Anda di halaman 1dari 62

FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN TANAMAN
Aldi Slamet Riyaldi – Fauziani Rahmadatilah – Intan Destiana
– Ratih Nursolihah – Riznamina Dirza – Syifa Suci
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
pertumbuhan

Faktor Eksternal Faktor Internal

Air, Kelembaban, Zat pengatur


Suhu, Cahaya tumbuh,
Matahari, Tanah, Kontrol Gen.
dan Nutrisi.
AIR DAN KELEMBABAN

Air digunakan untuk mengaktifkan enzim-enzim dalam biji. Tanpa air,


perkecambahan biji akan tertunda (dormansi). Penyerapan air
merupakan tahap awal perkecambahan biji. Air berperan penting untuk
mengaktifkan sel-sel yang bersifat embrionik di dalam biji, melunakkan
kulit biji dan menyebabkan mengembangnya embrio dan endosperm.
Kelembaban
Kelembaban udara adalah banyaknya
kadar uap air yang berada di udara.
Kelembaban tanah adalah air yang
Kelembaban udara memengaruhi
mengisi sebagian atau seluruh pori –
pemanjangan sel pada kecambah.
pori tanah. salah satu variabel kunci
Kondisi yang lembab menyebabkan
pada perubahan dari air dan energi
banyak air yang diserap kecambah dan
panas di antara permukaan dan
lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi
atmosfer melalui evaporasi dan
tersebut mendukung aktivitas
transpirasi
pemanjangan sel-sel sehingga sel lebih
cepat mencapai ukuran maksimum.
NUTRISI

95% berupa bahan organik, dalam bentuk:


1. Karbohidrat (termasuk sellulosa dari dinding sel)
2. Senyawa sulfur, nitrogen dan fosfat
5% berupa bahan anorganik
Ada 2 kelompok nutrisi tumbuhan:
1. Makronutrien
Ialah elemen-elemen yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah
banyak, yaitu nitrogen, kalsium, potasium, sulfur, magnesium,
dan fosfor.
Bentuk yang
Unsur Tersedia Bagi Fungsi Utama
Tumbuhan

Komponen utama dari senyawa


Karbon (C) CO2
organik tumbuhan
Komponen utama dari senyawa
Oksigen (O) CO2; H20
organik tumbuhan
Komponen utama dari senyawa
Hidrogen (H) H2O
organik tumbuhan
Komponen dari asam nukleat,
Nitrogen (N) NO3; NH4 protein, hormon, klorofil, dan
Sulfur (S) SO4 Komponen dari protein, koenzym

Komponen dari asam nukleat, fosfolipid,


Fosfor (P) H2PO4; HPO4
ATP dan beberapa koenzym

Kofaktor dalam sintesis protein, mengatur


Kalium (K) K keseimbangan air, membuka dan menutup
stomata
Pembentukan, pembuatan dan kestabilan
dinding sel, mengatur struktur dan
Kalsium (Cl) Ca permeabilitas membran, aktivator
beberapa enzim, regulator respon sel
terhadap stimulus.
Komponen dari klorofil, aktivator banyak
Magnesium (Mg) Mg
enzim
2. Mikronutrien
Ialah elemen-elemen yang dibutuhkan tumbuhan
dalam jumlah sedikit, seperti besi, boron, mangan,
seng, tembaga, klor, dan molybdenum.
Bentuk yang
Unsur Tersedia Bagi Fungsi utama
Tumbuhan

Diperlukan pada tahap penguraian air dalam


Klor (Cl) Cl
fotosintesis, mengatur keseimbangan air

Komponen dari sitokrom, aktivator beberapa


Besi (Fe) Fe
enzim

Kofaktor dalam sintesis klorofil, terlibat


Boron (B) H2BO3 dalam transport karbohidrat dan sintesis
asam nukleat
aktiv dalam pembentukan asam amino,
Mangan (Mn) Mn aktivator beberapa enzim, diperlukan dalam
tahapan penguraian air dalam fotosintesis

Aktiv dalam pembentukan klorofil, aktivator


Seng (Zn) Zn
beberapa enzym

Komponen dari banyak enzym, reaksi redoks


Kuprum (Cu) Cu
dan biosintesis lignin

Molibdunum Essensial untuk fiksasi nitrogen, kofaktor


MoO4
(Mo) dalam reduksi nitrat

Kofaktor enzym yang berfungsi dalam


Nikel (Ni) Ni
metabolisme nitrogen
Ketiadaan atau kurangnya elemen esensial pada tanaman dapat
menyebabkan tanaman menjadi mati sebelum siklus hidupnya
terlengkapi serta perkembangan tumbuhan menjadi tidak
normal
Hal itu terjadi karena defisiensi nutrisi dapat mengganggu siklus
metabolisme pada tumbuhan
Gejala lain yang umum terlihat pada bagian organ tumbuhan
mengalami defisiensi nutrisi yaitu berupa klorosis, nekrosis, dan
warna daun berubah menjadi merah.
Klorosis: rusaknya jaringan terutama pada bagian daun akibat
klorofil gagal terbentuk sehingga menyebabkan warna daun
menjadi kuning
Hal tersebut disebabkan tanaman kekurangan besi, sulfur,
mangan, zinc, dan tembaga
Nekrosis dapat terjadi karena tanaman kekurangan
nitrogen,potasium, dan kalsium
Sehingga organ daun mengalami kematian atau terhambatnya
pertumbuhan daun sebagai akibat dari kematian jaringan
tumbuhan
Perubahan warna daun menjadi merah dapat terjadi karena
akumulasi antosianin akibat kurangnya kandungan fosfor.
Kandungan klorofil pada tanaman yang
kekurangan unsur tertentu
12.00

10.45
10.22
10.00 9.72
8.97

Kadar klorofil (mg/L) 8.00


7.01 6.94
6.41
5.96
6.00

4.00 3.46 3.32 3.30


3.03

2.00

0.00
kontrol tanpa Fe tanpa Ca tanpa N
Perlakuan
Klorofil a Klorofil b Klorofil total
CAHAYA

Mempengaruhi kehidupan
tanaman karena 4 hal:
1) Intensitasnya
2) kualitasnya
3) durasi
4) arah datangnya cahaya
1. Intensitas Cahaya
Cahaya matahari yang sampai ke bumi secara langsung dalam
bentuk cahaya gelombang pendek hanya 24 %, sebagian
dipantulkan kembali ke atmosfer. tanaman terhadap intensitas
cahaya dan asimilasi CO2, tanaman dibedakan menjadi 3
kelompok yaitu:
1. Tanaman C3
2. Tanaman C4
3. Tanaman CAM
2. Kualitas Cahaya
Kualitas cahaya menunjukkan panjang gelombang yang terkandung dalam
cahaya. Panjang gelombang ini umumnya yang dapat ditangkap/dilihat oleh
mata manusia, yaitu:
a) ultraviolet (400-435)
b) biru (435-490)
c) hijau (490-574)
d) kuning (574-595)
e) oranye (595-626)
f) merah (626-750)
3. Durasi atau lamanya pencahayaan
(fotoperiodisme)
4. Arah datangnya Cahaya
Berkaitan dengan jumlah cahaya yang dapat
diterima tanaman. Cahaya yang datangnya
condong akan memberikan energi yang lebih
kecil daripada yang datangnya dari arah vertikal,
sehingga pengaruhnya pada pertumbuhan
tanaman juga akan berbeda.
SUHU LINGKUNGAN
Kisaran Suhu untuk Pertumbuhan Tanaman  15–40˚C
Ditentukan oleh: Attitude (ketinggian) dan Lattitude (garis lintang)
Suhu tempat tumbuh tanaman dikenal dengan vegetasi tropical, temperate, taiga, tundra dan polar.
Vegetasi di dunia terdiri dari 4 kelas berdasarkan suhu tempat:
1. Megatherms (suhu tinggi sepanjang tahun)
2. Mesotherms (suhu tinggi dan rendah bergantian)
3. Microtherms (suhu rendah)
4. Hekistotherms (suhu sangat rendah)
Pengaruh suhu terhadap laju pertumbuhan
tanaman
Buka dan menututupnya stomata
Transpirasi
SUHU Penyerapan air dan nutrisi (unsur hara)
MEMENGARUHI Fotosintesis
PROSES Respirasi
FISIOLOGIS Kinerja enzim
Cita rasa tanaman
Pembentukan primordia bunga
Komunitas Tanaman Mengenal Adanya
Titik Kardinal
Tropis:
1. Suhu Minimum (5°– 5°C)
2. Suhu Optimum (sekitar 30°C)
3. Suhu Maksimum (sekitar 40°C)

*titik kardinal:
Suhu Atmosfer
Mempercepat Pertumbuhan dan Respirasi: Suhu Atmosfer yang Tinggi
Merugikan Tanaman:
1. Kelembaban kurang  keguguran bunga, buah muda, mau pun daun.
2. Udara panas dan angin kering  ↑ kerusakan tanaman lebih lanjut.
Suhu Tanah 1. Tanaman Kapas: suhu tanah
mencapai 100°C  penyerapan air
hanya 20% dari keadaan normal.
2. Tanaman Kubis: suhu tanah
mencapai 10°C  penyerapan air
masih sebesar 75% dari keadaan
normal. Tanaman ini termasuk
tahan terhadap suhu rendah (20°C)
pada tanaman ubi-ubian memacu
pembentukan dan pembesaran
umbi, kecuali pada tanaman bawang
merah.
Kerusakan Tanaman Akibat Pengaruh Suhu
Chilling Injury : karena suhu rendah di daerah palms
Freezing Injury : karena terjadi pembekuan
Suffixation : karena tanaman menjadi lemas
Heaving : karena tanaman terangkat dari tempat tumbuhnya (di daerah
temperate)
Nach Frost : suhu rendah di malam hari secara tiba-tiba
Tanah

Tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang secara


spesifik berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya
perkaran penompang tegaknya tanaman.
Kelembaban Tanah
Jaringan tanaman mengandung sekitar 90 % air. Kandungan air
dalam
tanaman dapat hilang melalui transpirasi yang dapat diganti hanya
dengan
penyerapan air dari tanah.
Aerasi Tanah
 Oksigen diperlukan untuk respirasi akar
 Dalam tanah yang aerasinya baik, akan terjadi pertukaran
O2 dengan CO2, juga terjadinya absorbsi air oleh akar-
akar tanaman terjadi sangat cepat
 Dalam tanah yang aerasinya buruk, maka akan terjadi
penimbunan CO2 dan mengganggu proses absorbsi air
 Udara dalam tanah bermanfaat untuk ketersediaan unsur
hara
 mempengaruhi kecepatan
Suhu Tanah absorbsi air dan zat-zat yang
terlaru, juga akan mempengaruhi
terhadap aktivitas miroorganisme
 Proses metabolisme tanaman dan
penyerapan air oleh akar
umumnya terjadi antara 20-30°C
 Pada suhu tanah <20°C terjadi
pengurangan absorsobsi air
 Pada suhu tanah 5°C proses
nitrifikasi dalam tanah tidak akan
terjadi.
Bahan Organik Tanah
 Bahan organik tanah sebagian besar berasal dari:
 1) akar-akar tanaman dan organisme hidup dalam tanah
yang telah mati.
 2) daun-daun kering, ranting-ranting, tanaman dan hewan
yang telah mati.
 Humus yang telah terdekomposisi dapat meningkatkan
kapasitas penyimpanan air. Tanah humus baik untuk
pertumbuhan tanaman.
Organisme Tanah

 Organisme tanah = semua jasad


hidup yang terdapat dalam tanah
Berdasarkan jenisnya
PH Tanah

 Tanah dapat bersifat netral, asam atau basa (alkalin)


tergantung pada komponen garam-garam dasar dan
asam.
 Tanah yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman
adalah yg pH nya netral.
 Karna kadar pH tanah yang terlalu asam atau basa akan
mempengaruhi terhadap kadar mineral, aktifitas
organisme dan berakibat pada pertumbuhan tanaman
yang kurang baik.
ZAT PENGATUR TUMBUH

Suatu substansi (bahan) organik


(selain vitamin dan unsur mikro)
yang dalam jumlah sedikit
merangsang, menghambat atau
sebaliknya mengubah proses
fisiologis. (Wareing dan Philips, 1978)
ZPT
-eksogen (berasal dari luar)
-endogen, diproduksi dari bagian dalam tanaman
dikenal sebagai hormon tumbuhan atau fitohormon

~ Seringkali
pasokan fitohorman secara alami di bawah
normal sehingga dibutuhkan pasokan dari luar
~ Fitohormon bekerja secara sinergis dengan
hormon-hormon lainnya dalam menimbulkan suatu respon
~ Pada dasarnya ZPT endogen atau eksogen
menghasilkan respon tanaman yang sama
Kriteria dikatakan sebagai fitohormon (Franklin et.
al., 1991) yaitu :

1. Tempat sintesis berbeda dari tempat aktivitasnya


2. Respon dihasilkan oleh jumlah yang sangat kecil
3. Respon berbentuk formatif dan plastik (tidak
terpulihkan) misalnya respons tropi
Definisi-Definisi
Thimann,1948
-“ Fitohormon merupakan suatu zat organik yang dihasilkan dalam
tumbuhan tingkat tinggi secara alami yang mengatur
pertumbuhan atau fungsi-fungsi fisiologis lain dan bekerja pada
suatu tempat yang jauh dari tempat pembentukannya, dan aktif
dalam jumlah yang kecil.”
-“ Hormon tumbuh suatu zat organik yang memacu pertumbuhan
yaitu pertambahan volume yang irreversible sepanjang sumbu
memanjang bila diberikan dalam konsentrasi rendah pada tunas
tumbuhan yang sejauh mungkin dibebaskan dari zat pemacu
pertumbuhan yang dibuatnya sendiri.”
Went dan Thimann, 1948
-“ Hormon merupakan suatu zat yang dibentuk pada suatu
bagian dari organisme, diangkut ke bagian organisme lain dan
di situ mempengaruhi proses fisiologi tertentu. “

Definisi ini tidak dapat membatasi vitamin dan zat-zat yang


mempengaruhi pertumbuhan dari hormon, sehingga
dikenal fitohormon yang mencakup vitamin.“
2. Fitohormon dan Fungsinya
Auksin
Metabolisme auksin
-Auksin diproduksi oleh jaringan meristem aktif.
-Transpor auksin terjadi secara basipetal
-Laju auksin adalah linear, umumnya terjadi dalam floem dan
aktif
-Menurun tanpa O2 atau dengan adanya CO2
-Sitokinin dan Giberelin mempercepat transport auksin.
Akropetal

Basiptal
-Dalam konsentrasi tinggi dapat menghambat pertumbuhan
-Pada respon fototropi auksin pada sisi yang tersinari dirusak oleh
sinar
-Pada respon geotropi auksin berpindah pada sel-sel sisi bawah organ
yang horisontal , memacu pemanjangan sel dan perlengkungan
secara asimetris (Audus, 1972)
-Respon bervariasi tergantung pada kepekaan organ tanaman (mis,
batang merespon auksin pada kisaran yang cukup lebar, akar akan
terhambat umumnya pada hampir semua kisaran hormon)
Fungsi auksin dalam pertumbuhan &
perkembangan
Giberelin
Metabolisme Giberelin
-Biosintesis terutama berlangsung di dalam buah dan biji yang belum
masak, dalam tunas, daun dan juga akar
-Translokasi dalam semua jaringan (xylem/floem)
-Pergerakan bebas (ke semua jurusan) baik secara basipetal ataupun
akropetal.
-Aktivitas dapat dihambat secara kimiawi (mis, dengan morfaktin dan
etilen).
-Bekerja secara sinergis dengan enzim yang lain seperti sitokinin dan
auksin
-Respon tanaman terutama pada perangsangan
pemanjangan antarbuku (interkalar).
-Respon positif terhadap Giberelin terjadi pada kisaran
yang luas, yaitu pada kisaran yang tinggi tidak bersifat
racun atau tidak memberikan respon negatif
(berlawanan dengan auksin).
-Semua organ tanaman mengandung berbagai macam
Giberelin pada tingkat yang berbeda-beda tergantung
spesies serta umur jaringan.
-Sumber terkaya dan merupakan tempat sintesisnya
adalah pada buah, biji, tunas, daun muda dan pada akar
(Carr, 1972).
Fungsi Giberelin.
-Mencegah kekerdilan fisiologis dan genetis
-Perkecambahan biji dan pematahan dormansi
-Menimbulkan pembungaan
-Memacu perpanjangan sel
-Pembentukan buah parthenocarpi pada bakal buah
tertentu
-Mengakibatkan pengembangan luas daun
Ket :
GA : Dengan penambahan giberelin
O : Kontrol
Sitokinin
kinetin (zat yang mengakibatkan pembelahan sel)
cytokinesis (proses pembelahan sel)
Metabolisme Sitokinin
-Sitokinin merupakan substansi khusus yang merangsang pembelahan sel
(sitokinesis)
-Akar muda, biji dan buah yang belum masak, jaringan pemberi makanan,
kelapa muda (endospermnya seperti susu) merupakan sumber yang kaya
-Ada secara alami terbentuk dengan cara fiksasi rantai beratom C-5
(Isoprena)
-Sitokinin dari akar ditranslokasikan ke seluruh tanaman melalui aliran
transpirasi
-Translokasi dari akar memberikan pengaruh pada
perangsangan tunas lateral/kuncup ketiak (axial bud) yang
tersembunyi akibat dominansi apikal.
-Pemanfaatan pada kuncup merupakan pemanfaatan yang
terbesar dibandingkan pada daun.
-Sitokinin bekerja sinergis dengan hormon auksin (mis, pada
pembentukan kuncup) namun menghambat pertumbuhan
awal perakaran pada stek batang.
-Pemasokan dari luar (eksogen) dapat dengan meningkatkan
pengiriman sitokinin dari akar untuk memperlambat
penuaan dan mengawetkan hasil fotosintesis
Fungsi Sitokinin
-Mengatur dan berhubungan dengan aktivitas dalam
morfogenesis
-Pembelahan dan perbesaran sel
-Pematahan dormansi
-Melawan dominansi apikal
-Meningkatkan sintesis protein

» Sitokinin : Memacu pertumbuhan melalui


pembelahan sel dan perbesaran sel
» Auksin : Memacu pertumbuhan melalui
pemanjangan sel dan dominansi apikal
Asam Absisat
Penghambat Pertumbuhan
-Merupakan substansi lain yang berbeda yang mempengaruhi
pertumbuhan dan umunya menghambat pertumbuhan.
- Umumnya merupakan senyawa-senyawa aromatik (fenol dan lakton),
alkohol, asam organik, asam lemak dan ion-ion logam
-Translokasi secara bebas ke seluruh tanaman dengan laju yang lebih
cepat
-Baik alami maupun sintetik berperan penting dalam morfogenesis
terutama respon dormansi biji
-Dormansi memungkinkan biji dan tunas menunda pertumbuhan sampai
kandungan penghambat pertumbuhan (ABA) menurun
Fungsi Penghambat Pertumbuhan

-Menekan pertumbuhan dan perkembangan


-Mengerdilkan pemanjangan
-Rangsangan absisi terutama pada buah yang berpenyakit
-Terlibat dalam proses penuaan dan pecahnya buah (pada
kapas)
-Mekanisme pemicu pengendalian stomata
Gas Etilen
-Etilen merupakan suatu gas, berpindah dengan bebas dari
jaringan yang masak ke jaringan hijau
-Konsentrasi tertinggi terdapat pada buah (klimakterik) dan
jaringan, variasi bergantung pada lingkungan
-Aktivitas etilen melibatkan banyak respon mulai dari
perkecambahan hingga penuaan
-Peningkatan kandungan etilen terjadi secara tajam selama masa
pemasakan buah (klimakterik)
-Puncak produksi etilen terjadi selama masa perkecambahan pada
usia 2-3 hari
Peranan Etilen
-Mengatur metabolisme tanaman
-Memacu pemasakan buah dan pertumbuhan horisontal
-Mempengaruhi pembungaan, dominansi apical,
pertumbuhan vegetatif, gugur daun, pemasakan dan
kedewasaan, resistensi terhadap penyakit dan
pembekuan aliran lateks
Aktivitas Fitohormon

Anda mungkin juga menyukai