MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN TANAMAN
Aldi Slamet Riyaldi – Fauziani Rahmadatilah – Intan Destiana
– Ratih Nursolihah – Riznamina Dirza – Syifa Suci
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
pertumbuhan
10.45
10.22
10.00 9.72
8.97
2.00
0.00
kontrol tanpa Fe tanpa Ca tanpa N
Perlakuan
Klorofil a Klorofil b Klorofil total
CAHAYA
Mempengaruhi kehidupan
tanaman karena 4 hal:
1) Intensitasnya
2) kualitasnya
3) durasi
4) arah datangnya cahaya
1. Intensitas Cahaya
Cahaya matahari yang sampai ke bumi secara langsung dalam
bentuk cahaya gelombang pendek hanya 24 %, sebagian
dipantulkan kembali ke atmosfer. tanaman terhadap intensitas
cahaya dan asimilasi CO2, tanaman dibedakan menjadi 3
kelompok yaitu:
1. Tanaman C3
2. Tanaman C4
3. Tanaman CAM
2. Kualitas Cahaya
Kualitas cahaya menunjukkan panjang gelombang yang terkandung dalam
cahaya. Panjang gelombang ini umumnya yang dapat ditangkap/dilihat oleh
mata manusia, yaitu:
a) ultraviolet (400-435)
b) biru (435-490)
c) hijau (490-574)
d) kuning (574-595)
e) oranye (595-626)
f) merah (626-750)
3. Durasi atau lamanya pencahayaan
(fotoperiodisme)
4. Arah datangnya Cahaya
Berkaitan dengan jumlah cahaya yang dapat
diterima tanaman. Cahaya yang datangnya
condong akan memberikan energi yang lebih
kecil daripada yang datangnya dari arah vertikal,
sehingga pengaruhnya pada pertumbuhan
tanaman juga akan berbeda.
SUHU LINGKUNGAN
Kisaran Suhu untuk Pertumbuhan Tanaman 15–40˚C
Ditentukan oleh: Attitude (ketinggian) dan Lattitude (garis lintang)
Suhu tempat tumbuh tanaman dikenal dengan vegetasi tropical, temperate, taiga, tundra dan polar.
Vegetasi di dunia terdiri dari 4 kelas berdasarkan suhu tempat:
1. Megatherms (suhu tinggi sepanjang tahun)
2. Mesotherms (suhu tinggi dan rendah bergantian)
3. Microtherms (suhu rendah)
4. Hekistotherms (suhu sangat rendah)
Pengaruh suhu terhadap laju pertumbuhan
tanaman
Buka dan menututupnya stomata
Transpirasi
SUHU Penyerapan air dan nutrisi (unsur hara)
MEMENGARUHI Fotosintesis
PROSES Respirasi
FISIOLOGIS Kinerja enzim
Cita rasa tanaman
Pembentukan primordia bunga
Komunitas Tanaman Mengenal Adanya
Titik Kardinal
Tropis:
1. Suhu Minimum (5°– 5°C)
2. Suhu Optimum (sekitar 30°C)
3. Suhu Maksimum (sekitar 40°C)
*titik kardinal:
Suhu Atmosfer
Mempercepat Pertumbuhan dan Respirasi: Suhu Atmosfer yang Tinggi
Merugikan Tanaman:
1. Kelembaban kurang keguguran bunga, buah muda, mau pun daun.
2. Udara panas dan angin kering ↑ kerusakan tanaman lebih lanjut.
Suhu Tanah 1. Tanaman Kapas: suhu tanah
mencapai 100°C penyerapan air
hanya 20% dari keadaan normal.
2. Tanaman Kubis: suhu tanah
mencapai 10°C penyerapan air
masih sebesar 75% dari keadaan
normal. Tanaman ini termasuk
tahan terhadap suhu rendah (20°C)
pada tanaman ubi-ubian memacu
pembentukan dan pembesaran
umbi, kecuali pada tanaman bawang
merah.
Kerusakan Tanaman Akibat Pengaruh Suhu
Chilling Injury : karena suhu rendah di daerah palms
Freezing Injury : karena terjadi pembekuan
Suffixation : karena tanaman menjadi lemas
Heaving : karena tanaman terangkat dari tempat tumbuhnya (di daerah
temperate)
Nach Frost : suhu rendah di malam hari secara tiba-tiba
Tanah
~ Seringkali
pasokan fitohorman secara alami di bawah
normal sehingga dibutuhkan pasokan dari luar
~ Fitohormon bekerja secara sinergis dengan
hormon-hormon lainnya dalam menimbulkan suatu respon
~ Pada dasarnya ZPT endogen atau eksogen
menghasilkan respon tanaman yang sama
Kriteria dikatakan sebagai fitohormon (Franklin et.
al., 1991) yaitu :
Basiptal
-Dalam konsentrasi tinggi dapat menghambat pertumbuhan
-Pada respon fototropi auksin pada sisi yang tersinari dirusak oleh
sinar
-Pada respon geotropi auksin berpindah pada sel-sel sisi bawah organ
yang horisontal , memacu pemanjangan sel dan perlengkungan
secara asimetris (Audus, 1972)
-Respon bervariasi tergantung pada kepekaan organ tanaman (mis,
batang merespon auksin pada kisaran yang cukup lebar, akar akan
terhambat umumnya pada hampir semua kisaran hormon)
Fungsi auksin dalam pertumbuhan &
perkembangan
Giberelin
Metabolisme Giberelin
-Biosintesis terutama berlangsung di dalam buah dan biji yang belum
masak, dalam tunas, daun dan juga akar
-Translokasi dalam semua jaringan (xylem/floem)
-Pergerakan bebas (ke semua jurusan) baik secara basipetal ataupun
akropetal.
-Aktivitas dapat dihambat secara kimiawi (mis, dengan morfaktin dan
etilen).
-Bekerja secara sinergis dengan enzim yang lain seperti sitokinin dan
auksin
-Respon tanaman terutama pada perangsangan
pemanjangan antarbuku (interkalar).
-Respon positif terhadap Giberelin terjadi pada kisaran
yang luas, yaitu pada kisaran yang tinggi tidak bersifat
racun atau tidak memberikan respon negatif
(berlawanan dengan auksin).
-Semua organ tanaman mengandung berbagai macam
Giberelin pada tingkat yang berbeda-beda tergantung
spesies serta umur jaringan.
-Sumber terkaya dan merupakan tempat sintesisnya
adalah pada buah, biji, tunas, daun muda dan pada akar
(Carr, 1972).
Fungsi Giberelin.
-Mencegah kekerdilan fisiologis dan genetis
-Perkecambahan biji dan pematahan dormansi
-Menimbulkan pembungaan
-Memacu perpanjangan sel
-Pembentukan buah parthenocarpi pada bakal buah
tertentu
-Mengakibatkan pengembangan luas daun
Ket :
GA : Dengan penambahan giberelin
O : Kontrol
Sitokinin
kinetin (zat yang mengakibatkan pembelahan sel)
cytokinesis (proses pembelahan sel)
Metabolisme Sitokinin
-Sitokinin merupakan substansi khusus yang merangsang pembelahan sel
(sitokinesis)
-Akar muda, biji dan buah yang belum masak, jaringan pemberi makanan,
kelapa muda (endospermnya seperti susu) merupakan sumber yang kaya
-Ada secara alami terbentuk dengan cara fiksasi rantai beratom C-5
(Isoprena)
-Sitokinin dari akar ditranslokasikan ke seluruh tanaman melalui aliran
transpirasi
-Translokasi dari akar memberikan pengaruh pada
perangsangan tunas lateral/kuncup ketiak (axial bud) yang
tersembunyi akibat dominansi apikal.
-Pemanfaatan pada kuncup merupakan pemanfaatan yang
terbesar dibandingkan pada daun.
-Sitokinin bekerja sinergis dengan hormon auksin (mis, pada
pembentukan kuncup) namun menghambat pertumbuhan
awal perakaran pada stek batang.
-Pemasokan dari luar (eksogen) dapat dengan meningkatkan
pengiriman sitokinin dari akar untuk memperlambat
penuaan dan mengawetkan hasil fotosintesis
Fungsi Sitokinin
-Mengatur dan berhubungan dengan aktivitas dalam
morfogenesis
-Pembelahan dan perbesaran sel
-Pematahan dormansi
-Melawan dominansi apikal
-Meningkatkan sintesis protein