Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 4

IJTIHAD
“ijtihad”

Oleh:
1. Astri Reformasari (1617031060 )
2. Ria Monarika (1617031096 )
3. Restika Anggun (1617031087 )
4. Yeni Marlina (1617031083)
1. PENGERTIAN IJTIHAD

Menurut Istilah

Menurut Bahasa

Menurut Para Ahli


2. Fungsi Ijtihad

 Terciptanya suatu keputusan bersama antara para


ulama dan ahli agama (yang berwenang).

 Tersepakatinya suatu keputusan dari hasil ijtihad


yang tidak bertentangan dengan Al Qur’an dan
Hadist.

 Dapat ditetapkannya hukum terhadap sesuatu


persoalan Ijtihadiyah atas pertimbangan
kegunaan dan kemanfaatan yang sesuai dengan
tujuan syari’at berdasarkan prinsip-prinsip umum
ajaran Islam.
3. Dasar Ijtihad
Sesungguhnya kami telah menurunkan Kitab
kepadamu dengan membawa kebenaran,
supaya kamu mengadili antara manusia dengan
apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan
janganlah kamu menjadi penantang (orang yang
tidak bersalah), karena (membela) orang-orang
yang berkhianat. (Q.S. an-Nisa [4]:105)
‫اذاحكمالحاكمفاجتهدفاصابفلهاجرانواذاحكمفاجتهدثماخطأفلهاجر‬
‫واحد‬.

Artinya:
apabila seorang hakim menetapkan hukum
dengan berijtihad, kemudian benar maka ia
mendapatkan dua pahala. Akan tetapi, jika
ia menetapkan hukum dalam ijtihad itu
salah maka ia mendapatkan satu pahala.
(Muslim,II, t.th:62).
3. Syarat Mujtahid
Memiliki pengetahuan yang luas
dan mendalam.

Memiliki pemahaman mendalam


tentang bahas Arab, ilmu tafsir,
usul fiqh, dan tarikh (sejarah).

Mengenal cara meng-istinbat-kan


(perumusan) hukum dan
melakukan qiyas.

Memiliki akhlaqul qarimah.


 .
4. Hukum Ijtihad
Ulama berpendapat bahwa jika seorang
muslim dihadapkan pada suatu
peristiwa, atau ditanya tentang suatu
masalah yang berkaitan dengan hukum
syara’ , maka hukum ijtihad bagi orang
tersebut bisa wajib ‘ain, wajib
kifayah,sunah, atau haram, tergantung
pula kapasitas orang tersebut.
1. Wajib ‘ain

Hukum Ijtihad
2. Wajib Kifayah

3. Sunnah

4. Haram
IJMA
5. Metode
Ijtihad QIYAS

ISTIHSAN

ISTISHAB

Maslahah
Murshalah

URF
1. IJMA
Berunding, Berdiskusi

2. QIYAS
mencari persamaan dengan
hukum yang ada (Al-Quran
dan hadits).
3. ISTIHSAN
meninggalkan dalil, mengambil ruksah
dengan hukum sebaliknya

4. ISTISHAB
melanjutkan berlakunya hukum
yang telah ada
5. MASLAHAH MURSHALAH

melalui berbagai pertimbangan yang


menyangkut kepentingan umat

6. URF

adat istiadat.
TERIMAKASIH

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai