Anda di halaman 1dari 32

Bed Site Teaching

Ulfa Rahmadanti Setiawan


12100116243

Preseptor : dr. Yoyoh Yusroh, dr.,Sp.A

ILMU KESEHATAN ANAK


RSUD AL-IHSAN
2017
IDENTITAS PASIEN
• Nama Lengkap : An. SF
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Tanggal Lahir : 1 Februari 2012
• Umur : 5 Tahun 6 Bulan 10 hari
• Anak ke :1
• Alamat : Sukapura
• Tanggal Masuk : 11 Agustus 2017
• Tanggal Pemeriksaan : 16 Agustus 2017
• Anak ke : : 1 dari 1 bersaudara
IDENTITAS ORANG TUA
Nama ayah : Tn R
Umur : 34 tahun
Pekerjaan : Pemotong Sapi

Nama ibu : Ny. E


Umur : 33 tahun
Pekerjaan : PNS (Administrasi RSHS)
Keluhan Utama
BATUK BERDARAH
ANAMNESA
Heteroanamnesa
Pasien dibawa oleh Ayahnya ke IGD RS Al-
Ihsan dengan keluhan batuk berdarah. Batuk
berdarah sejak 5 hari SMRS. Batuk berdarah
diertai dengan dahak. Ayahnya mengatakan
bahwa keluhan batuk anaknya dimulai sejak
8 hari SMRS. Batuk disertai dengan dahak
berwarna hijau, kental, dan jumlahnya
banyak,
ANAMNESA
Heteroanamnesa
Keluhan yang dirasakan pasien juga disertai dengan adanya
demam sejak 8 hari SMRS. Keluhan demam dirasakan tiba-tiba ,
demamnya naik turun, namun tidak mencapai suhu normal.
Demam tinggi terutama pada malam hari. Demam disertai
dengan adanya berkeringat pada malam hari. Keluhan juga
disertai dengan pilek sejak 8 hari SMRS. Cairan yang keluar dari
lubang hidung berwarna hijau. Ayah pasien juga mengatakan
bahwa anaknya sering mengeluhkan sesak sejak 6 hari SMRS.
Keluhan juga diertai dengan adanya mual dan muntah sebanyak
dua kali sejak 3 hari SMRS. Muntah berupa makanan tanpa
disertai darah. Keluhan juga diserati dengan adanya bercak-
bercak putih pada lidah dan mulut sejak 3 bulan SMRS dan sakit
menelan . Keluhan juga disertai dengan tidak adanya penurunan
berat badan yang drastis, yaitu dari 16 kg menjadi 8 kg.
ANAMNESA
Heteroanamnesa
Ayah pasien menyangkal anaknya mengalami
demam tinggi, memiliki penyakit jantung bawaan,
ayahnya juga menyangkal bahwa anaknya pernah
kemasukan benda asing pada hidungnya. Ayah
pasien juga menyangkal anaknya memiliki benjolan
di leher yang disertai dengan mimisan. Ayah pasien
menyangkal adanya gusi berdarah, nyeri badan,nyeri
perut , dan adanya ruam kemerahan pada kulit.
ANAMNESA
Heteroanamnesa
Keluhan saat ini belum diobati oleh pasien. Sekitar
3 bulan yang lalu pasien pernah mengalami
batuk berdahak berwarna hijau dan
didiagnosis menderita TBC dan menjalani
pengobatan OAT. Namun pengobatan terhenti
setelah satu bulan. Ibu pasien sudah
meninggal 3 bulan yang lalu, disebabkan oleh
HIV juga TBC.
ANAMNESA
Heteroanamnesa
Riwayat Penyakit Dahulu
Sebellumnya pasien didiagnosa TB paru dan sempat menjalani pengobtan dengan
OAT, namun berhenti.

Riwayat Penyakit Keluarga


Ibu pasien meninggal karena HIV dengan TB paru
ANAMNESA
Heteroanamnesa
Riwayat Kehamilan dan Persalinan

Pasien merupakan anak ke-1 (P1A0). Saat hamil ibu


pasien rutin kontrol kehamilan ke dokter setiap bulannya.
Selama hamil ibu pasien mengkonsumsi vitamin yang
diberikan oleh dokter. Selama hamil ibu pasien tidak pernah
mengalami sakit, mengkonsumsi jamu, obat-obatan.
Pasien lahir cukup bulan dengan usia kehamilan 9
bulan. Persalinan dilakukan di RS dengan SC atas
indikasi CPD dan KPD. Ayahnya mengatakan nahwa
anaknya menangis langsung setelah lahir. Berat
badan lahir 4300 gram dengan panjang lahir 47 cm.
ANAMNESA
Heteroanamnesa
Riwayat Imunisasi
Vaksin Sudah / Belum Usia

BCG Sudah 1 bulan

Hepatitis B Sudah 0,1,6 bulan

Polio Sudah 0, 2, 4, 6 bulan

DPT Sudah 2, 4, 6 bulan

Campak Sudah 9 bulan


ANAMNESA
Heteroanamnesa
Riwayat Makanan
Pasien tidak mendapatkan ASI Ekslusif. Sejak lahir
pasien diberi susu formula
PEMERIKSAAN FISIK
• Kesadaran : Kompos mentis
• Keadaan umum: tampak sakit sedang
• Tanda vital :
o Nadi : 120 kali / menit, reguler, equal, isi cukup
o Respirasi : 32 kali / menit, reguler
o Suhu : 37.9 O C
PEMERIKSAAN FISIK
• Antropometri :
- TB : 97,5 cm
- BB : 11 kg
- BMI : 11,47 kg/m2

• Status Gizi
- TB / U : di bawah -3 SD menurut z score (Severely
Stunted)
BB / U : di bawah -3 SD menurut z score (Severely
Underweight)
BB/TB : di bawah -3 SD menurut z score (Severely
wasted)

- Kesan : Gizi Buruk


PEMERIKSAAN

Kepala
•Bentuk : Normal
•Wajah : simetris, edema (-), deformitas (-)
•Rambut : hitam kecoklatan halus, tidak mudah rontok
•Mata : edema palpebrae (-), konjunctiva tidak anemis,
sclera anicteric, pupil bulat isokor, reflex cahaya +
+.
•Telinga : lokasi normal, simetris, daun telinga bentuknya
normal, sekret (-)
•Hidung : lokasi normal, simetris, deviasi septum (-), sekret
(-), epistaxis (-), pch (-)
PEMERIKSAAN
Mulut :
• Bibir : tidak ada kelainan, tampak kering
• Gigi : caries (-)
• Gusi : perdarahan gusi (-)
• Mukosa : tidak ada kelainan
• Lidah : oral thrush
• faring : oral thrush
• Tonsil : tidak ada pembesaran
PEMERIKSAAN
Leher
• JVP : tidak meningkat
• Kel. Tiroid : tidak ada pembesaran
• KGB : tidak teraba pembesaran
Thoraks
Pulmonary
• depan : Inspeksi : bentuk normal, gerakkan simetris, retraksi dada (-), Sela
iga terlihat jelas
• Palpasi : pergerakan simetris, vokal fremitus normal Ka=Ki
• Perkusi : Ka=K1 sonor
• Auskultasi : VBS ki=ka, wheezing (-/-), ronkhi (+/+)

• belakang : Inspeksi : bentuk normal, retraksi dada (-), irama nafas


regular.
• Palpasi : pergerakan simetris, vokal fremitus normal Ka=Ki
• Perkusi : Ka=Ki sonor
• Auskultasi : VBS ki=ka, wheezing (-/-), ronkhi (+/+)
PEMERIKSAAN
Cardio
• Inspeksi : tidak tampak ictus cordis
• Palpasi : teraba ictus cordis dengan punctum
maksimum di ICS V midclavicula sinistra,
• Perkusi : batas kanan jantung : parasternal
dekstra ICS V,
• batas kiri jantung : midclavicula sinistra ICS V,
• batas atas : ICS III sinistra
• Auskultasi : murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN
• Abdomen
• Inspeksi : bentuk datar, lembut, retraksi
epigastrik (-)
• Palpasi : turgor kulit baik, nyeri tekan pada
seluruh region abdomen (-)
• hepar : sulit dinilai
• spleen : sulit dinilai
• Perkusi : timpani
• Auskultasi : bising usus normal
PEMERIKSAAN
• Genital : tidak dilakukan
• Ekstrimitas
• Bentuk normal, deformitas (-)
• Sianosis perifer (-), clubbing finger (-)
• Akral hangat
• CRT < 2 detik
PEMERIKSAAN
• Pemeriksaan • Refleks Fisiologis:
Neurologi o Biceps tendon reflex : +/+
o Triceps tendon reflex: +/+
• Neurologis: o Knee-patellar reflex : +/+
• Tanda rangsang • Refleks Patologis:
meningens: o Babinski : -/-
o Kaku kuduk (-) o Chaddock : -/-
o Burdzinski I, II, III : (-) o Gordon : -/-
o Kernig’s Sign : (-) o Oppenheim : -/-
• Cranial Nerve II, III, IV,
VI, VII, XI, XII: dalam
batas normal
RESUME
Anak perempuan denganstatus gizi buruk dibawa
orang tuanya ke RSUD AL-Ihsan dengan keluhan Pasien
mengalami Hemoptisis, yang diawali batuk yang disertai
dengan sputum hijau, kental, dan jumlahnya banyak.
Keluhan disertai febris, keringat malam, rhinitis dan sesak.
Keluhan juga diertai dengan adanya mual dan muntah.
Keluhan juga diserati dengan adanya oral thrush pada
lidah dan mulut sejak 3 bulan SMRS dan odinofagia.
Keluhan juga disertai dengan tidak adanya penurunan
berat badan yang drastis, yaitu dari 16 kg menjadi 8 kg.
Keluhan saat ini belum diobati oleh pasien. Sekitar 3 bulan
yang lalu pasien didiagnosis menderita TBC dan menjalani
pengobatan OAT. Namun pengobatan terhenti setelah
satu bulan. Ibu pasien sudah meninggal 3 bulan yang lalu,
disebabkan oleh HIV juga TBC.
RESUME
Pada pemeriksaan fisik ditemukan Kesadaran
pasien kmposmentis, keadaan umum tampak sakit
sedang, tanda vital suhu badan febris dan yang
lainnya masih dalam batas normal. Pada auskultasi
terdengar bunyi rhonki. Ditemukan oral thrush pada
bagin lidah dan faring dan pemeriksaan fisik lainnya
dalam batas normal.
DIAGNOSIS
Diagnosis Banding
• HIV + TB Paru + DHF + KEP III + Gagal Tumbuh
• HIV + Bronchopneumonia + DHF + KEP III +
Gagal Tumbuh
• HIV + TB paru + Demam Tifoid + KEP III + Gagal
Tumbuh
• HIV + Bronchopneumonia + DHF + KEP III +
Gagal Tumbuh
USULAN PEMERIKSAAN

• Pemeriksaan darah rutin


• Pemeriksaan Kimia Darah : Fungsi ginjal dan Liver
• Foto Thorax
• Kultur
• Serologi : igM anti HIV
• CD4+
• Tes IgG dan igM anti dengue
• Tes Widal
DIAGNOSIS
Diagnosis Kerja
• HIV + TB Paru + DHF + KEP III + Gagal Tumbuh
PENATALAKSANAAN
Farmakologi
1. Ko-Infeksi TB-HIV
• 2RHZE/4RH
BB : 8-11 kg  2 bulan tiap hari 2 tablet kombipak RHZ (Isoniazid 50 mg
Rifamipicin 75 mg,Pirazinamid 150 mg)  4 bulan tiap hari 3 tablet kombipak
RH (Rifampicin 75 mg, Isoniazid 50 mg) + ethambutol 220 mg/hari (1x 300
mg/hari)

• Antiretroviral Therapy (ART) : Diberikan minggu ke 2- 8 setelahnya


Zidovudine + Lamivudine + Evafirenz

Zidopudine 180-240 mg/m2/ dosis Diberikan 2x/hari


Lamivudine : 1 mg/KgBB/ Dosis = 11mg (2x/hari)
Nevirapin 160-200 mg/m2 diberikan (2x/ hari)

• Pridoksin 10 mg/ hari


Vitamin B6 Complex
PENATALAKSANAAN
Farmakologi
2. DHF
• Antipiretik
Paracetamol : 10-20 mg / kg BB = 165 mg/kali (3x 1 cth)

• Suportif :
- Mengatasi kehilangan cairan plasma sebagai akibat peningkatan permeabilitas
kapiler dan perdarahan : Cairan isotonik (RL atau saline 0,9%)
5ml/kgbb/jam  55 ml/ jam 20 gtt/menit makroodrip
PENATALAKSANAAN
Pengobatan rutin yang dilakukan di rumah sakit berupa 10
langkah utama sebagai berikut:
1. Atasi/cegah hipoglikemia
2. Atasi/cegah hipotermia
3. Atasi/cegah dehidrasi
4. Koreksi gangguan keseimbangan elektrolit
5. Obati/cegah infeksi
6. Koreksi defisiensi mikronutrien
7. Mulai pemberian makanan
8. Fasilitas tumbuh-kejar (catch up growth)
9. Lakukan stimulasi sensorik dan dukungan emosi/mental
10. Siapkan dan rencanakan tindak lanjut sesudah sembuh
PENATALAKSANAAN
Edukasi
• memberikan keterangan secara jelas mengenai prognosis HIV
serta implikasi pemberian terapi (antara lain: terapi dilakukan
seumur hidup, konsekuensi apabila terjadi ketidakpatuhan
minum obat, cara pemberian obat, serta toksisitas dan
penyimpanan obat).
• Pastikan ada/tidaknya bantuan pihak lain bila orangtua tidak
sanggup memberikan obat
• Edukasi pengobatan TB berlangsung 6 bulan, tidak boleh
terputus dan harus control teratur setiap bulan
• Obat rifampicin dapat menyebabkan cairan tubuh berwarna
merah
• Semua obat diminum 1 jam sebelum makan/ minum susu
• Bila timbul keluhan kuning pada mata, mual, dan muntah segera
periksa ke dokter
PROGNOSIS
• Quo ad vitam : ad malam
• Quo ad functionam : ad malam
• Quo ad Sanationam : ad malam

Anda mungkin juga menyukai