh tinggi terhadap harga g dapat ditentukan dengan persamaan sebagai
berikut

2 g : percepatan gravitasi mutlak pada tinggi h


R
g  g0 go : percepatan gravitasi mutlak pada muka laut
R  h 2 (1.6) R : jari-jari bumi
h : tinggi diukur dari muka laut

Mechanical E ngineering Dept. - 12 - Diponegoro University


DIMENSI

Suatu dimensi tertentu, misal panjang, dapat dinyatakan dalam bermacam-


macam satuan (milimeter, meter atau kilometre)
Sebuah persamaan harus memiliki keseragaman dimensi
Kita gunakan symbol : Panjang = L Massa = M Waktu = T Gaya = F
Gaya memiliki dimensi massa kali percepatan. Sedangkan
percepatan memiliki dimensi panjang dibagi waktu kuadrat. F = M L/T2
Sehingga diperoleh :
Selanjutnya kita gunakan untuk memeriksa hubungan sebuah
massa m yang dikenai sebuah gaya F dari keadaan diam
sampai sejauh x memiliki kecepatan sebesar v, yaitu
Fx  21 mv 2
Tanpa memperhatikan konstanta ½ kita substitusikan symbol L, M dan T akan

MLT L  M  LT 


memberikan
2 1 2

Teori dimensi ini adalah sangat berguna untuk memeriksa keseragaman dimensi
dari hubungan fisik yang diturunkan, tetapi ini saja tidak cukup karena koefisien
tak berdimensi tak dapat diperiksa dengan cara ini

Mechanical E ngineering Dept. - 13 - Diponegoro University


DISKRIPSI PERSOALAN DINAMIKA

memungkinkan
pengertian dan penggambaran melakukan
D
STUDI berbagai besaran yg terlibat di Sehingga peramalan
I dalam gerakan benda
N prilaku dinamik
A dua kondisi Kita harus memahami bahwa pe-
M yang harus rumusan matematik suatu persoal
I diperhatikan Sehingga
an fisik menunjukkan penggambar
ADA
K yaitu kondisi an yg terbatas dan ideal, atau de-
A fisik dan ngan kata lain hanya sebagai
matematik sebuah model matematik

Dalam pembuatan model matematik diperlukan pendekatan-pendekatan tertentu.


Pendekatan-pendekatan ini bisa dari segi matematiknya maupun dari segi fisik-
nya. Hal ini tergantung dari keterangan apa yang dikehendaki dan pada keteliti-
an yang diperlukan. Karena itu setiap penyelesaian persoalan harus berjalan de
ngan urutan langkah yang logis dari hipotesis sampai pada kesimpulan

Mechanical E ngineering Dept. - 14 - Diponegoro University


DISKRIPSI PERSOALAN DINAMIKA

a. Data yang diketahui


Bagian-bagian yg harus b. Hasil yang diinginkan
disertakan dalam setiap
c. Gambar-gambar yang diperlukan
penyelesaian persoalan
d. Perhitungan-perhitungan
dinamika e. Jawaban dan kesimpulan

hanya didasarkan pada beberapa konsep dan prinsip dasar


dengan mengembangkan pada beberapa variasi keadaan.
D
I
N Sangat diperlukan pengalaman dalam memecahkan persoalan
POKOK dinamika dari keadaan yang sederhana meningkat ke variasi
A BAHASAN
keadaan yang semakin bertambah
M
I
K Dengan demikian tidak cukup kita hanya membaca pemecahan
A persoalan yang telah dilakukan

Mechanical E ngineering Dept. - 15 - Diponegoro University


DISKRIPSI PERSOALAN DINAMIKA

D Kita harus mendefinisikan secara jelas


I system yang dimaksud
N Hubungan antara
gaya-gaya dan gerakan
A
M Dengan membuat diagram-benda-bebas
I
K
A Pengaruh dari system lainnya terhadap
system yang dianalisa dinyatakan oleh
vektor-vektor yang mewakili gaya yang
dikenakan pada system yang dianalisa

AA
A
Dari sistem menjadi DBB

Mechanical E ngineering Dept. - 16 - Diponegoro University


CONTOH SOAL
Soal no 1 (soal 1/1 Meriam terbitan ERLANGGA)
Tentukan berat seseorang dalam Newton yang massanya 85 kg. Disamping itu,
ubah berat orang tadi dalam pound dan hitung massanya dalam lb-sek2/ft atau
slug
Penyelesaian a. Diketahui (data yang diketahui) : Massa = 85 kg
b. Ditanyakan (hasil yang diinginkan)
1). Berat W dalam Newton
2). Berat W dalam pound
3). Massa m dalam slug
c. Perhitungan-perhitungan
1). W = m g = 85 x 9,81 = 833,85 N ≈ 834 N
834
2). W  834 N  lb  187,4916 lb  187,5 lb
4,4482
2
3). m  W 187,5 lb lb - s
 2
 5,823  5,823 slug
g 32,2 ft/s ft
d. Jawaban
W = 834 N , W = 187,5 pound , m = 5,823 slug

Mechanical E ngineering Dept. - 17 - Diponegoro University


CONTOH SOAL
Soal no 2 (soal 1/2 Meriam terbitan ERLANGGA)
Di atas kutub utara, pada tinggi h berapa, berat sebuah benda berkurang
separuh beratnya di muka bumi? Misalkan bumi bulat dengan jejari R dan
nyatakan h dalam R
Penyelesaian a. Diketahui (data yang diketahui)
Berat benda berkurang separuh beratnya di muka bumi.
Jari-jari bumi = R
b. Ditanyakan (hasil yang diinginkan)
Tinggi h sebagai fungsi R
c. Diagram Benda Bebas (gambar-gambar yg diperlukan)
Tanpa menggunakan gambar bisa diselesaikan karena
sudah merupakan pernyataan matematik

d. Perhitungan-perhitungan
Berat di muka bumi W = m g

Berat pada tinggi h adalah Wh  m g h  1


2
mg

Mechanical E ngineering Dept. - 18 - Diponegoro University


CONTOH SOAL

2
R
Jadi : gh  1 g g  1 g
2
R  h  2 2

2 2 2 2 2
2 R  R  2 Rh  h h  2 Rh  R  0
Selanjutnya  b  b 2  4 ac
h1,2 
2a
 R  4R2  4R2
h1,2 
 
2
h1  2 1 R
h1,2   R  R 2

h2   1  2 R 
e. Jawaban
Jadi tinggi h  2  1R
Mechanical E ngineering Dept. - 19 - Diponegoro University
CONTOH SOAL
Soal no 3 (soal 1/3 Meriam terbitan ERLANGGA)
Pesawat ulang alik (space shuttle) sedang berada dalam orbit lingkaran pada
tinggi 250 kilometer. Hitunglah harga g mutlak pada tinggi itu dan tentukan
berat seorang penumpang di pesawat tersebut, yang bila berdiri di muka bumi
pada garis lintang 450 adalah 880 N. Apakah istilah ‘g-nol’ dan ‘tanpa berat’ yg
kadang-kadang dipakai untuk menggambarkan keadaan dalam pesawat ruang
angkasa yang mengorbit benar dalam pengertian mutlaknya?
Penyelesaian
a. Diketahui (data yang diketahui)
Orbit lingkaran dengan ketinggian h = 250 km.
Berat seorang penumpang di γ = 450 adalah W = 880 N
b. Ditanyakan (hasil yang diinginkan)
1). Harga g mutlak pada tinggi itu
2). Berat W seorang penumpang di pesawat
3). Istilah ‘g-nol’ dan ‘tanpa berat’
c. Diagram Benda Bebas (gambar-gambar yg diperlukan)
Tanpa menggunakan gambar bisa diselesaikan karena sudah
merupakan pernyataan matematik

Mechanical E ngineering Dept. - 20 - Diponegoro University


CONTOH SOAL

d. Perhitungan-perhitungan
1). Harga g dihitung berdasarkan persamaan (1.4) dengan mengganti
r=R+h
G = 6,673 10-11 m3/(kg.s2)
G me R = 6,371 106 m
g
R  h2 me = 5,976 1024 kg
h = 250 km

g
6 ,673 10 5,976
 11
10 24 
 9 ,10 m/s2
Jadi :
6371  250 10002

2. Berat W seorang penumpang di persawat dihitung dengan persamaan


W = 880 N pada g = 9,80665 m/s2
W mg W 880
m   89 ,74 kg
g 9 ,80665
Jadi : W = m g = 89,74 x 9,10 = 816 N
3. Istilah ‘g-nol’ dan ‘tanpa berat’ secara definisi kurang tepat, namun
sering digunakan untuk memudahkan pengertian

Mechanical E ngineering Dept. - 21 - Diponegoro University


CONTOH SOAL

SELAMAT MENCOBA
SOAL-SOAL YANG LAINNYA
hanya didasarkan pada beberapa konsep dan prinsip dasar
dengan mengembangkan pada beberapa variasi keadaan.

D
I Sangat diperlukan pengalaman dalam memecahkan persoalan
N dinamika dari keadaan yang sederhana meningkat ke variasi
POKOK
A BAHASAN keadaan yang semakin bertambah
M
I
K Dengan demikian tidak cukup kita hanya membaca pemecahan
A persoalan yang telah dilakukan

Mechanical E ngineering Dept. - 22 - Diponegoro University

Anda mungkin juga menyukai